Hak asasi manusia di Negara Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Urang Kamang memindahkan halaman Hak asasi manusia di Palestina ke Hak asasi manusia di Negara Palestina: Sesuai enwiki
 
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 5:
===Peringkat hak dan kebebasan===
Pada pemeringkatan [[Economist Intelligence Unit]] ([[Indeks Demokrasi]]), indeks tertinggi melaporkan sebagian besar demokrasi.{{what|date=January 2024}} Dari 167 negara yang berpartisipasi dalam pemeringkatan, Korea Utara adalah yang terburuk (indeks 1,08) dan Norwegia adalah yang terbaik (indeks 9,87). Palestina berada di peringkat 117 dengan indeks 3,89.<ref name="index2019">{{Cite web|url=https://www.eiu.com/public/topical_report.aspx?campaignid=democracyindex2019|title=Democracy Index 2019 A year of democratic setbacks and popular protest|website=[[Economist Intelligence Unit|EIU.com]]|url-access=registration|access-date=24 January 2020}}</ref> Survei tahunan [[Freedom House]] mengenai hak-hak politik dan kebebasan sipil, Freedom in the World 2001–2002, melaporkan bahwa kebebasan sipil menurun di Palestina "akibat penembakan hingga tewasnya warga sipil Palestina oleh personel keamanan Palestina; ringkasan persidangan dan eksekusi terhadap orang-orang yang diduga kolaborator oleh kelompok tersebut Otoritas Palestina (PA), pembunuhan di luar hukum terhadap tersangka kolaborator oleh milisi; dan dorongan resmi terhadap pemuda Palestina untuk menghadapi tentara Israel, sehingga menempatkan mereka secara langsung dalam bahaya."<ref name=FITW2002>{{cite web |url=http://freedomhouse.org/template.cfm?page=22&year=2002&country=2559 |title=Freedom in the World 2002: Country Reports—Palestinian Authority-Administered Territories |publisher=[[Freedom House]] |access-date=October 21, 2011 |archive-date=August 24, 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110824162545/http://www.freedomhouse.org/template.cfm?page=22&year=2002&country=2559 |url-status=dead}}</ref> [[Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Palestina]] melaporkan "perbedaan pendapat dan bentrokan sehari-hari. antara berbagai faksi politik, keluarga dan kota yang memberikan gambaran lengkap tentang masyarakat Palestina. Perpecahan ini selama berlangsungnya Intifada al Aqsa juga menyebabkan 'Intra'fada' yang semakin penuh kekerasan."<ref name=Regular1204>{{cite news |url=http://www.haaretz.com/news/11-of-palestinians-killed-by-other-palestinians-study-shows-1.119390 |title=11% of Palestinians killed by other Palestinians, study shows |newspaper=[[Haaretz]] |date=April 12, 2004 |last=Regular |first=Arnon |access-date=October 21, 2011}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.phrmg.org/intrafada.htm |title=The Intra'fada |publisher=[[Palestinian Human Rights Monitoring Group]]|date=April 2004 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040606055755/http://www.phrmg.org/intrafada.htm |archive-date=June 6, 2004 |access-date=October 21, 2011}}</ref>
 
==Kebebasan dan hak individu==
===Kebebasan berbicara===
Otoritas Palestina telah menjamin [[kebebasan berkumpul]] bagi penduduk Palestina, dan undang-undangnya menyatakan hal ini. Namun demikian, hak untuk berdemonstrasi bagi para penentang rezim PA atau kebijakan PA kini semakin berada di bawah kendali dan pembatasan polisi dan merupakan sumber kekhawatiran bagi kelompok hak asasi manusia.<ref>{{cite web|url=http://cain.ulst.ac.uk/dd/report8/report8j.htm#israel|title=Israel|access-date=2006-07-30|year=1998|work=Politics in Public: Freedom of Assembly and the Right to Protest|publisher=Democratic Dialogue}}</ref>
 
Aktivis mengatakan semakin banyak tindakan keras terhadap penulis yang mengkritik [[Pemerintah Palestina]].<ref name="yahoo.com">{{cite web|url=https://news.yahoo.com/palestinian-woman-held-alleged-facebook-insult-163833149.html|title=Palestinian woman held for alleged Facebook insult|date=2 April 2012|work=Yahoo News|access-date=6 March 2015}}</ref> Menurut direktur eksekutif [[Advancing Human Rights]] [[David Keyes]], pada tahun 2013, Anas Awwad, seorang aktivis Palestina berusia 26 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun penjara secara in absensia oleh pengadilan Palestina di [[Nablus]], [[Tepi Barat]] karena "mengulurkan lidahnya" terhadap presiden [[Otoritas Palestina]], [[Mahmoud Abbas]], di [[Facebook]].<ref name="nytimes.com">{{cite news|url=https://www.nytimes.com/2013/02/12/opinion/palestines-democratic-deficit.html?hp&_r=1&|title= Palestine's Democratic Deficit|author= David Keyes|work=The New York Times|date= 12 February 2013|access-date=6 March 2015}}</ref>{{what|reason=this is eleven years old, why highlight this in partivular?)|date=January 2024}} Keyes juga menyatakan bahwa pada tahun 2012, [[blog]]ger Palestina [[Jamal Abu Rihan]] ditangkap oleh Otoritas Palestina karena memulai kampanye Facebook yang disebut Rakyat Menginginkan Akhir untuk Korupsi. Dia didakwa dengan tuduhan "mengulurkan lidahnya" terhadap kepemimpinan Palestina.<ref name="nytimes.com"/>{{what|reason=this is twelve years old, why highlight it?|date=January 2024}}
 
Pada bulan April 2012, seorang dosen universitas Tepi Barat, Ismat Abdul-Khaleq, ditangkap karena mengkritik Abbas di Facebook.<ref name="yahoo.com"/> Selanjutnya, agen dari Dinas Keamanan Pencegahan PA di Ramallah menangkap [[Tarek Khamis]], yang bekerja untuk kantor berita [[Palestinian Zaman Press]]. Dia ditahan karena mengkritik perlakuan Otoritas Palestina terhadap Abdul-Khaleq{{what|who? Need first name and context|date=January 2024}} dan karena mengkritik tindakan keras terhadap jurnalis di Tepi Barat.<ref>{{cite web|url=http://www.jpost.com/MiddleEast/Article.aspx?id=264567|title=Palestinian Authority arrests another reporter over Facebook post - Middle East |work=The Jerusalem Post|date=4 April 2010 |access-date=6 March 2015}}</ref> Menurut David Keyes, George Canawati, direktur stasiun radio Betlehem dan jurnalis Rami Samar ditahan karena memposting kritik terhadap Otoritas Palestina di Facebook.<ref name="nytimes.com"/>
 
Ancaman pembunuhan dilontarkan terhadap Menteri [[Nabil Shaath]] karena berencana berpartisipasi dalam konferensi di [[Italia]] yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri [[Israel]] [[Silvan Shalom]] oleh Brigade Martir Jenin, sayap bersenjata dari [[Komite Perlawanan Populer]]. Mereka menyatakan, "Dia akan dihukum mati jika dia masuk. Keputusan tidak dapat dibatalkan, kami menyerukan kepada pengawalnya untuk meninggalkan konvoinya demi menyelamatkan nyawa mereka."<ref>{{cite web|title=Nabil Shaath gets death threat |work=AlJazeera.net |url=http://english.aljazeera.net/NR/exeres/52FB3D32-2E49-4481-8809-2C2B2CE2D44F.htm |access-date=February 19, 2006 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20060103194922/http://english.aljazeera.net/NR/exeres/52FB3D32-2E49-4481-8809-2C2B2CE2D44F.htm |archive-date=January 3, 2006}}</ref>
 
[[Nabil Amar]], mantan Menteri Penerangan dan anggota kabinet serta anggota [[Dewan Legislatif Palestina]], ditembak oleh orang-orang bersenjata bertopeng setelah mengkritik Arafat dan menyerukan reformasi di PA dalam sebuah wawancara televisi.<ref>{{cite web|title=Israel halts funds for Palestinians, Abbas slams move |work=News.Yahoo.com |url=http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&u=/nm/mideast_dc |access-date=February 19, 2006 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20050404011204/http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&u=%2Fnm%2Fmideast_dc |archive-date=April 4, 2005}}</ref>
 
Sebuah dewan yang dikelola Hamas di Tepi Barat mendapat kecaman internasional pada tahun 2005 karena melarang festival musik dan tari terbuka, atas dasar "melawan Islam".<ref name="YMCA">{{cite news|url=http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3302162,00.html|title=Palestinians torch Qalqilya YMCA|access-date=2006-09-21|last=Klein|first=Aaron|date=September 11, 2006|newspaper=[[Ynetnews]]}}</ref>
 
Februari 2016, [[Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania]] telah mengeluarkan laporan yang mendokumentasikan pelanggaran [[kebebasan berekspresi]] di [[Tepi Barat]] dan [[Jalur Gaza]]. Laporan Euro-Med, "Strangulasi Dua Kali: Praktik Penindasan [[Dinas Keamanan Palestina]]", mendokumentasikan 1.274 penahanan sewenang-wenang di Tepi Barat pada tahun 2015 dan 1.089 panggilan untuk hadir di depan polisi atau "keamanan dalam negeri". Sebagian besar tindakan [[Otoritas Palestina]] menargetkan individu yang berafiliasi dengan [[Hamas]] atau yang menentang kebijakan Otoritas Palestina. Di Gaza, 117 penahanan sewenang-wenang dan 98 perintah untuk hadir pada tahun lalu dikaitkan dengan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Seperti rekan-rekan mereka di Otoritas Palestina, pasukan keamanan pada dasarnya menargetkan lawan-lawan politik. Pemantau tersebut mengatakan bahwa jumlah pelanggaran [[hak asasi manusia]] yang dilakukan oleh otoritas Palestina di Tepi Barat secara signifikan lebih besar dibandingkan pelanggaran yang dilakukan Hamas. Namun, kedua organisasi tersebut bersalah atas penyensoran dan penindasan. Pemantau Euro-Med meminta kedua belah pihak, PA dan Hamas, untuk mengeluarkan resolusi yang jelas dan mengikat yang mengamanatkan kebebasan berekspresi dan melarang segala bentuk penahanan yang kejam.<ref>{{Cite web|url=http://www.euromedmonitor.org/en/article/1142/New-report-documents-abusive-detentions-by-both-PA-and-Hamas-to-stifle-freedom-of-expression|title=New Report Documents Abusive Detentions by Both PA and Hamas to Stifle Freedom of Expression|website=Euro-Mediterranean Human Rights Monitor|access-date=February 26, 2016}}</ref>
 
Pada bulan Agustus 2016, [[Human Rights Watch]] menerbitkan laporan tentang [[Negara Palestina|Palestina]] yang membahas [[kebebasan berekspresi]] di [[wilayah Palestina]]. Organisasi internasional tersebut mendokumentasikan kasus Majd Khawaja, 22 tahun, yang ditangkap oleh [[pasukan keamanan]] di markas intelijen. Khawaja dituduh melukis kata ([[intifada]]) pemberontakan di dinding, memiliki senjata dan berencana menyelundupkan orang ke [[Yordania]]. Dia menjadi sasaran penyiksaan fisik selama interogasi. Ia menerbitkan beberapa lagu tentang [[korupsi]] PA yang dianggap sebagai [[tindak pidana]]; Lagu-lagu tersebut telah dihapus dari [[YouTube]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.hrw.org/news/2016/08/29/palestine-crackdown-journalists-activists|title=Palestine: Crackdown on Journalists, Activists|date=2016-08-30|access-date=2016-09-20}}</ref>
 
Agustus 2016, [[Human Rights Watch]] menerbitkan laporan tentang [[Negara Palestina|Palestina]] yang membahas [[kebebasan berekspresi]] di [[wilayah Palestina]]. Organisasi internasional tersebut mendokumentasikan kasus Mutaz Abu Lihi, 21, yang ditangkap oleh [[pasukan keamanan]] di markas intelijen menurut dokumen pengadilan, penuntut Palestina mendakwa Abu Lihi dan rekan-rekan rappernya karena menciptakan perselisihan, berdasarkan pasal 150 KUHP, dan mengkritik otoritas yang lebih tinggi, berdasarkan pasal 195. Penuntut mengatakan bahwa Abu Lihi dan yang lainnya menyemprotkan [[grafiti]] di luar ruangan yang isinya adalah "kalimat pencemaran nama baik yang mencakup penghinaan yang ditujukan secara pribadi terhadap presiden negara Palestina dan pihak berwenang".<ref name=":0"/>
 
Desember 2016, Euro Med Human Rights Monitors mengeluarkan laporan mengenai pelanggaran [[hak asasi manusia]] dan hukum internasional di Palestina. Ketika ketiga anggota parlemen tersebut melakukan aksi duduk di kantor [[Komite Internasional Palang Merah|komite internasional Palang Merah]], kekebalan parlementer mereka ditangguhkan oleh presiden Palestina – [[Mahmoud Abbas]]; dua di antaranya dituduh melakukan penggelapan, penyelundupan senjata, dan pencemaran nama baik; serta dilarang memberikan makanan, air, dan kunjungan jurnalis. Ketiga anggota parlemen tersebut malah menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan Presiden sebagai balas dendam terhadap mereka karena aliansi mereka dengan [[Mohammed Dahlan|Mohammad Dahalan]]. Menurut laporan tersebut, pelanggaran terhadap komite internasional Palang Merah dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum dan konvensi internasional. Tindakan [[otoritas Palestina]] juga bertentangan langsung dengan sistem eksekutif Palestina dan komitmennya terhadap standar hak asasi manusia sebagaimana ditentukan oleh perjanjian internasional.<ref>{{Cite news|url=http://euromedmonitor.org/en/article/1654|title=PA abrogates human rights by forcing MPs to leave Red Cross office|last=Monitor|first=Euro-Med|newspaper=Euro-Mediterranean|access-date=2017-02-09|language=en}}</ref>
 
[[Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mizan]] menerbitkan laporan tentang pelanggaran hak berekspresi di [[Gaza]]. Sejak awal musim dingin, pemadaman listrik mulai memburuk, yang berdampak negatif terhadap kebutuhan dasar dua juta penduduk. Listrik menyala selama empat jam, kemudian padam selama 12 jam. Akibat penutupan perbatasan yang dilakukan Israel, terjadi kekurangan bahan bakar di pasar-pasar di Gaza dan krisis kemanusiaan menjadi jauh lebih buruk: meningkatnya jumlah kematian, terutama di kalangan anak-anak dan orang lanjut usia, orang sakit dan orang cacat yang tinggal di ratusan gedung-gedung tinggi. bangunan tanpa lift. Pada 12 Januari 2017, ribuan orang berkumpul di kamp pengungsi [[Jabaliya]] untuk berdemonstrasi di depan Perusahaan Listrik. Polisi membubarkan mereka dengan menembak ke udara dan memukuli beberapa orang dengan pentungan. Oleh karena itu, Mohammed Al Baba, seorang jurnalis di Agence France Presse, mengalami luka di mata kirinya dan kameranya disita, serta Fares Akram Al Ghoul, seorang jurnalis dari Associated Press, diserang oleh mereka. Ada juga enam orang yang mengalami luka memar. Seperti disebutkan dalam laporan tersebut, polisi memanggil sekelompok orang untuk diinterogasi dan masuk ke rumah-rumah untuk menangkap orang-orang dengan tujuan memaksa mereka menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk "menghormati hukum" dan mencegah mereka mengganggu apa yang disebut "keamanan publik" meskipun mereka melanggar hak penduduk Gaza untuk melakukan protes secara damai dan berekspresi.<ref>{{Cite news|url=http://www.mezan.org/en/post/21740/Al+Mezan+Calls+for:+Solution+to+Electricity+Crisis,+End+to+Detention+for+Peaceful+Assembly+and+Immediate+Release+of+Detainees|title=Al Mezan Calls for: Solution to Electricity Crisis, End to Detention for Peaceful Assembly and Immediate Release of Detainees|work=EuroPal Forum|access-date=2017-03-02}}</ref>
 
===Kebebasan pers===
Pada tahun 2006, enam belas jurnalis Palestina telah dibunuh atau dilukai oleh pasukan keamanan PA atau kelompok bersenjata.<ref name=autogenerated1>{{cite news|date=September 19, 2006|title= Gunmen attack Wafa office in Gaza|author=KHALED ABU TOAMEH|newspaper=Jerusalem Post|url=http://www.jpost.com/MiddleEast/Article.aspx?id=35389}}</ref>
 
Abdullah Issa, penerbit Palestina dan editor majalah online ''Donia al Watan'' ditahan pada Juli 2006 oleh Otoritas Palestina karena menerbitkan cerita tentang pencurian $400.000 dari Menteri Luar Negeri PA [[Mahmoud al-Zahar|Mahmud al-Zahar]] saat mengunjungi [[Kuwait]]. Cerita ini melontarkan fitnah terhadap Hamas karena mempunyai uang tunai dalam jumlah besar sementara rakyat Palestina menderita kemiskinan. Kisah ini pernah muncul di media Arab lainnya. Issa, menuduh al-Zahar dan Hamas mengganggu kebebasan pers di wilayah Palestina dan menyatakan kekecewaannya atas kegagalan Hamas memberantas korupsi seperti yang dijanjikan dalam platform pemilu mereka: “Rakyat kami mempunyai hak untuk meminta pertanggungjawaban Hamas atas kemerosotan situasi di Palestina. kondisi kehidupan mereka,...Kami berharap pemerintah Hamas akan mulai mengejar dan menangkap semua pembunuh dan preman yang terus berkeliaran di jalan-jalan Jalur Gaza dan membuka semua kasus korupsi keuangan." Kantor ''Donia al Watan'' telah diserang oleh orang-orang bersenjata bertopeng dan ada ancaman pembunuhan terhadap Issa dan stafnya.<ref>{{cite web|title=PA detains Gazan editor for 'libel'|author=Khaled Abu Toameh|date=25 July 2006 |url=http://www.jpost.com/Middle-East/PA-detains-Gazan-editor-for-libel|access-date=July 30, 2006}}</ref>
 
[[Brigade Martir al-Aqsa]] disalahkan atas sejumlah serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta kantor stasiun televisi Arab [[Al Arabiya]] di Tepi Barat.{{Citation needed|date=October 2012}}
 
Pada bulan September 2001, [[Tanzim]] pimpinan Yasser Arafat menculik seorang juru kamera Palestina yang sedang merekam film yang memperlihatkan warga dan polisi Palestina di Ramallah merayakan 11/9/2001 menyusul serangan terhadap sasaran AS, dan mengancam akan membunuh juru kamera tersebut jika film tersebut ditayangkan.<ref>{{Cite web|title=IMRA - Monday, January 8, 2001 Birthright Group Visits Judea & Samaria for First Time|url=http://www.imra.org.il/story.php|access-date=2020-11-14|website=www.imra.org.il}}</ref>
 
Pada bulan September 2006, seorang jurnalis dipukuli habis-habisan dan peralatan komputer di kantor kantor berita resmi Otoritas Palestina, [[Wafa]], dihancurkan. Grafiti disemprotkan ke dinding dengan tuduhan bahwa lembaga tersebut kurang obyektif. Pejabat [[Fatah]] mencatat bahwa Menteri Luar Negeri PA [[Mahmoud Zahar]] menuduh lembaga tersebut "melakukan kampanye hasutan bermotif politik" terhadapnya dan menyalahkan [[Hamas]] atas serangan tersebut. Gubernur [[Khan Yunis]] Osama al-Farra mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut "mencerminkan berlanjutnya keadaan anarki dan pelanggaran hukum di wilayah yang dikuasai PA".<ref name=autogenerated1/>
 
[[Konflik Fatah-Hamas]] semakin membatasi kebebasan pers di wilayah PNA dan distribusi suara-suara yang berlawanan di Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat dimana Fatah masih memiliki pengaruh lebih besar. Pada bulan Juli 2010, dengan pelonggaran [[blokade Jalur Gaza]], Israel mengizinkan distribusi surat kabar pro-Fatah ''[[Al-Quds (surat kabar)|al Quds]]'', ''[[Al-Ayyam (Ramallah)|al Ayyam]]'' dan ''[[al-Hayat al-Jadida]]'', tetapi Hamas mencegah distributor Gaza mengambil kiriman tersebut. [[Pusat Hak Asasi Manusia Palestina]] (PCHR) mengutuk pembatasan Hamas terhadap distribusi surat kabar Tepi Barat di Gaza, dan juga mengutuk pemerintah pimpinan Fatah di Tepi Barat karena membatasi penerbitan dan distribusi surat kabar Gaza ''[[al-Resala]]'' dan ''[[Filastin (surat kabar)|Falastin]]''.<ref>{{cite web|title=Latest Repercussions of Fragmentation: Prevention of Publication and Distribution of Palestinian Newspapers in the West Bank and the Gaza Strip| url=http://www.pchrgaza.org/portal/en/index.php?option=com_content&view=article&id=6821:latest-repercussions-of-fragmentation-prevention-of-publication-and-distribution-of-palestinian-newspapers-in-the-west-bank-and-the-gaza-strip-&catid=131:new |access-date=12 July 2010}}{{Dead link|date=October 2010|bot=H3llBot}}</ref>
 
Pada bulan Oktober 2012, Sindikat Jurnalis Palestina mengajukan permohonan pembebasan jurnalis Palestina yang ditangkap oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat, memperingatkan bahwa kebebasan pers telah "sangat memburuk", dan bahwa Otoritas Palestina telah menangkap lima jurnalis Palestina pada bulan September 2012. Walid Khaled, seorang jurnalis surat kabar Palestina Falasteen, juga memulai mogok makan pada bulan September. Seorang hakim Palestina memerintahkan pembebasannya, namun Otoritas Palestina mengabaikannya. Otoritas Palestina telah menangkap para jurnalis ini karena dicurigai memiliki hubungan dengan [[Hamas]], saingan mereka yang menguasai Jalur Gaza.<ref name="JPost freedom of press">{{cite news | url=http://www.jpost.com/DiplomacyAndPolitics/Article.aspx?id=287667 | title=Palestinian group to PA: Release jailed journalists | newspaper=The Jerusalem Post | date=October 13, 2012 | access-date=October 14, 2012 | author=Abu Toameh, Khaled}}</ref>
 
Pada bulan Mei 2015, jurnalis Al-Jazeera Muhammed Fayyad dilaporkan diserang oleh beberapa petugas polisi saat meliput kunjungan seorang menteri Turki ke Kementerian Wakaf Gaza. Fayyad, yang mengatakan bahwa dia "dipukul di kepala oleh seorang petugas polisi" saat dia dikeluarkan dari gedung, kemudian ditangkap. Kementerian Dalam Negeri Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan "beberapa jurnalis" atas "kekacauan dan gangguan yang salah menggambarkan citra masyarakat kami dan mempermalukan mereka yang bertanggung jawab atas agenda kunjungan tersebut," dan menyatakan bahwa Fayyad dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.<ref>{{cite web | title=Gaza police assault and arrest Al-Jazeera journalist |date=19 May 2015 |url=http://www.jpost.com/Middle-East/Gaza-police-assault-and-arrest-al-Jazeera-journalist-403500 |access-date=May 19, 2015}}</ref>
 
===Kebebasan berserikat===
Pada tahun 2000, Undang-undang Perburuhan Palestina yang pertama disahkan oleh Palestina. Namun, menurut [[Pusat Demokrasi dan Hak-Hak Pekerja]] (DWRC), rancangan akhir tersebut masih kurang kuat;<ref>Bilal Barghouthi.[https://www.google.com/search?q=DWRC+labor+law&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=com.ubuntu:en-US:official&client=firefox-a "Study on Palestinian Labor Disputes and the Role of Courts"] DWRC, 2007.</ref><ref>"Palestinian Workers Claim Their Rights in Gaza Amidst Violence and Political Chaos"; AdvocacyNet News Bulletin 94, March 29, 2007.</ref> pada akhir tahun 2005, bekerja sama dengan para ahli hukum Otoritas Palestina, DWRC berhasil mencapai persetujuan Dewan Legislatif Palestina terhadap Undang-undang Perburuhan Palestina alternatif.<ref>[http://advocacynet.org/resource/457 "On the Record - Palestinian Civil Society Under Siege"] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20081010181532/http://advocacynet.org/resource/457 |date=October 10, 2008}}; ''A voice for the Voiceless,'' Volume 15, Issue 6: Breaking the Cycle of Dependency, June 27, 2001.</ref>
 
[[Federasi Umum Serikat Buruh Palestina]] (PGFTU) yang telah berusia puluhan tahun, yang mengklaim mewakili seluruh pekerja Palestina, dimasukkan ke dalam Otoritas Palestina pada awal berdirinya. Anggota serikat pekerja independen menyatakan bahwa PGFTU kurang memiliki demokrasi internal dan transparansi, dan didominasi oleh Fateh (semua sekretaris jenderal dan sebagian besar kepala unitnya berasal dari Fateh). Dalam siaran pers tahun 2007 yang disiarkan oleh Proyek Advokasi, DWRC mencatat bahwa pemilihan internal belum diadakan sejak tahun 1981.<ref>[http://advocacynet.org/resource/966 Independent Palestinian Unions Establish New Coalition in Drive for Worker Democracy, July 31, 2007] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20080724232349/http://advocacynet.org/resource/966 |date=July 24, 2008}}, accessed 28 June 2008.</ref> Kritik ini didukung oleh pakar Joost Hiltermann,<ref>Joost R. Hiltermann. "Mass Mobilization under Occupation: The Emerging Trade Union Movement in the West Bank"; MERIP Reports, No. 136/137, West Bank, Gaza, Israel: Marching toward Civil War (Oct. - Dec., 1985), pp. 26-31</ref><ref>Joost R. Hiltermann. "Behind the Intifada"; Princeton University Press (January 25, 1993)</ref> Nina Sovich<ref>Nina Sovich. "Stifling Democracy within Palestinian Unions"; ''Middle East Report,'' No. 215 (Summer, 2000), pp. 2-3</ref><ref>Nina Sovich. "Palestinian Trade Unions"; ''Journal of Palestine Studies," Vol. 29, No. 4 (Autumn, 2000), pp. 66-79</ref> dan Sos Nissen,<ref>Sos Nissen. [http://www.hartford-hwp.com/archives/51/066.html "Anything but Workers in the Palestinian Trade Unions"]; News from Within, April 1996.</ref> yang berpendapat bahwa PGFTU telah lama didominasi oleh faksi-faksi politik dan pada gilirannya gagal menyediakan keterwakilan yang efektif bagi para pekerja.
 
Menurut PGFTU, pada bulan Juni 2007 Hamas merebut markas mereka dan memerintahkan staf PGFTU untuk mendiskusikan bagaimana mereka beroperasi di bawah kekuasaan Hamas. Menurut sekretaris jenderal PGFTU, penolakan PGFTU untuk bernegosiasi menyebabkan Hamas mencoba membunuh Rasem Al Bayari, wakil sekretaris jenderal serikat pekerja, sebanyak tiga kali setelahnya. Menurut Al-Jazeera, "Saed, yang dikaitkan dengan Fatah, mengatakan pasukan eksekutif Hamas telah menyita dua kantor lagi - di Gaza dan Khan Younis - dan merampas sebagian besar properti di dalamnya."<ref>Omar Khalifa. [http://www.engageonline.org.uk/blog/article.php?id=1282 "Palestinian Union hit on all sides"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716070350/http://www.engageonline.org.uk/blog/article.php?id=1282 |date=2011-07-16}}; English.Aljazeera.net. July 2007.</ref>
 
Pada tahun 2007, ketika DWRC mengorganisir Federasi Serikat Buruh Independen dan Demokratik & Komite Pekerja di Palestina yang mewakili 50.000 pekerja di luar PGFTU,<ref>[http://advocacynet.org/resource/962 "Establishing Conference for the Coalition of Independent and Democratic Trade Unions & Workers' Committees in Palestine July 25, 2007"] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20080829113817/http://advocacynet.org/resource/962 |date=August 29, 2008}}; Advocacynet, July 25, 2007.</ref> PGFTU membalas dengan memberi tahu ketua DWRC di Gaza dan koalisi serikat pekerja independen kepada keamanan dalam negeri Palestina, dengan mengklaim bahwa mereka berafiliasi dengan Hamas.<ref>{{Cite web|url=http://www.ifwea.org/archive/DWRC_appeal_eng.rtf|title=IFWEA archive - PGFTU informs on the Independent Workers' Committees Federation to Palestinian Internal Security, charging the independent unions and DWRC-Gaza with affiliation with Hamas|archive-url=https://web.archive.org/web/20060307050721/http://www.ifwea.org/archive/DWRC_appeal_eng.rtf |archive-date=2006-03-07}}</ref>
 
===Kebebasan kepemilikan properti===
Di Otoritas Nasional Palestina, [[hukum pertanahan Palestina|menjual tanah kepada orang Yahudi]] adalah kejahatan yang dapat dihukum mati.<ref>Haaretz, Avi Issacharoff and Nadav Shragai, [http://www.haaretz.com/news/jordan-pa-arrest-2-palestinians-for-selling-hebron-house-to-jews-1.217018 Jordan, PA arrest 2 Palestinians for selling Hebron house to Jews], 30 March 2007.</ref>
 
== Penegakan hukum ==