Gula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Lihat pula: tambah sejarah, digarap nanti
k Mengembalikan suntingan oleh 2400:9800:866:B5AA:589B:C8D4:BBCB:9584 (bicara) ke revisi terakhir oleh Muhammad Anas Sidik
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(134 revisi perantara oleh 73 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Zucker.jpg|rightka|framebingkai|Kristal Gula yang sudah dimurnikan.]]
{{dab|Artikel ini berkaitan dengan [[makanan]] dan komoditi perdagangan. Untuk pengertian lainnya, silakan lihat [[Gula (disambiguasi)]].}}
 
:''Artikel ini berhubungan dengan '''gula''' sebagai [[makanan]] dan komoditi perdagangan. Untuk pengertian lainnya, silakan lihat [[Gula (disambiguasi)]].''
'''Gula''' adalah suatu [[karbohidrat]] sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditikomoditas perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk [[kristal]] [[sukrosa]] padat. Gula digunakan untuk mengubah [[rasa]] menjadi [[manis]] dan dengan keadaan makanan atau [[minuman]]. Gula sederhana, seperti [[glukosa]] (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau [[hidrolisis]] asam), menyimpan [[energi potensial|energi]] yang akan digunakan oleh [[sel (biologi)|sel]].
 
== Gula sebagai komoditikomoditas ==
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari [[nira]], [[tebu]], [[bit gula]], atau [[aren]]. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi [[dahlia|umbi dahlia]], anggir[[anggur]], atau bulir [[jagung]], juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa sebagai komponen utama. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi[[ekstraksi]] (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui [[distilasi]] (penyulingan). <!-- Pada [[tahun fiskal]] [[2001]] / [[2002]], 134,1 juta [[ton]] gula diproduksi di seluruh dunia. -->
 
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti [[Australia]], [[BrazilBrasil]], dan [[Thailand]]. [[Hindia- Belanda,]] lalu(sekarang Indonesia,) pernah menjadi produsen gula nomorutama satudunia seduniapada tahun 1930-an, namuntetapi kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di [[negara berkembang]] dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah [[Amerika Latin]], negara-negara [[Karibia]], dan negara-negara [[Asia Timur]].
 
Lain halnya dengan bit, gula bit yang diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih sejuk, seperti [[Eropa]] Barat Laut dan Timur, Jepang utaraUtara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat, musim penumbuhan bit berakhir pada pemanenannya di bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di prosesdiproses lebih lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses.
 
PengeksporPengimpor gula terbesar adalah [[Uni Eropa]] (UE). Peraturan pertanian di EUUE menetapkan kuota maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan permintaan, penawaran, dan harga. Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari ''industry levies'', sisanya adalah gula "kuota c" yang dijual pada harga pasar tanpa subsidi. [[Subsidi|Subsidi-subsidi]] tersebut dan [[pajak]] impor yang tinggi membuat negara lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing dengannya di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen beralih ke [[sirup jagung]] (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu (pembuat permen)
 
Pasar gula juga diserang oleh harga sirup glukosa yang murah. Sirup tersebut di produksidiproduksi dari jagung (maizena), Dengan mengkombinasikannyamengombinasikannya dengan pemanis buatan pembuat minuman dapat memproduksi barang dengan harga yang sangat murah.
 
== Sejarah industri gula di Indonesia ==
=== Gula Tebu ===
Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan [[bunga]] ([[nira]]) [[kelapa]] atau [[enau]], serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari [[Nusantara]], terutama di bagian timur.
Pertama tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya di gunakan [[kalsium oksida]]) untuk menghilangkan ketidak kemurnian, campuran tersebut kemudian dimurnikan dengan [[belerang dioksida]]. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah [[mesin sentrifugal]] juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
 
Ketika orang-orang [[Belanda]] mulai membuka koloni di [[Pulau Jawa]], kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh [[tuan tanah|tuan-tuan tanah]] pada abad ke-17, pertama di sekitar [[Batavia]], lalu berkembang ke arah timur.
=== Gula Bit ===
Setelah dicuci, bit kemudian di potong potong dan gulanya kemudian di ekstraksi dengan air panas pada sebuah ''diffuse''. Pemurnian kemudian ditangani dengan menambahkan larutan [[kalsium oksida]] dan [[karbon dioksida]]. Setelah penyaringan campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30% saja. Gula kemudian diekstraksi dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama tama dipisahkan dengan [[mesin sentrifugal]] dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutnya. Ampas yang tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk makanan [[ternak]] dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring ke dalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.
 
Puncak kegemilangan perkebunan tebu dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun.<ref name=FAO>[http://www.fao.org/DOCREP/005/X0513E/x0513e21.htm Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190216192304/http://www.fao.org/docrep/005/X0513E/x0513e21.htm |date=2019-02-16 }}. Proc. of the Fiji/FAO Asia Pacific Sugar Conference</ref> Penurunan harga gula akibat krisis ekonomi merontokkan industri ini dan pada akhir dekade hanya tersisa 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun. Situasi agak pulih menjelang [[Perang Pasifik]], dengan 93 pabrik dan prduksi 1,5 juta ton. Seusai [[Perang Dunia II]], tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an menyaksikan aktivitas baru sehingga Indonesia menjadi eksportir netto. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah sangat meregulasi industri ini. Sejak 1967 hingga sekarang Indonesia kembali menjadi importir gula.
=== Gula Merah (Gula jawa) ===
{{utama|Gula merah}}
Istilah gula merah biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari [[nira]], yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti [[kelapa]], [[aren]], dan [[siwalan]]. Secara umum cara pengambilan cairan ini sebagai berikut.
* Bunga ([[mayang]]) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak.
* Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan ''timba'' yang terbuat dari daun pohon palma tersebut.
* Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
 
Macetnya riset pergulaan, pabrik-pabrik gula di Jawa yang ketinggalan teknologi, tingginya tingkat konsumsi (termasuk untuk industri [[minuman ringan]]), serta kurangnya investor untuk pembukaan lahan tebu di luar Jawa menjadi penyebab sulitnya swasembada gula.<ref name=FAO/>
 
Pada tahun 2002 dicanangkan target Swasembada Gula 2007.<ref name=arifin>Arifin, B. 2009. [http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/GULA.pdf Ekonomi swasembada gula di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110106041210/http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/GULA.pdf |date=2011-01-06 }}.</ref> Untuk mendukungnya dibentuk Dewan Gula Indonesia pada tahun 2003 (berdasarkan Kepres RI no. 63/2003 tentang Dewan Gula Indonesia).<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/02/prn,20040402-23,id.html Kepres RI no. 63/2003] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101014202547/http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/02/prn,20040402-23,id.html |date=2010-10-14 }}. Artikel di TempoInteraktif, edisi 02 April 2004</ref> Target ini kemudian diundur terus-menerus.<ref name=arifin/>
<!-- == Sejarah pergulaan ==
Gula sebagai komoditi bernilai ekonomi penting merupakan sumber pergolakan politik dan sosial.
 
== Jenis ==
Produksi gula komersial dimulai sejak abad ke-18, di [[Karibia]] ([[Barbados]]), dengan mendatangkan tebu dari Asia Timur. Industri ini, yang dijalankan oleh para petani Eropa di daerah jajahannya membutuhkan banyak pekerja lapangan sehingga didatangkanlah budak dari Afrika ke Karibia dan Amerika. Gula menjadi motor pergerakan perdagangan budak dan mengubah peta demografi Amerika. Industri ini kemudian melahirkan produk sampingan, rhum, yang disukai para pelaut dari Inggris.
=== Gula merah ===
{{utama|Gula merah}}
Gula merah adalah jenis gula yang dibuat dari [[nira]], yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon keluarga palem, seperti [[kelapa]], [[aren]], dan [[siwalan]]. Gula merah yang dipasarkan dalam bentuk cetakan batangan silinder, cetakan setengah bola, dan bubuk curah disebut sebagai gula [[semut]]
 
=== Gula tebu ===
Gula mpengaruhi politik di Amerika. Ketika pmerintah koloni di Amerika menaikkan pajak teh dan gula, muncul protes warga dan perang 8 tahun yg berujung pada kemerdekaan Amerika.
Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula kristal curah. Pertama-tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya menggunakan [[kalsium oksida]]) untuk memisahkan ketidakmurnian, campuran tersebut kemudian dipisahkan lagi dengan [[belerang dioksida]] atau kalsium dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat kembali dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah [[mesin sentrifugal]] juga dapat digunakan pada proses pemisahan fasa padat (gula) dan fasa cair (mesquite).
Industri gula di sana berperan besar dalam migrasi yg didatangkan oleh pengusaha dari Inggris dan kolonialis di Amerika.
 
Sementara itu di Jerman pd akhir abad ke-18 ditemukan gula di bit gula dan teknik destilasinya semakin diperbaikinya. Pertanaman bit gula pertama diadakan di Silesia, namun perang Napoleon yang menyusul menghambat perkebangannya.
[[Gula batu]] adalah gula tebu yang tidak melalui tahap kristalisasi. Gula kotak/blok adalah gula kristal lembut yang dipres dalam bentuk dadu. Gula mentah (''raw sugar'') adalah gula kristal yang dibuat tanpa melalui proses pemutihan dengan belerang. Warnanya agak kecokelatan karena masih mengandung [[molase]], tetapi sekarang gula batu sudah bersih dalam pembuatannya sehingga gula batu yang berwarna cokelat sudah tidak ada lagi.
Sementara itu di Hawaii pd abad ke19 mulai berkembang usaha tebu kecil2an namun tidak mengirim uang ke Amerika Serikat (benua) atau Eropa, namun uangnya berputar di sana. Budak2 didatangkan dari Pasifik, Cina, dan Jepang.
 
Semenjak abad ke-19 industri rhum semakin berkembang dan mulai menjadi bisnis besar di Eropa dan Amerika.
<!-- Di Indonesia, musim giling tebu biasanya mulai pada bulan Mei dan berakhir pada bulan Desember<ref>{{cite journal
Produk
| last = Sulistyowati
Produk tebu utama adalah molase, cairan berwarna coklat kemerahan kental. Dari molase dihasilkan gula dan melase, sisa destilasi gula, berupa padatan yg bisa dipakai utk pakan ternak.
| first = Retno
Dari penyulingan gula dihasilkan kristal gula, namun juga alkohol dari sukrosa. Alkohol dapat dipakai sbg sumber energi baru. Persaingan dari gula jagung (untuk energi dan minuman alkohol).
| authorlink =
Baggase, sisa perasan tebu mengandung serat kasar yang bisa dipakai sbg sumber energi (listrik). Di Hawaii bagasse dipakai sebagai dua sumber energi: serat sbg sumber energi langsung (dibakar), atau juga difermentasi menghasilkan biogas.
| coauthors = Hari Tri Wasono, Viva Kusnandar
| title = Berlimpah pada 2010
| journal = Majalah Tempo
| date = 14 Desember 2009
| url = http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/12/14/EB/mbm.20091214.EB132222.id.html
| accessdate = 17 Desember 2009}}
</ref>
 
-->
 
=== Gula bit ===
Setelah dicuci, bit kemudian dipotong-potong dan gulanya kemudian diekstraksi dengan air panas pada sebuah difusi. Pemurnian kemudian ditangani dengan menambahkan larutan [[kalsium oksida]] dan [[karbon dioksida]]. Setelah penyaringan campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30% saja.
 
Gula kemudian diekstraksi dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama-tama dipisahkan dengan [[mesin sentrifugal]]. Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan kristal gula dengan molasses. Upaya agar sentrifugasi berlangsung secara optimal adalah dengan pengaturan kecepatan putaran. Kecepatan putaran sangat memengaruhi kekuatan mesin tersebut dalam melepaskan lapisan molasses dari kristal gula. Kecepatan putaran sentrifugasi dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutnya. Ampas yang tersisa (di mana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk makanan [[ternak]] dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring ke dalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.
 
== Lihat pula ==
* [[Monosakarida]]
* [[Disakarida]]
* [[gulaDaftar pabrik Semut|gula semutdi Indonesia]]
*[[Daftar pabrik gula di Indonesia]]
<!-- [[ja:砂糖]] -->
 
== Referensi ==
[[Kategori:Bumbu]]
{{reflist}}
[[Kategori:Karbohidrat]]
[[Kategori:Pemanis]]
 
== Pranala luar ==
[[af:Suikers]]
* [http://bataviase.co.id/node/316769 Industri Gula di Batavia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100904044943/http://bataviase.co.id/node/316769 |date=2010-09-04 }}
[[ar:سكر]]
[[arzKategori:سكرPemanis]]
[[Kategori:Gula| ]]
[[as:চেনী]]
[[bat-smgKategori:SokrosBumbu]]
[[Kategori:Bahan tambahan makanan]]
[[be:Цукар]]
[[Kategori:Bahan tambahan minuman]]
[[be-x-old:Цукар]]
[[bg:Захар]]
[[bn:চিনি]]
[[bs:Šećer]]
[[ca:Sucre]]
[[ce:Шекар]]
[[cr:Kashiuasht]]
[[cv:Сахăр]]
[[cy:Siwgr]]
[[da:Sukker]]
[[de:Zucker]]
[[el:Ζάχαρη]]
[[en:Sugar]]
[[eo:Sukero]]
[[es:Azúcar]]
[[eu:Azukre]]
[[fa:شکر]]
[[fi:Sokeri]]
[[fr:Sucre]]
[[fy:Sûker]]
[[gd:Siùcar]]
[[gl:Azucre]]
[[gn:Eiratã]]
[[he:סוכר]]
[[hi:शर्करा]]
[[hr:Šećeri]]
[[hu:Cukor]]
[[ia:Sucro]]
[[io:Sukro]]
[[is:Matarsykur]]
[[it:Zucchero]]
[[iu:ᓱᑲᒃ/sukak]]
[[ja:砂糖]]
[[jbo:sakta]]
[[jv:Gula]]
[[ka:შაქარი]]
[[ko:설탕]]
[[lt:Cukrus]]
[[lv:Cukurs]]
[[mk:Шеќер]]
[[ml:പഞ്ചസാര]]
[[mn:Элсэн чихэр]]
[[ms:Gula]]
[[nl:Tafelsuiker]]
[[nn:Sukker]]
[[no:Sukker]]
[[nrm:Chucre]]
[[oc:Sucre]]
[[pl:Cukier spożywczy]]
[[pt:Açúcar]]
[[qu:Asukar]]
[[ro:Zahăr]]
[[ru:Сахар]]
[[scn:Zùccaru]]
[[simple:Sugar]]
[[sk:Sacharid]]
[[sl:Sladkor]]
[[sq:Sheqeri]]
[[sr:Шећер]]
[[su:Gula]]
[[sv:Socker]]
[[sw:Sukari]]
[[ta:சீனி]]
[[te:చక్కెర]]
[[th:น้ำตาล]]
[[tl:Asukal]]
[[tr:Kristal şeker]]
[[ug:شېكەر]]
[[uk:Цукор]]
[[vec:Sùcaro]]
[[vi:Đường (chất)]]
[[wa:Souke]]
[[war:Asukar]]
[[yi:צוקער]]
[[zh:食糖]]
[[zh-min-nan:Thn̂g]]
[[zh-yue:糖]]