Krisis Timor Timur 1999: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib) Menambahkan pranala |
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 106:
*{{flagicon|Portugal}} Brigjen. Paulo Pereira Guerreiro {{KIA}}<ref>{{Cite web|url=https://news.un.org/en/story/2002/09/44572-east-timor-mourns-death-un-peacekeeping-forces-top-military-observer|title=East Timor mourns death of UN peacekeeping force's top military observer|date=9 September 2002|website=UN News}}</ref>
}}
| commander2 = {{flagdeco|Indonesia}} [[Wiranto]]<br /> {{flagicon image|Flag of AITARAK.svg}} [[Eurico Guterres]]
| casualties1 = {{Collapsible list
|title=Daftar lengkap:
Baris 173:
== Penarikan pasukan Indonesia dan pasukan penjaga perdamaian ==
{{main|INTERFET}}
Kekerasan tersebut disambut dengan kemarahan publik yang meluas di Australia, Portugal dan di tempat lain dan para aktivis di Portugal, Australia, Amerika Serikat dan negara-negara lain menekan pemerintah mereka untuk mengambil tindakan. [[Perdana Menteri Australia]] [[John Howard]] berkonsultasi dengan Sekjen PBB [[Kofi Annan]] dan melobi [[Presiden Amerika Serikat|Presiden AS]] [[Bill Clinton]] untuk mendukung pasukan penjaga perdamaian internasional yang dipimpin Australia untuk memasuki Timor Timur guna mengakhiri kekerasan. Amerika Serikat menawarkan sumber daya logistik dan intelijen yang penting dan kehadiran pencegah "di luar cakrawala", tetapi tidak mengerahkan pasukan untuk operasi tersebut. Akhirnya, pada 11 September, Bill Clinton mengumumkan:<ref name="abc.net.au">{{cite web |url=http://www.abc.net.au/news/howardyears/content/s2422684.htm |archive-url=https://web.archive.org/web/20100923201217/http://www.abc.net.au/news/howardyears/content/s2422684.htm |title=The Howard Years: Episode 2: "Whatever It Takes" |work=Program Transcript |date=24 November 2008 |archive-date=26 Mei 2022 |publisher=Australian Broadcasting Commission |access-date=26 Mei 2022}}</ref>
Baris 179 ⟶ 178:
}}
Indonesia, dalam [[Krisis finansial Asia 1997|kesulitan ekonomi yang parah]], mengalah. President [[B.J. Habibie]] mengumumkan pada 12 September bahwa Indonesia akan menarik tentaranya dan mengizinkan pasukan penjaga perdamaian internasional yang dipimpin Australia untuk memasuki Timor Timur.<ref>Nevins, p. 108.</ref> [[Garnisun]] Indonesia di timur pulau itu adalah [[Batalyon Infanteri 745|
Pada tanggal 15 September 1999, [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|DK PBB]] menyatakan keprihatinannya atas situasi yang memburuk di Timor Timur, dan mengeluarkan [http://webarchive.loc.gov/all/20200117111425/http://daccess-ods.un.org/TMP/8437093.html Resolusi DK PBB 1264] yang menyerukan kekuatan multinasional untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di Timor Timur, untuk melindungi dan mendukung misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di sana, dan untuk memfasilitasi operasi bantuan kemanusiaan sampai pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat disetujui dan dikerahkan di daerah tersebut.<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/447639.stm UN approves Timor force], ''BBC News'', 15 September 1999</ref>
|