Museum Cut Nyak Dhien: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(36 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Museum
|name = Museum Cut Nyak Dhien
|image = Museum Cut Nyak Dhien.jpg
|imagesize =
|caption = Tampak Depan Museum Cut Nyak Dhien di Kabupaten [[Aceh Besar]], Provinsi [[Aceh]]
|map_type =
|map_caption =
Baris 18:
|website =
}}
'''Museum Cut Nyak Dhien''' adalah [[museum]] rumah tradisional Aceh yang terletak di
==Sejarah==
Cut Nyak Dhien lahir pada tahun 1848 di Aceh Besar. Ia dikenal sebagai pejuang wanita yang gigih dan penuh semangat dalam melawan penjajahan Belanda. Setelah suaminya, [[Teuku Umar]], gugur dalam pertempuran pada tahun 1899, Cut Nyak Dhien melanjutkan perjuangan dengan memimpin [[Gerilya|pasukan gerilya]]. Keberanian dan ketabahannya menjadikannya sosok yang dihormati dan diidolakan di Aceh dan seluruh Indonesia.
Walaupun rumah ini pernah dibakar oleh penjajah Belanda pada tahun 1896, Namun, pada tahun 1981, [[Rumah adat Aceh|rumah tradisional Aceh]] dipugar kembali untuk mempertahankan keasliannya dan diresmikan oleh [[
== Koleksi ==
Di dalam museum, terdapat berbagai artefak dan benda peninggalan yang berkaitan dengan kehidupan dan perjuangan Cut Nyak Dhien. Koleksi ini meliputi pakaian, senjata, dan peralatan rumah tangga yang digunakan pada masa itu. Selain itu, museum ini juga menampilkan diorama dan foto-foto yang menggambarkan momen-momen penting dalam perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda.<ref>{{Cite web |url=https://www.jawapos.com/travelling/014397760/menyusuri-rumah-cut-nyak-dien-museum-nya-sejarah-perjuangan-sang-ratu-aceh |title=Menyusuri Rumah Cut Nyak Dien ”Museum”-nya Sejarah Perjuangan sang Ratu Aceh |work=JawaPos.com |access-date=2024-05-26 |archive-date=2024-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230326062914/https://www.jawapos.com/travelling/014397760/menyusuri-rumah-cut-nyak-dien-museum-nya-sejarah-perjuangan-sang-ratu-aceh |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/12444941/berkunjung-ke-aceh-kang-emil-temui-ahli-waris-cut-nyak-dhien |title= Berkunjung ke Aceh, Kang Emil Temui Ahli Waris Cut Nyak Dhien |work=KOMPAS.com |access-date=2024-05-27 |archive-date=2021-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230326062914/https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/12444941/berkunjung-ke-aceh-kang-emil-temui-ahli-waris-cut-nyak-dhien |dead-url=no }}</ref>
Salah satu koleksi yang paling menarik adalah surat-surat dan dokumen asli yang ditulis oleh Cut Nyak Dhien dan foto wajah asli Cut Nyak Dhien saat berada di pengasingan di [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Jawa Barat
Dokumen-dokumen ini mencerminkan kecerdasan dan strategi beliau dalam memimpin perlawanan serta memberikan wawasan tentang kondisi sosial dan politik Aceh pada masa penjajahan
Selain itu, yang menarik dalam tata letak ruangan adalah, dua kamar dayang-dayang yang justru berada di sisi depan rumah. Sedangakan, kamar Cut Nyak Dhien terletak di sisi belakang. Penempatan kamar ini memiliki sebuah alasan,
== Arsitektur ==
Museum Cut Nyak Dhien menempati bangunan rumah tradisional Aceh dengan arsitektur khas yang dikenal sebagai "Rumoh Aceh". Bangunan ini memiliki atap tinggi dari batang [[rumbia]] dan berbentuk segitiga serta dihiasi dengan ukiran [[Ulin|kayu ulin]] yang rumit dan kokoh. Struktur rumah ini dirancang untuk menahan gempa dan angin kencang, serta memberikan kenyamanan dalam iklim tropis Aceh.
== Pendidikan dan budaya ==
Baris 45 ⟶ 44:
== Galeri ==
<gallery>
</gallery>
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret met Cut Nyak Dhien de vrouw van Teuku Umar na haar gevangenneming TMnr 10018822.jpg|jmpl|250px|Cut Nyak Dien, setelah tertangkap oleh pihak Belanda]]
== Trivia==
===Bukan hanya sekadar sebuah museum===
Museum Cut Nyak Dhien merupakan simbol penghargaan dan penghormatan terhadap seorang pahlawan nasional yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Melalui museum ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya semangat perjuangan dan pengorbanan dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Bacaan lanjutan ==
{{refbegin}}
* {{Cite news |url=https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/Arsitektur_Rumah_Tradisional_Aceh-Herman_RN-November.pdf |last=Herman |first=RN |title=Arsitektur Rumah Tradisional Aceh |year=2018 |publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 978-602-437-503-4 |location=Jakarta}}
* {{Cite news |url=https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=20264287&lokasi=lokal |last=Madelon H. |first=Székely-Lulofs, |title=''Cut Nyak Dien: Kisah Ratu Perang Aceh'' |year=2007 |publisher=Komunitas Bambu. ISBN 978-979-3731-17-9 |location=Depok}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://m.youtube.com/watch?v=VgXnoflH7rU Youtube SerambiNews tentang Museum Cut Nyak Dhien]
== Lihat pula ==
Baris 69 ⟶ 71:
* [[Rumah Cut Nyak Dien|Rumah Cut Nyak Dhien]]
[[Kategori:Museum di Aceh]]
[[Kategori:Museum sejarah]]
{{museum-stub}}
|