Sunjaya Purwadi Sastra: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Tambah referensi dan materi. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(70 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
|name = {{PAGENAME}}
|image = Bupati_Cirebon_Sunjaya_Purwadi_Sastra.jpg
Baris 8:
|office1 = Bupati Cirebon
|term_start1 = 19 Maret 2014
|term_end1 =
|lieutenant1 = {{unbulleted list|[[Tasiya Soemadi]] (2014–17)|[[Selly Andriany Gantina]] (2017–18)|[[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] (2019)}}
|president1 = {{unbulleted list|[[Susilo Bambang Yudhoyono]]|[[Joko Widodo]]}}
Baris 19:
|death_place =
|party = {{Parpolicon|PDIP}} (sampai 2018 <ref>[http://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4272173/pdip-pecat-bupati-cirebon-yang-kena-ott-kpk PDIP Pecat Bupati Cirebon Yang Kena OTT KPK]</ref>)
|spouse = [[Wahyu Tjiptaningsih
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->4
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Indonesia]]|[[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]]}}
|
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|
|serviceyears = 1998–2008▼
|servicenumber = 33836▼
▲|serviceyears = 1998–2008
|unit = Korps Ajudan Jenderal (CAJ)▼
▲|servicenumber = 33836
▲|unit = Korps Ajudan Jenderal (CAJ)
}}
[[Letnan Satu]] Caj ([[Purnawirawan|Purn.]]) Dr. Drs. H. '''Sunjaya Purwadi Sastra''', M.M., M.Si. ({{lahirmati|
Pada [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2013]] Sunjaya maju sebagai calon [[Bupati Cirebon]] periode 2013 - 2018, ia didampingi oleh [[Tasiya Soemadi|H. Tasiya Soemadi Al Gotas]] Ketua [[DPRD]] [[Kabupaten Cirebon]] yang juga Ketua DPC [[PDIP]] [[Kabupaten Cirebon]]. mereka diusung oleh satu partai yaitu [[PDIP]] dengan jargon "JAGO-JADI". Pada [[Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2008|pemilu bupati]] sebelumnya tahun 2008, ia juga maju menjadi calon [[Bupati Cirebon]] dari jalur [[Independen]], namun gagal.<ref>[http://kpu.cirebonkab.go.id/kpu-verifikasi-berkas-pasangan-jadi/ KPU Verifikasi Berkas Pasangan “JADI”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130706001334/http://kpu.cirebonkab.go.id/kpu-verifikasi-berkas-pasangan-jadi/ |date=2013-07-06 }} KPUD Kabupaten Cirebon.</ref> dan akhirnya pada Pemilu tahun ini, dia terpilih menjadi [[Bupati Cirebon]] da dilantik pada bulan Maret 2014.
== Kehidupan awal ==
▲Pada tanggal 17 Mei 2019 [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron, namun karena Sunjaya menjadi tersangka dan kasus hukumnya masih berlanjut, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan hari itu juga dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref name="pikiran-rakyat.com">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/05/17/ridwan-kamil-lantik-bupati-dan-wakil-bupati-cirebon-masa-jabatan-2019-2024 Ridwan Kamil Lantik Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Masa Jabatan 2019-2024] Pikiran Rakyat</ref> Pada tanggal [[30 Agustus]] [[2019]] Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon]].<ref name="ReferenceA">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/09/02/jumat-malam-bupati-cirebon-resmi-dilengserkan-imron-diajukan-menjadi-bupati-definitif Jumat Malam Bupati Cirebon Resmi Dilengserkan, Imron Diajukan Menjadi Bupati Definitif] Pikiran Rakyat</ref>
{{Bagian tanpa referensi|date=Mei 2024}}
Sunjaya adalah anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Akibat konflik politik di era 1965, Hj. Sumaeni sebagai istri [[kepala desa]] disibukan dengan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mendukung kegiatan suaminya Pak Kuwu Sobana. Maka pada usia dua bulan Sunjaya dititipkan kepada Mbok Jenah (pembantu) dan disusui oleh anak Mbok Jenah bernama Bi Tuminah. Sunjaya semenjak berusia dua bulan sudah tidak tinggal bersama kedua orangtuanya melainkan dengan pembantunya Mbok Jenah yang kebetulan punya anak laki-laki seusia Sunjaya sehingga semenjak itu Sunjaya tidak lagi menyusu Pada Ibu Kandungnya melainkan pada Ibu dari anak pembantunya. Sunjaya semenjak kecil dibesarkan di keluarga Mbok Jenah (pembantu) dan bahkan tidak mengenal saudara-saudaranya, karena merasa dirinya seorang anak pembantu. Pada usia enam atau tujuh tahun Sunjaya mulai ingat tentang perjalanan hidupnya di mana hampir setiap hari digendong Mbok Jenah yang datang kerumah Kuwu Sobana (majikannya) dan sore harinya pulang kerumah Mbok Jenah.
Baris 51 ⟶ 46:
Pada tahun 1996 Sunjaya menikah dengan gadis [[Surabaya]] pilihannya bernama Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si. (Ayu) Putri Tunggal dari pasangan H. Sukanto dan Hj. Mudjiasri. H. Sukanto adalah Purnawirawan [[ABRI]] yang sukses dengan usaha istrinya sebagai pengusaha beras antar pulau dan grosir sembako yang kemudian dilanjutkan oleh putrinya Hj. Ayu dengan mengembangkan usaha importir beras yang didatangkan dari [[Thailand]], [[Jepang]], [[China]] dan bahkan dari [[Amerika Serikat]].
==
Sunjaya memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Negeri Beberan pada tahun 1976. Ia lulus pada tahun 1980 dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri [[Palimanan]]. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke MAN Babakan Ciwaringin pada tahun 1983. Pada tahun 1995, ia lulus S-1 dari STIA YAPPAN Jakarta. Ia melanjutkan studi S-2 Magister Manajemen di STIE Jakarta pada tahun 2000, dan kembali melanjutkan studi S-2 Magister Sains di UI Jakarta dan lulus pada tahun 2001.
Pada tanggal 10 April 2017, Sunjaya berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor ilmu pemerintahan di [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]] (IPDN), [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Jawa Barat]]. Sunjaya Purwadi Sastra dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dengan disertasi berjudul "Pengaruh Reformasi Birokrasi Tatalaksana, Profesionalisme dan Strategi terhadap Inovasi Daerah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.". Berdasarkan hasil pernyataan atas nama Tim Promotor memandang layak disertasi promovendus sesuai dengan nilai ilmiah dan akademik, untuk dihadapkan pada sidang promosi doktor.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/623612/bupati-cirebon-raih-gelar-doktor-ilmu-pemerintahan Bupati Cirebon raih gelar doktor ilmu pemerintahan]</ref>
=== Periode pertama (2014–2018) ===
Pada tanggal 12 Oktober 2013 KPUD [[Kabupaten Cirebon]] melakukan rekapitulasi suara putaran pertama di Asrama Haji [[Watubelah, Sumber, Cirebon|Watubelah]] [[Sumber, Cirebon|Sumber]]. Dari hasil rekapitulasi pemilihan Bupati Cirebon akan dilaksanakan dua putaran karena tidak ada satu pasangan calon yang meraih angka 30%.<ref>[http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ Empat Calon Tolak Tanda Tangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024801/http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref> Pasangan yang akan bersaing pada putaran kedua adalah pasangan Sunjaya - [[Tasiya Soemadi|Gotas/Soemadi]] (Jago-Jadi) yang mendapatkan perolehan suara 27,89% pada putaran pertama, dan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]] bareng [[H. Rakhmat|Rakhmat]] (Hebat) yang mendapatkan perolehan suara 20,24% pada putaran pertama.<ref>[http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ KPU Tetapkan Pilbup Cirebon 2 Putaran, Jago-Jadi Vs Hebat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024628/http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref>
Pada tanggal 4 Januari 2014 akhirnya dilakukan rekapitulasi suara Pemilihan Bupati putaran kedua, hasilnya pasangan Sunjaya–[[Tasiya Soemadi|Gotas]] memenangi pemilihan Bupati dan menjadi [[Bupati Cirebon|Bupati]] dan [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati]] terpilih untuk periode 2013 - 2018 dengan perolehan suara 403.933 (53,43%) mengalahkan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]]-[[H. Rakhmat|Rakhmat]] yang mendapatkan perolehan suara 352.056 (46,57%).<ref>[http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ Jago Jadi Pemimpin Kabupaten Cirebon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140111082621/http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ |date=2014-01-11 }} radar cirebon online</ref>.
Pada tanggal 19 Maret 2014 setelah sekian lama akhirnya pasangan Sunjaya-[[Tasiya Soemadi|Gotas]] resmi dilantik oleh [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ahmad Heryawan]] di Gedung DPRD [[Kabupaten Cirebon]], Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Cirebon
=== Periode kedua (2019) ===
Sunjaya mengikuti [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|Pilkada Kabupaten Cirebon 2018]] untuk menjadi [[Bupati Cirebon]] untuk periode 2019 - 2024 untuk periode yang kedua berpasangan dengan [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]] Kepala kantor Kementerian Agama [[Kabupaten Cirebon]]. Pasangan Sunjaya-Imron mendapatkan nomor urut dua. Pasangan Sunjaya-Imron berhadapan dengan 3 Pasangan lain. Pada 10 Agustus 2018, [[Komisi Pemilihan Umum]] [[Kabupaten Cirebon]] menetapkan pasangan Sunjaya-Imron sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan perolehan 319.630 suara. Penetapan dilakukan pasca MK menolak gugatan sengketa pilkada.<ref>[https://www.inilahkoran.com/berita/jabar/80321/sunjaya-ditetapkan-bupati-cirebon-terpilih Sunjaya Ditetapkan Bupati Cirebon Terpilih] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181107145449/https://www.inilahkoran.com/berita/jabar/80321/sunjaya-ditetapkan-bupati-cirebon-terpilih |date=2018-11-07 }} inilahKoran</ref>
Pada tanggal 17 Mei 2019 adalah hari yang telah ditetapkan untuk melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron. [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik pasangan Sunjaya - Imron,<ref name="pikiran-rakyat.com"/> namun karena Sunjaya tersandung perkara hukum yakni menjadi terdakwa perkara suap terkait jual-beli jabatan di Kabupaten Cirebon, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan setelah 15 menit menjabat sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua, dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20190517/16/923931/15-menit-jadi-bupati-lalu-diberhentikan-imron-rosyadi-plt-bupati-cirebon 15 Menit Jadi Bupati Lalu Diberhentikan, Imron Rosyadi Plt Bupati Cirebon]</ref>▼
Pada tanggal 30 Agustus 2019 Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] periode 2019-2024. Pelengseran resmi Sunjaya dilakukan dengan dibacakannya surat dari [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri (Mendagri)]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon]] yang berisi pencopotan jabatan sebagai [[Bupati Cirebon]].<ref name="ReferenceA"/>▼
== Kontroversi ==
=== Kasus korupsi ===
Pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) melakukan operasi tangkap tangan kepada [[Bupati Cirebon]] Sunjaya, Sunjaya ditangkap di Pendopo Kabupaten Cirebon di Jalan Siliwangi Cirebon. Sunjaya langsung ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK setelah diperiksa oleh KPK. Sunjaya diduga menerima uang suap dari Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [[Kabupaten Cirebon]] Gatot Rachmanto yang juga ditetapkan sebagai tersangka. Sebelum mendatangi kediaman Sunjaya, tim KPK sebelumnya mendatangi kediaman ajudan Bupati dan menemukan uang Rp 116 juta dalam pecahan uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu serta bukti setoran senilai total Rp 6,425 miliar. Setelah itu tim OTT KPK mendatangi kediaman Gatot Rachmanto dan mengamankannya. Secara bersamaan, tim KPK lain bergerak ke kantor pendopo dan mengamankan Sunjaya. Selain mengamankan Sunjaya dan Gatot, tim OTT KPK juga mengamankan 6 orang lain terkait dugaan suap ini.
Dalam rangkaian operasi tangkap tangan itu, [[KPK]] mengamankan bukti uang dengan total sebesar Rp 385.965.000. Adapun rincian bukti itu Rp 116 juta dari ajudan bupati dan Rp 296,965 juta dari sekretaris Sunjaya. KPK juga menemukan bukti transaksi perbankan berupa bukti setoran dan transfer senilai Rp 6,425 miliar. KPK menduga Sunjaya juga menerima pemberian dari pejabat lain di [[Kabupaten Cirebon|Pemkab Cirebon]] sebesar Rp 125 juta melalui ajudan dan sekretaris pribadi bupati. Modus yang diduga digunakan adalah pemberian setoran pada bupati selaku pejabat yang dilantik. Nilai suap terkait mutasi diduga telah diatur mulai dari jabatan lurah, camat, hingga posisi lain di Pemkab Cirebon. [[Bupati Cirebon]] itu juga diduga menerima fee lain dengan nilai total Rp 6,4 miliar, uang tersebut tersimpan dalam rekening atas nama orang lain yang digunakannya sebagai rekening penampungan.<ref>[http://wow.tribunnews.com/2018/10/25/kronologi-ott-kpk-bupati-cirebon-terkait-dugaan-kasus-jual-beli-jabatan?page=all Kronologi OTT KPK Bupati Cirebon terkait Dugaan Kasus Jual Beli Jabatan] Tribunnews</ref>
Pada tanggal 25 Oktober 2018, Ketua DPD [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] [[Jawa Barat]], [[TB Hasanuddin]] mengatakan bahwa Sunjaya resmi dipecat dari keanggotaan Partai karena terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK.<ref>[http://www.suara.com/news/2018/10/25/132529/pdip-pecat-bupati-cirebon-sunjaya-purwadisastra PDIP Pecat Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra]</ref><ref>{{cite web|url=https://merahputih.com/post/read/pdip-pecat-bupati-cirebon-sunjaya-purwadisastra|title=PDIP Pecat Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra|website=merahputih.com}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.jurnaljabar.id/bewara/pdip-pecat-sunjaya-dan-tak-beri-bantuan-hukum-b1U749cH|title=PDI Perjuangan Jabar: Hari Ini Sunjaya Resmi Dipecat|website=jurnaljabar.id}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.alinea.id/politik/dicokok-kpk-pdi-perjuangan-pecat-bupati-cirebon-b1U749eLj|title=Dicokok KPK, PDI Perjuangan pecat Bupati Cirebon|website=alinea.id}}</ref>
Sunjaya langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai [[Bupati Cirebon]] dan pada 26 Oktober 2018 Mendagri melalui Pemerintah Provinsi [[Jawa Barat]] melantik Rahmat Sutrisno Sekretaris Daerah [[Kabupaten Cirebon]] sebagai Pelaksana Harian (Plh.) [[Bupati Cirebon]].<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2018/10/26/gantikan-tugas-sunjaya-sekda-kabupaten-cirebon-rahmat-sutrisno-jabat-plh-bupati-cirebon-video Gantikan Tugas Sunjaya, Sekda Kabupaten Cirebon Rahmat Sutrisno Jabat Plh Bupati Cirebon [VIDEO]] Tribunnews</ref> Padahal Sunjaya sudah terpilih untuk periode kedua dalam [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|Pilkada Kabupaten Cirebon 2018]] berpasangan dengan [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]] dan belum sempat dilantik.▼
=== Kontroversi di Wikipedia ===
Pada tahun 2024, beberapa pengguna<ref>{{Cite web|title=Selidik Nama Pegi Setiawan dalam Daftar 5 Anak Sunjaya Purwadi Sastra Eks Bupati Cirebon di Wiki|url=https://bengkulu.tribunnews.com/2024/05/29/selidik-nama-pegi-setiawan-dalam-daftar-5-anak-sunjaya-purwadi-sastra-eks-bupati-cirebon-di-wiki|website=Tribunbengkulu.com|language=id-ID|access-date=2024-08-06}}</ref> menyunting halaman Wikipedia Sunjaya Purwadi Sastra dan menambahkan nama "Pegi Setiawan" dan 4 orang lainnya dalam daftar anak Sunjaya, yang dikaitkan dengan [[Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi Arsita]] yang saat itu kembali menjadi perbicangan masyarakat.<ref>{{Cite web|title=Sempat Ada Nama Pegi Setiawan di Laman Wikipedia Sunjaya Purwadi Sastra Bupati Cirebon 2014-2019|url=https://bengkulu.tribunnews.com/2024/05/28/sempat-ada-nama-pegi-setiawan-di-laman-wikipedia-sunjaya-purwadi-sastra-bupati-cirebon-2014-2021|website=Tribunbengkulu.com|language=id-ID|access-date=2024-08-06}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=medcom id|date=2024-05-28|title=Nama Pegi Setiawan Muncul sebagai Salah Satu Anak Eks Bupati Cirebon|url=https://www.medcom.id/nasional/daerah/9K5AM7aK-nama-pegi-setiawan-muncul-sebagai-salah-satu-anak-eks-bupati-cirebon|website=medcom.id|language=id|access-date=2024-08-06}}</ref> Topik ini menjadi viral di [[TikTok]] dan kecurigaan terhadap Sunjaya meningkat, namun kemudian berubah menjadi keraguan mengingat Wikipedia dapat disunting oleh siapa saja,<ref>{{Cite web|title=Nama Pegi Setiawan Muncul di Profil Ex Bupati Cirebon, Netizen Nyinyir: Gimana Ini Pak Pol?|url=https://www.suara.com/tekno/2024/05/30/142400/nama-pegi-setiawan-muncul-di-profil-ex-bupati-cirebon-netizen-nyinyir-gimana-ini-pak-pol|website=suara.com|language=id|access-date=2024-08-06}}</ref><ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2024-05-31|title=Nama Pegi Setiawan Muncul di Data Eks Bupati Cirebon Bikin Geger, Netizen: Polisi Kemana?|url=https://siap.viva.co.id/entertainment/7668-nama-pegi-setiawan-muncul-di-data-eks-bupati-cirebon-bikin-geger-netizen-polisi-kemana|website=siap.viva.co.id|language=id|access-date=2024-08-06}}</ref> hal ini ditambah dengan pengumuman ketidakbersalahan Pegi, yang diterima secara luas oleh masyarakat.<ref>{{Cite web|date=2024-07-01|title=Pegi Setiawan bebas, hakim menyatakan penetapan tersangka dalam kasus Vina 'tidak sah dan batal demi hukum' - Polisi diperintahkan pulihkan nama baik Pegi|url=https://www.bbc.com/indonesia/articles/c97dl9qx4glo|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2024-08-06}}</ref>
Istri Sunjaya, [[Wahyu Tjiptaningsih]], menegaskan bahwa "Pegi Setiawan" bukanlah anaknya, lebih lanjut mengatakan bahwa data dirinya dan suaminya di Wikipedia telah disunting oleh "oknum yang tidak bertanggungjawab."<ref>{{Cite web|title=Wahyu Tjiptaningsih Bicara soal Pegi Setiawan Anak Mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra|url=https://makassar.tribunnews.com/2024/05/29/wahyu-tjiptaningsih-bicara-soal-pegi-setiawan-anak-mantan-bupati-cirebon-sunjaya-purwadi-sastra|website=Tribun-timur.com|language=id-ID|access-date=2024-08-06}}</ref>
▲Sunjaya langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai [[Bupati Cirebon]] dan pada 26 Oktober 2018 Mendagri melalui Pemerintah Provinsi [[Jawa Barat]] melantik Rahmat Sutrisno Sekretaris Daerah [[Kabupaten Cirebon]] sebagai Pelaksana Harian (Plh.) [[Bupati Cirebon]].<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2018/10/26/gantikan-tugas-sunjaya-sekda-kabupaten-cirebon-rahmat-sutrisno-jabat-plh-bupati-cirebon-video Gantikan Tugas Sunjaya, Sekda Kabupaten Cirebon Rahmat Sutrisno Jabat Plh Bupati Cirebon [VIDEO]] Tribunnews</ref> Padahal Sunjaya sudah terpilih untuk periode kedua dalam [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|Pilkada Kabupaten Cirebon 2018]] berpasangan dengan [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]] dan belum sempat dilantik.
▲== Bupati 15 Menit ==
▲Pada tanggal 17 Mei 2019 adalah hari yang telah ditetapkan untuk melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron. [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik pasangan Sunjaya - Imron,<ref name="pikiran-rakyat.com"/> namun karena Sunjaya tersandung perkara hukum yakni menjadi terdakwa perkara suap terkait jual-beli jabatan di Kabupaten Cirebon, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan setelah 15 menit menjabat sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua, dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20190517/16/923931/15-menit-jadi-bupati-lalu-diberhentikan-imron-rosyadi-plt-bupati-cirebon 15 Menit Jadi Bupati Lalu Diberhentikan, Imron Rosyadi Plt Bupati Cirebon]</ref>
▲Pada tanggal 30 Agustus 2019 Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] periode 2019-2024. Pelengseran resmi Sunjaya dilakukan dengan dibacakannya surat dari [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri (Mendagri)]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon]] yang berisi pencopotan jabatan sebagai [[Bupati Cirebon]].<ref name="ReferenceA"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 119 ⟶ 102:
[[Kategori:Bupati Cirebon]]
[[Kategori:Koruptor Indonesia]]
|