Letusan gunung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut [[lava]]. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.
 
Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-07-10|title=Kenali gunung berapi dan penyebab letusan|url=https://www.antaranews.com/berita/4191642/kenali-gunung-berapi-dan-penyebab-letusan|website=Antara News|language=id|access-date=2024-09-03}}</ref> Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, [[gempa bumi]], abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
 
Tidak semua [[gunung berapi]] sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
 
== Jenis Gunung Berapi ==
Jenis gunung berapi mengacu pada bentuknya:
 
*Gunung berapi strato atau [[Gunung berapi kerucut]] (''strato volcano'')
*[[Gunung berapi perisai]] (''shield volcano'').
*Gunung berapi [[maar]]
*Gunung berapi super atau ''[[Supervulkan|supervolcano]]''
 
==Klasifikasi gunung berapi==
'''Berdasarkan sumber erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi :'''
 
*Letusan Pusat
Erupsi melalui kawah utama.
*Letusan Sekunder
Erupsi kemiringan tubuh gunung.
*Retak Erupsi
Erupsi yang muncul pada retakan / patahan yang dapat meluas hingga beberapa kilometer.
*Erupsi Eksentrik
Erupsi lateral yaitu magma yang keluar tidak datang dari kawah pusat yang menyimpang ke samping, tetapi langsung dari [[dapur magma]] melalui kawahnya.
 
'''Berdasarkan tipe erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu :'''
*Tipe Hawaii
Letusan eksplosif magma basaltik atau batu pijar basal. Biasanya dalam bentuk serpihan lava pijar dan, sering, secara bersamaan, diikuti oleh lava lava, yang terjadi di parit atau kawah sederhana.
*Tipe strombolian
Letusan tersebut hampir sama dengan Tipe Hawaii namun bentuk ledakan magma superfisial. Biasanya terjadi di gunung berapi aktif di tepi benua atau pusat benua.
*Tipe Plinean
Erupsi ini sangat dipengaruhi oleh magma dengan [[Kekentalan|viskositas]] tinggi atau magma asam dengan komposisi magma andesit dengan sifat rhyolitic. Bahan yang diserap adalah sejumlah batu apung.
*Tipe subplinian
Letusan magma (rhyolitic) gunung berapi yang eksplosif. Tahap erupsi efusif menghasilkan [[kubah lava]] rhyolitic. Erupsi subplineal dapat menyebabkan pembentukan inflamasi.
*Tipe Ultra-Plinean
Letusan yang sangat eksplosif menghasilkan endapan batuan yang lebih besar daripada Plinian biasa.
*Tipe Vulkanik
Erupsi magmatik terdiri dari andesit basaltik dalam dasit. Secara umum, bom vulkanik atau potongan di dekat kawah dan sering disertai dengan bom kerak atau permukaan retak. Bahan yang diserap tidak hanya berasal dari magma, tetapi dicampur dengan batuan lateral berbentuk batu.
*Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian
Kedua jenis ini adalah letusan yang terjadi di pulau-pulau vulkanik, gunung berapi bawah laut atau gunung berapi yang memiliki kawah. Surtseyan adalah letusan interaksi antara magma basaltik dan air permukaan atau air tanah. Erupsi ini disebut phreatomagmatic. Jenis-jenis Freatoplin memiliki proses peristiwa yang sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air memiliki komposisi rhyolitic.
 
'''Berdasarkan waktu meletus gunung berapi dibagi menjadi tiga jenis yaitu :'''
*Gunung Api Tipe A
Gunung yang tercatat sudah pernah terjadi erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600
 
*Gunung Api Tipe B
Gunung yang setelah tahun 1600 belum tercatat mengalami erupsi magmatik tetapi masih menunjukkan gejala aktivitas vulkanik seperti kegiatan solfatara
 
*Gunung Api Tipe C
Gunung yang sejarah erupsinya belum diketahui atau tidak diketahui dalam catatan manusia, tetapi masih ada tanda-tanda aktivitas masa lampau dalam bentuk lapangan solfatara/fumarola di tingkah lemah.
 
 
== Ciri-ciri gunung berapi akan meletus ==
Baris 66 ⟶ 19:
* Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah
 
=== Hasil letusan gunung berapi ===
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain:
 
Baris 73 ⟶ 26:
 
;Gas [[vulkanik]]
:Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain [[Karbon monoksida]] (CO), [[Karbon dioksida]] (CO2CO<sub>2</sub>), [[Hidrogen Sulfida]] (H2SH<sub>2</sub>S), [[Sulfur dioksida]] (S02S0<sub>2</sub>), dan [[Nitrogen]] (NO2NO<sub>2</sub>) yang dapat membahayakan manusia.
;[[Lava]] dan aliran pasir serta batu panas
:Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam [[Bumi]] ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Baris 84 ⟶ 37:
 
== Dampak ==
=== Dampak negatif ===
 
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan.<ref name=":0">{{Cite web|date=2014-01-20|title=Dampak Letusan Gunung Berapi|url=https://bpbd.purbalinggakab.go.id/?page_id=221|website=BPBD Kabupaten Purbalingga|language=id|access-date=2024-09-03}}</ref> Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
# Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur[[sulfur Dioksidadioksida]] atau SO2SO<sub>2</sub>, gas Hidrogen sulfide atau H2SH<sub>2</sub>S, No2No<sub>2</sub> atau Nitrogen[[nitrogen Dioksidadioksida]] serta beberapa partikepartikel debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
# Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
# Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan [[abu vulkanik]] panas akan merusak permukiman warga.
# Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
# Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
# Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja [[Gunung Rinjani]] dan juga [[Gunung Merapi]], kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
 
=== Dampak positif ===
 
Selain dampak negatif, jika ditelaah, ''letusan gunung berapi'' juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar.<ref Apaname=":0" saja? Berikut uraiannya:/>
# Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
# Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
# Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
# Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan [[ekosistem]] yang juga baru.
# Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
# Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
# Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi [[hujan orografis]]. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
# Pada wilayah yang sering terjadi '''letusan gunung berapi,''' sangat baik didirikan pembangkit listrik.
 
== Lihat pula ==
Baris 108 ⟶ 61:
* [[Daftar gunung berapi di Indonesia]]
* [[Gunung Berapi]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
{{Refbegin}}
* {{cite book|url=https://books.google.com/books?id=x3OFQgAACAAJ|title=Volcanic Ash|publisher=[[University of California Press]]|year=1985|isbn=978-0520052413|page=258|author1=Grant Heiken|author2=Kenneth Wohletz|name-list-style=amp}}
* {{cite journal|date=May 2005|title=A transient model for explosive and phreatomagmatic eruptions|journal=[[Journal of Volcanology and Geothermal Research]]|series=Volcanic Eruption Mechanisms – Insights from intercomparison of models of conduit processes|volume=143|issue=1–3|pages=133–151|bibcode = 2005JVGR..143..133S|doi=10.1016/j.jvolgeores.2004.09.014|author1=A.B. Starostin, A.A. Barmin|author2=O.E. Melnik|name-list-style=amp|url=https://zenodo.org/record/848782}}
* {{cite journal|date=January 1989|title=The thickness, volume and grainsize of tephra fall deposits|journal=[[Bulletin of Volcanology]]|volume=51|issue=1|pages=1–15|bibcode = 1989BVol...51....1P|doi=10.1007/BF01086757|author=Pyle, D. M.|s2cid=140635312}}
* {{cite journal|date=28 October 2003|title=Quantitative shape measurements of distal volcanic ash|url=http://www.geo.mtu.edu/~gbluth/Publications/riley_2003_jgr.pdf|journal=[[Journal of Geophysical Research]]|volume=108|issue=B10|page=2504|bibcode=2003JGRB..108.2504R|doi=10.1029/2001JB000818|author1=Colleen M. Riley|author2=William I. Rose|author3=Gregg J. S. Bluth|doi-access=free}}
{{Refend}}
 
== Pranala luar ==