Pulau Bangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Uzirisky (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 13:
|total_islands =
|major_islands =
|area_km2 = 1111693.693,54
|rank = 68thke-68
|highest_mount = [[Gunung Maras]]
|elevation_m = 699
Baris 21:
|country_admin_divisions = [[Pangkal Pinang]], [[Bangka]], [[Bangka Tengah]], [[Bangka Selatan]], [[Bangka Barat]]
|country_largest_city = [[Pangkal Pinang]]
|country_largest_city_population = 134.082236267
|population = 960.6921188075
|population_as_of = 201031 CensusDesember 2023
|density_km2 = 82,65auto
|ethnic_groups = [[Melayu Bangka]], [[Tionghoa Bangka]], kebanyakan [[Hakka]]
|demonym = Orang Bangka
Baris 31:
[[Berkas:Baturusa river 2012.jpg|jmpl|ka|Sungai Baturusa, sungai utama di Pulau Bangka.]]
 
'''[[Pulau]] Bangka''',[[Jawi]]: '''ڤولو بڠكـ''' adalah sebuah [[pulau]] yang terletak di sebelah [[timur]] [[Sumatra]], [[Indonesia]] dan termasuk dalam wilayah [[provinsi]] [[Kepulauan Bangka Belitung]]. Populasinya pada [[2004]] berjumlah 789.809 jiwa. Luas pulau Bangka ialah 11.693.54 km².
 
==Asal nama==
<!--diambil dari [[Suku Bangka]] (anon)-->
Bangka menurut bahasa sehari-hari masyarakat Bangka mengandung arti "sudah tua" atau "sangat tua", sehingga pulau Bangka dapat diartikan sebagai "pulau yang sudah tua". Bila merujuk pada kandungan bahan galian yang terdapat di daerah ini, pulau Bangka banyak mengandung bahan-bahan galian mineral yang tentunya terjadi dari proses alam yang berlaku berjuta-juta tahun. Salah satu contohnya adalah bahan galian timah, oleh karenanya masyarakat menyebutnya dengan sebutan Pulau Bangka.
Baris 215 ⟶ 216:
 
Kemudian istri [[Mahmud Badaruddin I dari Palembang|Mahmud Badaruddin]] yang karena tidak serasi berdiam di [[Palembang]] diperkenankan suaminya menetap di Bangka dimana disebutkan bahwa istri Mahmud Badaruddin ini adalah anak dari [[Wan Abduljabar]]. Sejarah menyebutkan bahwa [[Wan Abduljabar]] adalah putra kedua dari [[Abdulhayat]] seorang kepercayaan [[Sultan Johor]] untuk pemerintahan di [[Pulau Siantan|Siantan]], [[Abdulhayat]] ini semula adalah seorang pejabat tinggi kerajaan Tiongkok bernama [[Lim Tau Kian]], yang karena berselisih paham lalu melarikan diri ke [[Johor]] dan mendapat perlindungan dari Sultan. Ia kemudian masuk agama Islam dengan sebutan [[Abdulhayat]], karena keahliannya diangkat oleh [[Sultan Johor]] menjadi kepala Negeri di [[Pulau Siantan|Siantan]].
 
Pulau Bangka menjadi bagian dari [[Hindia Belanda]] dan diadministrasi sebagai Karesidenan Bangka hingga kedatangan [[Jepang]] pada 1942. Pasca Perang Dunia II, dengan kekalahan Jepang, Belanda datang untuk mencoba menduduki kembali Indonesia. Selama Revolusi Nasional Indonesia, Presiden [[Soekarno]] dan Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]] diasingkan di Bangka setelah Agresi Militer Belanda. Bangka menjadi bagian dari Indonesia merdeka pada tahun 1949. Pulau Bangka kemudian menjadi bagian dari provinsi [[Sumatera Selatan]], dan diadministrasikan sebagai sebuah kabupaten, yaitu [[Kabupaten Bangka]]. Hingga pada tahun 2000, pulau Bangka bersama pulau tetangganya [[Pulau Belitung|Belitung]], menjadi provinsi baru yaitu [[Kepulauan Bangka Belitung]]. Dalam beberapa tahun terakhir, penambangan timah mengalami penurunan yang signifikan, meskipun penambangan ini masih menjadi bagian utama perekonomian pulau ini.
 
==Referensi ==