'''LibQUAL''' merupakan serangkaian instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan [[perpustakaan]]. Konsep LibQUAL terinspirasi dari model [[SERVQUAL]] yang diperkenalkan pada tahun 1988, yang bertujuan untuk menilai kualitas jasa di berbagai sektor. <ref name=":0">{{Cite journal|last=Cristobal|first=Arlyn Selga|date=2018|title=Expectations on Library Services, Library Quality (LibQual) Dimension and Library Customer Satisfaction: Relationship to Customer Loyalty|url=|journal=Library Philosophy and Practice|pages=1-23}}</ref> LibQUAL diinisiasi oleh Association of Research Libraries (ARL) dan Texas A&M University Libraries. Kerja sama antara kedua organisasi ini menghasilkan empat dimensi utama dalam LibQUAL, yaitu service affect (pengaruh layanan), library as place (perpustakaan sebagai tempat), personal control (kontrol personal), dan information access. (akses informasi).<ref>{{Cite journal|last=Rizky|first=Tiko Dhafin|last2=Huda|first2=Nurul|first3=Muslikh|last4=Rini|first4=Nova|date=2020|title=Analysis (LibQual) on Loyalty and Library Satisfaction; A Case Study in YARSI University Library Service Center|url=|journal=Jurnal Organisasi dan Manajemen|volume=16|issue=2|pages=182-195}}</ref>
== ServicePengaruh AffectLayanan ==
SebelumnyaPada tahun 1994 hingga 2006 penelitian mengenai penilaian kualitas perpustakaan masih bersifat kualitatif. Layanan perpustakaan, seperti [[layanan referensi]], dikonseptualisasikan melalui sikap, tingkah laku, wawancarakemampuan komunikasi interpersonal, dan pengetahuan yang dimiliki staf perpustakaan. Pembentukan dimensi service affect atau pengaruh layanan memungkinkan penelitianpeneliti untuk mengkaji mengenai layanan perpustakaan dilakukandengan secaramelibatkan lebihangka konsistenatau, yakni menggunakan metode kuantitatif. Dimensi pengaruh layanan mencakup beberapa aspek di antaranya persepsi pemustaka terhadap bantuan yang diberikan staf, kompetensi staf, dan kepedulian yang ditunjukan oleh staf terhadapkepada pemustaka. <ref>{{Cite journal|last=Fagan|first=Jody Condit|date=2014|title=The Dimensions of Library Service Quality: A Confirmatory Factor Analysis of the LibQUAL+ Instrument|url=https://commons.lib.jmu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1102&context=letfspubs|journal=Libraries & Educational Technologies|volume=36|issue=1|pages=36-48}}</ref>
== LibraryPerpustakaan asSebagai PlaceTempat ==
Dimensi 'Perpustakaan sebagai tempat'ini meliputi aspek pencahayaan yang memadai, ventilasi yang baik, lingkungan belajar yang tenang, serta kenyamanan meja dan kursi belajar di perpustakaan. Dalam dimensi ini, ruang perpustakaan diharapkan mampu digunakan untuk diskusi dan belajar,. Kehadiran perpustakaan mampu menjadi ciri bahwa perpustakaan adalah pusat pendidikan bagi masyarakat di sekitarnya,. perpustakaanPerpustakaan sanggup untuk menyediakan tempat belajardari kegiatan pembelajaran yang nyaman,. perpustakaanPerpustakaan dapat menjadi tempat untuk individu maupun komunitas untuk saling berbagi pengetahuan, mendorong kreativitas dan imajinasi, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan intelektual pemustaka. <ref>{{Cite journal|last=Pedramnia|first=S.|last2=Modiramani|first2=P.|last3=Ghanbarabadi|first3=V. Ghavami|date=2012|title=An analysis of service quality in academic libraries using LibQUAL scale: Application oriented approach, a case study in Mashhad University of Medical Sciences (MUMS) libraries|journal=Library Management|volume=33|issue=3|pages=159-167|doi=10.1108/01435121211217144}}</ref>
== PersonalKontrol ControlPersonal ==
Personal control atau kontrol personal adalah dimensi yang berhubungan dengan kemampuan pemustaka untuk mencari koleksi secara mandiri. Aspek-aspek dalam kontrol personal meliputi kemudahan akses, kenyamanan pemustaka, peralatan yang modern, peralatan yang mudah digunakan oleh seluruh kelompok pemustaka atau inklusif, dan rasa percaya diri pemustaka. Kontrol personal didukung dengan hadirnya teknologi dan jaringan komunikasi di perpustakaan layaknya komputer dan [[Wi-Fi|Wi-Fi.]] Dalam dimensi ini pula tingkat kepercayaan diri pemustaka dalam menggunakan fasilitas dan sumber daya perpustakaan dapat diukur. Seperti halnya ketika pemustaka mengoperasikan katalog daring, basis data daring, dan alat pencarian lainnya tanpa bantuan langsung dari staf perpustakaan.<ref>{{Cite journal|last=Saufa|first=Arina Faila|date=2023|title=Quantitative representation of school library service quality in Yogyakarta: Evaluation using Libqual +Tm method|journal=Library Management|volume=44|issue=6|pages=426-436|doi=10.1108/LM-04-2023-0027}}</ref>
== InformationAkses AccessInformasi ==
Akses informasi merupakan dimensi yang menilai ketersediaan dan kelayakan koleksi yang tersedia di perpustakaan. Menilai kemampuan perpustakaan dalam menyediakan akses ke koleksi fisik maupun elektronik seperti buku elektronik, jurnal elektronik, dan basis data daring. Koleksi tersebut tidak hanya tersedia namun juga harus dipastikan berkualitas untuk dapat digunakan oleh para pemustaka. Kredibilitas, relevansi, dan kemutakhiran koleksi adalah sejumlah aspek yang bisa dijadikan sebagai acuan penilaian. Aksesibilitas informasi yang baik di perpustakaan akan meningkatkan kepuasan di kalangan pemustaka perpustakaan. <ref name=":0" />
== Referensi: ==
|