Gereja Ortodoks Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(18 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
{{Rapikan}}
{{Infobox Christian denomination|icon=Gereja Orthodox Indonesia.png|icon_width=50px|name=Gereja Ortodoks Indonesia|native_name=Ινδονησιακή Ορθόδοξη Εκκλησία|image=https://encyclopedia.pub/media/common/202211/mceclip0-637f1db82a417.png|main_classification=[[Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks Timur]]|orientation=[[Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks Timur]]|scripture=[[Septuaginta]], [[Anagignoskomena]], [[Perjanjian Baru]], [[Horologion]], [[Synaxarion]]|theology=[[Diofisitisme]]|polity=[[Keuskupan]]|governance=[[Gereja Ortodoks Yunani Sejati]]|leader_title1=Episkop Agung|leader_name1=Kalinikos dari Yunani|area=[[Jakarta]], [[Depok]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], [[Bogor]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Papua]], [[Manado]], [[Kalimantan Selatan]], [[Bali]], [[Medan]], [[Riau]], [[Batam]], [[Lampung]]|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Yunani|Yunani]]|liturgy=[[Ritus Timur]]|headquarters=[[Gereja Ortodoks Tritunggal Mahakudus Surakarta]]|founder=Js. [[Andreas]]|founded_date=38 M|founded_place=[[Yunani]], [[Athena]]|members=10.000}}
| archdeacons = Abraham Sri Nugroho▼
'''Gereja Ortodoks di Indonesia''' (GOI) merupakan salah satu Arus Gereja [[Kristen]] Ortodoks di Indonesia di bawah kepempimpinan [[Patriark]] sebagai pemimpin tertinggi [[Hierarki Gereja Ortodoks]]. GOI mempertahankan penggunaan [[Kalenderis Lama|Kalender Lama]] atau [[Kalender Julian]] sebagai Kalender Liturgis Gereja dan menginduk pada Sinode Kudus ''[https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/True_Orthodox_church Genuine Greek Orthodox Church]'' ([[Gereja Ortodoks Yunani Sejati]]) yang dikepalai oleh Episkop Agung Kalinikos (Sarantopoulos). GOI diketuai oleh salah satu pendirinya Daniel Bambang Dwi Byantoro.
Baris 36 ⟶ 10:
Sejarah Gereja Ortodoks Indonesia di zaman modern, muncul tak lepas dari pergumulan empat pemuda, yang kemudian kita kenal salah satu dari empat pemuda itu yaitu Romo Arkhimandit [[Daniel Bambang Dwi Byantoro]] yang pada masa mudanya mempertanyakan fenomena begitu banyak denominasi dengan ajaran yang berbeda-beda dan saling bertentangan. Dalam pemikirannya ia berpendapat jika Alkitab itu satu, Allah itu satu, [[Yesus|Yesus Kristus]] itu satu, Roh Kudus itu satu, harusnya ajaran Gereja itu satu juga. Ajaran-ajaran yang saling bertentangan ini tidak semuanya benar, kalau begitu dicarilah bagaimana ajaran Kristen yang mula-mula, ajaran Kristen zaman Para Rasul.
Dalam kegelisahan dan pertanyaannya serta kerinduan dalam menemukan Gereja mula-mula sampai suatu waktu ia menemukan jawabannya oleh Rahmat Tuhan di [[Seoul]], [[Korea Selatan]]. Pada buku yang ia beli berjudul “[[The Orthodox Church]]"
{{Sidebar Ortodoks Timur}} karangan Episkop Kalistos Ware (di [[Seoul]], [[Korea Selatan]] Romo Daniel muda mengambil pendidikan di Sekolah Theologi selama 5 tahun), di Korea juga ia bergabung dengan Gereja Ortodoks (Gereja Orthodox dari Missi Rusia) dan menjadi orang Indonesia pertama pada zaman modern yang memeluk iman Ortodoks. Setelah dari Korea atas tuntunan Tuhan Romo Daniel muda pergi ke [[Yunani]] dan [[Amerika Serikat|Amerika]] untuk melanjutkan belajar tentang Iman Rasuliah, yang Pada tahun 1987 Romo Daniel ditahbiskan menjadi [[Diaken|Romo Diakon Daniel]], sebagai rohaniawan yang selibat (tidak menikah, meskipun dalam Gereja Ortodoks juga diizinkan memiliki isteri, yaitu saat sebelum tahbisan harus sudah menikah) di Gereja Ortodoks Salib Kudus, Pittsburgh, Pa, oleh [[Uskup|Episkop]] [[Maximos dari Pittsburgh]]. Tahun 1988 Romo Diakon Daniel diangkat dan ditahbiskan menjadi Romo [[Presbiter (Gereja Ortodoks)|Presbyter]] Daniel dalam Gereja Ortodoks Jana Suci Rasul Paulus di North Royalton, Amerika oleh Episkop Maximos. Pada tahun 1988 Romo Daniel tiba di Indonesia dan menemui keluarganya di pulau [[Jawa]] untuk memberitahukan kepada mereka Iman Ortodoks, sehingga mereka tertarik dan bergabung dengan Iman Ortodoks. Setelah itu Romo Daniel pergi ke Solo untuk memulai Penginjilannya dengan mendirikan “[[Yayasan Suara Dharma Tuhu]]”, yang kemudian dirubah menjadi “[[Yayasan Orthodox Injili Indonesia]]”, didepan Notaris Ibu [[Monica Sri Widiyanti Adi Sutjipto]].
Baris 127 ⟶ 105:
=== Presbyter Rahib ===
* Prb. Demetrios Situmeang
=== Presbyter ===
* Prb. Martinos Marcell Hadisaputro
* Prb. Gregorius Efraent
* Prb. Kirilos Meidy Tambajong
* Prb. Tomas Andeas Dapla
* Prb. Yohanes Yayak
* Prb. Agaphios Hideo Gunawan
* Prba. Anna
* Prba. Irene
=== Diakon ===
* Dea. Dimitry Ivan Rosa
* Dea. Antonius Maynar
* Dea. Timotius Tommy Mahulette
* Dea. Adelpos Photios
* Dea. Mikael Tjeng Yusuf
* Dea. Theofilus Yudhi
=== Hipodiakon ===
* Hipo-Dea. Daniel Andika Siagian▼
* Hipo-Dea. Kristoforus Indra Sumantri
* Hipo-Dea. Yohanes Wahyu Ismoyo Sejadti
* Hipo-Dea.
* Hipo-Dea. Timotius Tommy▼
* Hipo-Dea. Yakobus Arif
▲* Hipo-Dea. Timotius Tommy
▲* Hipo-Dea. Daniel Andika Siagian
* Hipo-Dea. Yohanes Robiyono
* Hipo-Dea. Yohanes Yayak Mulyanto
== Struktur Organisasi Gereja Ortodoks Indonesia ==
Baris 162 ⟶ 148:
Ketua : Rm. Yakobus Jimmy Mboe
Sekertaris Umum:
Bendahara Umum : Rm. Juventius
Baris 171 ⟶ 157:
Sekretaris 1 : Artemius John Thomas Matulessy
Bendahara 1 :
Bidang Hukum 2:
=== Departemen-Departemen ===
Baris 187 ⟶ 173:
Dep.Anak dan Pemuda :
Dep.Wanita :
=== Koordinator Wilayah Periode Tahun 2020 - 2023 ===
Sumatera :
Jawa : Langsung Presbyter Paroikia/Ketua pengurus Paroikia masing-masing
|