Metode Wafa Otak Kanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Profdurno (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Logo Wafa Belajar Al Quran Metode Otak Kanan PNG.png|
{{Notability|date=Juni 2024}}
{|
{{More citations needed|date=Juni 2024}}
|'''Badan Hukum'''
'''Metode Wafa''' adalah cara baca tulis Al Quran dengan metode otak kanan, yaitu dengan pendekatan aspek multisensorik atau perpaduan dari berbagai indera seperti Visual, Auditori, dan Kinestetik. <ref>{{Cite journal|last=Arum|first=Winda|title=Implementasi Metode Wafa|url=https://journal.unuha.ac.id/index.php/JPIA/article/view/1090#|journal=Implementasi Metode Wafa}}</ref>
|Yayasan Syafa'atul Qur'an Indonesia
|-
|'''Industri'''
|[[Pendidikan]]
|-
|'''Didirikan'''
|[[2012]]
|-
|'''Situs Web'''
|www.wafaindonesia.or.id
|}
|jmpl|213x213px]]
'''Metode Wafa''' (atau juga dikenal sebagai '''Wafa Indonesia''') adalah lembaga pengembang sistem pembelajaran [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] berbasis Metode Otak Kanan yang menyediakan [[metodologi]], sistem hingga media pembelajaran [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]]. Metode Wafa menggunakan pendekatan [[Neurosains|''neuroscience'']] dalam pembelajaran [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] yang memadukan konsep kinestetis, auditori dan [[Komunikasi visual|visual]] untuk mendorong [[motivasi]] dan [[Stimulus (psikologi)|stimulus]] belajar [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] yang baik dan menyenangkan<ref>{{Cite journal|last=Iswati|first=Iswati|last2=Fardani|first2=Diah Novita|last3=Cahyono|first3=Heri|last4=Anam|first4=Syaiful|date=2021-01-06|title=Pelatihan Menghafal Al-Qur’an Dengan Metode Ritme Otak Kanan bagi Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Hikmah|url=https://attractivejournal.com/index.php/bce/article/view/85|journal=Bulletin of Community Engagement|language=en|volume=1|issue=1|pages=21–25|doi=10.51278/bce.v1i1.85|issn=2774-7077}}</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Susanti|first=Salamah Eka|date=2021-09-01|title=Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains|url=http://dx.doi.org/10.33650/trilogi.v2i1.2785|journal=TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora|volume=2|issue=1|pages=53–60|doi=10.33650/trilogi.v2i1.2785|issn=2774-4582}}</ref>. Dengan memaksimalkan pendekatan Otak Kanan karena dengan [[kreativitas]], [[imajinasi]], [[gerak]], [[emosi]] senang akan mempercepat penyerapan informasi baru untuk [[ingatan]] jangka panjang<ref name=":1">{{Cite journal|last=Singgarani|first=Winda Arum|last2=Arifin|first2=Zaenal|last3=Fathurrohman|first3=N.|date=2021-08-03|title=Implementasi Metode Wafa pada Pembelajaran Tahsin Al- Qur’an Di SMAIT Harapan Umat Karawang|url=https://journal.unuha.ac.id/index.php/JPIA/article/view/1090/473|journal=Al-I'tibar : Jurnal Pendidikan Islam|language=en|volume=8|issue=2|pages=46–54|doi=10.30599/jpia.v8i2.1090|issn=2581-222X}}</ref>.
 
Mimpi Wafa yang tercantum dalam visinya yaitu “''Melahirkan ahli [[Al-Qur'an]] sebagai pembangun peradaban masyarakat Qur’ani di Indonesia''”. Dari visi tersebut dijabarkan bahwa melahirkan ‘''ahli [[Al-Qur'an]]''’ melalui pengembangan model pendidikan [[Al-Qur'an]] 5T dengan 7M serta [[Standardisasi|standarisasi]] mutu pada setiap lembaga pendidikan [[Al-Qur'an]]. Sedangkan pada ‘''peradaban masyarakat Qur’ani’'' didorong dengan lahirnya komunitas-komunitas Qur’ani yang mengamalkan [[Al-Qur'an]] serta menjalin [[kemitraan]] dengan [[Pemerintah|pemerintahan]] untuk meluaskan visi di seluruh Indonesia.
Metode ini diperkenalkan tahun 2012 oleh beberapa Ulama’ dan pakar pendidikan. <ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Wafa|title=Tentang Wafa|url=https://wafaindonesia.or.id/tentang-kami/|website=Wafa Indonesia}}</ref>
 
Metode Wafa berada di bawah [[badan hukum]] Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia. Dan didirikan sejak 20 Desember [[2012]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Indonesia]]. Di tahun [[2024]], Metode Wafa telah tersebar di 35 [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] di Indonesia dan 6 [[negara]] ([[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Belanda]], [[Italia]], [[Ceko|Republik Ceko]] dan [[Hong Kong|Hongkong]])<ref name=":2">{{Cite web|title=Wafa Indonesia|url=https://wafaindonesia.or.id/|website=Wafa Indonesia}}</ref>.
Dalam proses pembelajarannya menggunakan Rumus 5P yaitu : Pembukaan, Pengalaman, Pengajaran, Penilaian, dan Penutupan, serta menggunakan Irama Hijaz.
 
== Wafa Belajar Al-Qur'an Metode Otak Kanan ==
Selain itu Metode Wafa juga mempunyai kriteria yang mereka sebut 5T Wafa yaitu : Tilawah, Tahfidz, Tarjamah, Tafhim, dan Tafsir, <ref>{{Cite journal|title=Metode Ghorib Musykilat|url=https://etheses.iainkediri.ac.id/1811/3/932107514_BAB%20II.pdf|journal=Metode Wafa}}</ref> <ref>{{Cite web|date=22 Desember 2022|title=Pelatihan Tahsin Metode Wafa|url=https://mimha.sch.id/pelatihan-tahsin-dan-metodologi-belajar-al-quran-wafa-metode-otak-kanan-nada-hijaz/|website=Mimha}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Tuaiddia|first=Rubayyi|title=Efektifitas metode wafa|url=https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/1899-Full_Text.pdf}}</ref><references />
Metode Wafa merupakan sebuah metode pembelajaran [[Al-Qur'an]] (Tilawah, Tahfidz, Tarjamah, Tafhim, Tafsir) yang ditopang oleh sistem manajemen mutu 7M dengan pendekatan otak kanan yang dikembangkan oleh Yayasan Syafa'atul Qur'an Indonesia. Dengan pemahaman [[Neurosains|Neuroscience]] dalam pembelajaran [[Al-Qur'an]] untuk memadukan konsep Kinestetis, Auditori dan [[Visual]], sehingga mendorong motivasi dan stimulus belajar [[Al-Qur'an]] dengan baik sehingga memungkinkan [[ingatan]] jangka panjang<ref name=":0" /><ref name=":1" />. Pendekatan pembelajaran [[Al-Qur'an]] dengan metode Wafa seperti penggunaan ''MA TA SA YA KA YA RO DA'', yang akhirnya berkembang dengan optimalisasi otak kanan dengan penguatan di [[Cerita pendek|cerita-cerita]]. Perkembangan ini akan membangun [https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Tazkiyah?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq#:~:text=Tazkiyah%20(Arabic%3A%20%D8%AA%D8%B2%D9%83%D9%8A%D8%A9)%20is,%27purification%20of%20the%20self%27. tazkiyah] anak-anak dan [[karakter]] anak-anak. Melalui [[inovasi]] berkembang pula melalui aplikasi Wafa yang pada pembelajarannya yang didominasi otak kanan.
 
Di salah satu misinya, yakni “''Mengembangkan model pendidikan [[Al-Qur'an]] 5T dengan 7M''”, merupakan model pendidikan [[Al-Qur'an]] dari Metode Wafa<ref>{{Cite web|title=Tentang Kami - Wafa Indonesia|url=https://wafaindonesia.or.id|website=Wafa Indonesia}}</ref>.  
 
5T Pendidikan [[Al-Qur'an]] Wafa mencakup lima keterampilan dalam bidang [[Al-Qur'an]]. Sehingga tidak hanya sekedar mengaji:
 
# '''Tilawah''' ([[Membaca]] & [[Menulis]] Al-Qur'an)
# '''Tahfidz''' ([[Penghafalan Al-Qur'an|Menghafal ayat-ayat Al-Qur'an]])
# '''Tarjamah''' ([[Terjemahan|Menerjemahkan]] ayat-ayat Al-Qur'an)
# '''Tafhim''' (Memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an)
# '''Tafsir''' ([[Tafsir|Menafsirkan]] makna ayat-ayat Al-Qur'an)
 
7M dengan membangun [[Sistem]] Manajemen Mutu Pembelajaran [[Al-Qur'an]] di lembaga [[Kemitraan|mitra]] dengan tujuh tahapan:
 
# '''Memetakan (Tashnif),''' Memetakan kemampuan [[:ms:Tilawah_Al-Quran|tilawah]], [[Tahfizh|tahfidz]], dan mengajar guru [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] serta memetakan kemampuan tilawah dan [[Tahfizh|tahfidz]] siswa.
# '''Memperbaiki (Tahsin),''' Memperbaiki [[:ms:Tilawah_Al-Quran|tilawah]] dan [[Tahfizh|tahfidz]] guru [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] serta memperbaiki kemampuan [[:ms:Tilawah_Al-Quran|tilawah]] dan [[Tahfizh|tahfidz]] siswa.
# '''Menstandarisasi,''' [[Standardisasi|Menstandarisasi]] proses pembelajaran [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dan kualifikasi guru [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]].
# '''Membimbing (Coaching),''' Mendampingi dan membimbing [[tahsin]]-[[Tahfizh|tahfidz]] guru [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dan pengawalan mutu pembelajaran [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]].
# '''Mensupervisi & Monitoring,''' Mensupervisi guru-guru Al-Qur’an dengan tujuan agar tujuan pembelajaran Al-Quran mampu lebih maksimal.
# '''Munaqosyah (Ujian Akhir),''' Melakukan munaqosyah atau ujian guru [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] dan siswa oleh munaqisy Wafa Pusat.
# '''Mengukuhkan,''' Mengukuhkan siswa sebagai bentuk apresiasi capaian didik dan mensyiarkan kemampuan siswa.
 
== Legalitas ==
Wafa Indonesia didirikan melalui badan hukum Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia (YAQIN) pada tanggal 20 Desember [[2012]] di Surabaya dengan pembaruan SK. MENKUMHAM RI AHU-0000170.AH.01.12.TAHUN 2022 pada tanggal 04 januari [[2022]]. Kemudian pada [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]] terkait izin operasional melalui Majelis Ta’lim pada tahun [[2022]]. Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia juga telah mendapatkan Tanda Tashih dari Kementerian Agama Republik Indonesia, [[Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an|Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ)]] pada 28 Oktober [[2023]] (11 Shafar 1440 Hijriah).
 
== Sejarah ==
=== 2012 - 2017 (Lahirnya Wafa, Belajar Al-Qur'an Metode Otak Kanan) ===
Metode Wafa hadir melalui riset 1-2 tahun oleh tim khusus serta berawal dari kekhawatiran pada tingginya buta huruf Al-Qur'an di Indonesia pada saat itu<ref>{{Cite news|first=Kementerian Agama Republik Indonesia|date=14 November 2011|title=Radikalisasi Marak Karena Remaja Enggan Mengaji Al Qur'an|url=https://kemenag.go.id/nasional/radikalisasi-marak-karena-remaja-enggan-mengaji-al-quran-swzmy6|work=Kemenag RI Nasional}}</ref><ref>{{Cite news|date=12 Juni 2012|title=Kemenag Dorong Upaya Bersama Tanggulangi Buta Baca Al-Quran di Masyarakat|url=https://ummattv.com/post/kemenag-dorong-upaya-bersama-tanggulangi-buta-baca-al-quran-di-masyarakat|work=Ummat TV}}</ref><ref>{{Cite news|date=13 Agustus 2012|title=Jatim Tertinggi Buta Huruf|url=https://bappeda.jatimprov.go.id/2012/08/13/jatim-tertinggi-buta-huruf/|work=Bappeda Jatim}}</ref>. Metode Wafa lahir di akhir tahun [[2012]] (tepatnya 20 Desember 2012) dengan membawa warna baru di tengah-tengah masyarakat. Dengan tagline, “''Belajar Al-Quran Metode Otak Kanan''” berkeinginan memberikan dan menyebarkan pembelajaran Al-Qur'an yang mudah dan menyenangkan dengan pendekatan Otak Kanan. Serta membangun sistem manajemen mutu pembelajaran Al-Qur’an di setiap lembaga pendidikan di Indonesia.
 
Melalui pendekatan Otak Kanan, salah satunya 21 penumbuhan karakter melalui media belajar Metode Wafa (Karakter untuk mengenal diri & mengenal Pencipta) hingga menggunakan konsep Otak Kanan (Kinestetik, Auditori dan Visual). Wafa Indonesia bermimpi mampu melahirkan generasi ahli Al-Qur'an di Indonesia serta menjadi mitra terbaik bagi sekolah dan lembaga pendidikan.
 
Metode Wafa diperkenalkan (launching) secara luas melalui kegiatan Sosialisasi Nasional dalam Tabligh Akbar, yang diselenggarakan di Masjid Nasional Al-Akbar. Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul yang saat itu sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, turut ikut dalam acara besar tersebut dengan mengingatkan kunci sukses dalam pembelajaran Al-Quran kepada para santri<ref>{{Cite news|last=Ucu|first=Karta Raharja|date=27 Juli 2013|title=Tiga Kunci Sukses Belajar Alquran Ala Gus Ipul|url=https://news.republika.co.id/berita/mql9ib/tiga-kunci-sukses-belajar-alquran-ala-gus-ipul|work=Republika News}}</ref>. Saat itu, Metode Wafa sudah dipercaya dan digunakan oleh 51 mitra lembaga pendidikan. Acara Tabligh Akbar tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah serta Wakil Gubernur Jawa Timur yang sekaligus meresmikan Metode Wafa.
 
Mengawali periode pertama dengan dukungan media belajar berupa buku Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 dan berkembang jenis media belajarnya pada ranah Tahfidz, buku Menulis, Al-Quran Hafalan dan lainnya, termasuk pada beberapa revisi dan penambahan pada media belajar sebelumnya. Penyusun metode wafa periode pertama ini adalah tim 4 orang dipimpin oleh KH. Dr. Muhammad Baihaqi, Lc, M.A. Beliau lahir pada tanggal 20 bulan febuari tahun 1974. Selain ketua penyusun, beliau juga diberikan amanah sebagai dewan pengawas Yayasan Syafa;atul Quran Indonesia. Beliau juga doctor di bidang Pendidikan Bahasa arab, dalam hal ini beliau menyelesaikan jenjang pendidikannya di S1 LIPIA daerah Jakarta tahun 1999, kemudian S2 di UIN Malang pada tahun 2002 sebagai lulusan terbaik, dan S3 di E1 Nilaian University of Sudan.<ref>{{Cite journal|last=Maulana Khoerul|first=Ikhsan|date=2023|title=Implementasi Metode Wafa Dalam Pembelajaran Al-Quran Pada Program Tahfidz Balita Di Yayasan Mabadi Quranil Aziz Banteran Sumbang Banyumas|url=https://repository.uinsaizu.ac.id/19646/|publisher=UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto}}</ref> Saat ini sebagai dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, Prodi Pendidikan Bahasa Arab.<ref>{{Cite web|date=2023-09-19|title=Profil Pimpinan Prodi - UINSA|url=https://uinsa.ac.id/karya-dosen|website=uinsa.ac.id|language=en-US|access-date=2024-11-29}}</ref>
 
Pada periode pertama ini, Metode Wafa telah dikenal luas melalui beberapa kegiatan seperti “Quantum tahsin Colosal”, “Indonesia Mengaji”, “Sulawesi Mengaji” hingga “Jatim Mengaji”.
 
Pada kegiatan “Jatim Mengaji” pada tahun [[2017]], Metode Wafa memperkenalkan salah satu produk media belajarnya yang menjadi salah satu produk utamanya yaitu Buku TTG (Tilawah, Tajwid dan Ghorib).
 
Sejak tahun [[2012]] hingga tahun [[2016]] melalui Wafa Belajar Al-Quran Metode Otak Kanan, berhasil melahirkan 41 ribu penghafal Al-Quran<ref>{{Cite news|last=Siswoyo|first=Harry|last2=Faishal|first2=Nur|date=19 Juni 2016|title=Wafa, Metode Belajar Alquran dengan Otak Kanan|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/787262-wafa-metode-belajar-alquran-dengan-otak-kanan|work=Viva.co.id}}</ref>. Mengakhiri periode pertama, ratusan mitra lembaga pendidikan yang tersebar di 27 provinsi dan 5 negara ([[Hong Kong|Hongkong]], [[Belanda]], [[Ceko|Republik Ceko]], [[Italia]] dan [[Indonesia]]) telah mempercayakan sistem manajemen mutu pendidikan Al-Quran mereka kepada Metode Wafa<ref>{{Cite news|last=Taufik|first=Fatkhurohman|date=11 Juni 2017|title=Gus Ipul Apresiasi Pengembangan Metode Baca Quran Melalui Wafa|url=https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2017/Gus-Ipul-Apresiasi-Pengembangan-Metode-Baca-Quran-Melalui-Wafa/|work=Suara Surabaya}}</ref>.
 
=== 2018 - 2022 (Metode Wafa Menjawab Perkembangan Zaman) ===
Melalui berbagai acara yang telah dilangsungkan dan program yang dijalankan, Metode Wafa telah berkembang dalam beberapa tahun. Kepercayaan mitra pada Metode Wafa mulai meningkat. Penggunaannya yang sesuai dengan zaman, yakni dengan pendekatan belajar Al-Quran Metode Otak Kanan dengan mudah dan inovatif<ref>{{Cite news|last=Juliansyah|first=Try|date=14 Desember 2018|title=Metode Wafa Merupakan Metode Belajar Al Quran Zaman Now|url=https://pontianak.tribunnews.com/2018/12/14/metode-wafa-merupakan-metode-belajar-al-quran-zaman-now|work=Tribunnews Pontianak}}</ref>.
 
Tahun [[2019]], Metode Wafa melahirkan aplikasi khusus pembelajaran yakni Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 melalui Kegiatan bertemakan “Balitaku Gemar Mengaji” di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Aplikasi dilahirkan sebagai inovasi untuk pembelajaran Al-Quran yang mudah mengikuti perkembangan zaman. Dengan keunggulan seperti gambar huruf serta audio interaktif untuk membantu pelafalan makhroj, tidak adanya iklan yang mengganggu, penggunaan nada Hijaz Wafa yang memudahkan anak dalam belajar mengaji, dan dilengkapi dengan Quiz atau game sebagai evaluasi apa yang sudah dipelajari<ref>{{Cite web|title=Aplikasi Wafa - Wafa Indonesia|url=https://wafaindonesia.or.id/aplikasiwafa/|website=Wafa Indonesia}}</ref>.
 
Semua program Metode Wafa awalnya dilaksanakan secara tatap muka hingga akhirnya tahun [[2020]] masuk [[Pandemi Covid-19]]. Wafa Indonesia kembali memberikan inovasi Pembelajaran dan Pelatihan berbasis online untuk memudahkan akses yang akhirnya mempercepat adopsi inovasi. Termasuk lahirnya Akademi Tahsin sebagai cara Metode Wafa memberikan kemudahan pembelajaran Al-Quran untuk umum, mulai remaja hingga dewasa.
 
Lahirnya Akademi Tahsin sebagai program belajar tahsin Al-Quran berbasis online untuk masyarakat umum yang diluncurkan oleh Wafa Indonesia. Program ini merupakan inovasi untuk memberikan kemudahan belajar Al-Quran walaupun pemahaman pada Al-Quran masih nol ataupun ingin memperdalam. [https://akademitahsin.id Akademi Tahsin] juga dirancang dilakukan secara online untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Melalui acara khusus Parenting oleh Metode Wafa untuk para orang tua dan para guru, launching [https://akademitahsin.id Akademi Tahsin].
 
Metode Wafa juga berusaha untuk mendukung peran orang tua dalam proses perkembangan anak melalui berbagai program. Didukung dengan adanya kanal Youtube “[https://www.youtube.com/@wafaindonesia Wafa Indonesia]” dan “[https://www.youtube.com/@akademitahsin Akademi Tahsin]” semakin memperkaya inovasi pembelajaran Al-Quran di berbagai tempat. Melalui kanal tersebut, Metode Wafa membagikan berbagai informasi termasuk murottal dengan nada Hijaz dan pembelajaran Al-Quran mulai dari materi [[Huruf Hijaiyah|Huruf]], [[Tajwid]], [[Gharib al-Qur'an|Ghorib]] dan [[Sifat huruf|Sifatul Huruf]].
 
=== 2023 - Sekarang (Metode Wafa Terus Berkembang, Bersama Wafa Melahirkan Ahli Al-Qur’an Indonesia) ===
Metode Wafa semakin dikenal di seluruh Indonesia. Tahun [[2023]], Metode Wafa kembali dikenalkan secara nasional melalui [[Tablig akbar|Tabligh Akbar]] dengan mengundang [[Adi Hidayat|Ustadz Adi Hidayat]] di [[Masjid Al-Akbar|Masjid Nasional Al-Akbar]]. Acara tersebut untuk memperingati Milad Satu Dekade Metode Wafa, dengan Mengusung tema tantangan pendidikan Al-Quran di era digital yang dihadiri lebih dari sepuluh ribu peserta dari berbagai daerah di [[Indonesia]] hingga [[Malaysia]]<ref>{{Cite news|first=Liputan6.com|date=11 November 2023|title=Ustaz Adi Hidayat Ramaikan Milad Satu Dekade Metode Wafa di Masjid Al Akbar Surabaya|url=https://www.liputan6.com/surabaya/read/5450651/ustaz-adi-hidayat-ramaikan-milad-satu-dekade-metode-wafa-di-masjid-al-akbar-surabaya|work=Liputan6}}</ref>.
 
Melahirkan Ahli Al-Qur’an, lembaga mitra Metode Wafa mencetak para penghafal Al-Quran, pembelajar Al-Quran dan calon pemimpin generasi Qurani masa depan. SD Nurul Fikri salah satunya telah melahirkan para penghafal Al-Quran melalui gelaran wisuda sekolah. Melalui program dan penggunaan Metode Wafa, SD Nurul Fikri berhasil melampaui target yang sebelumnya direncanakan<ref name=":3">{{Cite news|last=Firdausi|first=Annisa|date=21 Juni 2024|title=Bertabur Prestasi, SD Nurul Fikri Sidoarjo Gelar Wisuda Alquran dengan Metode Wafa|url=https://radarsidoarjo.jawapos.com/pendidikan/854782436/bertabur-prestasi-sd-nurul-fikri-sidoarjo-gelar-wisuda-alquran-dengan-metode-wafa|work=JawaPos Radar Sidoarjo}}</ref>.
 
Dari tahun [[2012]] hingga saat ini, Wafa Indonesia telah dipercaya oleh ribuan lembaga di 35 provinsi di Indonesia, dengan ratusan ribu santri di dalamnya<ref name=":2" />. Lembaga ini mempercayakan manajemen pendidikan Al-Quran mereka dengan Metode Wafa. Dengan perkembangan zaman dan masa mendatang, Metode Wafa berharap bisa berkembang pesat di Indonesia, menyebarkan manfaat untuk memudahkan proses pembelajaran Al-Quran yang baik, efektif, dan menyenangkan bagi pembelajar dan dengan teguh berdedikasi melalui visinya yaitu melahirkan para ahli Al-Quran untuk membangun peradaban Qur'ani di seluruh Indonesia.
 
== Filosofi Nama Wafa dan Logo ==
=== Filosofi 'Nama Wafa' ===
Nama ‘Wafa’ secara bahasa memiliki arti 'Janji Setia'. Secara Harfiah ‘Mengingatkan kepada kita semua untuk setia bersama Al-Qur’an. Wafa diinterpretasikan sebagai simbol yang mendalam untuk menumbuhkan rasa cinta dan kesetiaan kepada Al-Qur’an sejak usia dini.
 
Wafa menggambarkan usaha menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam hati dengan tujuan membentuk generasi yang setia pada ajaran-ajaran Al-Qur’an. Kesetiaan ini berarti tidak hanya pada membaca dan menghafal, namun juga memahami makna dan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
 
=== Filosofi 'Logo Wafa' ===
Logo Wafa Belajar Al-Qur’an Metode Otak Kanan, bernuansa islami yang diharapkan mampu membawa Metode Wafa agar selaras dengan visinya, yakni membangun sebuah lembaga berbasis pendidikan yang TERPERCAYA untuk melahirkan ahli-ahli Al-Qur’an yang BERKEINGINAN untuk sepenuhnya memahami Al-Qur’an dengan SEMANGAT dan KETEKUNAN.
 
* Font yang digunakan pada teks Wafa bernuansa kaligrafi yang melambangkan organisasi yang bergerak di bidang dakwah keagamaan.
* Dengan teks Wafa berwarna Ungu Marun (#742045 RGB / #722D47 CMYK) yang melambangkan keinginan teguh dan ketekunan.
* Emblem tiga titik pada huruf ‘W’ berwarna jingga (#ECA536 RGB / #ECA534 CMYK) yang melambangkan jiwa yang penuh semangat.
* Tulisan Wafa kecil di bawah menggunakan font Biko Formal & mudah dibaca yang melambangkan organisasi yang modern dan selalu melakukan continuous improvement.
* Diakhiri dengan deskripsi tagline ‘Belajar Al Qur’an Metode Otak Kanan’ dengan warna Hitam (#222222 RGB / CMYK) yang melambangkan lembaga yang terpercaya untuk mengembangkan inovasi pembelajaran Al-Qur’an yang inovatif dan kreatif.
 
== Lokasi dan Kegiatan Administrasi ==
Wafa Indonesia berkantor pusat di kota Surabaya. Dengan alamat Jl. Raya Wisma Pagesangan No.9, RT.005/RW.04, Menanggal, Kec. Gayungan, Surabaya, Jawa Timur 60234. Selain itu Wafa Indonesia juga telah memiliki organisasi kepanjangan tangan yang tersebar di berbagai daerah dan berafiliasi dengan nama Wafa Daerah/Kota/Kabupaten.
 
== Sanad dan Dewan Pakar ==
Metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an memiliki standar khusus atau ber-sanad pada K.H. Dr. Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I. Al-Hafidz. Seorang ulama dari Indonesia pemegang Sanad Muttashil Bersambung sampai Rasulullah dengan Qira’ah Riwayat Hafs & ‘Asyra. Menjuarai MTQ Cabang MHQ dan Tafsir Al-Qur'an di tingkat nasional dan internasional.
 
Saat ini aktif sebagai pembina di berbagai lembaga pendidikan Al-Qur'an di Indonesia termasuk pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Ibnu Sina di Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Metode Wafa memiliki 4 Dewan Pakar, yakni:
 
# '''K.H. Dr. Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I.''', Salah satu syaikhul qurro’ dunia dengan memegang sanad muttashil sampai Rasulullah SAW qiro’ah riwayat Hafs dan qiro’ah ‘asyaroh. Beliau juga pernah menjuara MTQ nasional hingga internasional cabanng MHQ dan Tafsir Al-Qur’an. Pengasuh pondok pesantren Tahfidz Ibnu ‘Ali Sidoarjo dan saat ini aktif sebagai pembina MTQ nasional.
# '''K.H. Dr. Muhammad Baihaqi, Lc., M.A.''', Ketua Umum IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) Jawa Timur 2022-2027 dan pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dan pascasarjana fakultas tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Beliau adalah alumni LIPIA, Jakarta, Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim, Malang dan Al-Neelain University, Khartoum, Sudan.
# '''K.H. Farid Dhofir, Lc., M.Si.''', Ulama dan pendakwah aktif di Jawa Timur dan pemangku Pondok Pesantren Refah Islami di Sidayu, Gresik. Beliau adalah alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dalam studi Islam.
# '''K.H. Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd.''', Beliau menekuni metodologi dan manajemen pendidikan dengan menumpuk pendidikan sarjana hingga doktoral di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam bidang pendidikan. Beliau merupakan rektor Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Dakwah Ar-Rahmah Surabaya dan ketua dewan pengurus yayasan pendidikan dan pengajaran (YPP) Darul Fikri, Sidoarjo.
# '''K.H. Muhammad Shaleh Drehem, Lc.''', Ulama dan pendakwah aktif nasional dengan spesialisasi kajian bidang tazkiyatun nufus di berbagai media lokal dan nasional. Dewan pembina yayasan Ibadurrahman Masjid Ar-Rahman Surabaya dan alumni Universitas Imam Muhammad bin Saud, Arab Saudi.
 
== Syahadah Pengajar Al-Qur'an Metode Wafa ==
Syahadah Wafa dapat diperoleh melalui program SAGAQU (Sekolah Guru Ahli-Quran). Syahadah Wafa merupakan ijazah pengakuan atau lisensi kelayakan dalam tilawah atau terstandarnya sebagai guru pengajar Al-Qur'an. Lisensi ini bisa didapat oleh guru-guru yang termasuk dalam lembaga pendidikan yang bermitra dengan Wafa.
 
Poin-poin standarisasi dalam mendapatkan Syahadah sebagai berikut:
 
# Tasnif sudah di level minimal 7.
# Tilawah atau kemampuan membaca Al-Qur'an.
# Pemahaman dan Kemampuan dalam materi Ghorib.
# Pemahaman konsep Tajwid.
# Pengetahuan Sifatul Huruf dan Makhorijul Huruf.
# Memahami bacaan-bacaan Fawatihussuwar.
 
== Program Metode Wafa ==
=== 1. PSGA (Pelatihan Sertifikasi Guru Al-Qur'an) ===
PSGA merupakan program pelatihan yang bertujuan melatih dan mengembangkan Guru Al-Qur’an melalui pengenalan serta simulasi metode pengajaran Al-Qur’an yang interaktif dan menyenangkan untuk peserta didiknya. Penggunaan metode pengajaran khusus ini juga melalui pendekatan dan pembiasaan pada aktivasi otak kanan, sehingga hasil yang diharapkan pada peserta didik (melalui Guru Al-Qur’an ini) bisa maksimal sesuai dengan Metode Wafa. Didukung trainer yang terstandar serta berpengalaman dalam pengajaran peserta didik, pelatihan ini bisa diikuti oleh guru Al-Qur’an dari lembaga formal maupun non formal.
 
=== 2. SAGAQU (Sekolah Guru Ahli Al-Qur'an) ===
SAGAQU merupakan program pendampingan intensif tahsin serta metodologi pengajaran khusus guru Mitra Wafa hingga lulus Syahadah Tilawah Wafa. Program ini juga merupakan rangkaian peningkatan kapasitas dari guru Al-Qur’an untuk seluruh Mitra Wafa di Indonesia. Didukung trainer yang terstandar Metode Wafa sehingga persiapan menjadi Guru Ahli Al-Qur’an menjadi maksimal. Dengan sistem pembelajaran mulai dari level 1 hingga 8, program ini merupakan program akhir dari pelatihan Guru Metode Wafa untuk memperoleh Syahadah Guru Al-Quran dari Wafa.
 
=== 3. Akademi Tahsin Online termasuk Akademi Tahfidz Online & Akademi Irama Hijaz ===
Akademi Tahsin Online merupakan program khusus pembelajaran Al-Qur'an secara online untuk kalangan umum dengan pendekatan Metode Wafa yang mudah dan menyenangkan. Pengajar adalah guru-guru Al-Qur’an yang tersertifikasi oleh Wafa sehingga model pembelajaran sesuai dengan metode Wafa. Dengan sistem, kurikulum berbasis level yang dibagi menjadi Tingkat Dasar, Tingkat Lanjut, dan Tingkat Ahli. Program ini memiliki turunan pada Akademi Tahfidz Online dan Akademi Irama Hijaz.
 
* Akademi Tahfidz Online merupakan program khusus untuk menambah hafalan Al-Qur’an
* Akademi Irama Hijaz merupakan program khusus pada pembelajaran Metode Irama Hijaz.
 
Akademi Tahsin Online Didukung dengan media pembelajaran konvensional seperti buku TTG (Tilawah, Tajwid, dan Ghorib) dan digital melalui beberapa platform ini dapat ditemui melalui websitenya akademitahsin.id serta eksis melalui kanal-kanal sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan Youtube.
 
Selain itu, Metode Wafa juga memiliki berbagai program pelatihan One-Day-Training (ODT) untuk mendukung proses berjalannya sistem manajemen mutu Metode Wafa di lembaga mitra, pelatihan itu diantaranya:
 
* Metodologi Pembelajaran Al-Quran
* Mini Class Tahsin dan Bedah Buku Wafa
* Quranic Class Management
* Menghafal Al-Quran Mudah dan Menyenangkan
* Online Qur’anic Parenting
* Tarjamah Al-Qur’an
* Workshop Penyusunan Administrasi Pembelajaran Al-Qur’an
* Qur’anic Motivation Training
* Sukses Mengajar dengan Blended Learning
* Ice Breaking Pembelajaran Al-Qur’an
 
== Irama Hijaz Wafa ==
Metode Wafa dalam penerapannya menggunakan Irama Hijaz. Irama ini dipahami membawa pendekatan gerakan lambat, penuh khidmat, berkarakter ketimuran, indah yang mampu membangun [[emosi]] sepi hingga kesedihan<ref name=":4">{{Cite news|last=Rozaki|first=Ahmad Febi|date=24 Juni 2024|title=Mengenal Tujuh Irama Dalam Membaca Al-Qur'an|url=https://www.rri.co.id/daerah/776367/mengenal-tujuh-irama-dalam-membaca-al-qur-an|work=RRI.co.id}}</ref><ref>{{Cite web|first=IslamQA|date=03 November 2015|title=Recitation of Qur’an according to maqaamaat (melodic modes) - Islam Question & Answer|url=https://islamqa.info/en/answers/169799/recitation-of-quran-according-to-maqaamaat-melodic-modes|website=Islam Question & Answer|language=en|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|last=Mahdi|first=Abu|date=14 Mei 2024|title=The Art of Quran Recitation|url=https://islam4u.pro/blog/the-art-of-quran-recitation/|website=Islam4u {{!}} Islamic Online Educational Platform|language=en-US|access-date=}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Noorhidayati|first=Salamah|last2=Farihin|first2=Hibbi|last3=Aziz|first3=Thoriqul|date=2021-06-15|title=MELACAK SEJARAH DAN PENGGUNAAN NAGHAM ARABI DI INDONESIA|url=https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/qof/article/view/51|journal=QOF|language=en|volume=5|issue=1|pages=43–58|doi=10.30762/qof.v5i1.3592|issn=2614-4875}}</ref>. Nada Hijaz sendiri berasal dari sebuah nama wilayah di tanah Arab yang saat itu pada masa Khalifah Utsman bin Affan, di mana masyarakat [[Hijaz|daerah Hijaz]] memunculkan kecondongan pada seni estetika yang mengembangkan keindahan pada suara<ref>{{Cite journal|last=Lukita|first=Jimmy|date=2023-10-28|title=PELESTARIAN DAN PERKEMBANGAN NAGHAM AL-QURAN: Kajian Resepsi Estetis Al-Quran Di Pondok Pesantren Baitul Qurra Tangerang Selatan|url=https://jurnalannur.ac.id/index.php/jalsah/article/view/562|journal=Jalsah : The Journal of Al-quran and As-sunnah Studies|volume=3|issue=2|pages=1–20|doi=10.37252/jqs.v3i2.562|issn=2809-0594}}</ref>. Biasanya dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir<ref name=":5">{{Cite journal|last=Arif|first=Dimas Maulana|date=2022|title=Implementasi Aktivitas Pelatihan Tausyīh Untuk Pengembangan Seni Baca Irama Al-Qur’an Di Pondok Yayasan Al-Husna Bandung Rejo Kalinyamat Jepara|url=http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7944|journal=Doctoral dissertation - IAIN Kudus}}</ref>. Berikut tausyīh yang menjadi acuan atau panduan untuk memberi irama ayat-ayat Al-Qur'an<ref name=":5" />, yaitu:
 
# Hijaz ashli
# Hijaz kar
# Hijaz kurd
# Hijaz kard kurd
 
Dari Irama Hijaz utama tersebut, diimplementasikan pada Metode Wafa melalui penyederhanaan menjadi 3 nada untuk memudahkan pembelajaran pada formula Irama Hijaz Wafa, yaitu Hijaz ashli, Hijaz kar, Hijaz kard kurd atau nada '''Sedang''', nada '''Naik''', nada '''Turun'''. Hal ini pada akhirnya membangun ciri khas Metode Wafa yang akhirnya menjadi salah satu keunggulan serta pembeda dari metode lainnya, yaitu "Tilawah Syahdu dengan Irama Hijaz". Melalui program pelatihan, Metode Wafa memberikan pelatihan khusus Akademi Irama Hijaz (lihat bab "Program Metode Wafa") untuk memberikan kemudahan pembelajaran pada formula irama Hijaz. Metode Wafa mengenalkan versi sederhana dari Irama Hijaz dengan formula 3 nada.
 
== Media/Sumber Belajar Wafa ==
# Buku Tilawah Jilid KB/TK
# Buku Tilawah Jilid 1 hingga 5
# Buku Ayo Menulis Huruf Hijaiyah Jilid 1 hingga 6
# Buku TTG (Tilawah, Tajwid, dan Ghorib) untuk dewasa
# Buku Tajwid
# Buku Ghorib
# Al-Quran Hafalan Wafa 5 Juz (Juz 25-30)
# Buku Terjemah Al-Quran Juz 30
# Buku Kisah Islami
# Buku Pintar Guru Al-Qur’an
# Peraga Besar A2 Buku Tilawah Jilid KB/TK
# Peraga Besar A2 Buku Tilawah Jilid 1 hingga 5
# Kartu Peraga (Flash Card) Hijaiyah A5 dan A7
# Flashdisk MP3 Murottal Nada Hijaz Wafa
# Kartu Memori Murottal Nada Hijaz Wafa
# Speaker Mini Murottal Nada Hijaz Wafa
# Kartu Prestasi
 
== Media Digital Pembelajaran Al-Qur'an ==
# Aplikasi Wafa Tilawah ([https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Lakon.WAFA01 Jilid 1], [https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Lakon.WAFA02 Jilid 2], [https://play.google.com/store/apps/details?id=com.WafaIndonesia.WafaTilawah3 Jilid 3], [https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Lakon.WAFA04 Jilid 4], [https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Lakon.WAFA05 Jilid 5])
# Kanal Instagram "[https://www.instagram.com/wafaindonesia Wafa Indonesia]"
# Kanal Spotify “[https://open.spotify.com/show/76HIu8yyro4DPBG1Tk9psu?si=df40b15958d54bde Wafa Indonesia]”
# Kanal Youtube “[https://www.youtube.com/@wafaindonesia Wafa Indonesia]”
# Kanal Instagram “[https://www.instagram.com/akademitahsin.id Akademi Tahsin]”
# Kanal TikTok “[https://www.tiktok.com/@akademitahsin.id Akademi Tahsin]”
# Kanal Youtube “[https://www.youtube.com/@akademitahsin Akademi Tahsin]”
 
== Penghargaan ==
Wafa sebagai organisasi dibawah Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia telah memperoleh kredensial WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebagai penghargaan tertinggi dalam pemeriksaan atau audit keuangan. Penghargaan ini didapat 5 kali berturut-turut dari tahun [[2019]] hingga [[2023]]. Opini WTP (Wajar tanpa Pengecualian) adalah opini yang diterbitkan oleh auditor yang berarti bahwa laporan keuangan memberikan informasi yang bebas dari salah saji material dan dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang baik dan benar<ref>{{Cite web|title=Opini Badan Pemeriksa Keuangan|url=https://wiki-indonesia.club/wiki/Opini_Badan_Pemeriksa_Keuangan|website=Opini Badan Pemeriksa Keuangan - Wikipedia}}</ref>.
 
== Alumni Berprestasi ==
Wafa telah mampu melahirkan prestasi-prestasi melalui para santri-santrinya yang tersebar di berbagai lembaga pendidikan.
 
* '''Gibran Alfatih Panjaitan''' (Gibran) berhasil menjadi juara pertama dalam kategori Afshah (Bacaan Terfasih) di ajang [[Hafiz Indonesia]] tahun [[2024]] yang ditayangkan oleh [[RCTI]]<ref>{{Cite news|first=Jafar|date=24 April 2024|title=Gibran Raih Juara Kompetisi Hafiz Indonesia 2024, Bobby Nasution Beri Hadiah Umroh|url=https://medan.inews.id/read/434416/gibran-raih-juara-kompetisi-hafiz-indonesia-2024-bobby-nasution-beri-hadiah-umroh|work=iNews Medan}}</ref>.
* '''Althafunnisa Kodyat Xie''' (Icha) berhasil menjadi juara ketiga di ajang [[Hafiz Indonesia|Hafiz indonesia]] tahun [[2020]] yang ditayangkan oleh [[RCTI]]<ref>{{Cite news|last=Basri|first=Abdul|date=27 Mei 2020|title=Pemkab Beri Penghargaan Beasiswa Juara Tiga Hafiz Indonesia|url=https://radarmadura.jawapos.com/bangkalan/74907530/pemkab-beri-penghargaan-beasiswa-juara-tiga-hafiz-indonesia|work=Jawapos Radar Madura}}</ref>.
 
Dan prestasi lainnya yang sudah dicetak di berbagai lembaga pendidikan yang tersebar di Indonesia. Lembaga pengguna Metode Wafa mampu mencetak para penghafal Al-Qur'an, Pembelajar Al-Quran dan Calon Pemimpin Generasi Qur'ani masa depan. Seperti SD Nurul Fikri di Sidoarjo, melalui gelaran wisuda sekolah kepada 70 peserta, ada 16 peserta yang melampaui hafalan 5 Juz Al-Qur'an<ref name=":3" />.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Uncategorized|date=September 2024}}