Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Husein_al_Habsyi_bersama_Muhammad_Ali.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permission since 31 May 2024. Tag: |
Menghapus Ustadz_Husein.png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permission since 31 May 2024. |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox religious biography|religion=[[Islam]]
|era = Modern
|image =
|caption = Ustadz Husein al-Habsyi di Masjid Bendomungal, Bangil, 1982
|name = '''Husein bin Abu Bakar al-Habsyi'''<br>{{lang|ar|حسین بن ابو بکر الحبشی}}
Baris 43:
== Aktivitas Politik ==
Di Surabaya pada masa itu, pergerakan nasional makin bergairah, terutama setelah kemenangan Jepang melawan Sekutu di sejumlah front Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. Jepang membuka peluang bagi berdirinya sejumlah organisasi pergerakan demi membantunya perang melawan Sekutu.
Baris 49 ⟶ 48:
Husein yang memandang bahwa Muslim juga harus berjuang di lapangan sosial-politik, dan bukan semata dakwah verbal, memutuskan bergabung dengan Masyumi di Surabaya. Dia melihat Masyumi merupakan wadah yang efektif mempersatukan bangsa, terutama umat Islam, dalam melawan agresi Belanda.
Setelah Kemerdekaan 1945, Masyumi berubah menjadi partai politik. Husein sempat menduduki jabatan teras di pimpinan pusat partai sebagai Ketua Komisi Hak Asasi Manusia. Dia juga mewakili Masyumi di Konstituante hasil Pemilu 1955. Karena kemahirannya berbahasa asing dan pengalamannya di luar negeri, Husein mendapat kepercayaan Ketua Umum Partai [[Masyumi]], [[Mohammad Natsir]], untuk membantunya berkorespondensi dengan sejumlah cendekiawan dan aktivis Islam internasional, seperti [[:en:Abul Hasan Ali Hasani Nadwi|Syekh Abul Hasan Al-Nadwi]] dan [[Abul A’la Al-Maududi]].
|