Kota Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
SabitAprido (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.230.155 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(50 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
| caption4 = <center>[[Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya]]
| image5 = LRT Palembang Ampera.jpg
| caption5 = <center>[[LRT Sumatera Selatan|LRT Palembang]]
| image6 = Masjid Agung Palembang.jpg
| caption6 = <center>[[Masjid Agung Palembang]]
Baris 32:
|kecamatan = 18
|kelurahan = 107
|nama_walikota =
|nama_wakil_walikota = ''
|nama sekretaris daerah = [[Ratu Dewa]]
|wilayah = 400,61
|wilayahref =
|penduduktahun =
|pendudukref = <ref name="
|penduduk =
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|93,21% [[Islam]] |3,46% [[
|{{Tree list}}
* 3,29% [[Kekristenan]]
** 2,02% [[Protestanisme|Protestan]]
** 1,27% [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,04% [[Agama Hindu|Hindu]]<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Palembang|Palembang]], [[Rumpun bahasa Melayu
|IPM = {{increase}} 80,02 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sumsel.bps.go.id/indicator/26/209/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-per-kabupaten-kota-se-sumatera-selatan.html|title=Indeks Pembangunan Manusia per kabupaten/kota se Sumatera Selatan 2021-2023|website=www.sumsel.bps.go.id|accessdate=15 April 2024}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
Baris 55 ⟶ 56:
|postal_code =
|kodearea = +62 711
|kode pos = [[Daftar
|nomor_polisi = BG
|SNI = PLG
Baris 63 ⟶ 64:
}}
'''Kota Palembang''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]:''' كوتا ڤاليمبڠ''') adalah [[ibu kota]] [[provinsi]] [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]. Luas Kota Palembang dengan sekitar 352,51 km²<ref>{{Cite web|last=BPS Kota Palembang|first=BPS Kota Palembang|date=2024-02-28|title=Kota Palembang Dalam Angka 2024|url=https://palembangkota.bps.go.id/publication/2024/02/28/702ae9d73820455339723f03/kota-palembang-dalam-angka-2024.html|website=BPS Kota Palembang|archive-url=https://palembangkota.bps.go.id/publication/2024/02/28/702ae9d73820455339723f03/kota-palembang-dalam-angka-2024.html|archive-date=2024-02-28|dead-url=no|access-date=2024-03-14}}</ref> Pada
Kota Palembang juga kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatra setelah [[Kota Medan]], [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|kota terpadat dan kota terbesar]]
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari [[Siddhartha Gautama|Buddha]] terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kedatuan Sriwijaya, yang mendominasi [[Nusantara]] dan [[Semenanjung Malaya]] pada [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-9]] juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang ditemukan di [[Bukit Seguntang|Bukit Siguntang]] sebelah barat Kota Palembang yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal [[16 Juni]] [[683]] Masehi menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di [[Indonesia]]. Di [[dunia Barat]], kota Palembang juga dijuluki ''Venice of the East'' ("Venesia dari Timur") dan Serambi Hadramaut, kota ini mendapat julukan Serambi Hadramaut dikarenakan beberapa gelar Habib yang ada disini tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia. Kota Palembang adalah kota tertua di Indonesia.
Baris 71 ⟶ 72:
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Palembang}}
[[Berkas:Bird's eye view of Palembang.JPG|jmpl|
Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa versi. Salah satu versi adalah pada saat penguasa Sriwijaya mendirikan sebuah Wanua (kota) yang sekarang dikenal dengan Kota Palembang; Topografi kota Palembang dikelilingi oleh air bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber dari anak sungai maupun rawa bahkan menurut data statistik 1990, Palembang masih terdapat 50% tanah yang tergenang oleh air (rawa).
Berkemungkinan karena kondisi topografi inilah nenek moyang orang Palembang menamakan kota ini sebagai '''Pa-lembang''' yang bermakna '''Pa''' atau '''Pe''' sebagai suatu tempat atau keadaan dan '''Lembang''' atau '''Lembeng''' artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut [[Bahasa Palembang|bahasa Melayu Palembang]], '''lembang''' atau '''lembeng''' adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.<ref>{{Cite web |url=https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |title=Salinan arsip |access-date=2021-08-06 |archive-date=2021-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210806171034/https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |dead-url=no }}</ref>
Salah satu versi yang lain juga mengaitkan Palembang dengan kata dalam [[
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari Kedatuan Sriwijaya,<ref name="Munoz">{{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|doi=|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref> Serangan [[Rajendra Chola I|Rajendra Chola]] dari [[Kerajaan Chola]] pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.<ref name="Munoz" />
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.<ref>Hirth, F. (1911). ''Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi''. St Petersburg</ref><ref>Soekmono, R. (2002). ''Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2''. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.</ref> Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan [[Babad Arya Tabanan]] disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama [[Arya Damar]] sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan [[Bali]] bersama dengan [[Gajah Mada]] Mahapatih [[Majapahit]] pada tahun 1343.<ref>Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), ''Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan'', Denpasar: Upada Sastra</ref>
Pada awal abad ke-15, kota Palembang diduduki [[Perompakan|perompak]] [[Chen Zuyi]] yang berasal dari Tiongkok. Armada bajak laut Chen Zuyi kemudian ditumpas oleh Laksamana [[Cheng Ho]] pada tahun 1407.<ref>{{Cite book|title=Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia|last=Pradjoko|first=Didik|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|year=2013|isbn=|location=|pages=137}}</ref>
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang [[apoteker]] [[Imperium Portugal di Nusantara|Portugis]] menyebutkan Palembang,<ref>Cortesão, Armando, (1944), ''The Suma Oriental of Tomé Pires'', London: Hakluyt Society, 2 vols.</ref> telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada [[kesultanan Demak]] serta turut serta menyerang [[Kesultanan
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.<ref>Bruun, M.C. (1822). ''Universal geography, or A description of all the parts of the world''. hlm. 441.</ref> Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>Ricklefs, M.C. (1993). ''A history of modern Indonesia since c. 1300''. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.</ref> Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan permukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Baris 133 ⟶ 134:
[[Berkas:Palembang Mayor Office.jpg|jmpl|center|300px|Kantor Wali Kota Palembang]]
Wali Kota Palembang adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Wali kota Palembang bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Sumatera Selatan]]. Periode 2018-2023, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Palembang ialah [[Harnojoyo]], dengan wakil wali kota [[
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
Baris 144 ⟶ 145:
|(-)
|[[Berkas:Ratu Dewa.jpg|100px]]
|[[Ratu Dewa]]<br> (Penjabat)
|18 September 2023
|''
|Lowong
|-
|(-)
|
|Dr. Ucok Abdul Rauf Damenta, Mag.rer.Pulp
(Penjabat
|19 Juni 2024
|''Petahana''
|Lowong
|}
Baris 223 ⟶ 232:
* Lorong Asia
{{EndDiv}}
=== Seni dan budaya ===
Baris 341 ⟶ 349:
== Lihat pula ==
* [[Daftar Tokoh Kelahiran Palembang]]
* [[Sriwijaya FC]]
== Referensi ==
Baris 363 ⟶ 364:
* {{id}} [http://www.antarasumsel.com/ Situs Kantor Berita Indonesia ANTARA Sumatera Selatan]
* {{id}} [http://palembang.bpk.go.id Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190307181635/http://palembang.bpk.go.id/ |date=2019-03-07 }}
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota Palembang}}{{Patungraya Agung}}{{Sumatera Selatan}}
|