Kekaisaran Latin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Penambahan pranala Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 38:
}}
'''Kekaisaran Latin
</ref>
==Latar Belakang==
Pada akhir abad ke-12, [[Kekaisaran Bizantium]] mengalami periode kemunduran baik dari segi politik maupun militer. Ketidakstabilan internal, perebutan kekuasaan, dan serangan dari luar menyebabkan melemahnya kekaisaran ini. Pada saat yang bersamaan, [[dunia Barat]] di bawah pengaruh [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]] dan raja-raja Eropa meluncurkan serangkaian [[Perang Salib]] dengan tujuan awal untuk merebut [[Tanah Suci]] dari kekuasaan [[Muslim]].
[[Perang Salib Keempat]], yang dimulai pada tahun 1202, pada awalnya bertujuan untuk merebut [[Yerusalem]]. Namun, karena berbagai faktor termasuk manipulasi politik oleh [[Venesia]], perhatian para tentara salib dialihkan ke [[Konstantinopel]]. Pada tahun 1204, tentara salib berhasil merebut kota tersebut, menjarahnya, dan kemudian mendirikan Kekaisaran Latin.
==Pendirian==
Setelah penaklukan [[Konstantinopel]], para pemimpin tentara salib memutuskan untuk membagi wilayah [[Kekaisaran Bizantium]] di antara mereka. Mereka mendirikan Kekaisaran Latin dengan [[Baldwin I dari Flandria]] sebagai kaisar pertamanya. Kekaisaran Latin tidak hanya mencakup [[Konstantinopel]], tetapi juga sebagian besar wilayah [[Eropa Timur]] yang sebelumnya dikuasai oleh [[Bizantium]]. Pembagian wilayah ini menciptakan beberapa kerajaan dan negara kecil yang berada di bawah pengaruh Kekaisaran Latin, seperti '''Kerajaan Tesalonika''' dan [[Kepangeranan Akhaya]].
==Pemerintahan==
Kekaisaran Latin berusaha untuk menerapkan struktur pemerintahan yang mirip dengan monarki feodal di [[Eropa Barat]]. Baldwin I, sebagai kaisar pertama, mencoba memperkuat kekuasaannya dengan mengkonsolidasikan kontrol atas [[Konstantinopel]] dan wilayah sekitarnya. Namun, stabilitas internal kekaisaran ini selalu terancam oleh perlawanan dari sisa-sisa [[Kekaisaran Bizantium]] yang masih ada, serta oleh kekuatan eksternal seperti [[Bulgaria]] dan [[Dinasti Seljuk|Seljuk]].
Kekaisaran Latin juga menghadapi masalah ekonomi yang serius. [[Penjarahan Konstantinopel (1204)|Penjarahan Konstantinopel]] oleh tentara salib menyebabkan kerusakan yang parah pada infrastruktur kota dan ekonomi lokal. Selain itu, konflik dengan [[Venesia]] yang telah memainkan peran penting dalam [[Perang Salib Keempat]] juga menambah beban ekonomi bagi kekaisaran ini.
==Hubungan dengan Kekaisaran Bizantium yang Tersisa==
Meskipun Kekaisaran Latin menguasai [[Konstantinopel]], wilayah [[Bizantium]] lainnya masih berada di bawah kendali entitas politik yang dikenal sebagai [[Kekaisaran Nicaea]], [[Kekaisaran Trebizond]], dan '''Despotat Epirus'''. Ketiga negara ini dipimpin oleh bangsawan [[Bizantium]] yang melarikan diri dari [[Konstantinopel]] setelah penaklukan oleh tentara salib. Mereka berupaya untuk mengembalikan [[Kekaisaran Bizantium]] dan terus melakukan perlawanan terhadap Kekaisaran Latin.
[[Kekaisaran Nicaea]], di bawah pimpinan '''dinasti Laskaris''', menjadi ancaman terbesar bagi Kekaisaran Latin. Pada tahun 1261, di bawah kaisar [[Michael VIII Palaiologos]], [[Kekaisaran Nicaea]] berhasil merebut kembali [[Konstantinopel]], mengakhiri keberadaan Kekaisaran Latin dan memulihkan [[Kekaisaran Bizantium]].
==Kejatuhan==
Meskipun Kekaisaran Latin didirikan dengan ambisi besar, kekaisaran ini tidak pernah benar-benar mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya di wilayah yang mereka kuasai. Kekuatan militer Kekaisaran Latin sangat terbatas, dan ketergantungan mereka pada bantuan dari negara-negara Barat serta [[Venesia]] membuat mereka rentan terhadap berbagai ancaman eksternal.
Konflik internal dan kurangnya dukungan dari wilayah-wilayah yang mereka kuasai juga mempercepat kemunduran kekaisaran ini. Pada akhirnya, pada tahun 1261, tentara [[Kekaisaran Nicaea]] di bawah pimpinan [[Alexios Strategopoulos]] berhasil menyelinap ke dalam [[Konstantinopel]] dan merebut kota tersebut tanpa perlawanan yang berarti. [[Michael VIII Palaiologos]] kemudian dimahkotai sebagai [[kaisar Bizantium]], dan Kekaisaran Latin secara resmi berakhir.
== Catatan kaki ==
|