Kekaisaran Latin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexandre056 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
TheFransz (bicara | kontrib)
k Penambahan pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 38:
}}
 
'''Kekaisaran Latin''' atau '''Kekaisaran Latin Konstantinopel''' (namajuga [[Latin]]:dikenal ''Imperiumsebagai Romaniae'', "'''Kekaisaran RomaniaKonstantinopel'''"<ref>On the long history of "Romania" as a territorial name for the Roman and (later) Byzantine empires, see R.L. Wolff, "Romania: The Latin Empire of Constantinople". In: ''Speculum'', 23 (1948), pp. 1-34.
</ref>); adalahatau nama'''Kekaisaran yangRomania''') diberikanadalah oleh sejarawan untuksebuah [[Negara-negara Tentara Salib|negara salib]] yang didirikan olehpada pemimpintahun 1204 setelah [[Perang Salib Keempat|Tentara Salib Keempat]]. diKekaisaran wilayahini yangberpusat direbut daridi [[Kekaisaran Romawi TimurKonstantinopel]]. Negeridan iniberupaya didirikanuntuk setelah Tentara Salib berhasil merebutmenggantikan [[KonstantinopelKekaisaran Bizantium]] padayang tahuntelah 1204ada sebelumnya. KekaisaranMeskipun Latinkekaisaran didirikanini sebagaihanya penggantibertahan Romawihingga Timurtahun 1261, denganpengaruh kaisardan yangdampaknya beragamaterasa Katolikcukup sebagaisignifikan penguasanyadalam (penggantisejarah kaisar[[Eropa yangTimur]] sebelumnya beragamadan [[OrtodoksLaut TimurTengah]]).
 
==Latar Belakang==
Pada tahun 1261, [[Penaklukan kembali Konstantinopel|ibu kota kekaisaran ini direbut]] oleh Kaisar [[Mikhael VIII Palaiologos]] dari [[Kekaisaran Nikea]]. Kaisar Latin terakhir, [[Baudouin dari Courtenay|Balduinus II]], melarikan diri, tetapi gelarnya masih tetap ada hingga abad ke-14.
Pada akhir abad ke-12, [[Kekaisaran Bizantium]] mengalami periode kemunduran baik dari segi politik maupun militer. Ketidakstabilan internal, perebutan kekuasaan, dan serangan dari luar menyebabkan melemahnya kekaisaran ini. Pada saat yang bersamaan, [[dunia Barat]] di bawah pengaruh [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]] dan raja-raja Eropa meluncurkan serangkaian [[Perang Salib]] dengan tujuan awal untuk merebut [[Tanah Suci]] dari kekuasaan [[Muslim]].
 
[[Perang Salib Keempat]], yang dimulai pada tahun 1202, pada awalnya bertujuan untuk merebut [[Yerusalem]]. Namun, karena berbagai faktor termasuk manipulasi politik oleh [[Venesia]], perhatian para tentara salib dialihkan ke [[Konstantinopel]]. Pada tahun 1204, tentara salib berhasil merebut kota tersebut, menjarahnya, dan kemudian mendirikan Kekaisaran Latin.
Nama asli negara ini sebenarnya adalah ''Imperium Romaniae'' (Kekaisaran Romania). Penggunaan nama ini atas dasar bahwa nama umum yang biasanya digunakan untuk merujuk Romawi Timur adalah Romania (Ῥωμανία, "Tanah bangsa Roma"). Sejarawan pada masa setelahnya menyebut negara ini "Kekaisaran Latin" demi membedakannya dengan [[Kekaisaran Romawi]] maupun [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium)]]. Istilah 'Latin' digunakan karena pasukan salib beragama Katolik dan menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa dalam ibadah dan pembelajaran, berbeda dengan penduduk Konstantinopel yang beragama [[Kristen Ortodoks]] dan menggunakan [[bahasa Yunani]] sebagai bahasa ibadah dan sehari-hari.
 
==Pendirian==
Setelah penaklukan [[Konstantinopel]], para pemimpin tentara salib memutuskan untuk membagi wilayah [[Kekaisaran Bizantium]] di antara mereka. Mereka mendirikan Kekaisaran Latin dengan [[Baldwin I dari Flandria]] sebagai kaisar pertamanya. Kekaisaran Latin tidak hanya mencakup [[Konstantinopel]], tetapi juga sebagian besar wilayah [[Eropa Timur]] yang sebelumnya dikuasai oleh [[Bizantium]]. Pembagian wilayah ini menciptakan beberapa kerajaan dan negara kecil yang berada di bawah pengaruh Kekaisaran Latin, seperti '''Kerajaan Tesalonika''' dan [[Kepangeranan Akhaya]].
 
==Pemerintahan==
Kekaisaran Latin berusaha untuk menerapkan struktur pemerintahan yang mirip dengan monarki feodal di [[Eropa Barat]]. Baldwin I, sebagai kaisar pertama, mencoba memperkuat kekuasaannya dengan mengkonsolidasikan kontrol atas [[Konstantinopel]] dan wilayah sekitarnya. Namun, stabilitas internal kekaisaran ini selalu terancam oleh perlawanan dari sisa-sisa [[Kekaisaran Bizantium]] yang masih ada, serta oleh kekuatan eksternal seperti [[Bulgaria]] dan [[Dinasti Seljuk|Seljuk]].
 
Kekaisaran Latin juga menghadapi masalah ekonomi yang serius. [[Penjarahan Konstantinopel (1204)|Penjarahan Konstantinopel]] oleh tentara salib menyebabkan kerusakan yang parah pada infrastruktur kota dan ekonomi lokal. Selain itu, konflik dengan [[Venesia]] yang telah memainkan peran penting dalam [[Perang Salib Keempat]] juga menambah beban ekonomi bagi kekaisaran ini.
 
==Hubungan dengan Kekaisaran Bizantium yang Tersisa==
Meskipun Kekaisaran Latin menguasai [[Konstantinopel]], wilayah [[Bizantium]] lainnya masih berada di bawah kendali entitas politik yang dikenal sebagai [[Kekaisaran Nicaea]], [[Kekaisaran Trebizond]], dan '''Despotat Epirus'''. Ketiga negara ini dipimpin oleh bangsawan [[Bizantium]] yang melarikan diri dari [[Konstantinopel]] setelah penaklukan oleh tentara salib. Mereka berupaya untuk mengembalikan [[Kekaisaran Bizantium]] dan terus melakukan perlawanan terhadap Kekaisaran Latin.
 
[[Kekaisaran Nicaea]], di bawah pimpinan '''dinasti Laskaris''', menjadi ancaman terbesar bagi Kekaisaran Latin. Pada tahun 1261, di bawah kaisar [[Michael VIII Palaiologos]], [[Kekaisaran Nicaea]] berhasil merebut kembali [[Konstantinopel]], mengakhiri keberadaan Kekaisaran Latin dan memulihkan [[Kekaisaran Bizantium]].
 
==Kejatuhan==
Meskipun Kekaisaran Latin didirikan dengan ambisi besar, kekaisaran ini tidak pernah benar-benar mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya di wilayah yang mereka kuasai. Kekuatan militer Kekaisaran Latin sangat terbatas, dan ketergantungan mereka pada bantuan dari negara-negara Barat serta [[Venesia]] membuat mereka rentan terhadap berbagai ancaman eksternal.
 
Konflik internal dan kurangnya dukungan dari wilayah-wilayah yang mereka kuasai juga mempercepat kemunduran kekaisaran ini. Pada akhirnya, pada tahun 1261, tentara [[Kekaisaran Nicaea]] di bawah pimpinan [[Alexios Strategopoulos]] berhasil menyelinap ke dalam [[Konstantinopel]] dan merebut kota tersebut tanpa perlawanan yang berarti. [[Michael VIII Palaiologos]] kemudian dimahkotai sebagai [[kaisar Bizantium]], dan Kekaisaran Latin secara resmi berakhir.
 
== Catatan kaki ==