Kerajaan Abkhazia: Perbedaan antara revisi

| capital = [[Anakopia Fortress|Anakopia]] (778–786)<br />[[Kutaisi]] (786–1008)

| common_languages = [[Bahasa Georgia|Georgia]] (bahasa literasi dan budaya)<br />[[Bahasa Yunani|Yunani]]/[[Bahasa Georgia|Georgia]] (bahasa agama){{efn|"Pada abad kesepuluh pula bahasa gereja di Abkhazia beralih dari bahasa Yunani ke bahasa Georgia (Inal-Ipa, 1965, p570)."{{sfn|Hewitt|2013|page=63}}}}<br>[[Bahasa Arab|Arab]](<small>numismatik</small>){{efn|"Bagrat mencetak koin di Kutaisi: untuk menunjukkan ambisi politiknya, bagian depan berbunyi dalam bahasa Georgia, 'Ya Tuhan, besarkan Bagrat raja Abkhaz', dan dalam bahasa Arab, 'Tidak ada Tuhan selain Yang Esa', sedangkan kebalikannya berbunyi dalam bahasa Arab, 'Muhammad utusan Tuhan'."<ref>{{Cite book |last=Rayfield |first=Donald |title=Edge of Empires: A History of Georgia |url=https://archive.org/details/edgeofempireshis0000rayf |publisher=Reaktion Books |year=2012 |isbn=978-1-78023-030-6 |location=London |page=[https://archive.org/details/edgeofempireshis0000rayf/page/73 73] |author-link=Donald Rayfield}}</ref>}}

| currency = Berbagai koin Bizantium dan Arab<ref name="Edge of Empires">{{Cite book |last=Rayfield |first=Donald |title=Edge of Empires: A History of Georgia |url=https://archive.org/details/edgeofempireshis0000rayf |publisher=Reaktion Books |year=2012 |isbn=978-1-78023-030-6 |location=London |page=[https://archive.org/details/edgeofempireshis0000rayf/page/63 63] |author-link=Donald Rayfield}}</ref>

'''Kerajaan Abkhazia''' (bahasa Georgia: {{lang-ka|აფხაზთა სამეფო, diromanisasi:apkhazta samepo|tr}}; {{lit. '|Kerajaan Abkhazia'}}), adalah sebuah [[Feodalisme|negara feodal]] abad pertengahan di [[Kaukasus]] yang didirikan pada tahun 780-an. Melalui suksesi dinasti, negara ini disatukan pada tahun 1008 dengan [[Kerajaan Iberia]], membentuk [[Kerajaan Georgia]].

Sumber-sumber [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] mencatat bahwa pada tahun-tahun awal abad ke-10 Abkhazia membentang sejauh tiga ratus mil [[Yunani]] di sepanjang pantai [[Laut Hitam]], dari perbatasan [[Thema (distrik Romawi Timur)|''Thema'']] [[Chaldia]] hingga muara sungai Nicopsis[[Nikopsis]], dengan Kaukasus di belakangnya.

Abkhazia adalah sebuah kerajaan di bawah kekuasaan Bizantium. Wilayah ini terutama terletak di sepanjang pantai Laut Hitam di tempat yang sekarang menjadi bagian barat laut [[Georgia]] modern ([[Republik Abkhazia]] yang disengketakan) dan meluas ke utara hingga wilayah Krasnodar [[Krai Krasnodar]] [[Rusia]] saat ini. Ia memiliki [[Anakopia]] sebagai ibu kotanya. Abkhazia diperintah oleh seorang [[arkhon]] turun-temurun yang secara efektif berfungsi sebagai raja muda Bizantium. Negara ini mayoritas penduduknya beragama [[Kekristenan|Kristen]] dan kota [[Pitsunda|Pityus]] merupakan tempat kedudukan uskup agung yang secara langsung berada di bawah [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Patriark Konstantinopel]]. Tahta episkopal Abasgian lainnya adalah [[Soterioupolis]].<ref>''Annuario Pontificio 2013'' (Libreria Editrice Vaticana, 2013, {{ISBN|978-88-209-9070-1}}), p. 975</ref>

Pada tahun 735, [[Invasi Bani Umayyah ke Georgia|ekspedisi besar]] yang dipimpin oleh jenderal Arab [[Marwan bin Muhammad|Marwan]] diluncurkan melawan kerajaan Georgia. Orang-orang Arab, mengejar para pangeran Georgia yang mundur – dua saudara [[Mirian dari Kakheti|Mirian]] dan [[Archil dari Kakheti|Archil]] – menyerbu ke Abkhazia pada tahun 736. [[Disentri]] dan banjir, dikombinasikan dengan perlawanan keras kepala yang dilakukan oleh arkhon [[Leon I dari Abkhazia|Leon I]] dan sekutunya dari Iberia dan Lazic, membuat para penjajah mundur. Leon I kemudian menikahi putri Mirian, dan penerusnya, [[Leon II dari Abkhazia|Leon II]] memanfaatkan persatuan dinasti ini untuk memperoleh [[Lazica]] pada tahun 770-an. Agaknya dianggap sebagai [[Suksesi negara|negara penerus]] Lazica (Egrisi, dalam sumber-sumber Georgia), pemerintahan baru ini terus disebut sebagai Egrisi (Lazica) dalam beberapa bahasakronik [[Bahasa Georgia|berbahasa Georgia]] kontemporer (misalnya, ''The Vitae of the Georgian Kings'' olehkarya [[Leonti Mroveli]]) dan kronik [[Bahasa Armenia|berbahasa Armenia]] (misalnya ''The History of Armenia'' olehkarya [[Hovannes Draskhanakertsi]]).<ref>{{cite journal |last1=Lortkipanidze|first1=Mariam |last2=Otkhmezuri|first2=Giorgi |title=Abkhazia’s status as part of Georgia: historical perspective|journal=Central Asia and the Caucasus |url=https://cyberleninka.ru/article/n/abkhazia-s-status-as-part-of-georgia-historical-perspective|year=2010|volume=4 |issue=1-2|page=175}}</ref>

Keberhasilan pertahanan melawan bangsa Arab, dan perolehan wilayah baru, memberi para pangeran Abkhazia kekuatan yang cukup untuk mengklaim otonomi lebih besar dari Kekaisaran Bizantium. Menjelang sekitar tahun 778, Leon II memperoleh kemerdekaan penuhnya dengan bantuan [[bangsa Khazar]]; ia mengambil gelar "[[Raja Abkhazia|''Raja Abkhazia'']]" dan memindahkan ibu kotanya ke kota [[Kutaisi]] di Georgia barat.<ref>[[Vakhushti Bagrationi]], ''The History of Egrisi, Abkhazeti or Imereti'', part 1.</ref> Menurut catatan sejarah Georgia, Leon membagi kerajaannya menjadi delapan kadipaten: [[Abasgoi|Abkhazia]], [[Tskhumi]], [[Bediani|Bedia]], [[Guria]], [[Racha]] dan [[Takveri]], [[Svaneti]], [[Argveti]], dan [[Kutaisi|Kutatisi]]. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Abkhazia berada pada tahap pembangunan negara dan kurang aktif dalam urusan perluasan wilayah kerajaan ke Timur. Setelah diperolehnya kemerdekaan negara, kemerdekaan gereja menjadi persoalan utama. Pada awal abad ke-9, gereja Kerajaan Abkhazia memisahkan diri dari [[Konstantinopel]] dan mengakui otoritas Katolik Mtskheta; bahasa gereja di Abkhazia bergeser dari bahasa Yunani ke bahasa Georgia, seiring menurunnya kekuatan Bizantium dan hilangnya perbedaan doktrin.<ref>{{Cite book |last=Rapp |first=Stephen H. Jr |url=https://books.google.com/books?id=fWp9JA3aBvcC&pg=PA137 |title=The Blackwell Companion to Eastern Christianity |publisher=John Wiley & Sons |year=2007 |isbn=978-1-4443-3361-9 |page=145 |access-date=11 May 2012}}</ref>

Pada abad ke-10, [[David III dari Tao]] menginvasi Kadipaten Kartli, memberikannya kepada putra angkatnya, yang kemudian dikenal sebagai [[Bagrat III dari Georgia]], dengan ayah kandungnya, [[Gurgen dari Iberia]], sebagai wali. Pada tahun 994, Gurgen dinobatkan sebagai Raja Iberia. Pada tahun 975, didukung oleh Adipati Kartli Ivane Marushisdze dan David, Bagrat mengklaim takhta Kartli,<ref>Lang, David Marshall. ''[https://books.google.com/books?id=IeKZZtf9DksC The Georgians, Ancient Peoples and Places]''.</ref>{{rp|108}}  menjadi Raja Kartlian. Pada masa ini, Kerajaan Abkhazia berada di bawah kekuasaan [[Theodosius III dari Abkhazia|Theodosius si Buta]], yang menghapuskan tradisi Abkhazia. Pada tahun 978, bangsawan Abkhazia, yang tidak puas dengan pemerintahan Theodosius, melakukan kudeta dan mengundang Bagrat untuk mengklaim takhta Abkhazia.<ref>Natho, Kadir I. ''[https://books.google.com/books?id=eE2pDLgibVoC&pg=PA67 Circassian History]''.</ref>{{rp|67–68}} Gurgen meninggal pada tahun 1008, meninggalkan tahtanya untuk Bagrat, memungkinkan Bagrat menjadi raja pertama dari persatuan Abkhazia dan Iberia.<ref name="Toumanoff2">[[Cyril Toumanoff|Toumanoff, Cyril]] (1967). ''Studies in Christian Caucasian History'', p. 498. [[Georgetown University Press]].</ref>