Gunung Pangrango: Perbedaan antara revisi

| other_name = ''Mountᮌᮥᮔᮥᮀ Pangrango''ᮕᮍᮢᮍᮧ

| first_ascent = [[1815]], oleh [[Thomas Stamford Raffles|Raffles]]

'''Gunung Pangrango''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮕᮀᮛᮍᮧ}}) merupakan sebuah [[gunung]] berapi tidak aktif yang terdapat di pulau [[Jawa]], [[Indonesia]]. Gunung Pangrango mempunyai ketinggian setinggi 3.019 [[meter di atas permukaan laut]]. Puncaknya dinamakan ''Puncak Mandalawangi''. Puncak Mandalawangi juga merupakan titik pertemuan batas tiga kabupaten yaitu [[Kabupaten Bogor]], [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Kabupaten Sukabumi]].

Gunung Pangrango mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, [[hutan Dipterokarp Atas|hutan dipterokarp atas]], [[Ekosistem montana|hutan Montanemontane]], dan [[hutan Ericaceous|Hutanhutan Ericaceousericaceous]] atau [[hutan gunung]].

Puncak Gunung Pangrango dapat dicapai melalui jalur pendakian tercepat yang berbentuk persimpangan di Kandang Badak dari jalur Cibodas.<ref name=":1">{{Cite web|last=Taman Nasional Gunung Gede Pangrango|title=Peta Pendakian|url=https://booking.gedepangrango.org/include/dokumen/peta-pendakian-tnggp.pdf|website=Taman Nasional Gunung Gede Pangrango|access-date=2023-06-20|archive-date=2023-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230202233835/https://booking.gedepangrango.org/include/dokumen/peta-pendakian-tnggp.pdf|dead-url=no}}</ref> Jarak ke puncak Gunung Pangrango sekitar 4 jam pendakian dari persimpangan setelah Kandang KadakBadak.<ref name=":1" /> Jalur lain yang dapat digunakan untuk menuju ke puncak Gunung Pangrango adalah Jalur Gunung Putri ([[Cipanas, Cipanas, Cianjur|Cipanas]]) atau Jalur Salabintana ([[Perbawati, Sukabumi, Sukabumi|Perbawati]]), dimana pendaki harus melewati puncak Gunung Gede terlebih dahulu sebelum turun menuju ke Kandang Badak. Puncak Gunung Pangrango cukup sulit untuk didaki karena lerengnya yang terjal dan hampir mendekati posisi tegak atau vertikal.<ref name=":0" /> Jalur Salabintana jarang digunakan oleh pendaki karena memerlukan waktu pendakian yang lebih lama karenadikarenakan jalurnya yang lebih panjang. Selain itu, Jalur Salabintana juga cukup sulit dilewati karena tanahnya lebih berlumpur dan banyak dihuni oleh [[pacet]].<ref>{{Cite book|last=Ulung|first=Gagas|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Adventure_Lovers_69_Wisata_Pacu_Adrenali/BGNUDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Gunung+Pangrango&pg=PA28&printsec=frontcover|title=Adventure Lovers: 69 Wisata Pacu Adrenalin di Pulau Jawa|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-031-733-5|pages=27|url-status=live|access-date=2023-06-20|archive-date=2023-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230810185001/https://www.google.co.id/books/edition/Adventure_Lovers_69_Wisata_Pacu_Adrenali/BGNUDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Gunung+Pangrango&pg=PA28&printsec=frontcover|dead-url=no}}</ref>

Berkas:Gunung Pangrango captured by adrianyudharamadhana.jpg|Gunung Pangrango dilihat dari Cisarua

Berkas:Gunung Pangrango, Puncak,West BogorJava.jpg|Gunung Pangrango, dilihat dari Puncak, BogorGunung Gede

Berkas:Pangrango,Gunung West JavaPangrango.jpg|Gunung Pangrango, Jawadilihat dari TimurCibodas

{{Commonscat|Mount Pangrango}}{{Gunung di Indonesia}}{{Commonscat|Mount Pangrango}}