Kesultanan Gowa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perlu sumber yang jelas Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
penulisan jail |
||
(9 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| region = Asia Tenggara
| image_flag = Flag of the Sultanate of Gowa.svg
| image_map = 72741188_635861553612999_6923888748925026304_n.jpg
| image_map_alt =
| image_map_caption = Wilayah yang berada di bawah pengaruh Kesultanan Gowa-Tallo pada abad ke-17
| country = Indonesia
| religion = [[Islam Sunni]] (pada 1607)</br>
Baris 43:
Berawal dari ''[[chiefdom]]'' yang didirikan pada awal abad ke-14 (1320). Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama [[Kerajaan Tallo]] sekitar tahun 1511 hingga 1669, ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara, termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi, beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara, pesisir timur Kalimantan hingga [[Wilayah Utara]]. Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim, Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan militer. Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar, terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607.
Kekalahan Kerajaan Gowa dalam [[Perang Makassar]] yang terjadi pada tahun 1669 mengakibatkan lepasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa di luar Sulawesi Selatan, sementara sebagian kecil wilayahnya diberikan kepada [[VOC]]. Meski begitu, Kerajaan Gowa tetap bertahan sebagai negeri merdeka hingga awal abad ke-20, ketika [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Belanda]] mengalahkan Gowa dalam [[Ekspedisi Sulawesi Selatan]] dan menjadikannya daerah
== Warisan Kesultanan Gowa ==
Baris 180:
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
: {{cite journal |last=Abidin |first=Andi' Zainal |year=1983 |title=The Emergence of Early Kingdoms in South Sulawesi: A Preliminary Remark on Governmental Contracts from the Thirteenth to the Fifteenth Century |journal=Southeast Asian Studies |volume=20 |issue=4 |pages=1–39 |doi=10.14724/jh.v2i1.14 |ref=harv |issn = 2302-1683}}
: {{cite book |last=Andaya|first=Leonard Y. |year=1981 |title=The Heritage of Arung Palakka: A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century |location=Ann Arbor |publisher=University of Michigan |isbn=9789024724635|ref=harv}}
: {{cite book |last=Andaya |first=Leonard Y. |author-mask=3 |editor-last=Halikowski Smith |editor-first=Stephan C. A. |title=Reinterpreting Indian Ocean Worlds: Essays in Honour of Kirti N. Chaudhuri |publisher=Cambridge Scholars Publishing |year=2011 |pages=107–141 |chapter=Chapter 6: Eastern Indonesia: A Study of the Intersection of Global, Regional, and Local Networks in the 'Extended' Indian Ocean |isbn=9781443830447|ref=harv}}
|