Kota Tangerang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
|||
(19 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 11:
|image1=CBD Alam Sutera.jpg
|image2=Tangerang, 1.jpg
|image3=
|image4=Karawaci, Tangerang.jpg
|image5=Menara Banjar Wijaya di Cipondoh, Kota Tangerang - panoramio.jpg
Baris 47:
|luascat =
|elevation_m =
|penduduk =
|penduduktahun =
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
Baris 54:
|population_density_rank =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|87,
|{{Tree list}}
* 8,
** 5,
** 2,
{{Tree list/end}}
|3,
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 80,98 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref>
Baris 73:
}}
'''Kota Tangerang''' ({{lang-su|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}) adalah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak tepat di sebelah barat [[DKI Jakarta]]. Penduduk pribuminya adalah [[Suku Sunda]]. Pada
Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten, serta ketiga terbesar di [[Daftar wilayah metropolitan di Indonesia|kawasan metropolitan]] [[Jakarta Raya]] setelah [[Kota Bekasi]] dan [[Kota Depok]]. Selain itu, kepolisian di kota ini juga setara dengan wilayah kota penyangga Jakarta lainnya seperti, Kota Depok, [[Kota Tangerang Selatan]] dan Kota Bekasi, yang di mana kepolisiannya berkedudukan di wilayah hukum [[Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya|Polda Metro Jaya]] dan wilayah pertahanan [[Kodam Jaya]].
Baris 89:
=== Sebutan "Kota Benteng" ===
[[Berkas:AMH-4578-NA Map of the fort at Tangerang.jpg|jmpl|230px|ki|Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]▼
Untuk mengungkapkan asal-usul Tangerang sebagai "Kota Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat [[Sungai Cisadane]], dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.{{cn}}
Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan Banten. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut, Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di [[Kademangan, Setu, Tangerang Selatan|Kademangan]].
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya. Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Baris 102 ⟶ 99:
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga.
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|ki|230px|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara [[Kali Angke|Sungai Angke]] dan [[Cisadane|Sungai Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah [[Aria Soetidilaga I]]. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang.
Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh Tangerang dari Pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''
Baris 118 ⟶ 114:
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makassar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.
Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 meter agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar PAL 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan:
''... Benteng dan Barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''
=== Perjuangan kemerdekaan Indonesia ===
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di [[Mauk, Tangerang]] pada 20 Desember 1945. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.{{cn}}
=== Setelah kemerdekaan Indonesia ===
Baris 315 ⟶ 307:
** [[Angkasa Pura II]]
*** {{rint|jakarta|skytrain}} [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta]]
* [[MRT Jakarta]] ▼
* [[Transjakarta]]
** T11: [[Terminal Poris
** T12: [[Terminal Poris
** {{rint|jakarta|tjk13}}: [[Halte Transjakarta Ciledug|Ciledug]]
** {{rint|jakarta|tjk13c}}: Puri Beta 2–Dukuh Atas
** L13E: Puri Beta 2–Flyover Kuningan
Baris 342 ⟶ 332:
==== Stasiun kereta api ====
Kota Tangerang memiliki
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tangerang]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tanah Tinggi]]
Baris 348 ⟶ 338:
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Poris]]
* {{rint|jakarta|ars}} {{rint|jakarta|skytrain}} [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta]]
==== Terminal bus ====
Kota Tangerang memiliki 2 terminal bus
* Terminal Poris Plawad
* Terminal Cimone
* [[Jalan Tol Jakarta–Merak]]▼
== Pariwisata ==
Baris 382 ⟶ 356:
* CBD Ciledug
* [[Mall @ Alam Sutera]]
=== Wisata kuliner ===
Baris 455 ⟶ 429:
=== GOR Dimyati Tangerang ===
Gedung Olahraga (GOR) Dimyati terletak di Jalan A Dimyati, Sukasari, Tangerang. Gedung ini biasanya digunakan untuk event olahraga seperti DBL Tangerang, Smanitra Cup, dan lain-lain.
== Jalan Tol ==
== Referensi ==
|