Suku Dani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Rumah adat: Duplikat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
 
== Sejarah ==
Suku-suku di pegunungan pertama kali diketahui bermigrasi ke Lembah Baliem diperkirakan sekitar ratusan tahun yang lalu. Banyak eksplorasi di dataran tinggi pedalaman Papua yang dilakukan. Salah satu diantaranya yang pertama adalah Expedisi Lorentz pada tahun 1909-1910 (Netherlands), yang berhasil bertemu dengan representatif dari Horip dan Pesegem ([[Suku Nduga|Nduga]]) tetapi mereka tidak sampai ke Lembah Baliem.<ref>{{Cite journal|first=Veronika|last=Leny|date=July–December 2013|title=Memahami Sistem Pengetahuan Budaya Masyarakat Pegunungan Tengah, Jayawijaya, Papua dalam Konteks Kebencanaan|journal=Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology|volume=34|issue=2|pages=134–151|url=https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=20451805&lokasi=lokal}} URL to English abstract, with link to downloadable text in Indonesian.</ref>
 
Kemudian penyidik asal [[Amerika Serikat]] yang bernama Richard Archold anggota timnya adalah orang dari luar negeri pertama yang mengadakan kontak dengan penduduk asli yang belum pernah mengadakan kontak dengan negara lain sebelumnya. Peristiwa ini terjadi secara kebetulan pada 23 Juni 1938
Baris 22:
 
==Penamaan==
Suku ini dikenal dengan nama ''Dani'' dikarenakan ekspedisi eropa menanyakan kepada [[suku Migani]] yang menyebut ''Ndani'' yang artinya "timur", untuk [[suku Lani]]. Sedangkan nama ''Hugula'' merupakan [[Eksonim dan endonim|endonim]] dalam dialek sub-suku Itlayhisage, Itlaylokobal, Assolokobal, Ohena, Kurima dan sekitarnya. Sedangkan dalam sub-suku Itlay Haluk, Siepkosi, Hubikiak, Mukoko, dan sebagian Wita Waya menggunakan nama ''Hubula''. Di wilayah Yiwika, Musatfak, Asologaima dan sekitarnya disebut ''Huwula/Huwulra'' dan bagian Sowa/Soba, Pasema dan sekitarnya menyebut ''Hubla'' seperti yang disebutkan di [[Kabupaten Yahukimo]] ([[suku Hupla]]).<ref name="suarabalim 2022">{{cite web | author=Diterbitkan oleh suarabalim | title=MENGAPA SAYA TIDAK SUKA DISEBUT SUKU DANI? | website=Artikel kita | date=2022-07-07 | url=https://artikelkita.data.blog/2022/07/07/mengapa-saya-tidak-suka-disebut-suku-dani/ | language=id | access-date=2024-04-07}}</ref><ref name="tpj">{{cite news | title=Mengenal Suku Hugula di Papua | work=The Papua Jurnal | date=2024-06-18 | url=https://www.thepapuajournal.com/insight/69812937036/mengenal-suku-hugula-di-papua | language=id | access-date=2024-06-18}}</ref>
 
== Rumpun bahasa Dani ==
Baris 81:
===Tradisi mandi lumpur===
Selain tradisi pemotongan jari, juga ada tradisi yang dilakukan dalam upacara berkabung. Tradisi tersebut adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau kelompok dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah.
 
===Tradisi Akonipuk (Mumi)===
{{utama|Akonipuk}}
Suku Hubula mengawetkan jenazah tokoh penting dengan membentuk mumi yang disebut ''akonipuk'' ({{lit|manusia yang dikeringkan}}). Proses pengeringan ini menggunakan pengasapan, sege (tombak kecil), pisau tulang, dan kayu akasia (wip), dan ramuan tradisional. Sebelum jenazah membeku dalam 3 jam, mereka mengikat tubuh dalam posisi jongkok pada kayu yang sudah disiapkan. Lalu darah dikeluarkan dengan mengiris siku, paha, dan bagian ketiak. Isi perut dikeluarkan lewat dubur menggunakan sege. Setelah dipersiapkan, jenazah tersebut diletakkan diastas bara api dari kayu akasia dan tanaman obat. Proses ini dilakukan setiap hari selama 3 bulan, sehingga jenazah mengering. Para lelaki yang terlibat dalam proses pengawetan tidak boleh keluar dari rumah khusus, mandi, atau terkena matahari karena dipercaya akan merusak mumi. Setelah mumi selesai, upacara besar akan dilakukan dengan mengundang semua warga kampung-kampung sekitarnya. Untuk perawatan mumi dijemur sinar matahari saat pagi dan digosokkan lemak babi.<ref name="n650">{{cite web | title=Beranda | website=Warisan Budaya Takbenda | url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=817#:~:text=Mumi%20adalah%20sebuah%20mayat%20yang,oksigen%2C%20atau%20penggunaan%20bahan%20kimiawi. | language=id | access-date=2024-09-01}}</ref>
 
=== Upacara ''Wam Mawe'' ===
Baris 111 ⟶ 115:
== Rumah adat ==
{{Main|Rumah Honai}}
[[Berkas:HonaiDani Housepeople traditional house near Wamena, Papua, Indonesia 04.jpg|pus|jmpl|300px|kanan|Kompleks Rumah Honai dekat Wamena]]
 
Rumah adat suku Dani ukurannya tergolong kecil, bentuknya bundar, berdinding kayu dan beratap jerami. Namun, ada pula rumah yang bentuknya persegi panjang. Rumah jenis ini namanya Ebe'ai (Honai Perempuan).
 
Bahan yang digunakan merupakan Kayukayu besi (oopihr) digunakan sebagai tiang penyangga bagian tengah Rumah Honai, Jagat (mbore/pinde), tali, alang-alang, papan yang dikupas, papan alas dll.
 
Perbedaan antara Honai dan Ebe'ai terletak pada jenis kelamin penghuninya. Honai dihuni oleh laki-laki, sedangkan Ebe'ai (Honai Perempuan) dihuni oleh perempuan. Komplek Honai ini tersebar hampir di seluruh pelosok Lembah Baliem.
Baris 121 ⟶ 125:
Rumah Honai digunakan sebagai tempat tinggal, tempat menyimpan alat-alat perang, tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar bisa menjadi orang berguna pada masa depan, tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar dapat berhasil dalam pertempuran atau perang, tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang Dani
 
Selain itu juga digunakan untuk pengasapan [[Mumi Papua|mumi]]. Tradisi ini bisa ditemukan di Distrik [[Kurulu, Jayawijaya|Kurulu]]yang dan Kampungdisebut ''[[Aikima, Pisugi, Jayawijaya|Aikimaakonipuk]], 2 tempat pemumian terkenal di Lembah Baliem''.
 
== Perekonomian ==
Baris 156 ⟶ 160:
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Pegunungan|Dani]]
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Tengah|Dani]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Dani]]