Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Satrio permana putra (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
 
(111 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Kotakinfo provinsi
|nama = Banten
|nama lain = BantamWahanten
|translit_lang1_info3 = Banten
|translit_lang1_type3 = Romanisasi[[Alfabet bahasa Sunda ]]
|translit_lang1_info2 = بنتٓن
|translit_lang1_type2 = [[Abjad Pegon|Pegon]]
|translit_lang1_info translit_lang1_info1 = {{sundscript/Sund|ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪}}
|translit_lang1_typetranslit_lang1_type1 = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1 = bahasa Sunda
|bendera = Flag of Banten, Indonesia.svg
Baris 14:
|lambang = Coat of arms of Banten.svg
|peta = Banten in Indonesia.svg
| julukan = {{script/Sund|ᮒᮒᮁ ᮝᮠᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪ }}<br/>{{Hlist|Tatar Wahanten}}({{small|[[Bahasa Indonesia]]: Tanah Banten}})
|motto = "Iman taqwa"
|motto = {{script/Sund|ᮄᮙᮔ᮪ ᮒᮋᮭ}}<br/>"Iman Taqwa"<br>({{small|[[Bahasa Indonesia]]: Iman Taqwa}})
|foto = Banten Pictures.jpg
|caption = '''Dari atas ke bawah''': [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]], [[Masjid Agung Banten]], [[Pantai Carita]], [[Tanjungjaya, Panimbang, Pandeglang|Tanjung Lesung]], [[Taman Nasional Ujung Kulon]], Desa wisata Sawarna, [[Pelabuhan Merak]], [[Urang Kanekes|Desa Wisata Suku Badui]]
|hari jadi = {{bda|2000|10|4}}
|ibukota = [[Kota Serang]]
|kota besar = *[[Kota Tangerang]]
*[[Kota Tangerang Selatan]]
|kabupaten = 4
|kota = 4
Baris 25 ⟶ 27:
|kelurahan = 313
|desa = 1.238
|nama gubernur = [[Al Muktabar]] (PenjabatPj.)
|nama wakil gubernur = ''Lowong''
|nama ketua DPRD = Andra Soni
|nama sekretaris daerah = Virgojanti (penjabatPj.)
|luas = 9662,92
|penduduk = 1246999712628199
|tahun populasi = 202330 Juni 2024
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/publication/2021/02/26/344951df21aeedca2572f336/provinsi-banten-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Banten Dalam Angka 2021|publisher=BPS Provinsi Banten|accessdate=30 September 2021|pages=7, 87|format=pdf|archive-date=2021-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20210930150903/https://banten.bps.go.id/publication/2021/02/26/344951df21aeedca2572f336/provinsi-banten-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|94,8378% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 3,84%88 [[Kristen]]
** 2,6366% [[Protestan]]
** 1,2122% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,1718% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,07% [[Sunda Wiwitan]] |0,07% [[Hindu]] |0,02% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Januari 2024}}</ref>}}
|bahasa = {{Plainlist|
* [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)
* [[Bahasa Sunda|Sunda]] (daerah)
**— [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]] (dominan)
**— [[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]]
**— [[Bahasa Sunda Serang|dialek Serang]]
**— [[Bahasa Sunda Tangerang|dialek tangerang]]
**— [[Bahasa Sunda Badui|dialek Badui]]
* [[Bahasa Jawa Serang|Jawa Serang]] (daerah)
}}
|TNKB = {{Collapsible list|A (eks-[[Keresidenan Banten]]|B (sebagian [[Kabupaten Tangerang]], [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]])}}
Baris 66 ⟶ 74:
}}
 
'''Banten''' adalah sebuah [[provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak pada bagian paling barat [[Pulau Jawa]], dengan[[Indonesia]]. Provinsi ini ibuberibu kota di [[Kota Serang]]. Sebelum terjadi pemekaran daerah, provinsi ini sebelumnya pernah menjadi bagian dari wilayah [[Jawa Barat]] yang kemudian resmi dimekarkan pada tanggal 4 Oktober 2000. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk provinsi Banten sebanyak 12.628.199 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=19 September 2024}}</ref>
 
== Geografi ==
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" [[Lintang Selatan]] dan 105º1'11"-106º7'12" [[Bujur Timur]], berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun [[2000]] luas wilayah Banten adalah 9.160,70&nbsp;km². Provinsi Banten terdiri dari 4 [[kota]], 4 [[kabupaten]], 155 [[kecamatan]], 313 [[kelurahan]], dan 1.238 [[desa]].<ref name="DUKCAPIL"/>
 
Provinsi Banten memiliki wilayah laut yang menjadi salah satu jalur laut strategis yaitu [[Selat Sunda]]. Dengan menggunakan [[kapal]]-kapal berukuran besar, Selat Sunda menjadi jalur penghubung antara [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] dengan kawasan [[Asia Tenggara]], khususnya [[Thailand]], [[Malaysia]], dan [[Singapura]]. Selain itu, wilayah laut Banten adalah jalur penghubung antara [[Jawa]] dan [[Sumatra]].<ref>{{Cite book|last=BPS Provinsi Banten|date=2019|url=https://dmsppid.bantenprov.go.id/upload/dms/52/buku-pbda-2019-final.pdf|title=Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019|publisher=Dinas Pariwisata Provinsi Banten|pages=39|url-status=live|access-date=2022-05-17|archive-date=2022-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220530202244/https://dmsppid.bantenprov.go.id/upload/dms/52/buku-pbda-2019-final.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Provinsi Banten secara geografis dan pemerintahan berperan sebagai [[zona penyangga]] bagi Jakarta. Peran ini utamanya berfungsi di wilayah Tangerang Raya yang meliputi [[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]].<ref>{{Cite book|last=Ridwan, I., dkk.|date=November 2021|url=https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|title=Studi Kebantenan dalam Catatan Sejarah|location=Tangerang|publisher=Media Edukasi Indonesia|isbn=978-623-6497-50-0|editor-last=Muhibah|editor-first=Siti|pages=5|url-status=live|access-date=2023-05-23|archive-date=2023-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230702225130/https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|dead-url=no}}</ref> Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak [[industri]]. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa [[pelabuhan]] laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
 
=== Batas wilayah ===
{{batas_USBT
|utara=[[Laut Jawa]] dan [[Kabupaten Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]]
|selatan=[[Jawa Barat]] dan [[Samudra Hindia]]
|timur=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] dan [[Jawa Barat]]
|barat=[[Selat Sunda]] dan [[Provinsi Lampung|Lampung]]
}}
 
=== Topografi ===
Kondisi topografi Provinsi Banten adalah sebagai berikut:
* Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 [[hektare]]
* Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
* Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
 
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah [[hutan]] dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.
 
== Sejarah ==
{{Utama|Sejarah Banten}}
 
[[Berkas:Palangka Sriman Sriwacana (foto dokumen bogorheritage.net).jpg|jmpl|220px|ki|Palangka Sriman Sriwacana<br />
<br />
''"Sang [[Susuk Tunggal|Susuktunggal]] inyana nu nyieuna [[palangka Sriman Sriwacana]] [[Sri Baduga Maharaja|Sri Baduga Maharajadiraja]] Ratu Haji di [[Pakwan Pajajaran]] nu mikadatwan Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, inyana Pakwan Sanghiyang Sri Ratu Dewata."'' <br />
<br />
Artinya:<br />
<br />
"Sang Susuktunggal ialah yang membuat tahta Sriman Sriwacana (untuk) Sri Baduga Maharaja ratu penguasa di Pakuan Pajajaran yang bersemayam di keraton Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati yaitu istana Sanghiyang Sri Ratu Dewata."]]
[[Berkas:Binokasih.JPG|jmpl|220px|kaki|Mahkota Binokasih, Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada [[Prabu Geusan Ulun]].]]
 
Banten atau dahulu dikenal di dunia barat dengan nama '''Bantam''' pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan [[Tarumanagara]]. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah [[Prasasti Cidanghiyang]] atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan [[Munjul, Pandeglang]], Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan [[huruf Pallawa]] dan [[bahasa Sanskerta]]. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja [[Purnawarman]]. Setelah runtuhnya Kerajaan [[Tarumanagara]] (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan [[Sriwijaya]]), kekuasaan di bagian barat [[Pulau Jawa]] dari [[Ujung Kulon]] sampai [[Ci Serayu|Ci Sarayu]] dan [[Sungai Pemali|Ci Pamali]] dilanjutkan oleh [[Kerajaan Sunda]]. Seperti dinyatakan oleh [[Tome Pires]], penjelajah [[Portugis]] pada tahun [[1513]], Bantam menjadi salah satu pelabuhan penting dari [[Kerajaan Sunda]]. Menurut sumber Portugis tersebut, Bantam adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara ([[Tangerang]]), [[Sunda Kelapa|Kalapa]], dan [[Cimanuk]].
 
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten yang dilanjutkan dengan merebut [[Banten Girang]] dari [[Pucuk Umun]] pada tahun 1527, [[Maulana Hasanuddin]] mendirikan [[Kesultanan Banten]] di wilayah bekas Banten Girang. Pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan [[Pajajaran|Pakuan Pajajaran]], ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan dirampasnya [[Palangka Sriman Sriwacana]], tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20&nbsp;cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu mengharuskan demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf mengklaim sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang sah karena buyut perempuannya adalah putri [[Sri Baduga Maharaja]] sementara di sisi lain para [[Kandaga Lante]] dari Kerajaan Pajajaran secara resmi menyerahkan seluruh atribut dan perangkat kerajaan beserta abdi kepada [[Kerajaan Sumedang Larang]] untuk meneruskan kelanjutan [[Kerajaan Sunda]] atau Pajajaran yang merupakan trah [[Siliwangi]].
 
Dengan dihancurkannya [[Pajajaran]] maka Provinsi Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut: "''From the beginning it was obviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.''"<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
Baris 118 ⟶ 104:
 
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi, dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. ''[[Jawa Barat|Provincie West Java]]'' adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu ''Bantam Regentschappen'' dalam Provincie West Java di samping Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Preanger (Priangan), dan Cheribon (Cirebon).
 
== Geografi ==
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" [[Lintang Selatan]] dan 105º1'11"-106º7'12" [[Bujur Timur]], berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun [[2000]] luas wilayah Banten adalah 9.160,70&nbsp;km². Provinsi Banten terdiri dari 4 [[kota]], 4 [[kabupaten]], 155 [[kecamatan]], 313 [[kelurahan]], dan 1.238 [[desa]].<ref name="DUKCAPIL"/>
 
Provinsi Banten memiliki wilayah laut yang menjadi salah satu jalur laut strategis yaitu [[Selat Sunda]]. Dengan menggunakan [[kapal]]-kapal berukuran besar, Selat Sunda menjadi jalur penghubung antara [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] dengan kawasan [[Asia Tenggara]], khususnya [[Thailand]], [[Malaysia]], dan [[Singapura]]. Selain itu, wilayah laut Banten adalah jalur penghubung antara [[Jawa]] dan [[Sumatra]].<ref>{{Cite book|last=BPS Provinsi Banten|date=2019|url=https://dmsppid.bantenprov.go.id/upload/dms/52/buku-pbda-2019-final.pdf|title=Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019|publisher=Dinas Pariwisata Provinsi Banten|pages=39|url-status=live|access-date=2022-05-17|archive-date=2022-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220530202244/https://dmsppid.bantenprov.go.id/upload/dms/52/buku-pbda-2019-final.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Provinsi Banten secara geografis dan pemerintahan berperan sebagai [[zona penyangga]] bagi Jakarta. Peran ini utamanya berfungsi di wilayah Tangerang Raya yang meliputi [[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]].<ref>{{Cite book|last=Ridwan, I., dkk.|date=November 2021|url=https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|title=Studi Kebantenan dalam Catatan Sejarah|location=Tangerang|publisher=Media Edukasi Indonesia|isbn=978-623-6497-50-0|editor-last=Muhibah|editor-first=Siti|pages=5|url-status=live|access-date=2023-05-23|archive-date=2023-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230702225130/https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|dead-url=no}}</ref> Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak [[industri]]. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa [[pelabuhan]] laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
 
=== Batas wilayah ===
{{batas_USBT
|utara=[[Laut Jawa]] dan [[Kabupaten Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]]
|selatan=[[Jawa Barat]] dan [[Samudra Hindia]]
|timur=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] dan [[Jawa Barat]]
|barat=[[Selat Sunda]] dan [[Provinsi Lampung|Lampung]]
}}
 
=== Topografi ===
Kondisi topografi Provinsi Banten adalah sebagai berikut:
* Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 [[hektare]]
* Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
* Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
 
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah [[hutan]] dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.
 
== Pemerintahan ==
Baris 160 ⟶ 169:
 
== Demografi ==
 
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Alat pintal benang tradisional baduy.jpg|jmpl|ka|220px|Alat pintal benang tradisional orang [[Suku Baduy|Baduy]].]]
 
[[Berkas:Alat pintal benang tradisional baduy.jpg|jmpl|ka|220px|Alat pintal benang tradisional orang [[Suku Badui|Badui]].]]
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dengan jumlah penduduk 10.601.515 jiwa, suku bangsa di provinsi Banten sangat beragam, dengan suku asli setempat yakni suku [[suku Banten|Banten]], termasuk di dalamnya kelompok kecil [[suku Baduy|Sunda Badui]], sebanyak 4.321.991 jiwa (40,77%). Suku bangsa terbesar lainnya dari pulau Jawa adalah orang [[Suku Sunda|Sunda Priangan]] sebanyak 2.402.236 jiwa (22,66%), kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 1.657.470 jiwa (15,64%), dan [[Suku Betawi|Betawi]] sebanyak 1.365.614 (12,88%).<ref name="SUKU"/>
 
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|sensus penduduk Indonesia 2010]] dengan jumlah penduduk 10.601.515 jiwa, suku bangsa di provinsi Banten sangat beragam. Etnis [[Suku Sunda|Sunda]] adalah etnis terbesar di Banten dengan jumlah sebanyak 6.724.227 jiwa (63,43%) yang terdiri dari dua sub-suku atau dua kelompok besar dengan rincian suku asli setempat yakni suku [[Suku Banten|Sunda Banten]], yaitu termasuk di dalamnya kelompok kecil [[Suku Badui|Sunda Badui]], sebanyak 4.321.991 jiwa (40,77%), dan kelompok/sub-suku Sunda lainnya adalah orang [[Suku Sunda|Sunda]] asal [[Jawa Barat]] sebanyak 2.402.236 jiwa (22,66%). Suku bangsa dari pulau Jawa lainnya ialah suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 1.699.115 jiwa (16,03%) dan [[Suku Betawi|Betawi]] sebanyak 1.365.614 (12,88%).<ref name="SUKU"/>
Suku Badui Dalam merupakan suku asli [[Sunda]] Banten yang masih menjaga tradisi antimodernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Badui-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah [[Kanekes, Leuwidamar, Lebak|Desa Kanekes]], [[Leuwidamar, Lebak|Kecamatan Leuwidamar]], [[Kabupaten Lebak]]. Perkampungan masyarakat Badui umumnya terletak di daerah aliran [[Ci Ujung|Sungai Ciujung]] didalam kawasan [[Gunung Kendeng|Pegunungan Kendeng]]. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang.
 
Suku Badui Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti-modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Badui-Rawayan tinggal di kawasan cagar budaya pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah [[Kanekes, Leuwidamar, Lebak|desa Kanekes]], [[Leuwidamar, Lebak|kecamatan Leuwidamar]], [[Kabupaten Lebak|kabupaten Lebak]]. Perkampungan masyarakat Badui umumnya terletak di daerah aliran [[Ci Ujung|sungai Ciujung]] di dalam kawasan [[Gunung Kendeng|pegunungan Kendeng]]. Wilayah ini dikenal sebagai tanah titipan dari nenek moyang.
[[Berkas:Rampak bedug.jpg|jmpl|ka|220px|Rampak Bedug, tradisi orang [[Suku Banten|Banten]] dalam menyambut bulan [[Ramadhan]].]]
 
[[Berkas:Rampak bedug.jpg|jmpl|ka|220px|Rampak Bedug, tradisi orang [[Suku Banten|Banten]] pada [[Ramadhan|bulan Ramadhan]].]]
Suku lainnya dari luar suku asli pulau Jawa, yang terbesar adalah [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 183.689 jiwa (1,73%), kemudian [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 139.259 jiwa (1,31%), [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] sebanyak 95.845 jiwa (0,91%), dan [[Suku Melayu|Melayu]] sebanyak 87.443 jiwa (0,82%). Suku asal [[Lampung]] 69.885 jiwa (0,66%), asal [[Sumatera Selatan]] 66.803 jiwa (0,63%), [[Suku Cirebon|Cirebon]] 41.645 jiwa (0,39%) dan suku lainnya 1,60%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
 
Suku lainnya dari luar suku asli pulau Jawa, yang terbesar adalah [[Orang Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 183.689 jiwa (1,73%), [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] sebanyak 154.246 jiwa (1,45%), kemudian [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 139.259 jiwa (1,31%), [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] sebanyak 95.845 jiwa (0,91%), suku [[Suku Lampung|asal Lampung]] 69.885 jiwa (0,66%), dan suku lainnya 1,60%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 178 ⟶ 189:
|-
| 1
| [[Suku BantenSunda|Sunda Banten]]
! style="text-align: right;" | 46.321724.991227
! style="text-align: right;" | 4063,7743%
|-
| 2
| [[Suku Sunda|Sunda Priangan]]
| style="text-align: right;" | 2.402.236
| style="text-align: right;" | 22,66%
|-
| 3
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 1.657699.470115
| style="text-align: right;" | 1516,6403%
|-
| 43
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| style="text-align: right;" | 1.365.614
| style="text-align: right;" | 12,88%
|-
| 54
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 183.689
| style="text-align: right;" | 1,73%
|-
| 5
| [[Suku Melayu|Melayu]]
| style="text-align: right;" | 154.246
| style="text-align: right;" | 1,45%
|-
| 6
Baris 213 ⟶ 224:
|-
| 8
| [[Suku MelayuLampung|MelayuLampung]]
| style="text-align: right;" | 87.443
| style="text-align: right;" | 0,83%
|-
| 9
| Asal [[Lampung]]
| style="text-align: right;" | 69.885
| style="text-align: right;" | 0,66%
|-
| 109
| Asal [[Sumatera Selatan]]
| style="text-align: right;" | 66.803
| style="text-align: right;" | 0,63%
|-
| 11
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| style="text-align: right;" | 41.645
| style="text-align: right;" | 0,39%
|-
| 12
| Lainnya
| style="text-align: right;" | 169.635
Baris 245 ⟶ 241:
 
=== Bahasa ===
Bahasa utama di Banten merupakan bahasa [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]] yang merupakan bahasa asli penduduk disana.
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten, terutama di [[Kabupaten Lebak]], [[Kabupaten Pandeglang]], [[Kabupaten Serang]] bagian selatan, dan [[Kabupaten Tangerang]] bagian selatan berbicara menggunakan suatu dialek [[bahasa Sunda]] yang disebut sebagai [[bahasa Sunda Banten]] yang masih mempertahankan banyak kosakata dari [[bahasa Sunda Kuno]]. Dialek tersebut tidak memiliki tingkatan bahasa seperti halnya dialek bahasa Sunda yang dituturkan di wilayah [[Priangan]] (bagian selatan Provinsi Jawa Barat).
 
Bahasa utama di Banten merupakan bahasa [[Bahasa Sunda Banten]] yang merupakan bahasa asli penduduk disana.
Sedangkan di wilayah [[Kota Serang]], [[Kota Cilegon]], [[Kabupaten Tangerang]] bagian utara, dan [[Kabupaten Serang]] bagian utara selalu berkomunikasi menggunakan [[Bahasa Jawa Banten|Bahasa Jawa Serang]] (atau masyarakat setempat menyingkatnya dengan sebutan ''Jaseng'') yang digunakan oleh suku Jawa Serang. Selain itu, di [[kabupaten Tangerang]], [[kota Tangerang]] serta [[Tangerang Selatan|kota Tangerang Selatan]], [[Bahasa Betawi]] juga digunakan oleh etnis Betawi. Di samping [[bahasa Sunda]], [[bahasa Jawa]], [[bahasa Tionghoa]], [[bahasa Betawi]] dan [[bahasa Indonesia]] juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten, terutama di [[Kabupaten Lebak|kabupaten Lebak]], [[Kabupaten Pandeglang|kabupaten Pandeglang]], [[Kabupaten Serang|kabupaten Serang]] bagian selatan, dan [[Kabupaten Tangerang|kabupaten Tangerang]] bagian selatan berbicara menggunakan suatu dialek [[Bahasa Sunda|bahasa Sunda]] yang disebut sebagai [[Bahasa Sunda|bahasa Sunda Banten]] yang masih mempertahankan banyak kosakata dari [[Bahasa Sunda Kuno|bahasa Sunda Kuno]]. Dialek tersebut tidak memiliki [[Tatakrama bahasa Sunda|tingkatan bahasa]] seperti halnya dialek [[Bahasa Sunda Priangan|bahasa Sunda yang dituturkan di wilayah Priangan/Parahyangan]] di bagian selatan provinsi Jawa Barat).
 
Sedangkan di wilayah [[Kota Serang|kota Serang]], [[Kota Cilegon|kota Cilegon]], [[Kabupaten Tangerang|kabupaten Tangerang]] bagian utara, dan [[Kabupaten Serang|kabupaten Serang]] bagian utara selalu berkomunikasi menggunakan [[Bahasa Jawa Serang|bahasa Jawa Banten]] (atau yang biasa disebut bahasa Jawa Serang lalu masyarakat setempat menyingkatnya dengan sebutan ''Jaseng'') yang digunakan oleh suku Jawa Banten/Jawa Serang yakni sub-suku Jawa di Banten yang ada di sekitar Serang-Cilegon. Selain itu, di [[kabupaten Tangerang|kabupaten Tangerang]], [[kota Tangerang|kota Tangerang]] serta [[Tangerang Selatan|kota Tangerang Selatan]], [[Bahasa Betawi|bahasa Betawi]] juga digunakan oleh etnis Betawi. Di samping [[Bahasa Sunda|bahasa Sunda]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]] juga lazim digunakan sehari-hari terutama oleh pendatang dari luar Banten atau daerah lain Indonesia.
 
=== Tradisional ===
 
[[Berkas:Golok naga indonesia.jpg|jmpl|220px|ki|Golok]]
 
[[Golok]] adalah senjata tradisional asli Banten dan juga sama seperti senjata tradisional Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Potensi, dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri yang berasal dari budaya [[Suku Banten|Sunda Banten]] yaitu [[Pencak silat]], [[Debus (seni)|Debus]], Rudad, Umbruk, Taritari Saman, Taritari Topeng, Taritari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjidmasjid Agungagung Banten Lama, Makammakam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
 
=== Rumah adat ===
 
Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang [[Kanekes]] atau disebut juga orang [[Badui]].
Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga sebagai orang Badui.
 
== Pendidikan ==
Baris 321 ⟶ 320:
 
Semenjak kereta api antarkota terakhir yang melayani Provinsi Banten adalah [[kereta api Krakatau]] dengan relasi {{sta|Merak}}–{{sta|Blitar}} melalui lintas tengah Jawa yang diubah menjadi kereta api {{KA|Singasari}} dengan relasi {{sta|Pasar Senen}}–Blitar melalui jalur tengah Pulau Jawa, seluruh stasiun kereta api di Banten terutama segmen Rangkasbitung–Merak tidak melayani kereta api antarkota sehingga Provinsi Banten tidak melayani kereta api antarkota dan hanya melayani kereta api lokal beserta komuter [[KRL Commuter Line]].
 
KRL Commuter Line
{{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Commuter Line Basoetta]]
{{rint|jakarta|brown}} [[KRL Commuter Line Tangerang|Commuter Line Tangerang]]
{{rint|jakarta|green}} [[KRL Commuter Line Rangkasbitung|Commuter Line Rangkasbitung]]
 
==== MRT Jakarta ====
 
Pemerintah Indonesia Melalui Kemenhub Kerjasama Dengan Jepang Merencanakan pembangunan [[MRT Jakarta]] Fase 3, yang akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang, adalah sebuah proyek monumental yang dirancang untuk menghubungkan Cikarang di Kabupaten Bekasi hingga Balaraja di Kabupaten Tangerang . Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transportasi di wilayah Jabodetabek, serta memberikan dampak positif bagi mobilitas, ekonomi, dan lingkungan. Rute MRT ini dibagi menjadi dua fase dengan beberapa tahap pembangunan, yang meliputi berbagai wilayah strategis di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
 
'''Peningkatan Konektivitas dan Mobilitas''': || [[MRT Jakarta]] {{rint|jakarta|m2}}
 
* '''Fase 1 Stage 1 (Medan Satria - Tomang)''': Jalur ini akan membentang dari Medan Satria di Bekasi hingga Tomang di Jakarta Barat, menghubungkan area permukiman padat dengan pusat-pusat ekonomi di Jakarta. Pembangunan ini akan mempercepat waktu perjalanan dan mengurangi kemacetan di koridor utama.
* '''Fase 1 Stage 2 (Tomang - Kembangan)''': Tahap ini akan melanjutkan jalur dari Tomang menuju Kembangan, memperluas jangkauan MRT hingga ke wilayah barat Jakarta. Ini akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas publik dan tempat kerja di daerah tersebut.
* '''Fase 2 3A (Medan Satria - Cikarang)''': Jalur ini akan memperpanjang konektivitas dari Medan Satria hingga Cikarang, menghubungkan daerah industri utama dan perumahan di Bekasi dengan Jakarta. Ini akan memberikan alternatif transportasi yang efisien bagi para pekerja dan penduduk di wilayah ini.
* '''Fase 2 3B (Kembangan - Balaraja)''': Tahap ini akan memperluas jalur dari Kembangan hingga Balaraja di Tangerang Banten, melewati daerah strategis dan mendukung pengembangan ekonomi di sepanjang jalur ini. Ini akan meningkatkan akses masyarakat Tangerang ke pusat ekonomi Jakarta. Bagi Para Pekerja Dan Penduduk Di Wilayah Tersebut
 
Rencana pembangunan MRT Jakarta Fase 3B, yang akan menghubungkan Kembangan hingga Balaraja, merupakan proyek infrastruktur besar yang direncanakan untuk dimulai pada Agustus 2024. Jalur ini akan melewati wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, mengikuti rute strategis sepanjang Jalan Tol Jakarta - Merak. Pembangunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi mobilitas, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat di wilayah ini.
 
=== Transportasi laut ===
Baris 398 ⟶ 379:
=== Desa Wisata Suku Badui ===
{{Utama|Urang Kanekes}}
 
=== BXSea Bintaro Jaya ===
BX Sea Bintaro Jaya Adalah Tempat Destinasi Wisata Terbaru Bintaro Jaya Tangerang Selatan , Banten
Berjarak 21 Km Dari Jakarta Melewati Jalan Tol JORR Dan Jalan Tol Jakarta - Serpong
BXSea Memiliki Fasilitas Area Rain Exotic Rainforest Terbesar Daripada Akuarium Lain Tunnel Dan Dome Terbesar Di Wilayah Asia Tenggara, Dan Ampitheater terbesar di Indonesia . Dibuka Sejak Pada 15 Desember 2023
 
BX Sea Berada Di Dalam Mall Bintaro Jaya Xchange 2 Dan Bintaro Jaya Xchange Terhubung Dengan Stasiun KA Jurangmangu Melalui Tunnel Underground Yang Sangat Bagus Dan Lebih Modern <ref>{{Cite web|url=https://www.trac.astra.co.id/blog/travel/fakta-bx-sea-bintaro-akuarium-raksasa-di-selatan-jakarta/825 </ref>
 
=== Aviary Park Indonesia ===
Aviary Park Indonesia, yang terletak di Kawasan Bintaro Jaya, Kota Tangerang Selatan, Banten, telah resmi dibuka sebagai destinasi wisata baru yang menakjubkan. Tempat ini menawarkan pengalaman unik dan edukatif bagi para pengunjung, terutama bagi pecinta burung dan alam. Aviary Park Indonesia dirancang dengan konsep modern dan ramah lingkungan, menghadirkan berbagai spesies burung dari seluruh dunia dalam habitat yang mirip dengan lingkungan aslinya.
 
Sebagai destinasi wisata baru, Aviary Park Indonesia tidak hanya fokus pada hiburan tetapi juga pada pendidikan. Pengunjung dapat belajar tentang keanekaragaman hayati, pentingnya konservasi burung, dan peran burung dalam ekosistem. Dengan berbagai program edukatif yang menarik, Aviary Park berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan alam dan satwa liar.
 
Fasilitas di Aviary Park Indonesia dirancang untuk kenyamanan pengunjung dari segala usia. Terdapat area bermain untuk anak-anak, tempat istirahat yang nyaman, serta kafe dan restoran yang menyajikan berbagai hidangan lezat. Selain itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah dan suasana yang menyegarkan, menjadikan Aviary Park tempat yang ideal untuk rekreasi keluarga, kunjungan sekolah, atau bahkan sekadar bersantai.
 
Aviary Park Indonesia juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Dengan menggunakan teknologi hijau dan praktik ramah lingkungan, taman ini berupaya meminimalkan dampak negatif terhadap alam sekitarnya. Selain itu, mereka bekerja sama dengan berbagai organisasi konservasi untuk melindungi dan merawat burung-burung yang ada di taman.
 
Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Aviary Park Indonesia siap menjadi salah satu daya tarik utama di Tangerang Selatan. Tempat ini tidak hanya memperkaya pilihan destinasi wisata di kawasan ini tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap edukasi lingkungan dan pelestarian alam. Bagi mereka yang mencari pengalaman wisata yang berbeda, mendidik, dan menyenangkan, Aviary Park Indonesia adalah pilihan yang sempurna.
 
Kehadiran Aviary Park Indonesia di Bintaro Jaya juga menunjukkan perkembangan pesat di kawasan ini sebagai pusat destinasi wisata yang menarik dan berkualitas. Dengan akses yang mudah dan fasilitas yang lengkap, Aviary Park Indonesia diharapkan akan menarik pengunjung dari berbagai daerah, memperkuat citra Tangerang Selatan sebagai kota yang penuh dengan inovasi dan keindahan alam.
 
=== Pantai Pasir Putih PIK 2 ===
Pantai Pasir Putih di PIK 2, Kabupaten Tangerang, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian banyak wisatawan. Terletak tidak jauh dari Jakarta, pantai ini menawarkan pemandangan indah dengan hamparan pasir putih yang mempesona dan air laut yang jernih. Sebagai destinasi wisata baru, Pantai Pasir Putih di PIK 2 menyuguhkan pengalaman berlibur yang santai dan menyenangkan bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
 
Pantai ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang memanjakan pengunjung. Tersedia area bermain anak, spot foto yang instagramable, dan berbagai kafe serta restoran yang menyajikan hidangan lezat, menjadikan pantai ini tempat yang sempurna untuk rekreasi keluarga maupun bersantai bersama teman-teman. Selain itu, adanya jalur jogging dan sepeda juga memungkinkan pengunjung untuk menikmati aktivitas olahraga ringan sambil menikmati keindahan pantai.
 
Pantai Pasir Putih di PIK 2 tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga suasana yang nyaman dan bersih. Pengelola pantai berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sehingga pengunjung dapat menikmati pantai dengan nyaman tanpa terganggu oleh sampah atau polusi.
 
Dengan akses yang mudah dari Jakarta dan sekitarnya, Pantai Pasir Putih di PIK 2 menjadi pilihan destinasi yang ideal untuk menghabiskan akhir pekan atau liburan singkat. Pantai ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam, tetapi juga menjadi tempat yang tepat untuk melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari.
 
Secara keseluruhan, Pantai Pasir Putih di PIK 2 merupakan tambahan yang berharga bagi daftar destinasi wisata di Kabupaten Tangerang. Dengan kombinasi keindahan alam, fasilitas lengkap, dan lokasi yang strategis, pantai ini diharapkan akan terus menarik lebih banyak pengunjung dan menjadi ikon wisata baru di kawasan tersebut. Bagi mereka yang mencari pengalaman berlibur yang menyegarkan dan menyenangkan dekat dengan Jakarta, Pantai Pasir Putih di PIK 2 adalah pilihan yang sangat tepat.
 
=== Scientia Square Park ===
Scientia Square Park, yang terletak di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, adalah sebuah destinasi wisata dan ruang terbuka hijau yang menawarkan berbagai pengalaman menarik bagi pengunjung dari segala usia. Taman ini dirancang dengan konsep modern dan berkelanjutan, menghadirkan lingkungan yang asri dan fasilitas yang lengkap untuk rekreasi, pendidikan, dan olahraga.
 
Sebagai salah satu destinasi wisata utama di kawasan ini, Scientia Square Park menawarkan beragam aktivitas yang dapat dinikmati oleh keluarga, kelompok teman, maupun individu yang ingin melepas penat. Pengunjung dapat menikmati keindahan taman yang luas, berjalan-jalan di antara pepohonan hijau, dan menikmati udara segar. Taman ini juga dilengkapi dengan berbagai area tematik, termasuk kebun bunga, taman kupu-kupu, dan kolam koi, yang semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendidik dan menyenangkan.
 
Selain itu, Scientia Square Park menyediakan berbagai fasilitas olahraga seperti lapangan futsal, area skate park, dan jogging track, yang memungkinkan pengunjung untuk berolahraga dan menjaga kebugaran. Bagi anak-anak, terdapat area bermain yang aman dan menarik, lengkap dengan permainan yang edukatif dan kreatif. Taman ini juga sering menjadi tuan rumah bagi berbagai acara dan kegiatan komunitas, seperti festival musik, bazaar, dan workshop, yang semakin menambah daya tariknya sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya.
 
Komitmen Scientia Square Park terhadap lingkungan tercermin dalam berbagai inisiatif hijau yang diterapkan di seluruh area taman. Pengelola taman aktif dalam upaya konservasi dan pelestarian lingkungan, termasuk pengelolaan sampah yang baik, penggunaan energi terbarukan, dan edukasi lingkungan bagi pengunjung. Dengan demikian, taman ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi tetapi juga pusat edukasi lingkungan yang penting bagi masyarakat.
 
Lokasinya yang strategis di Gading Serpong membuat Scientia Square Park mudah diakses dari berbagai wilayah di Tangerang dan sekitarnya, termasuk Jakarta. Hal ini menjadikannya pilihan yang populer bagi warga kota yang mencari tempat untuk berlibur atau sekadar menikmati akhir pekan yang tenang dan menyenangkan.
 
Secara keseluruhan, Scientia Square Park adalah destinasi wisata yang menawarkan kombinasi sempurna antara rekreasi, edukasi, dan konservasi. Dengan berbagai fasilitas dan kegiatan yang ditawarkan, taman ini menjadi tempat yang ideal untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, menikmati keindahan alam, dan belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kehadiran Scientia Square Park di Gading Serpong tidak hanya memperkaya pilihan destinasi wisata di Tangerang, tetapi juga berkontribusi positif terhadap kesejahteraan dan kesadaran lingkungan masyarakat.
 
== Keamanan ==