Gempa bumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240713sim)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(16 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8:
Gempa bumi dapat terjadi secara alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti [[penambangan]], fracking, dan uji coba [[nuklir]]. Titik awal pecahnya disebut [[hiposenter]] atau fokus, sedangkan permukaan tanah yang berada tepat di atasnya disebut [[episentrum]]. Gempa bumi dapat disebabkan oleh kesalahan geologis, atau oleh aktivitas [[gunung berapi]], tanah longsor, dan peristiwa lainnya. Frekuensi, jenis, dan ukuran gempa bumi di suatu wilayah menentukan aktivitas seismiknya, yang mencerminkan tingkat rata-rata pelepasan energi seismik.
 
Peristiwa gempa bumi yang paling terkenal adalah [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]], memakan lebih dari 230.000 korban jiwa, dan gempa bumi terkuat yang pernah tercatat yaitu [[gempa bumi Valdivia 1960]] di Chili dengan skala 9,5 {{M|w}}. GempaSalah bumisatu menimbulkangempa berbagaibumi dampak,paling sepertimematikan guncangandalam tanahsejarah danadalah [[pencairanGempa tanahbumi Shaanxi 1556]], yang mengakibatkanterjadi kerusakanpada besartanggal dan23 korbanJanuari jiwa1556 di Provinsi [[Shaanxi]], Tiongkok. JikaLebih episentrumdari gempa830.000 besarorang terletakmeninggal.<ref>{{cite diweb |url=https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/world/most_destructive.php |title=Earthquakes lepaswith pantai50,000 dasaror lautMore mungkinDeaths akan|archive-url=https://web.archive.org/web/20091101175733/http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/world/most_destructive.php mengalami|archive-date=November pergeseran1, yang2009 cukup|url-status=dead |publisher=U.S. Geological Survey}}</ref> Sebagian besar sehinggapenduduk menyebabkantinggal [[tsunami]].di Gempayaodong, bumisebuah jugabangunan dapatberbahan memicubatu dan tanah longsor.liat, Gempabanyak bumikorban dipengaruhiyang olehtewas pergerakanketika [[lempengbangunan tektonik]]tersebut di sepanjangruntuh. [[SesarGempa (geologi)|sesarbumi aktifTangshan 1976]], termasukyang sesarmenewaskan normal,antara sesar240.000 terbalikdan (dorong)655.000 orang, danmerupakan sesar[[Daftar mendatar,gempa denganbumi dinamikaterkuat pelepasansepanjang energisejarah#Gempa danbumi patahanpaling yangMematikan|gempa bumi paling mematikan]] dalam diatursejarah olehmodern teorihingga pantulansaat elastisini.
 
Gempa bumi menimbulkan berbagai dampak, seperti guncangan tanah dan [[pencairan tanah]], yang mengakibatkan kerusakan besar dan korban jiwa. Jika episentrum gempa besar terletak di lepas pantai, dasar laut mungkin akan mengalami pergeseran yang cukup besar sehingga menyebabkan [[tsunami]]. Gempa bumi juga dapat memicu tanah longsor. Gempa bumi dipengaruhi oleh pergerakan [[lempeng tektonik]] di sepanjang [[Sesar (geologi)|sesar aktif]], termasuk sesar normal, sesar terbalik (dorong), dan sesar mendatar, dengan dinamika pelepasan energi dan patahan yang diatur oleh teori pantulan elastis.
 
== Terminologi ==
Gempa bumi dapat berlangsung dalam hitungan 10 hingga 30 detik. Dalam peristiwa [[gempa bumi berdorongan besar]], guncangan dapat berlangsung 5–7 menit, seperti pada peristiwa [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|gempa bumi Sumatra 2004]], yang berlangsung hingga 10 menit lamanya.
 
Dalam pengertian yang paling umum, gempa bumi adalah peristiwa seismik apa pun—baik yang terjadi secara alami maupun yang disebabkan oleh manusia—yang menimbulkan [[gelombang seismik]]. Gempa bumi sebagian besar disebabkan oleh pecahnya [[Sesar (geologi)|patahan geologi]], namun juga disebabkan oleh peristiwa lain seperti aktivitas gunung berapi, [[tanah longsor]], ledakan ranjau, fracking, dan uji coba [[nuklir]]. Titik pecahnya awal suatu gempa disebut hiposenter atau fokusnya. [[Episentrum]] adalah titik di permukaan tanah tepat di atas [[hiposenter]].
 
Aktivitas seismik suatu wilayah adalah frekuensi, jenis, dan ukuran gempa bumi yang dialami dalam kurun waktu tertentu. Kegempaan di suatu lokasi tertentu di bumi adalah laju rata-rata pelepasan energi seismik per satuan volume.
 
===Latar belakang===
{{Lihat|Lempeng Tektonik}}
[[Berkas:Plates tect2 id.svg|thumb|300px|Peta lempeng tektonik]]
[[Berkas:Global plate motion 2008-04-17.jpg|thumb|300px|Gerakan lempengan tektonik global]]
 
Gempa bumi tektonik terjadi dimana saja di muka bumi dimana terdapat simpanan energi regangan elastis yang cukup untuk mendorong perambatan rekahan di sepanjang bidang patahan. Sisi-sisi patahan bergerak melewati satu sama lain dengan mulus dan secara aseismik hanya jika tidak terdapat ketidakteraturan atau ketimpangan di sepanjang permukaan patahan yang meningkatkan tahanan gesek. Sebagian besar permukaan patahan memiliki kekasaran seperti itu, yang mengarah ke bentuk perilaku stick-slip.
 
Gempa bumi sering menyebabkan banyak korban jiwa, karena letaknya yang dekat dengan daerah berpenduduk padat atau lautan, dimana gempa bumi sering menimbulkan [[tsunami]] yang dapat menghancurkan berjarak ribuan kilometer jauhnya. Wilayah-wilayah yang paling berisiko mengalami banyak korban jiwa adalah wilayah-wilayah dimana gempa bumi relatif jarang terjadi namun kuat, dan wilayah-wilayah miskin dengan aturan bangunan seismik yang lemah, tidak ditegakkan, atau tidak ada sama sekali.
 
== Jenis Gempa bumi ==
Baris 17 ⟶ 35:
===Gempa bumi sesar aktif===
{{Lihat|Sesar (Geologi)}}
[[File:Epicenter.gif|thumb|240px|Sebuah diagram memperlihatkan [[Episentrum|episenter]] fokus gempa bumi]]
Ada tiga jenis sesar utama, yang dapat menyebabkan gempa bumi antar lempeng yaitu: sesar jenis normal, sesar naik (dorongan), dan sesar strike-slip. Sesar normal dan sesar terbalik merupakan contoh dari dip-slip, dimana perpindahan sepanjang sesar searah dengan arah kemiringan dan pergerakan pada patahan tersebut melibatkan komponen vertikal.
 
Baris 37 ⟶ 56:
===Energi yang dilepaskan===
[[File:SH-60B helicopter flies over Sendai.jpg|thumb|240px|Kehancuran pada Bandara Sendai, setelah [[Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011]]]]
Untuk setiap peningkatan satuan besarnya, terdapat peningkatan sekitar tiga puluh kali lipat energi yang dilepaskan. Misalnya saja, gempa berkekuatan 6,0 dapat melepaskan energi sekitar 32 kali lebih banyak dibandingkan gempa berkekuatan 5,0 skala Richter, dan gempa berkekuatan 7,0 dapat melepaskan energi 1.000 kali lebih banyak dibandingkan gempa berkekuatan 5,0 magnitudo. Gempa berkekuatan 8,6 magnitudo dapat melepaskan energi yang sama dengan 10.000 [[bom atom]] seukuran yang digunakan pada [[Perang Dunia II]].<ref>{{cite journal |last1=Wyss |first1=M. |year=1979 |title=Estimating expectable maximum magnitude of earthquakes from fault dimensions |url=https://archive.org/details/sim_geology_1979-07_7_7/page/336 |journal=Geology |volume=7 |issue=7| pages=336–340 |bibcode=1979Geo.....7..336W |doi=10.1130/0091-7613(1979)7<336:EMEMOE>2.0.CO;2}}</ref>
 
Hal ini terjadi karena energi yang dilepaskan saat gempa bumi, dan besarnya gempa, sebanding dengan luas patahan yang pecah dan penurunan tegangan. Oleh karena itu, semakin panjang dan lebar area patahan, maka besaran yang dihasilkan akan semakin besar. Namun, parameter terpenting yang mengendalikan magnitudo gempa maksimum pada suatu patahan bukanlah panjang maksimum yang tersedia, namun lebar tersedia karena lebar tersedia bervariasi sebesar 20 kali lipat. Sepanjang batas lempeng konvergen, sudut kemiringan bidang patahan sangat besar. dangkal, biasanya sekitar 10 derajat. Oleh karena itu, lebar bidang di bagian atas kerak bumi yang rapuh bisa mencapai 50–100 km (31–62 mil) (seperti di [[Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011|Jepang, 2011]]), atau ([[Gempa bumi Alaska 1964|Alaska, 1964]]), yang memungkinkan terjadinya gempa bumi terkuat.
Baris 73 ⟶ 92:
Pecahan gempa bumi yang lambat terjadi dengan kecepatan yang luar biasa rendah. Salah satu bentuk gempa bumi lambat yang sangat berbahaya adalah [[tsunami|gempa tsunami]], ketika intensitas gempa yang dirasakan relatif rendah, dan disebabkan oleh kecepatan rambat yang lambat dari beberapa gempa bumi besar.
 
Gempa jenis ini tidak memberikan peringatan kepada penduduk di sekitar pantai, karena intensitasnya yang sangat rendah, seperti pada peristiwa [[Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006]] dan [[Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994]], dimana penduduk hampir tidak merasakan guncangan gempa, dan ratusan orang tewas akibat tsunami setelahnya.<ref name="NRS">{{cite book|last=National Research Council (U.S.). Committee on the Science of Earthquakes|title=Living on an Active Earth: Perspectives on Earthquake Science|chapter-url=http://www.nap.edu/openbook.php?record_id=10493&page=282|access-date=8 July 2010|year=2003|publisher=National Academies Press|location=Washington, D.C.|isbn=978-0-309-06562-7|page=[https://archive.org/details/livingonactiveea0000unse/page/418 418]|chapter=5. Earthquake Physics and Fault-System Science|url=https://archive.org/details/livingonactiveea0000unse/page/418}}</ref>
 
====Gempa bumi intralempeng====
{{Lihat|Gempa bumi Intralempengintralempeng}}
Gempa bumi Intralempeng atau disebut gempa bumi Intraslab mengacu pada gempa bumi yang terjadi diluar perbatasan [[lempeng tektonik]]; gempa ini sangat berbeda dengan gempa tektonik biasa dengan kedalaman dangkal, yang terjadi di batas dari lempeng tektonik.
 
[[File:Damage from the 2009 Padang earthquake. Indonesia 2009. Photo- AusAID (10690967855).jpg|thumb|240px|[[Gempa bumi Sumatra Barat 2009]] salah satu contoh [[gempa bumi intralempeng]], dengan kedalaman {{convert|90 |km|abbr=on}}]]
Banyak kota yang menghadapi risiko seismik berupa gempa bumi intralempeng besar yang jarang terjadi. Penyebab gempa bumi ini seringkali tidak diketahui secara pasti. Dalam banyak kasus, kesalahan penyebab terkubur dalam-dalam dan terkadang bahkan tidak dapat ditemukan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gempa dapat disebabkan oleh pergerakan cairan ke atas kerak bumi di sepanjang zona patahan kuno. Dalam keadaan seperti ini, sulit untuk memperkirakan bahaya seismik suatu kota, terutama jika hanya terjadi satu gempa bumi dalam sejarah. Beberapa kemajuan sedang dicapai dalam memahami mekanisme patahan yang menyebabkan gempa bumi ini.<ref>{{Cite journal|last1=Iwata |first1=Tomotaka |last2=Asano |first2=Kimiyuki |year=2011 |title=Characterization of the Heterogeneous Source Model of Intraslab Earthquakes Toward Strong Ground Motion Prediction |journal=Pure and Applied Geophysics |volume=168 |issue=1–2 |pages=117–124 |doi=10.1007/s00024-010-0128-7 |bibcode=2011PApGe.168..117I |s2cid=140602323 }}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Senoa |first1=Tetsuzo |last2=Yoshida |first2=Masaki |year=2004 |title=Where and why do large shallow intraslab earthquakes occur? |journal=Physics of the Earth and Planetary Interiors |volume=141 |issue=3 |pages=183–206 |doi=10.1016/j.pepi.2003.11.002 |bibcode=2004PEPI..141..183S }}</ref>
 
====Gempa awal====
{{Lihat|Gempa awal}}
[[File:2018 Sulawesi earthquake map.svg|thumb|240px|Peta menampilkan gempa awal berkekuatan M6.1 sebelum '''gempa utama''' datang berkekuatan M7.5 pada [[Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018]]]]
 
[[Gempa awal]] adalah guncangan gempa bumi pendahuluan yang terjadi sebelum gempa jauh yang lebih besar datang – dan disebut '''gempa utama''' – dan berkaitan dengannya dalam ruang dan waktu. Penetapan suatu gempa bumi sebagai gempa pendahuluan, gempa utama, atau gempa susulan hanya dapat dilakukan setelah rangkaian peristiwa yang lengkap telah terjadi.<ref name="Gates">{{cite book|last1=Gates|first1=A.|last2=Ritchie|first2=D.|title=Encyclopedia of Earthquakes and Volcanoes|url=https://books.google.com/books?id=b1sXfJCiCHQC&dq=foreshock+earthquake&pg=PA89|year=2006|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-0-8160-6302-4|page=89|access-date=29 November 2010}}</ref>
 
Aktivitas gempa awal telah terdeteksi pada sekitar 40% dari seluruh gempa bumi sedang hingga besar, dan sekitar 70% pada kejadian M>7.0. Guncangan ini terjadi dalam hitungan menit hingga hari atau bahkan lebih lama sebelum guncangan utama; misalnya, [[:en:2002 Sumatra earthquake|Gempa bumi Sumatra 2002]] dianggap sebagai gempa pendahuluan dari [[Gempa bumi Samudera Hindia 2004]] dengan jeda waktu lebih dari dua tahun sebelum peristiwa tersebut terjadi.<ref name="NRS">{{cite book|last=National Research Council (U.S.). Committee on the Science of Earthquakes|title=Living on an Active Earth: Perspectives on Earthquake Science|chapter-url=https://archive.org/details/livingonactiveea0000unse/page/418|access-date=29 November 2010|year=2003|publisher=National Academies Press|location=Washington D.C.|isbn=978-0-309-06562-7|page=[https://archive.org/details/livingonactiveea0000unse/page/418 418]|chapter=5. Earthquake Physics and Fault-System Science}}</ref>
 
Namun beberapa gempa besar (M>8.0) tidak menunjukkan aktivitas gempa pendahuluan sama sekali, seperti pada peristiwa [[Gempa bumi Biak 1996|Gempa bumi Biak 1996 - M8.1]].
 
Peningkatan aktivitas gempa pendahuluan sulit diukur untuk masing-masing gempa bumi, namun akan terlihat ketika menggabungkan hasil dari berbagai peristiwa yang berbeda. Dari observasi gabungan tersebut, peningkatan sebelum guncangan utama diamati bertipe hukum kekuatan terbalik. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa gempa pendahuluan menyebabkan perubahan tegangan yang mengakibatkan guncangan utama atau bahwa peningkatan tersebut terkait dengan peningkatan tegangan secara umum di wilayah tersebut.<ref name="Maeda">{{cite book|last=Maeda|first=K.|editor=Wyss M., Shimazaki K. & Ito A.|title=Seismicity patterns, their statistical significance and physical meaning|chapter-url=https://books.google.com/books?id=QIy6le4sCMAC&dq=foreshock&pg=PA381|access-date=29 November 2010|series=Reprint from Pageoph Topical Volumes|year=1999|publisher=Birkhäuser|isbn=978-3-7643-6209-6|pages=381–394|chapter=Time distribution of immediate foreshocks obtained by a stacking method}}</ref>
 
====Gempa susulan====
Baris 94 ⟶ 125:
Contoh gempa bumi swarm terjadi pada [[Kabupaten Sumedang]] dengan kekuatan 4,5, 4,8 dan 4,2 pada Desember 2023 dan Januari 2024.<ref>{{cite web|title=BRIN Ungkap Sesar Aktif Berkekuatan Besar Kepung Sumedang|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240112163809-199-1048788/brin-ungkap-sesar-aktif-berkekuatan-besar-kepung-sumedang|website=[[CNN Indonesia]]|access-date=21 Juni 2024}}</ref>
 
====Seismik Gap====
== Penyebab Terjadinya Gempa bumi ==
[[File:Map of July Jakarta Earthquake.png|thumb|240px|Peta [[Zona subduksi Selat Sunda|Sunda Megathurst]] di selatan Jawa. Zona ini belum pernah mengalami gempa bumi besar >M8.0 dalam 200 tahun terakhir]]
{{Lihat|Lempeng Tektonik}}
[[Berkas:Plates tect2 id.svg|thumb|300px|Peta lempeng tektonik]]
[[Berkas:Global plate motion 2008-04-17.jpg|thumb|300px|Gerakan lempengan tektonik global]]
Gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan lempengan yang bergerak ke satu arah atau bisa lebih. Semakin lama itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
 
'''Seismik Gap''' atau '''Celah seismik''' adalah segmen [[Patahan (geologi)|patahan aktif]] yang tidak menghasilkan gempa bumi kuat dalam jangka waktu yang sangat lama, dibandingkan dengan segmen lain di sepanjang zona patahan yang sama.<ref>{{cite journal|doi=10.1029/91JB02210 | bibcode=1991JGR....9621419K | volume=96 | title=Seismic Gap Hypothesis: Ten years after | year=1991 | journal=Journal of Geophysical Research: Solid Earth | pages=21419–21431 | last1 = Kagan | first1 = Yan Y. | last2 = Jackson | first2 = David D.| issue=B13 }}</ref>
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar.
 
Terdapat hipotesis atau teori yang menyatakan bahwa dalam jangka waktu yang lama, perpindahan pada setiap segmen harus sama dengan yang dialami seluruh bagian sesar lainnya. Oleh karena itu, setiap celah yang besar dan berkepanjangan dianggap sebagai segmen patahan yang paling mungkin mengalami gempa bumi di masa depan.<ref>{{cite journal | url=https://doi.org/10.1007%2FBF00876211 | doi=10.1007/BF00876211 | title=Seismic gaps and plate tectonics: Seismic potential for major boundaries | year=1979 | last1=McCann | first1=W. R. | last2=Nishenko | first2=S. P. | last3=Sykes | first3=L. R. | last4=Krause | first4=J. | journal=Pure and Applied Geophysics Pageoph | volume=117 | issue=6 | pages=1082–1147 | bibcode=1979PApGe.117.1082M | s2cid=129377355 }}</ref>
Selain pergeseran lempeng Bumi, gerak lempeng Bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
 
Di [[Selat Sunda]] merupakan zona "Seismic Gap" yaitu zona kekosongan gempa besar selama ratusan tahun dan berada di antara 2 gempa besar yang merusak dan memicu tsunami yaitu [[Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006|Gempa bumi Jawa M7,7 (2006)]] dan [[Gempa bumi Sumatra September 2007|Gempa bumi Bengkulu M8,4 (2007)]].<ref>{{cite web|url=https://www.m.antaranews.com/amp/berita/2645049/megathrust-selat-sunda-zona-seismik-gap-yang-patut-diwaspadai|title=Megathrust Selat Sunda zona seismik gap yang patut diwaspadai|website=[[Antara.news]]|access-date=23 Juni 2024}}</ref>
Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.
 
====Intensitas dan kekuatan====
Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga besar.
{{Lihat|Skala magnitudo momen|Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi}}
 
Skala instrumental yang digunakan untuk menggambarkan besarnya gempa dimulai dengan [[Skala Richter]] pada tahun 1930an. Ini adalah pengukuran amplitudo suatu peristiwa yang relatif sederhana, dan penggunaannya menjadi minimal di abad ke-21. Skala gempa yang digunakan saat ini untuk otoritas [[Seismologi]] adalah [[Skala magnitudo momen]] untuk menggantikan [[Skala Richter]] yang dianggap tidak akurat saat ini.
Terakhir adalah gerak lempeng yang saling bertumbukan juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.
 
[[File:M 5.6 - 18 km WSW of Ciranjang-hilir, Indonesia (West Java) ShakeMap.jpg|thumb|220px|Peta menampilkan guncangan intensitas [[Gempa bumi Cianjur 2022]] dengan skala MMI IX (''Hebat'') pada [[Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi|skala intensitas Mercalli]]]]
Seperti yang terjadi pada [[gunung Everest]] yang terus tumbuh tingkat gerak lempeng saling bertumpuk. Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.
 
[[Gelombang seismik]] merambat melalui bagian dalam bumi dan dapat direkam oleh [[seismometer]] pada jarak yang sangat jauh. Besaran gelombang permukaan dikembangkan pada tahun 1950an sebagai alat untuk mengukur gempa bumi jarak jauh dan meningkatkan akurasi gempa bumi yang lebih besar. [[Skala magnitudo momen]] tidak hanya mengukur amplitudo guncangan tetapi juga memperhitungkan momen seismik (total luas keruntuhan, rata-rata slip sesar, dan kekakuan batuan). [[Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi]] didasarkan pada efek yang diamati dan terkait dengan intensitas guncangan.<ref>{{Cite book |last1=Earle |first1=Steven |date=September 2015 |title=Physical Geology |edition=2nd |chapter=11.3 Measuring Earthquakes |chapter-url=https://opentextbc.ca/geology/chapter/11-3-measuring-earthquakes/ |language=en |access-date=2022-10-22 |archive-date=2022-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221021040843/https://opentextbc.ca/geology/chapter/11-3-measuring-earthquakes/ |url-status=live }}</ref>
Gempa Bumi yang paling parah biasanya atasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit.
Beberapa gempa bumi juga dapat terjadi dalam gunung berapi.
 
== Frekuensi gempa bumi ==
Baris 418 ⟶ 445:
 
== Dalam budaya ==
=== Pandangan sejarah ===
[[File:Illustration from Views in the Ottoman Dominions by Luigi Mayer, digitally enhanced by rawpixel-com 29.jpg|thumb|240px|Sebuah ilustrasi [[:en:1783 Calabrian earthquakes|Gempa bumi di Calabria, Italia]] tahun 1783]]
 
Sejak masa filsuf Yunani [[Anaxagoras]] pada abad ke-5 SM hingga abad ke-14 M, gempa bumi biasanya dikaitkan dengan "udara (uap) di rongga-rongga bumi". [[Thales]] dari Miletus (625–547 SM) adalah satu-satunya orang yang terdokumentasi dan percaya bahwa gempa bumi disebabkan oleh ketegangan antara bumi dan air.<ref name=World>{{cite encyclopedia
|title=Earthquakes
|encyclopedia=Encyclopedia of World Environmental History
|volume=1: A–G
|pages=358–364
|publisher=Routledge
|year=2003 }}</ref> Ada teori lain, termasuk keyakinan filsuf Yunani Anaxamines (585–526 SM) bahwa tanah yang kering dan basah dapat menyebabkan aktivitas seismik. Filsuf Yunani [[Democritus]] (460–371 SM) menyalahkan air sebagai penyebab utama gempa bumi. [[Plinius Tua]] menyebut bahwa gempa bumi sebagai sebuah "badai petir bawah tanah".
 
=== Mitologi dan agama ===
Dalam [[Mitologi Nordik]], gempa bumi dijelaskan sebagai perjuangan keras dewa [[Loki]]. Ketika Loki, dewa kejahatan dan perselisihan, membunuh Baldr, dewa keindahan dan cahaya, dia dihukum dengan diikat di sebuah gua dengan ular berbisa ditempatkan di atas kepalanya yang meneteskan racun. Istri Loki, Sigyn, berdiri di sampingnya dengan mangkuk untuk menangkap racun, tetapi setiap kali dia harus mengosongkan mangkuk, racun itu menetes ke wajah Loki, memaksanya untuk menyentakkan kepalanya dan meronta-ronta ke ikatannya, yang menyebabkan bumi bergetar.