Clara Sumarwati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dafiul Haq (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Clara Sumarwati''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Jogjakarta]]|6|7|1967}}) adalah [[pendaki gunung]] asal Indonesia. Clara mencatatkan diri sebagai pendaki gunung wanita dari [[Indonesia]] dan [[Asia Tenggara]] pertama yang berhasil mencapai puncak [[Everest]] pada tahun 1996.
[[Berkas:Clara_Sumarwati.jpg|thumb|right|Clara Sumarwati di Puncak Everest]]
'''Clara Sumarwati''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|6|7|1967}}) adalah [[pendaki gunung]] asal Indonesia. Clara mencatatkan diri sebagai pendaki gunung wanita dari [[Indonesia]] dan [[Asia Tenggara]] pertama yang berhasil mencapai puncak [[Everest]] pada tahun 1996.
 
== Masa Kecil dan Pendidikan ==
Clara adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara pasangan Marcus Mariun dan Ana Suwarti. citaCita-cita Clara sewaktu kecil adalah menjadi ahli hukum, tetapi ia tidak bisa menolak ketika kakak laki-lakinya menyekolahkannya di [[Universitas Atmajaya]] jurusan Psikologi Pendidikan.
 
== Karier kependakian gunung ==
Saat kuliah ia ingin menjadi pembimbing dan juru konseling di SMU. Tetapi begitu lulus universitas dipada tahun 1990, haluannya samasekali berubah ketika ia gabung dengan ekspedisi pendakian gunung ke puncak Annapurna IV (7.535 meter) di [[Nepal]]. Rekannya, Aryati, berhasil mencatatkan diri sebagai perempuan Asia pertama yang mencapai puncak itu pada tahun 1991. Pada Januari 1993, Clara bersama tiga pendaki puteri Indonesia lainnya menaklukkanmencapai puncak Aconcagua (6.959 meter) di [[Andes|pegunungan Andes]], Amerika Selatan.
 
=== MenaklukkanMencapai Puncak Everest ===
Sebenarnya pendakian Everest tahun 1996 itu bukan ekspedisi Everest yang pertama bagi Clara. Pada tahun 20041994, ia bersama lima orang dari tim PPGAD (Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat) berangkat tetapi hanya mampu mencapai ketinggian 7.000 meter karena terhadang kondisi medan yang teramat sulit dan berbahaya di jalur sebelah selatan Pegunungan Himalaya (lazim disebut South Col). Kegagalan mencapai puncak ini justru membuat Clara Sumarwati semakin penasaran dan bercita-cita untuk mengibarkan Merah-Putih di puncak Everest pada 17 Agustus 1995, tepat 50 tahun Indonesia merdeka. Sebanyak 12 perusahaan ia hubungi waktu itu untuk mendapatkan sponsor. Biaya yang ia butuhkan tidak sedikit, mencapai Rp 500 juta, karena memang segitulah biaya yang harus dikeluarkan siapa pun yang ingin menaklukkanmencapai puncak Everest waktu itu. Tidak ada jawaban. Menurut Clara, bahkan ada pihak perusahaan yang meragukan kemampuannya sehingga enggan memberi sponsor.
 
Salah satu pihak yang ia hubungi untuk sponsor adalah Panitia Ulang Tahun Emas Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dibawahi Sekretariat Negara. Clara dipanggil menghadap pada bulan Agustus 1995 dan mendapat konfirmasi bahwa Pemerintah bersedia mensponsori ekspedisinya. Sertamerta Clara menjadwal-ulang ekspedisi yang seharusnya memancang bendera Indonesia dipada tahun 1995. Ia mencanangkan ekspedisi berangkat dipada tahun berikutnya, pada bulan Juli 1996. Ternyata pengunduran jadwal itu mempunyai makna tersendiri karena pada tahun 1995 itu terjadi badai dahsyat di Himalaya yang menewaskan 208 pendaki dari berbagai negara.
 
Akhirnya Clara Sumarwati menjadikan dirinya orang Asia Tenggara yang pertama sampai di puncak Everest, yaitu pada tanggal 26 September 1996. Namanya dan tanggal pencapaiannya tercatat antara lain di buku-buku Everest karya Walt Unsworth (1999), Everest: Expedition to the Ultimate karya Reinhold Messner (1999) dan website EverestHistory.com, sebuah referensi andal akan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendakian gunung di dunia.
 
=== Kesangsian ===
Kesangsian akan peristiwa bersejarah yang dicatatnya itu datang dari berbagai pihak di tanah air, semata-mata karena dianggap tidak memberi cukup bukti, contohnya seperti foto yang menunjukkan ia memegang bendera yang tertancap di puncak. Namun di berbagai sumber pencatatan dunia, Clara diakui sebagai penakluk puncakpemuncak Everest ke-836. Masyarakat pendaki gunung internasional pun sudah maklum bahwa Clara adalah orang Indonesia dan juga orang Asia Tenggara pertama yang sampai ke puncak Everest.
 
== Masuk rumah sakit jiwa ==
Baris 22 ⟶ 21:
 
Prestasi Clara dan keberadaannya sebagai sosok istimewa yang pernah mengharumkan nama bangsa baru terungkap pada bulan Oktober 2009 ketika ada sejumlah tim penilai pemuda pelopor dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga yang datang untuk menilai Poppy Safitri, wakil kontingen Jawa Tengah untuk lomba pemuda pelopor tingkat nasional. Salah satu aktivitas Poppy adalah mengajar tari di RSJ. Dalam kunjungan ke RSJ itulah, salah satu anggota tim mengenali sosok Clara.
 
== Kehidupan sekarang ==
 
Clara kini tinggal di kawasan [[Mantijeron, Yogyakarta]]. Ia aktif sebagai pembimbing dan narasumber di sejumlah komunitas pecinta alam dan pendaki gunung. Pada tahun 2019, pengalaman Clara ditulis dalam buku ''Indonesia Menjejak Everest'' karya Furqon Ulya Himawan.
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.langitperempuan.com/?p=746 Biografi Clara Sumarwati di langitperempuan.com]
* {{id}} [http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/12/07150637/Wanita.Indonesia.Pertama.Pendaki.Everest.Dirawat.di.Rumah.Sakit.Jiwa "Penemuan" Clara Sumarwati di RSJ]
* {{id}} [http://everesthistory.com/everestsummits/summits96.htm Catatan Clara Sumarwati di everesthistory.com]
 
{{DEFAULTSORT:lifetime|1967||Sumarwati, Clara}}
 
[[Kategori:Olahragawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Atma Jaya Jogjakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]