Keuskupan Agung Ende: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
FelixJL111 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 77:
| map_alt =
| map_caption =
| website = {{url|https://keuskupanagungende.org/}}
| footnotes =
}}
Baris 84:
Umat Keuskupan Agung Ende berjumlah sekitar 480 ribu orang pada tahun 2021, yang tersebar di 72 paroki, dan dilayani oleh 239 imam.
==
Pada 16 September 1913, Takhta Suci memisahkan Kepulauan Nusa Tenggara dari daerah Vikariat Apostolik Batavia, dengan menjadikan Prefektur Apostolik ''Isole della Piccola Sonda'' (Kepulauan Sunda Kecil), yang meliputi Timor, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Bali. Dalam pendirian tersebut, Pulau Flores dinyatakan di luar Kepulauan Sunda Kecil. Namun dalam pembicaraan kemudian, disepakati Flores masuk Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil yang ditandai dengan dekret pada tanggal 20 Juli 1914 oleh [[Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa|Kongregasi Penyebaran Iman]].{{butuh rujukan|date=5 Juni 2020}}▼
Pasca-perang pasifikasi tahun 1907-08 konstruksi Jalan Trans-Flores dari [[Reok, Manggarai|Reo]] hingga [[Keuskupan Larantuka]] dimulai. [[Petrus Noyen]], pada tahun 1914, berpendapat bahwa Ende dapat saja ''occupied''/diduduki oleh tentaa dan personil Gereja mulai tahun 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=87}}▼
=== Garis waktu ===
* Didirikan sebagai '''Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil''' pada tanggal 16 September 1913, memisahkan diri dari [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikariat Apostolik Batavia]]
* Ditingkatkan menjadi '''Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil''' pada tanggal 12 Maret 1922
Baris 92 ⟶ 97:
== Waligereja ==
{{Incumbent bishop<!--/elected--><!--/sede vacante-->
| name = Paulus Budi Kleden
| name-link = Paulus Budi Kleden
| order = S.V.D.
| order-link = Serikat Sabda Allah
| coa = Lambang Mgr. Paulus Budi Kleden.png
| coa-alt = Lambang Mgr. Paulus Budi Kleden
| photo = Mgr. Paulus Budi Kleden (clipped).jpg
| photo-alt = Mgr. Paulus Budi Kleden
| clergy-title = Uskup agung
}}
Baris 124 ⟶ 130:
* R.P. Yosef Seran, S.V.D. (6 April 2006 s.d. 14 April 2007, jabatan selesai)
* R.D. Yosef Daslan Moang Kabu (24 November 2023 s.d. 25 Mei 2024, jabatan selesai)
▲Pada 16 September 1913, Takhta Suci memisahkan Kepulauan Nusa Tenggara dari daerah Vikariat Apostolik Batavia, dengan menjadikan Prefektur Apostolik ''Isole della Piccola Sonda'' (Kepulauan Sunda Kecil), yang meliputi Timor, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Bali. Dalam pendirian tersebut, Pulau Flores dinyatakan di luar Kepulauan Sunda Kecil. Namun dalam pembicaraan kemudian, disepakati Flores masuk Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil yang ditandai dengan dekret pada tanggal 20 Juli 1914 oleh [[Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa|Kongregasi Penyebaran Iman]].{{butuh rujukan|date=5 Juni 2020}}
▲Pasca-perang pasifikasi tahun 1907-08 konstruksi Jalan Trans-Flores dari [[Reok, Manggarai|Reo]] hingga [[Keuskupan Larantuka]] dimulai. [[Petrus Noyen]], pada tahun 1914, berpendapat bahwa Ende dapat saja ''occupied''/diduduki oleh tentaa dan personil Gereja mulai tahun 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=87}}
== Paroki ==
|