Suku Dayak Iban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +ref
 
(92 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
{|class="infobox bordered" style="width:22em; font-size:95%; text-align:left;" cellpadding="3"
| group = '''Iban<br /><small>Neban / Hiban / Heban / Hivan / Hevan / Balau / Daya</small>'''
! colspan="2" style="text-align:center; font-size:larger; background-color:#b08261; color:#fee8ab;" | Iban
| image = Iban Dayak Couple.jpg
|-
| caption = Pasangan Dayak Iban di [[Kapuas Hulu]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]
| colspan="2" style="text-align:center; padding:0px; border:none;" | [[Image:Iban girls.jpg|250px|]]
| population = sekitar '''1,052,400'''
|-
| popplace = '''[[Kalimantan]]''':
| colspan="2" style="text-align:left; padding:0px; border:none;" | Gadis Iban mengenakan pakaian adat lengkap dalam festival [[Gawai Dayak|Gawai]] di [[Debak, Sarawak|Debak]], [[Betong]], [[Sarawak]]
| region1 ='''{{flag|Malaysia}}'''<br />{{smaller|([[Sarawak]], dan sebagian kecil di [[Sabah]], [[Labuan]], dan [[Semenanjung Malaysia]])}}
|-
| pop1 = 900, 000+ (2020)
! style="background-color:#fee8ab;" | Total populasi
| ref1 = <ref>{{cite web|url=http://www.theborneopost.com/2014/02/08/state-statistics-malays-edge-past-chinese-in-sarawak/ |title=State statistics: Malays edge past Chinese in Sarawak |access-date=7 November 2021 |publisher=[[The Borneo Post]] |url-status=unfit |archive-url=https://web.archive.org/web/20160415063610/http://www.theborneopost.com/2014/02/08/state-statistics-malays-edge-past-chinese-in-sarawak/ |archive-date=2016-04-15 }}</ref>
| style="background-color:#fff6d9;" | <u>+</u> 15.000.000 (Kalimantan)<ref>{{Citation | last = Karim | first = Mulyawan | title = Di Bawah Dua Bangsa Penjajah | newspaper = KOMPAS | date = [[14 Agustus 2009]] | year = 2009 | url = http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/08/14/05310839/di.bawah.dua.bangsa.penjajah }}</ref>{{br}}1.000.000 (hanya Sarawak)
| region2 ='''{{Flagcountry|Indonesia}}'''
|-
| pop2 = 20,000+ (2022)
! style="background-color:#fee8ab;" | Wilayah dengan populasi signifikan
| ref2 = <ref name="Iban of Indonesia">{{cite web|url=http://www.peoplegroups.org/explore/GroupDetails.aspx?peid=22608#topmenu |title=Iban of Indonesia |publisher=People Groups |access-date=2015-10-03}}</ref>
| style="background-color:#fff6d9;" | [[Sarawak]], [[Brunei]] & [[Kalimantan Barat]]
| region3 = {{nbsp|7}}
|-
<small>{{flag|Kalimantan Barat}}</small>
! style="background-color:#fee8ab;" | Bahasa
| pop3 = 20,000+ (2022)
| style="background-color:#fff6d9;" | [[Bahasa Iban|Iban]]
| ref3 = <ref name="Iban of Indonesia">{{cite web|url=https://www.peoplegroups.org/explore/GroupDetails.aspx?peid=22608#topmenu |title=Iban of Indonesia |publisher=People Groups |access-date=2015-10-03}}</ref>
|-
| region4 ='''{{flag|Brunei}}'''
! style="background-color:#fee8ab;" | Agama
| pop4 = 20,000
| style="background-color:#fff6d9;" | [[Kristen]] & [[Animisme]]
| ref4 = <ref>{{cite web|url=http://www.peoplegroups.org/explore/GroupDetails.aspx?peid=19588#topmenu |title=Iban of Brunei |publisher=People Groups |access-date=2015-10-03}}</ref>
|-
| languages = [[bahasa Iban|Iban]] (dominan), [[Bahasa Melayu]] dialek [[Melayu Sarawak|Sarawak]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
! style="background-color:#fee8ab;" | Kelompok etnis yang berhubungan
| religions = [[Kristen]] (khususnya [[Metodisme]], [[Anglikanisme]]), [[Katolik]] dan [[Animisme]], [[Islam]]
| style="background-color:#fff6d9;" | Kantu, Mualang, Semberuang, Bugau & Sebaru'
| related = [[Suku Dayak Kantuk|Kantuk]], [[suku Dayak Mualang|Mualang]], [[suku Dayak Seberuang|Seberuang]], Bugau, Sebaru
|}
}}
 
'''Suku Iban''' atau '''Suku Dayak Iban''', adalah salah satu rumpun suku [[Dayak]] yang terdapat di [[Kalimantan BaratSarawak]], [[SarawakKalimantan Barat]], dan [[Brunei]]. SelamaKata masaIban kolonialberasal Inggris,dari kelompok Dayakbahasa Iban sebelumnyaasli dikenalyang sebagaibermaksud '''Dayakmanusia Laut'''atau ([[bahasaorang. Inggris]]:''SeaBangsa Dayak'')Iban bermaksud bangsa manusia.
 
Iban terkenal karena mempraktikkan pengayauan dan migrasi teritorial, dan memiliki reputasi menakutkan sebagai suku yang kuat dan berhasil berperang. Sejak kedatangan orang Eropa dan kolonisasi selanjutnya di daerah tersebut, pengayauan berangsur-angsur menghilang dari praktik, meskipun banyak kebiasaan dan praktik suku lainnya serta [[bahasa Iban]] terus berkembang. Populasi Iban terkonsentrasi di negara bagian Sarawak di Malaysia , Brunei , dan provinsi Kalimantan Barat di Indonesia . Mereka secara tradisional tinggal di [[rumah panjang]] yang disebut rumah panjai atau betang (batang), Kalimantan Barat.
Suku-suku yang termasuk rumpun Iban (Ibanic) dengan kode bahasa : IBA, diantaranya :
# [[Suku Iban]] di Kalimantan Barat ber-[[Bahasa Dayak Iban]](kode bahasa : IBA)
# Suku Iban di Sarawak, [[Malaysia]](kode bahasa : IBA)
# Suku Iban di Brunei ([[Persatuan Iban Brunei]])(kode bahasa : IBA)
# [[Suku Mualang]] (kode bahasa : MTD)
# [[Suku Seberuang]] ([[Sintang]]), (kode bahasa : SBX)
# [[Suku Melanau]] (kode bahasa : IBA)
# [[Suku Kantuk]] (kode bahasa : IBA)
# [[Suku Bugau]] (kode bahasa : IBA)
# [[Suku Desa]] (kode bahasa : IBA)
# [[Suku Ketungau]] di ([[Ketungau Hulu, Sintang]]) (kode bahasa : IBA)
# [[Suku Batang Lupar]] ([[Batang Lupar, Kapuas Hulu]]) (kode bahasa : IBA)
# dan lain-lain
 
== Referensi Sejarah==
Orang-orang Iban di Kalimantan memiliki kisah asli tentang sejarah mereka, sebagian besar dalam sastra lisan <ref>{{cite web |url=http://eprints.usm.my/9122/1/LEKA_MAIN_PUISI_RAKYAT_IBAN_-_SATU_ANALISIS.pdf |title=Puisi Rakyat Iban – Satu Analisis: Bentuk Dan Fungsi |trans-title=Iban Folk Poetry – An Analysis: Form and Function |first=Chemaline Anak |last=Osup |work=[[University of Science, Malaysia]] |year=2006 |language=id}}</ref>, sebagian tertulis di papan turai (catatan kayu) <ref>{{cite web |url=https://ibanology.wordpress.com/2013/05/29/use-of-papan-turai-by-iban/ |title=Use of Papan Turai by Iban |date=29 May 2013 |work=Ibanology |access-date=3 December 2016 |language=id}}</ref> dan sebagian lagi dalam praktik adat budaya umum <ref>{{cite web |url=http://gnmawar.wordpress.com/gawai-iban/ |title=Gawai |date=21 June 2006 |first=Gregory Nyanggau |last=Mawar |work=Iban Cultural Heritage |access-date=3 December 2016}}</ref>.
{{reflist}}
 
Suku Iban terdiri dari berbagai suku atau marga. Menurut literatur klasik Iban, suku Iban berasal dari Batang Lupar, Sarawak dengan nama Tembawai 1. Suku Iban kemudian merantau ke Temburong, Brunei yang diyakini sebagai Tembawai 4 sebelum kembali lagi hingga muncullah Tampun Juah yaitu Tembawai 6 dan Tembawai 7 di Batang Lupar. Nama Sungai Batang Lupar berasal dari nama suku Batang Lupar. Hasil MtDNA pada Iban menemukan, Iban memiliki tingkat Hapgroup Z tertinggi yaitu 11% di Asia Selatan. MtDNA Iban adalah M* (16) yang merupakan ras kuno yang terkait dengan migrasi paling awal ke Asia 50.000 tahun yang lalu dari Afrika. (Simonson 2011).
[[Kategori:Penduduk asli]]
 
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia]]
Penelitian terhadap "Tengkorak Dalam" berusia 40.000 tahun di Gua Niah, Sarawak, Malaysia ditemukan memiliki kemiripan dengan suku Iban. <ref>{{Cite web|title=Early Iban Migration – Part 1|date=26 March 2007|url=https://gnmawar.wordpress.com/jerita-lama/iban-migration-peturun-iban/early-iban-migration-part-1/}}</ref> <ref>{{Cite journal|title=Ancestry of the Iban Is Predominantly Southeast Asian: Genetic Evidence from Autosomal, Mitochondrial, and Y Chromosomes|date=8 April 2023|pmc=3031551 |last1=Simonson |first1=T. S. |last2=Xing |first2=J. |last3=Barrett |first3=R. |last4=Jerah |first4=E. |last5=Loa |first5=P. |last6=Zhang |first6=Y. |last7=Watkins |first7=W. S. |last8=Witherspoon |first8=D. J. |last9=Huff |first9=C. D. |last10=Woodward |first10=S. |last11=Mowry |first11=B. |last12=Jorde |first12=L. B. |journal=PLOS ONE |volume=6 |issue=1 |pages=e16338 |doi=10.1371/journal.pone.0016338 |pmid=21305013 |doi-access=free }}</ref> <ref>{{Cite web|title=Ngepan Batang Ai (Iban Women Traditional Attire)|date=8 April 2023|url=https://ir.unimas.my/id/eprint/29050/1/Ngepan%20Batang%20Ai%20(Iban%20Women%20Traditional%20Attire)%20Presentation%20through%20light%20painting%20photography%20(24%20pgs).pdf}}</ref>
[[Kategori:Suku bangsa di Malaysia]]
 
[[Kategori:Suku bangsa di Brunei]]
==Budaya dan adat istiadat==
Kekerabatan dalam masyarakat Dayak dapat ditelusuri pada kedua garis silsilah ( tusut ). Meskipun dalam masyarakat Dayak Iban, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam status dan kepemilikan properti, jabatan politik secara ketat merupakan pekerjaan patriark tradisional Iban. Ada dewan tetua di setiap rumah panjang.
 
Secara keseluruhan, kepemimpinan Dayak di setiap daerah ditandai dengan gelar, Penghulu misalnya akan menginvestasikan otoritas atas nama jaringan Tuai Rumah dan seterusnya ke Pemancha, Pengarah ke Temenggung dalam urutan menaik sementara Panglima atau Orang Kaya (Rekaya ) adalah gelar yang diberikan oleh orang Melayu kepada beberapa orang Dayak.
 
Masing-masing kelompok Dayak memiliki sistem sosial dan hirarki yang didefinisikan secara internal, dan ini sangat berbeda dari Iban ke Ngaju dan Benuaq ke Kayan.
 
Ciri yang paling menonjol dari organisasi sosial Dayak adalah praktik domisili [[Rumah Panjang]] . Ini adalah struktur yang ditopang oleh tiang-tiang kayu keras yang panjangnya bisa ratusan meter, biasanya terletak di sepanjang tepi sungai yang bertingkat . Di satu sisi ada platform komunal yang panjang, dari mana setiap rumah tangga dapat dijangkau.
 
Orang Iban di Kapuas dan Sarawak telah mengorganisir pemukiman Rumah Panjang mereka sebagai tanggapan atas pola migrasi mereka. Ukuran rumah panjang Iban bervariasi, mulai dari yang panjangnya sedikit lebih dari 100 meter hingga pemukiman besar yang panjangnya lebih dari 500 meter. Rumah panjang memiliki pintu dan apartemen untuk setiap keluarga yang tinggal di rumah panjang tersebut. Misalnya, rumah panjang 200 pintu setara dengan pemukiman 200 keluarga.
 
Tuai rumah (kepala rumah panjang) dapat dibantu oleh seorang tuai burong (pemimpin burung), tuai umai (pemimpin petani), dan seorang manang (dukun).
 
Suku Dayak adalah masyarakat yang cinta damai yang hidup berdasarkan aturan adat atau adat asal yang mengatur setiap kegiatan pokoknya. Adat dikelola oleh tuai rumah dibantu oleh Dewan Tetua di rumah panjang sehingga setiap perselisihan dapat diselesaikan secara damai di antara penghuni sendiri melalui berandau (diskusi). Jika tidak tercapai penyelesaian di tingkat kepala rumah panjang, maka perselisihan akan meningkat ke pemimpin yang lebih senior di tingkat daerah atau pengulu (kepala distrik) di zaman modern dan seterusnya.
 
Di antara bagian utama dari adat adat Dayak Iban adalah sebagai berikut:
*Adat berumah (Aturan bangunan rumah)
*Adat melah pinang, butang ngau sarak (Perkawinan, perzinahan, dan aturan perceraian)
*Adat beranak (Aturan melahirkan dan membesarkan)
*Adat bumai dan beguna tanah (Aturan pertanian dan tata guna lahan)
*Adat ngayau (Aturan Pengayauan) dan adaptasi ngintu anti Pala (menjaga tengkorak kepala)
*Adat ngasu, berikan, ngembuah dan napang (Peraturan berburu, menangkap ikan, mengumpulkan buah dan madu)
*Adat tebalu, ngetas ulit ngau beserarak bungai (Janda/duda, aturan duka dan perpisahan jiwa)
*Adat begawai (aturan festival)
Adat idup di rumah panjai (Tatanan kehidupan dalam aturan rumah panjang)
*Adat betenun, lama utama, kajat ngau taboh (Menenun, waktu lampau, aturan tari dan musik)
*Adat beburong, bemimpi ngau becenaga ati babi (Pertanda burung dan hewan, aturan mimpi dan hati babi)
*Adat belelang (Aturan Perjalanan)
 
[[Pengayauan]] adalah bagian penting dari budaya Dayak, khususnya Iban dan [[Kenyah]] . Asal usul pengayauan di Dayak Iban diyakini berasal dari kisah seorang kepala suku bernama Serapoh yang diminta oleh roh untuk mendapatkan kepala segar untuk membuka guci duka tetapi sayangnya membunuh seorang anak laki-laki Kantu yang didapatnya dengan menukarnya dengan guci tersebut. tujuan yang dibalas oleh Kantu dan dengan demikian memulai praktik pengayauan <ref name="gnmawar.wordpress.com">{{cite web |url=http://gnmawar.wordpress.com/adat-iban/origin-of-adat-iban-part-3/ |title=Origin of Adat Iban: Part 3 |date=12 June 2006 |work=Iban Cultural Heritage |access-date=3 December 2016}}</ref>. Pemerintahan Belanda di Kalimantan melalui perjanjian di [[Tumbang Anoi]] membatasi tradisi ini.
 
 
<gallery>
Berkas:Masyarakat_Sungai_Utik_dan_Hutan_Adat_Mereka.jpg|Masyarakat Iban di Sungai Utik, Kalimantan Barat.
Berkas:Dayak2 2008New.jpg|Dayak Iban
</gallery>
 
== Pranala luar ==
* [http://protomalayans.blogspot.com/2012/06/asal-usul-rumpun-dayak-iban-ibanic.html Asal Usul Rumpun Dayak Iban (Ibanic) ]
 
=== Referensi ===
{{reflist}}
{{suku-stub}}
 
[[arKategori:ايبانDayak|Iban]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Malaysia]]
[[de:Iban (Volksgruppe)]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Brunei]]
[[en:Iban people]]
[[Kategori:Suku bangsa di Kalimantan Barat]]
[[ms:Iban]]
[[nl:Iban (volk)]]
[[ru:Ибаны]]