Ceki: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Ceki": Perlindungan sebagian bawaan untuk semua Artikel pilihan Wikipedia ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya)) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Dedhert.Jr (bicara | kontrib) →Permainan: sangat dimungkinkan untuk diletakkan ke kanan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
{{Infobox game
| image = [[Berkas:Sesi ceki di bali 2023.jpg|240px]]
Baris 11 ⟶ 12:
| skills = Taktik, observasi, daya ingat, strategi adaptif
}}
'''Ceki''' ({{IPA-id|tʃəki}}) adalah sejenis [[kartu remi|kartu]] permainan dari masyarakat Tionghoa dan [[Orang Peranakan|Peranakan]] yang dimainkan di [[Malaysia]], [[Singapura]] dan [[Indonesia]]. Ceki merupakan turunan {{Interlanguage link multi|kartu permainan Tionghoa|en|Chinese playing cards}} bergambar uang serta tokoh novel ''[[Batas Air]]'' (水滸傳 ''Shuǐhǔ zhuàn'') yang gambar-gambarnya mengalami penyederhanaan dan abstraksi. Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai permainan, dan pada masa kolonial umum dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai sarana rekreasi, pergaulan, dan juga perjudian. Memasuki abad ke-21, peminat ceki mengalami penurunan, namun kartu ini masih lazim dimainkan di sejumlah daerah seperti [[ranah Minang]] dan [[Bali]].
== Nama ==
Baris 140 ⟶ 141:
| [[Berkas:2019 ban8.jpg|50px|pus]]
| [[Berkas:It-万.png|100px|pus]]<!--[[Berkas:朱仝(繡像第五才子書).jpg|100px|pus]]-->
| Pada sistem dasarnya di Tiongkok, kartu ini merujuk pada 10,000 an koin kepeng yang diwakili oleh karakter [[Hanzi]] {{lang|zh|{{linktext|萬}}}}/{{lang|zh|{{linktext|万}}}}.{{efn|Secara figuratif 萬/万 juga dapat berarti "sangat banyak" atau "tidak terhingga" dalam bahasa-bahasa Tionghoa.}} Namun bagi pemain ceki yang tidak mengenal Hanzi, kartu ini jadi lebih dikenal lewat figur muka manusia yang merupakan abstraksi tokoh novel ''[[Batas Air]]''.{{efn|Karakter yang didepiksikan meliputi: {{Interlanguage link multi|燕青 Yàn Qīng|en|Yan Qing}} (1), {{Interlanguage link multi|武松 Wǔ Sōng|en|Wu Song}} (2), {{Interlanguage link multi|吳用 Wú Yòng|en|Wu Yong}} (3), {{Interlanguage link multi|花榮 Huā Róng|en|Hua Rong}} (4), {{Interlanguage link multi|李逵 Lǐ Kuí|en|Li Kui}} (5), {{Interlanguage link multi|雷橫 Léi Héng|en|Lei Heng}} (6), {{Interlanguage link multi|秦明 Qín Míng|en|Qin Ming}} (7), {{Interlanguage link multi|朱仝 Zhū Tóng|en|Zhu Tong}} (8), dan {{Interlanguage link multi|宋江 Sòng Jiāng|en|Song Jiang}} (9).{{sfn|Perdana|2024|pp=16}}}}
| ''ban'' (Hokkien 万 '10,000an'), ''wong'' (Jawa ꦮꦺꦴꦁ 'orang'), ''cina''
Baris 148 ⟶ 149:
Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai jenis permainan.{{sfn|Gwee|2013|pp=124}} Namun permainan paling mendasar, dikenal juga dengan nama ceki atau koa, tampaknya adalah permainan ambil-buang yang sedikit mirip dengan [[mahyong]] namun dengan aturan lebih sederhana. Bentuk dasar dari permainan tersebut dapat dipahami sebagai berikut:{{sfn|Tauern|1914|pp=47-48}}{{sfn|Alkatiry & Aviandy|2018|pp=278}}{{sfn|Pollard|2024}}
[[Berkas:Ceki schematic bahasa indonesia.jpg|jmpl
* Permainan membutuhkan 2-3 dek ceki (120-180 kartu) dan dapat dimainkan 2-6 pemain. Tiap pemain dibagikan 8 atau 11 kartu di awal dan sisa kartu diletakkan menghadap bawah di tengah. Pemain tidak boleh melihat kartu milik pemain lain.
Baris 176 ⟶ 177:
Berkas:Set Ceki 1897 Mayer.jpg| Sebuah dek ceki yang digunakan di Jawa sekitar 1897 (disusun acak), dalam dokumentasi Mayer (1897:plaat XVI)
Berkas:Set Ceki 1914 Tauern.jpg| Sebuah dek ceki yang digunakan di Jawa sekitar 1914, dalam dokumentasi Tauern (1914:46)
Berkas:天津的傳統紙牌2.png| Sebuah dek kartu Tiongkok bergambar uang dan tokoh ''[[Batas Air]]'' dari [[Tianjin]], sebagai perbandingan dengan ceki
Berkas:Gezelschap speelt een kaartspel op Java, KITLV 183713.tiff| Sesi permainan di Jawa, sekitar tahun 1925
Berkas:Kaartspel op een Javaans feest in Paramaribo, Bestanddeelnr 252-2592.jpg| Sesi permainan di [[Paramaribo]], Suriname, 1955
Baris 205 ⟶ 206:
* {{Cite book|last=Muhammad|first=Ali Azhar|year=2021|title=Pages in Security, Democracy, and Society in Bali|publisher= Palgrave Macmillan|place=Singapore|isbn=978-981-15-5848-1|chapter=The Transitional Democracy Trap: Democracy, Complexity, and Local Oligarchy in Bali||editor-last=Vandenberg |editor-first=Andrew|pages=155–176|ref={{sfnref|Muhammad|2021}}}}
* {{cite journal|last=Musa|first=Mahani |title=The Memory of the World Register: The Sultan Abdul Hamid Correspondence and Kedah history|journal=Kajian Malaysia vol|year=2015|volume=33|page=53–74|ref={{sfnref|Musa|2015}}}}
* {{cite journal|last1=Perdana|first1=Aditya Bayu|last2=Pollard|first2=George|title=A Preliminary Visual Comparison of Ceki and Ujang Omi: Two Traditional Indonesian Cards and their Predecessors|journal= Jurnal Rupa|year=2024|volume=9 |issue=1|page=9-25|doi=10.25124/rupa.v9i1.7301|ref={{sfnref|Perdana|2024}}}}
* {{cite web |last=Pollard |first=George |url=https://games.porg.es/articles/cards/ceki/#ref-JavaneseEnglish|title=Ceki Cards|date=21 January 2024 |website=Ways to Play |publisher= |access-date= |quote=|ref={{sfnref|Pollard|2024}}}}
* {{cite journal|last=Pwee|first=Keng Ho |title=Chiki Cards and Three Chiki Games|journal=Journal of the International Playing-Card Society|year=2003|volume=32|issue=3|page=119–128|ref={{sfnref|Pwee|2003}}}}
|