Jurnalisme digital: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k mengganti, menambahkan kata |
||
(60 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for|nama sebuah jurnal|Digital Journalism}}
{{Expand language|topic=|langcode=en|otherarticle=Digital journalism|date=Februari 2024}}
{{Multiple issues|
{{Cleanup rewrite|date=September 2021}}
{{Copy edit|date=September 2021}}
}}
'''Jurnalisme digital''' adalah segala bentuk penyajian berita dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi elektronik yang ada. Kata [[jurnalisme]] berarti upaya untuk mencari, mengumpulkan dan menyebarkan informasi yang mengandung nilai penting dan berdampak signifikan bagi publik. Sedangkan digital berarti sistem yang terkait penggunaan komputer dan internet. Dengan demikian, jurnalisme digital adalah sebuah metode baru penyajian informasi dan fakta dengan menggunakan bantuan atau perantara teknologi internet. Salah satu contoh dari perwujudan jurnalisme digital adalah bertumbuhnya media berita online, blog atau website seperti [[Project Multatuli]], [[Tirto|Tirto.id]] dan lain-lainnya.
== Ikhtisar ==
Jurnalisme digital adalah semua bentuk jurnalisme yang menggunakan sumber daya digital. Tidak hanya sumber yang ada di internet saja, melainkan juga di televisi maupun radio digital. Biasanya, penerapan jurnalisme digital ini banyak dilakukan oleh para jurnalis. Jurnalisme digital juga dilihat sebagai sebuah bentuk praktik lama dalam konteks yang baru. Jurnalisme digital juga dapat dipahami dalam penggunaan teknologi digital guna memproduksi konten untuk publik. Misalnya, ''[[Situs web|website]]'', ''digital audio recorder'', dan ''[[Blog|weblog]]''.<ref>{{Cite book|last=Kawamoto|first=Kevin|date=2003|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=VeCxAAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Digital+Journalism:+Emerging+Media+and+The+Changing+Horizons+of+Journalism&ots=isQZpdlkEP&sig=K9o4phnSZsJCOdlDWMC8bZdym5g&redir_esc=y#v=onepage&q=Digital%20Journalism%3A%20Emerging%20Media%20and%20The%20Changing%20Horizons%20of%20Journalism&f=false|title=Digital Journalism: Emerging Media and The Changing Horizons of Journalism|location=USA|publisher=Rowman & Littlefield Publishers, Inc.|url-status=live}}</ref>
Jurnalisme digital juga memiliki kaitan erat dengan penggunaan media sosial. Media sosial dapat difungsikan sebagai sarana mengumpulkan dan memverifikasi sumber informasi. Gabungan pemanfaatan perangkat keras dan [[perangkat lunak]] ternyata bisa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dengan bercerita atau ''story telling''.<ref>{{Cite journal|last=Deuze|first=Mark|date=2017|title=Considering a Possible Future for Digital Journalism|url=http://rua.ua.es/dspace/handle/10045/61247|journal=Mediterranean Journal of Communication|volume=8|issue=1|pages=9-18}}</ref> Publikasi jurnalisme melalui media sosial telah menjadi penanda adanya jurnalisme digital. Saat ini, perusahaan media telah bergerak ke arah diseminasi informasi secara ''multiplatform'' dengan memanfaatkan internet. Situs multimedia saat ini meliputi berbagai macam format, mulai dari blog, video digital, siniar, dan foto.
== Sejarah ==
Keterlibatan media [[komputer]] dalam dunia jurnalisme dimulai sejak era 1970-1980,
[[Paul Bradshaw]] menyebutkan bahwa ada lima prinsip dasar jurnalisme
# Keringkasan (''Brevity''). Berita dituntut untuk bersifat ringkas
▲== Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring ==
# Adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi (''Adaptabilty''). Para
▲[[Paul Bradshaw]] menyebutkan bahwa ada lima prinsip dasar jurnalisme daring, yang terdiri dari [[akronim]] [[bahasa Inggris]] '''B-A-S-I-C''', yakni ''''Brevity'' – ''Adaptability'' – ''Scannability'' – ''Interactivity'' – ''Community'' and ''Coversation''''
# Dapat dipindai (''Scannability''). Untuk memudahkan
# Interaktivitas (''Interactivity''). Komunikasi dari publik kepada jurnalis dalam jurnalisme daring sangat dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pemirsa (''viewer'') dibiarkan untuk menjadi pengguna (''user''). Hal ini sangat penting karena semakin audiens merasa dirinya dilibatkan,
# Komunitas dan percakapan (''Community and Conversation''). Media daring memiliki peran yang lebih besar daripada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai penjaring komunitas. Jurnalis juga harus memberi jawaban atau
== Jenis jurnalisme digital ==
▲# Keringkasan (''Brevity''). Berita dituntut untuk bersifat ringkas, untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan tingkat kesibukannya yang semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan istilah umum komunikasi ‘KISS’, yakni Keep It Short and Simple <ref>http://onlinejournalismblog.com/2008/02/14/basic-principles-of-online-journalism-b-is-for-brevity/</ref>.
Jenis-jenis jurnalisme
▲# Adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi (''Adaptabilty''). Para [[jurnalis]] daring dituntut agar mampu menyesuaikan diri di tengah kebutuhan dan preferensi publik. Dengan adanya kemajuan teknologi, jurnalis dapat menyajikan berita dengan cara membuat berbagai keragaman cara, seperti dengan penyediaan format [[suara]], [[video]], [[gambar]], dan lain-lain dalam suatu berita <ref>http://onlinejournalismblog.com/2008/02/20/basic-principles-of-online-journalism-a-is-for-adaptability/</ref>.
▲# Dapat dipindai (''Scannability''). Untuk memudahkan para audiens, situs-situs terkait dengan jurnalisme daring hendaknya memiliki sifat dapat dipindai, agar pembaca tidak perlu merasa terpaksa dalam membaca informasi atau berita <ref>http://onlinejournalismblog.com/2008/02/25/basic-principles-of-online-journalism-s-is-for-scannability/</ref>.
▲# Interaktivitas (''Interactivity''). Komunikasi dari publik kepada jurnalis dalam jurnalisme daring sangat dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pemirsa (viewer) dibiarkan untuk menjadi pengguna (user). Hal ini sangat penting karena semakin audiens merasa dirinya dilibatkan, maka mereka akan semakin dihargai dan senang membaca berita yang ada <ref>http://onlinejournalismblog.com/2008/04/15/basic-principles-of-online-journalism-i-is-for-interactivity/</ref>.
▲# Komunitas dan percakapan (''Community and Conversation''). Media daring memiliki peran yang lebih besar daripada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai penjaring komunitas. Jurnalis juga harus memberi jawaban atau timbal balik kepada publik sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan publik tadi <ref>http://onlinejournalismblog.com/2008/09/18/basic-principles-of-online-journalism-c-is-for-community-conversation-pt2-conversation/</ref>.
# ''[[Mainstream News Sites]]''.
# ''Index and [[Category Sites]]''. Jenis jurnalisme daring ini sering dikaitkan dengan situs-situs ''search engines''. Jenis jurnalisme daring ini menawarkan audiens berbagai pilihan
# ''Meta and Comment Sites''. Jurnalisme daring jenis ini merupakan situs-situs mengenai media berita dan isu-isu media secara umum, dan
# ''Share and Discussion Sites''. Jenis jurnalisme daring ini melingkupi situs-situs yang memanfaatkan potensi teknologi internet, sebagai wadah dan sarana untuk saling bertukar pikiran, cerita, dan sebagainya.
==
Terdapat beberapa pola yang dapat dilihat dari jurnalisme digital saat ini, yaitu adanya keterlibatan yang interaktif dan kolaboratif antara wartawan dan penulisnya. Disini terlihat adanya kesatuan publikasi sebagai dampak dari multimedia itu sendiri. Dampak tersebut sangat terasa ketika pola penyebaran konten kian meluas dan jangkauan yang lebih global akibat terhubungnya jaringan internet.<ref>{{Cite book|last=Malik., & Shapiro|first=Asmaa., & Ivor|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=8iQlDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA15&dq=What%E2%80%99s+Digital%3F+What%E2%80%99s+Journalism%3F+Dalam+Franklin,+B.+%26+Eldridge,+S+(Ed).+(2017)&ots=q6-Y1xtA5p&sig=gqhdbvJ93YYYhK8c4Jhf4KzRkI4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=What’s Digital? What’s Journalism?|location=New York|publisher=The Routledge Companion to Digital Journalism Studies|url-status=live}}</ref>
▲Jenis-jenis jurnalisme daring dapat dilihat dari dua domain. Domain pertama adalah rentangan dari situs-situs yang fokus pada editorial content hingga kepada situs-situs yang berbasis konektivitas publik. Domain kedua dilihat berdasarkan tingkatan partisipatoris yang ditawarkan oleh situs berita yang bersangkutan. Adapun empat jenis jurnalisme daring adalah <ref>http://jurnalismedia.blogspot.com/2008/06/jurnalisme-online.html</ref> :
Pengecekan fakta dan verifikasi data dapat dilakukan lebih kompleks sejak berkembangnya jurnalisme digital. Banyaknya data yang tersebar dan mampu diolah melalui [[media digital]], sering kali membuat informasi menjadi bias. Akan tetapi, pada prinsipnya, aktivitas pemeriksaan fakta selalu berpegang pada nilai-nilai jurnalisme yang bertujuan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Nurlatifah., & Irwansyah|first=Mufti., & Irwansyah|date=2019|title=Fact-Checking Journalism sebagai Platform Kolaborasi Human and Machine pada Jurnalisme Digital|url=https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/13044|journal=Jurnal Komunikasi|volume=13|issue=2|pages=121-134}}</ref>
▲# ''Mainstream News Sites''. Contohnya adalah [[Detik.com]], Astaga.com [http://www.astaga.com], maupun situs-situs surat kabar lainnya. Situs macam ini menawarkan informasi dan isi berita-berita faktual, dengan tingkat komunikasi partisipatoris yang kecil.
▲# ''Index and Category Sites''. Jenis ini sering dikaitkan dengan situs-situs search engines. Jenis ini menawarkan audiens berbagai pilihan link di seluruh World Wide Web. Contohnya adalah situs [[Google]], ''Altavista'' [http://www.altavista.com], dan [[Yahoo]].
▲# ''Meta and Comment Sites''. Jurnalisme daring jenis ini merupakan situs-situs mengenai media berita dan isu-isu media secara umum, dan terkadang dikaitkan sebagai pengawas media. Contohnya adalah ''Mediachannel'' [http://www.mediachannel.com], ''Europemedia'' [http://www.Europemedia.com], dan lain-lain.
▲# ''Share and Discussion Sites''. Jenis ini melingkupi situs-situs yang memanfaatkan potensi teknologi internet, sebagai wadah dan sarana untuk saling bertukar pikiran, cerita, dan sebagainya. Misalnya adalah situs [[Indymedia]] dan ''Slashdot'' [http://www.slashdot.com].
Konsep jurnalisme digital sering kali disamakan dengan jurnalisme ''online'', [[jurnalisme konvergensi]], dan [[jurnalisme multimedia]]. Konsep-konsep tersebut merujuk pada pemanfaatan media digital dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi informasi. Definisi ini lebih menekankan pada peran jurnalisme dalam demokrasi dan bagaimana teknologi digital mendukung dalam hal kinerja redaksi, jurnalis, dan distribusi berita.
== Media sosial sebagai jurnalisme digital ==
Aktivitas jurnalisme untuk mencari, mengolah dan mengirimkan informasi atau berita sebagai suatu bentuk produk jurnalisme. Kini, masyarakat menyebutnya dengan jurnalisme digital yang merupakan produk jurnalisme yang disebarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, sejak munculnya jejaring sosial seperti [[Facebook]] dan [[Twitter]], orang-orang yang bekerja sebagai wartawan ataupun suatu media besar telah melakukan tindakan ''high-wire'' atau kebutuhan dalam menggunakan media sosial untuk melibatkan audiens dengan cara-cara yang baru dan inovatif; sementara audiens mempunyai kekuatan untuk melakukan pengawasan, memberi komentar, bahkan sebagai pembuat konten
== Keuntungan ==
Keuntungan jurnalisme daring adalah
# ''Audience Control''. Jurnalisme daring memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para audiens untuk terlibat langsung dalam memilih dan mencari berita yang diinginkannya▼
#'' Non-Linearity''. Informasi-infomasi dalam jurnalisme daring bersifat ‘independen’ atau dapat berdiri sendiri, sehingga audiens tidak perlu membaca urutan atau rangkaian berita lainnya untuk dapat memahami suatu masalah▼
# ''Storage and Retrieval''. Jurnalisme daring memberikan kemudahan bagi audiens untuk menyimpan dan mengakses kembali informasi-informasi yang ada▼
# ''Unlimited Space''. Dengan didukung oleh kapasitas internet yang sangat besar, jurnalisme daring dapat menyediakan informasi yang lengkap untuk audiens▼
# ''Immediacy''. Informasi dalam jurnalisme daring dapat diakses secara langsung oleh audiens tanpa perantara orang ketiga▼
# ''Multimedia Capability''. Jurnalisme daring memungkinkan tim [[redaksi]] untuk menyediakan berbagai bentuk informasi, seperti [[gambar]], [[video]], [[suara]], dan lain-lain▼
# ''Interactivity''. Jurnalisme meningkatkan level interaktivitas antara audiens dengan setiap berita atau informasi yang diakses▼
▲# ''Audience Control''. Jurnalisme daring memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para audiens untuk terlibat langsung dalam memilih dan mencari berita yang diinginkannya.
▲# '' Non-Linearity''. Informasi-infomasi dalam jurnalisme daring bersifat ‘independen’ atau dapat berdiri sendiri, sehingga audiens tidak perlu membaca urutan atau rangkaian berita lainnya untuk dapat memahami suatu masalah.
▲# ''Storage and Retrieval''. Jurnalisme daring memberikan kemudahan bagi audiens untuk menyimpan dan mengakses kembali informasi-informasi yang ada.
▲# ''Unlimited Space''. Dengan didukung oleh kapasitas internet yang sangat besar, jurnalisme daring dapat menyediakan informasi yang lengkap untuk audiens.
▲# ''Immediacy''. Informasi dalam jurnalisme daring dapat diakses secara langsung oleh audiens tanpa perantara orang ketiga.
▲# ''Multimedia Capability''. Jurnalisme daring memungkinkan tim [[redaksi]] untuk menyediakan berbagai bentuk informasi, seperti [[gambar]], [[video]], [[suara]], dan lain-lain.
▲# ''Interactivity''. Jurnalisme daring meningkatkan level interaktivitas antara audiens dengan setiap [[berita]] atau [[informasi]] yang diakses.
== Konsekuensi ==
Konsekuensi jurnalisme daring adalah
* Ranah [[mikro]]
* Ranah [[meso]]
* Ranah [[makro]]
== Perubahan praktik jurnalisme pada era digital ==
Perkembangan internet yang semakin besar memaksa jurnalisme sebagai sebuah bentuk industri dan profesi mengalami perubahan dan berdampak pada segala aspek. Selain itu, cara kerja dari seorang jurnalis pada era digital ini adalah mencari, mengolah dan menyiarkan berita. Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi jurnalisme digital adalah saat media mulai menuju pada proses konvergensi multiskilling, penyatuan konten jurnalistik ke dalam jurnalisme digital dan juga hubungan antara produsen dan konsumen
Selain jurnalis secara profesional, pada era jurnalisme digital ini juga memungkin masyarakat atau warga mempunyai peran sebagai seorang jurnalis. Terdapat dua cara untuk mengumpulkan berita, yaitu:
# ''Curative Journalism'' : pengumpulan berita yang didapatkan dari sumber lain kemudian diolah dan dikumpulkan menjadi satu tempat
# ''Hyperlocalization Journalism'' : berita yang dilaporkan berasal dari satu tempat atau daerah tertentu sehingga masyarakat juga dapat menyampaikan suatu berita tertentu, hal ini biasanya juga dikenal sebagai citizen journalism.
* Foust, James C. ''Online Journalism : Principles and Practices of News for The Web''. Arizona, United States : Holcomb Hathaway Publishers. 2005.▼
* Abrar, Ana Nadhya. ''Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi''. Yogyakarta: LESFI. 2003▼
== Bacaan lebih lanjut ==
▲* Foust, James C. ''Online Journalism
▲* Abrar, Ana Nadhya. ''Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi''. Yogyakarta: LESFI. 2003
== Pranala luar ==
* [http://
* [http://
* [http://onlinejournalismblog.com/2008/02/
* [http://onlinejournalismblog.com/2008/02/
* [http://onlinejournalismblog.com/2008/
* [http://onlinejournalismblog.com/2008/
* [http://onlinejournalismblog.com/2005/02/14/writing-for-the-web/ Writing for the web]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
[[Kategori:Genre jurnalisme|Online]]
[[Kategori:Media digital]]
[[Kategori:
[[Kategori:Kewartawanan]]
|