Pakubuwana X: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| name = Pakubuwana X<br />{{java|ꦦꦑꦸꦨꦸꦮꦟ꧇꧑꧐꧇}}
| title = Sri Susuhunan Pakubuwana X
| image = PortraitCOLLECTIE ofTROPENMUSEUM PakubuwonoPortret van Pakoe Boewono X susuhunansoesoehoenan van Soerakarta TMnr of10001886 Surakarta(cropped).jpg
| image_size = 230px
| succession = [[Susuhunan Surakarta]] ke-9
Baris 13:
| reg-type = Patih
| regent = KRA. Sasradiningrat IV<br>KPAA. Jayanagara
| spouse = GKR. Pakubuwana (BRAyBRAj. Sumarti) <br /> GKR. Hemas (GBRAyGBRAj. Mursudarinah) <br /> ''(dan 39 istri selir)''
| issue = [[Pakubuwana XI|Susuhunan Pakubuwana XI]]<br>KGPH. Kusumayudha<br>KGPH. Hadiwijaya<br>[[Djatikoesoemo|Jenderal GPH. Jatikusuma]]<br>Mayjen. GPH. Purbanegara<br>Brigjen. GPH. Harya Mataram<br>[[Pangeran Soerjohamidjojo|GPH. Suryahamijaya]]<br>GKR. Pembayun<br /> ''(dan 56 putra-putri lainnya)''
| house = [[Wangsa Mataram|Mataram]]
Baris 35:
'''Sri Susuhunan Pakubuwana X''' ([[bahasa Jawa]]: ꧋ꦯꦩ꧀ꦥꦺꦪꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦲꦶꦁꦏꦁꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ꦑꦁꦗꦼꦁꦯꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦦꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧐꧇ sering disingkat sebagai '''PB X'''; {{lahirmati|[[Surakarta]]|29|11|1866|[[Surakarta]]|20|2|1939}}) adalah [[susuhunan]] (sunan) [[Kesunanan Surakarta]] yang memerintah pada tahun 1893-1939. Ia bertakhta meneruskan kedudukan ayahnya, [[Pakubuwana IX|Susuhunan Pakubuwana IX]], sebagai susuhunan Surakarta setelah Pakubuwana IX meninggal pada 16 Maret 1893. Dua minggu setelahnya, Pakubuwana X resmi dilantik sebagai [[susuhunan]] pada 30 Maret 1893.
 
Oleh pemerintah [[Republik Indonesia]], Pakubuwana X ditetapkan sebagai salah satu [[pahlawanPahlawan nasionalNasional Indonesia]], atas jasa dan peran aktif dalam perjuangan pergerakan nasional, pelopor [[pembangunan]] [[infrastruktur]], [[sosial]]-[[ekonomi]], [[kesehatan]], [[pendidikan]] rakyat, serta pembentukan jati diri bangsa dan [[integrasi nasional]].<ref name="mir12">{{Cite book|last=Mirnawati|title=Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap|language=Indonesia|date=2012|location=Jakarta|publisher=CIF|isbn=978-979-788-343-0|ref=harv
}}</ref>
 
Baris 52:
==Kehidupan pribadi==
 
Selama hidupnya, Susuhunan Pakubuwana X menikah dengan dua putri istana yang ia jadikan sebagai [[permaisuri]] alias istri utama (''garwa padmi''), masing-masing adalah BRAj. Sumarti alias GKR. Pakubuwana (putri [[Mangkunagara IV|KGPAA. Mangkunagara IV]]) dan GBRAj. Mursudarinah alias GKR. Hemas (putri [[Hamengkubuwana VII|Sultan Hamengkubuwana VII]]). Dari kedua permaisurinya itu, Susuhunan Pakubuwana X tidak memiliki putra laki-laki; pernikahannya dengan GKR. Pakubuwana tidak dikaruniai keturunan, sedangkan dengan GKR. Hemas ia hanya dikaruniai seorang putri yang bernama GRAj. Sekar Kedhaton Kustiyah, yang setelah dewasa bergelar GKR. Pambayun.
 
Susuhunan Pakubuwana X juga memiliki 39 istri selir (''priyantun dalem''), dan dari keseluruhan istrinya baik selir maupun permaisuri, Pakubuwana X memiliki 63 orang putra-putri. Beberapa orang putra Pakubuwana X nantinya berperan dalam perjuangan kemerdekaan [[Indonesia]], antara lain:
Baris 124:
[[Berkas:Bezoek van Pakoe Boewono X aan gouverneur-generaal jhr mr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer te Buitenzorg. De soesoehoenan wordt begeleid naar zijn auto, KITLV 33859.tiff|jmpl|Sri Susuhunan Pakubuwana X keluar dari [[Istana Bogor|Istana Gubernur Jenderal]] di [[Kota Bogor|Buitenzorg]], seusai mengadakan pertemuan dengan [[Gubernur Jenderal]] [[Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer|A.W.L Tjarda]], tahun 1938. Tampak sebuah mobil dengan stempel monogram "P.B. X" dan Sri Radya Laksana (lambang [[Kasunanan Surakarta]]) sudah menunggu Sri Susuhunan.]]
 
Pada tahun 1894, Susuhunan Pakubuwana X, menjadi orang sekaligus raja Jawa pertama yang memiliki mobil. Mobil yang dibeli adalah Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman.
 
Mobil itu dipesan melalui perusahaan Prottle & Co yang berkantor di PasserPasar Besar, [[Surabaya]]. Harganya pada saat itu 10.000 Gulden<ref>{{Cite book|last=|first=|title=F.F. Habnit: KRÈTA SÈTAN, ‘s-Gravenhage: Tong Tong 1977.|publisher=|year=|isbn=|location=|pages=}}</ref> yang kalau sekarang dirupiahkan sekitar Rp. 83 juta. Mobil ini baru diterima oleh Pakubuwana X setahun setelah pemesanan. Mobil tiba di pelabuhan laut [[Semarang]].
 
Pada era 1800-an, sebagian besar transportasi darat di dunia, terutama di Jawa masih berbentuk gerobak yang ditarik kuda. Bahkan ada yang ditarik oleh sapi atau pun kerbau. Umumnya mendapat sebutan kereta. Masuknya Benz Victoria Phaeton ke tanah Jawa dianggap sebagai sesuatu yang unik, makanya disebut ''Kereta Setan'' karena ada 'kereta' yang berjalan tanpa ditarik kuda.<ref name="mobilpbx">{{cite web|title= Benz Victoria Phaeton, Mobil Pertama Masuk Indonesia Tahun 1894|author=Febrian, Raju|year=2020|accessdate= 16 Agustus 2021|website= zigwheels.co.id|url= https://www.zigwheels.co.id/artikel-feature/benz-victoria-phaeton-mobil-pertama-masuk-indonesia-tahun-1894/}}</ref>
 
Kendaraan milik Pakubuwana X (1866–1939) ini pernah diikut sertakandiikutsertakan dalam pameran RAI Amsterdam Motor Show tahun 1924. Jadi setelah di tangan PB X, mobil tersebut dibawa ke Belanda dari pulau Jawa dan kini menghuni di sebuah museum di Amsterdam.<ref name="mobilpbx" />
 
Sebelum masuk jadi koleksi museum, pernah dimiliki oleh Royal Dutch Automobile Club (KNAC) selama bertahun-tahun. Mobil juga selalu hadir regular di acara London to Brighton Veteran Car.<ref name="mobilpbx" />