Jaringan telepon di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(33 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Jaringan telepon di Indonesia''' pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu [[jaringan]] tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap dapat dinikmati melalui [[telepon]] rumah atau kantor yang biasanya menggunakan [[kabel]]. Jaringan tetap di Indonesia meliputi jaringan telepon lokal, ▼
▲'''Jaringan telepon di Indonesia''' pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu [[jaringan tetap]]
== Telepon ==▼
== Sejarah
Sebelum ditemukannya telepon, manusia sudah mengenal [[surat]] dan [[telegraf]]. Lamanya proses yang dibutuhkan untuk mengirim surat menyebabkan sebagian besar orang beralih pada [[telegraf]] yang menyebabkan kantor-kantor telegraf sangat sibuk pada pertengahan tahun 1800-an. Telegraf dapat mengirimkan pesan dalam bentuk titik dan garis yang dikenal sebagai [[kode Morse]] dengan menggunakan listrik. Oleh sebab itu, penyampaian pesan bisa berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan surat. Sejak adanya percobaan mengenai [[bunyi]], [[listrik]], dan telegraf, sangat banyak peneliti yang berusaha mencari cara untuk menyempurnakan cara orang berkomunikasi. Salah satu dari peneliti tersebut adalah [[Alexander Graham Bell]]. ''Bell'' adalah seorang guru yang pada tahun [[1865]] memulai percobaannya dengan mengukur tinggi-rendah [[nada]] dan [[getaran]] [[bunyi]]. Percobaan ini mendorongnya pada suatu hal baru, yaitu penelitian tentang bunyi, khususnya penelitian tentang bisa atau tidaknya bunyi dikirim secara [[elektronik]] melalui kawat telegraf.
Awalnya ''Bell'' merancang suatu alat yang dinamakan [[telegraf harmonis]], namun penelitiannya tentang gelombang bunyi yang merambat melalui [[telinga]] manusia memunculkan gagasan baru untuk membuat telepon. Pada awal tahun [[1875]], ''Bell'' melanjutkan penelitiannya dengan dibantu oleh asistennya yang bernama Thomas Watson. Pada tanggal [[7 Maret]] [[1876]] ''Bell'' mengajukan hak paten|paten atas alat ciptaannya yang mampu mengantarkan bunyi tertentu. Beberapa bulan setelah ''Bell'' berhasil dengan telepon buatannya,
== Penyebaran
Sebelum adanya telepon di Indonesia, pemanfaatan telekomunikasi dilakukan dengan telegraf. Pemanfaatan telegraf ini dimulai sejak
=== Tahun 1882-1884 ===
Pada tanggal 16 Oktober 1882 jaringan telepon lokal pertama sekali digunakan di Indonesia yang diselenggarakan oleh pihak swasta yang mendapat izin konsesi selama 25 tahun. Jaringan telepon yang pertama ini menghubungkan Gambir dan Tanjung Priok (Batavia). Selanjutnya, pada tahun <u>1884</u> jaringan telepon dibangun di Semarang dan Surabaya. Khusus untuk hubungan telepon
=== Tahun 1906 ===
Setelah jangka waktu konsesi berakhir, semua perusahaan jaringan telepon diambil alih dan dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda melalui pembentukan
=== Tahun 1967 ===
Perusahaan telekomunikasi selesai dengan pembangunan jaringan telekomunikasi Nusantara yang meliputi proyek [[gelombang mikro]] lintas
=== Tahun 1976 ===
Pada tanggal <u>9 Juli 1976</u> Indonesia memulai babak baru bidang telekomunikasinya yang ditandai dengan peluncuran [[satelit Palapa]] A-1 berjenis HS-333 dari [[Cape Canaveral]]. Satelit ini memungkinkan jaringan telepon Indonesia semakin luas cakupannya, hingga mencapai luar negara. Sejak saat ini pertumbuhan jaringan telepon semakin pesat dan canggih karena didukung teknologi satelit. Semakin banyak pula fasilitas yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia.
=== Tahun 2009 ===
Sejauh ini tercatat sebanyak 31.000 desa di sejumlah daerah Indonesia belum memiliki jaringan telepon. Pemerintah Indonesia sedang berupaya membangun jaringan di desa-desa tersebut agar masyarakatnya juga dapat menikmati fasilitas [[telepon]] dan [[internet]].
== Perusahaan
Perusahaan penyedia jaringan telepon di Indonesia pada awalnya hanya Perusahaan Negara Telekomunikasi yang merupakan BUMN dan pecahan dari Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.
Pada tahun <u>1991</u> Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) [[Telekomunikasi Indonesia]]. Dalam kurun waktu yang cukup panjang <u>PT</u>. Telkom memonopoli jaringan telepon tetap di Indonesia setelah [[Indosat]] dijual pada perusahaan swasta milik Singapura, lalu tahun 2002 duopoli penyelenggarakan telekomunikasi lokal dimulai
{| class="wikitable"
Baris 51 ⟶ 49:
| Digital
|}
*
* Undang-undang yang ditetapkan pemerintah memberikan kebebasan dalam mengembangkan industri komunikasi seperti telepon
* Luasnya wilayah Indonesia dan semakin menyebarnya penduduk yang membutuhkan jaringan komunikasi seperti telepon
* Angka kebutuhan masyarakat akan jaringan telepon semakin meningkat karena fasilitas ini sangat membantu dan mudah digunakan
== Tantangan ==
Tantangan yang dimaksudkan disini adalah hambatan-hambatan dalam proses perkembangan dan penyebaran jaringan telepon di Indonesia. Beberapa hambatan tersebut adalah
* Keterbatasan dana yang disediakan pemerintah dan perusahaan penyedia jaringan telepon
* Sulit menjangkau daerah-daerah tertentu, misalnya daerah pedalaman yang masih kekurangan [[listrik]]
* Waktu yang dibutuhkan cukup panjang
* Pengguna jaringan telepon tetap banyak yang beralih ke telepon seluler karena dianggap lebih praktis dan bisa dibawa kemana saja.
▲Beberapa hal yang mendukung perkembangan jaringan telepon di Indonesia adalah :
▲* Tenaga yang lebih ahli dan terampil dalam merencanakan pembangunan jaringan
== Referensi ==
* Jennifer Fandel, Alexander Graham Bell dan Telepon, 2008.
* M.A.M.Mirabito & B.L. Morgenstem, New Communication Technology
== Pranala luar ==
* [http://library.sbm.itb.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitb-gdl-panjirizki-958 Telkom dan Indosat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304133551/http://library.sbm.itb.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitb-gdl-panjirizki-958 |date=2016-03-04 }}
* [http://www.te.ugm.ac.id/~lilik/seminar/5_DirjenPosTel_BasukYusufIskandar.pdf Perkembangan telekomunikasi Indonesia]
* [http://www.herusutadi.com/tulisan/t20040419.shtml Peluang dan tantangan perusahaan telekomunikasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090331073341/http://www.herusutadi.com/tulisan/t20040419.shtml |date=2009-03-31 }}
[[Kategori:Komunikasi di Indonesia]]
|