Filsafat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vygukt (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pengayaan informasi sumber (DOI:10.2307/20023651)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 163:
[[Penalaran deduktif]] adalah ketika diberikan premis tertentu, kesimpulannya [[Konsekuensi logis|tersirat dan tak terhindarkan]]. [[Aturan inferensi]] digunakan untuk menyimpulkan kesimpulan seperti, [[modus ponens]], di mana diberikan "A" dan "Jika A maka B", maka "B" harus disimpulkan.
 
Karena penalaran yang baik adalah elemen penting dari semua ilmu,<ref>{{Cite journal|last=Carnap|first=Rudolf|date=1953|title="Inductive Logic and Science"|jstor=20023651|journal=Proceedings of the American Academy of Arts and Sciences|volume=80|issue=3|pages=189–197|doi=10.2307/20023651|pmid=| issn = 0199-9818}}</ref> ilmu sosial dan disiplin ilmu humaniora, logika menjadi sebuah [[ilmu formal]]. Sub-bidang logika antara lain [[logika matematika]], [[logika filosofis]], [[Modal logika]], [[logika komputasi]] dan [[logika non-klasik]]. Pertanyaan utama dalam [[filsafat matematika]] adalah apakah entitas matematika objektif dan ditemukan, yang disebut realisme matematika, atau diciptakan, yang disebut antirealisme matematika.
 
==== Filsafat ilmu ====