Pahlawan nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
-> add Djatikoesoemo per SK 073/TK/2002 tanggal 6 November 2002, oleh Presiden Megawati Soekarnoputri |
|||
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di [[Daftar kabupaten dan kota di Indonesia|kota atau kabupaten]] kepada wali kota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada [[Presiden Indonesia|Presiden]], yang diwakili oleh Dewan Gelar;{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}} dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.{{sfn|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009}} Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibu kota Indonesia [[Jakarta]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}} Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap [[Hari Pahlawan]] pada tanggal [[10 November]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekret Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama [[Abdoel Moeis|Abdul Muis]], yang meninggal dunia pada bulan sebelumnya.{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|JCG, Abdul Muis}}{{sfn|Artaria|2002|p=539}} Gelar ini digunakan saat pemerintahan [[Sukarno]]. Ketika [[Suharto]] berkuasa pada pertengahan 1960-an, gelar tersebut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 oleh Presiden Soekarno (dalam kapasitasnya sebagai Panglima Komando Operasi Tertinggi/KOTI) kepada sepuluh korban peristiwa [[Gerakan 30 September]], sementara Sukarno dan mantan wakil presiden [[Mohammad Hatta]] diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Artaria|2002|p=539}}
<section end=head />
== Pahlawan nasional Indonesia ==
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan pemilahan menurut tahun kelahiran, kematian, dan penetapan.
Baris 39 ⟶ 40:
[[Berkas:Sisingamangaraja XII.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria berjenggot menghadap ke depan|[[Sisingamangaraja XII]] pada mata uang 1,000 rupiah]]
[[Berkas:Sudirman.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan peci menghadap ke depan|[[Sudirman]]]]
[[Berkas:Adisumarmo Wiryokusumo.jpg|al=Seorang pria memakai pakaian keuskupan menghadap ke depan|jmpl|181x181px|[[
[[Berkas:Presiden Sukarno.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kanan|[[Sukarno]]]]
[[Berkas:TanMalaka DariPendjara ed3.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria menghadap ke kiri|[[Tan Malaka]]]]
Baris 172 ⟶ 173:
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=80–81}}
|-
! scope="row" | [[Agustinus
| 1916
| 1947
Baris 381 ⟶ 382:
| 1973
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=24–25}}
|-
! scope="row" | [[Djatikoesoemo]]
| 1917
| 1992
| align="left" |[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] Ke-1 (1948-1949) dan [[Duta Besar RI untuk Singapura]] (1958—1960)
| 2002
| <ref>{{cite web|url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/pahlawan-nasional-indonesia|title=Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia|date=10 November 2020|author=Khusniani|website=[[Kompas.id]]|access-date=1 Januari 2025}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.viva.co.id/militer/militer-dunia/1322684-jenderal-tni-lulusan-coro-jadi-kasad-pertama|title=Jenderal TNI Lulusan CORO Jadi Kasad Pertama|date=17 November 2020|author=Radhitya Andriansyah|website=[[Viva.co.id]]|access-date=1 Januari 2025}}</ref>
|-
! scope="row" | [[Donald Izacus Panjaitan]]
Baris 455 ⟶ 463:
| 1912
| 1988
| align="left" |[[Sultan Yogyakarta]], aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, Bapak Pramuka [[Indonesia]], dan politisi; [[Daftar Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden Indonesia]] kedua
| 1990
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=197–198}}
|