Abdullah bin Ubay: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan templat tambah rujukan |
|||
(13 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pemastian|date=Oktober 2024}}
'''Abdullah bin Ubay bin Salul''' ({{lang-ar|عبد الله بن أبي بن سلول}}) dikenal juga dengan nama '''Ibnu Salul''' (???-631) adalah pemimpin dari [[Bani Khazraj]] yang juga merupakan pemimpin di kota [[Madinah]]. Setelah kedatangan [[Muhammad]] ke Madinah, ia kemudian memeluk agama [[Islam]], tetapi ia juga dikenal sebagai seorang [[munafik]].<ref name="EoI-AiU">William Montgomery Watt, "`Abd Allah b. Ubayy", ''[[Encyclopaedia of Islam]]''</ref> Putranya adalah Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul merupakan salah seorang [[Sahabat Nabi]] dan salah seorang dari beberapa [[sekretaris]] Muhammad dalam penulisan wahyu.▼
{{Tambah rujukan|date=Oktober 2024}}
▲'''Abdullah bin Ubay bin Salul''' ({{lang-ar|عبد الله بن أبي بن سلول}}) dikenal juga dengan nama '''Ibnu Salul''' (???-631) adalah pemimpin dari [[Bani Khazraj]] yang juga merupakan pemimpin di kota [[Madinah]]. Setelah kedatangan [[Muhammad]] ke [[Madinah]], ia kemudian memeluk agama [[Islam]], tetapi ia juga dikenal sebagai seorang [[munafik]].<ref name="EoI-AiU">William Montgomery Watt, "`Abd Allah b. Ubayy", ''[[Encyclopaedia of Islam]]''</ref> Putranya adalah Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul merupakan salah seorang [[Sahabat Nabi]] dan salah seorang dari beberapa [[sekretaris]] Muhammad dalam penulisan wahyu.
==Asal usul==
Baris 6 ⟶ 7:
Abdullah bin Ubay kemudian berhasil menyatukan berbagai perpecahan yang terjadi dan melakukan rekonsoliasi, sehingga kepemimpinannya kemudian diakui. Walaupun bagi sekelompok orang ia dianggap "raja" dari Madinah, namun pengaruhnya tersaingi dengan kedatangan Muhammad, yang sudah lebih dulu terkenal karena dakwahnya di Mekkah. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa iri di dalam dirinya, yang ia tutupi dengan menampilkan sosok penengah dan cinta damai. Namun bagaimanapun sosoknya tetap dihormati banyak orang.
==Melindungi Bani Qunayqa==▼
Konflik Muslimin dengan Bani Qunayqa terjadi saat terjadi pelecehan oleh pedagang Bani Qunayqa terhadap seorang pembeli perempuan, yang membuat pakaiannya tersingkap. Peristiwa tersebut berujung aksi saling bunuh. ▼
==Memeluk Islam==
Pemukiman Bani Qunayqa akhirnya dikepung oleh Pasukan Muslim selama 15 hari. Abdulla bin Ubay yang berhutang budi dengan Bani Qunayqa akhirnya memintakan maaf kepada Muhammad. Permohonan ini ditolak, dalam 3 hari mereka diminta meninggalkan kota dan hartanya dirampas, namun Abdulla bin Ubay tetap dianggap telah menyelamatkan nasib Bani Qunayqa, karena diperkirakan awalnya mereka akan dihukum mati. ▼
Seiring kedatangan Muhammad di Madinah, banyak orang berduyun-duyun memeluk Islam, termasuk Abdullah bin Ubay. Namun sikapnya diperkirakan lebih karena keuntungan politik yang didapat dari bergabung dengan kelompok ini, ketimbang terang-terangan memusuhinya. Diperkirakan Abdullah bin Ubay juga bersimpati dengan konsep monoteisme yang dibawa Islam mirip dengan kepercayaan orang-orang Yahudi yang selama ini dikenal dekat dengan Abdullah bin Ubay.
Walau sudah bergabung dalam Islam, ia juga diam-diam sering menentang dan mengolok ajaran dan kepemimpinan Muhammad.
▲Konflik Muslimin dengan Bani
▲Pemukiman Bani
Kejadian ini membuat Abdulla bin Ubay dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, ketimbang membela agamanya sendiri.
==Menghasut Bani Nadir==
Ia juga terlibat dalam konflik Muhammad dengan suku Yahudi lainnya, Bani Nadir. Muhammad awalnya memerintahkan mereka meninggalkan Madinah dalam sepuluh hari. Seseorang berpengaruh di Madinah tidak mempercayai perintah ini dan meminta mereka untuk bertahan, yang diperkirakan adalah Abdullah bin Ubay. Waqidi menganggap Abdullah bin Ubay mengupayakan rekonsiliasi. Sementara Muhammad bin Jarir Al Tabari menyatakan ia menuduh Muhammad adalah seorang pengkhianat dan meminta Bani Nadir bertahan di Madinah dengan janji akan memberi bantuan. Namun akhirnya bantuan ini urung diberikan, sehingga Bani Nadir menyerah. Mereka akhirnya tetap diusir dari Madinah.<ref>[https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/23/170726469/perang-bani-nadhir-625-latar-belakang-dan-kronologinya ''Perang Bani Nadhir (625): Latar Belakang dan Kronologinya.''] dari situs Kompas</ref>
Kejadian ini dianggap dimulainya sikap terang-terangan Abdullah bin Ubay menentang Muhammad, bukan lagi sekedar mengkritiknya. Sikap ini diperkirakan terus berlanjut hingga dua tahun setelahnya.
▲Kejadian ini membuat Abdulla bin Ubay dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, ketimbang membela agamanya sendiri.
==Pengkhianatan pada Perang Uhud==
Ia sebenarnya mendukung pihak Muhammad dalam Perang Uhud, namun lebih setuju jika pasukan muslim berfokus mempertahankan kota dari dalam. Namun saran pejuang muda muslim lebih dipilih nabi, agar menggunakan taktik yang lebih agresif. Mengetahui hal ini, Abdulla bin Ubay menunjukkan kemarahannya. Ia kemudian membelot dengan 300 pasukannya saat Perang Uhud dimulai, dengan kembali ke Madinah. <ref>[https://www.malangtimes.com/baca/67491/20210519/084400/abdullah-bin-ubay-pengkhianat-nabi-muhammad-saw-yang-merebut-ratusan-pasukan-jelang-perang-uhud ''Abdullah bin Ubay, Pengkhianat Nabi Muhammad SAW yang Merebut Ratusan Pasukan Jelang Perang Uhud.''] dari situs malangtimes.com</ref>
==Peran dalam Konflik dengan Bani Mustaliq==
Tahun 627, ia ikut dalam penyerangan Bani Mustaliq. Konflik baru terjadi antara
:<blockquote>''Inilah yang mendatangkan kerugian bagi kita, dengan mengundang orang asing jadi bagian dari kita. Sepulangnya kita ke Madinah nanti, orang asing ini harus diusir!''</blockquote>
Kalimat ini dianggap sebagai upaya Abdulla bin Ubay untuk menggerogoti pengaruh Muhammad sebagai seorang pendatang di Madinah. Muhammad kemudian menghindari konflik berlanjut dengan meneruskan perjalanan pulang. Walaupun ia memaafkan, namun kecaman terhadap orang-orang munafik, yang direpresentasikan oleh Abdullah bin Ubay, tercatat dalam Surat Munafiqun ayat 8. Muhammad mengabaikan saran Umar, bahkan anak Abdullah bin Ubay sendiri, untuk menghukum mati dirinya.<ref>[https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-7078512/abdullah-bin-ubay-sosok-munafik-di-zaman-rasulullah-saw ''Abdullah bin Ubay, Sosok Munafik di Zaman Rasulullah SAW''.] dari situs detik</ref>
==Fitnah Aisyah==
Saat Aisyah difitnah dengan isu perselingkuhan, Abdullah bin Ubay salah satu yang terlibat secara aktif menyebarkan. Saat nama baik Aisyah telah dibersihkan di dalam Alquran, pemimpin Suku Aws menuntut supaya mereka yang menyebarkan isu ini dihukum, namun ditentang oleh Suku Khazraj. Tiga orang kemudian dihukum cambuk sebanyak 80 kali, namun Abdullah bin Ubay tidak dikenai hukuman ini. Ia juga tidak mau mengakui kesalahannya sudah ikut berperan merusak nama istri nabi.
==
Setelah tahun 627, Abdullah bin Ubay tidak lagi secara terang-terangan berusaha melawan pengaruh Muhammad. Ia ikut terlibat dalam Pertempuran Hudaibiyah.
Baris 40 ⟶ 52:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kematian 631]]
{{Bio-stub}}
|