Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
WillsonEP09 (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh Satrio permana putra (bicara) ke revisi terakhir oleh Gilang Bayu Rakasiwi Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Gibranalnn (bicara | kontrib) versi indo Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(40 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{Kotak info provinsi Indonesia
|settlement_type = ibu kota
<!--
|nama = Jakarta
|nama resmi = Daerah Khusus Ibukota Jakarta
|nama lain = {{Hlist|Sunda Kelapa|Jayakarta|Batavia}}
|translit_lang1 =
|translit_lang1_type1 = [[Abjad Pegon|Pegon]]
|translit_lang1_info1 = جاكرتا
|translit_lang1_type2 = [[Aksara Sunda|Sunda]]
|translit_lang1_info2 = {{script/Sund|ᮏᮊᮁᮒ}}
|translit_lang1_type3 = [[Aksara Jawa|Hanacaraka]]
|translit_lang1_info3 = {{script/Java|ꦗꦏꦂꦠꦃ}}
|foto = {{Multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2/2/2
Baris 30:
|etimologi =
|julukan = {{Hlist| ''The Big [[Durian]]''|''J-Town'' |''[[New York City|New York]] Van Java''<ref>{{cite news|url=http://www.jetstarmag.com/story/a-day-on-the-j-town/1595/1/|title=A Day in J-Town|magazine=Jetstar Magazine|location=Singapore|publsiher=Qantas|date=Ap2012|accessdate=2 January 2013|archive-date=2013-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20130801063908/http://www.jetstarmag.com/story/a-day-on-the-j-town/1595/1|dead-url=yes}}</ref>}}
|motto = "Jaya raya", "Jaya dan besar (agung)"<br>Penjenamaan:<br>"Plus Jakarta, Kota Kolaborasi" (''[[de jure]]'')<ref name="PlusJ">Berdasarkan Pergub No 58 Tahun 2020. Pergub ini tidak pernah dicabut bahkan setelah jenama ini ''de facto'' digantikan dengan jenama "Sukses Jakarta untuk Indonesia!"</ref><br>"Sukses Jakarta untuk Indonesia!" (''[[de facto]]'')<ref>Berdasarkan Kepgub No 292 Tahun 2023; lihat pula [[Heru Budi Hartono#Kontroversi|Heru Budi Hartono § Kontroversi]]</ref>
|anthem =
|logo = +Jakarta Logo (Indonesian Language).svg
|link_logo = Jenama<ref name="PlusJ"/>
|ukuran logo = 110px
|peta = Jakarta Special Capital Region in Indonesia (special marker).svg
|tanggal =
Baris 61 ⟶ 64:
|ref tinggi min =
|tinggi min =
|ref penduduk = <ref name="DKI">{{cite document|url=https://jakarta.bps.go.id/publication/2021/02/26/bb7fa6dd5e90b534e3fa6984/provinsi-dki-jakarta-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2021|publisher=[[Badan Pusat Statistik]] Provinsi DKI Jakarta|location=Jakarta|accessdate=11 April 2021|pages=74|format=pdf|archive-date=2021-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20211123043549/https://jakarta.bps.go.id/publication/2021/02/26/bb7fa6dd5e90b534e3fa6984/provinsi-dki-jakarta-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|penduduk =
|tahun populasi =
|peringkat populasi = 1
|kepadatan = auto
Baris 105 ⟶ 108:
}}
'''Jakarta''', secara resmi bernama '''Daerah Khusus Ibukota Jakarta''' atau '''DKI Jakarta'''<!-- DKI Jakarta masih ibu kota Indonesia. Perubahan status Jakarta akan dilakukan setelah adanya Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota. Hal ini diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 pasal 39 ayat 1. -->, sebelumnya dikenal sebagai [[Batavia]] adalah [[ibu kota Indonesia]] dan [[Wilayah administrasi khusus di Indonesia|sekaligus daerah otonom setingkat provinsi]].<ref name="Status ibu kota">{{cite news|title=Ramai Status Jakarta Tak Lagi Ibu Kota, Pihak Istana Respons Begini|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240308115024-4-520701/ramai-status-jakarta-tak-lagi-ibu-kota-pihak-istana-respons-begini|first= |last=Emir |date=8 Maret 2024 |editor-first= |editor-last=|accessdate=2 April 2024|language=id |work=[[CNBC Indonesia]] |archive-date=|archive-url=|dead-url=no}}</ref>
sebagai [[area metropolitan|kota metropolitan]]. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut [[Pulau Jawa]]. Jakarta Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 11.
== Etimologi ==
Baris 116 ⟶ 120:
* [[Jayakarta]] (1527—1619)
* [[Batavia]] (1619—1942)
* Djakarta Tokubetu Si {{Nihongo|2=ジャカルタ特別市|4=[[Alih aksara Kunrei-shiki|Kunrei-shiki]]: Djakarta Tokubetu Si, [[Alih aksara Hepburn|Hepburn]]: Jakaruta tokubetsushi}} (1942—1945)
* Djakarta (1945—1972)
* Jakarta (1972—sekarang)
Baris 135 ⟶ 139:
[[Berkas:Sunda kelapa - Jakarta old harbour.jpg|jmpl|220px|ki|[[Pelabuhan Sunda Kelapa]].]]
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan [[Kerajaan Sunda]] yang bernama '''Sunda Kalapa''' ([[Aksara Sunda]]: {{Sund|ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮊᮜᮕ}}), berlokasi di muara [[Sungai Ciliwung]]. Ibu kota [[Kerajaan Sunda]] yang dikenal sebagai Dayeuh [[Pakuan Pajajaran|Pakuan Padjadjaran]] atau [[Pajajaran]] (sekarang [[Bogor]]) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kelapa selama dua hari perjalanan.
Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki [[Kerajaan Sunda]] selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kelapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama '''Dayo''' (dalam [[bahasa Sunda]] modern, ''dayeuh'' berarti "ibu kota") dalam tempo dua hari.
Baris 161 ⟶ 165:
Pada 5 Januari 1699, Batavia dilanda [[Gempa bumi Batavia 1699|gempa bumi berkekuatan 7,4 hingga 8,0 M<sub>w</sub>]] berpusat di wilayah Selat Sunda, hingga menyebabkan kerusakan meluas dan menewaskan 128 orang.
Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. (''Lihat [[Batavia]]''). Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari [[Bali]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], [[
Saat itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]] di Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat [[Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur|Jatinegara Kaum]].
Baris 171 ⟶ 175:
Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua [[Kota praja|kotapraja]] (''gemeente''), yakni Gemeente Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan ''[[Molenvliet]]'' di utara. Pada tahun 1935, Batavia dan Meester Cornelis ([[Jatinegara]]) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.<ref>Alwi Shahab, Koran Republika, 1 Desember 2007</ref>
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. ''[[Jawa Barat|Provincie West Java]]'' adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu keresidenan dalam ''Provincie West Java'' di samping [[Banten]], [[Keresidenan Bogor|Buitenzorg (Bogor)]], [[Parahyangan|Priangan]], dan [[Keresidenan Cirebon|Cirebon]].
=== Djakarta (1942–1945) ===
Baris 342 ⟶ 346:
=== Agama ===
[[Berkas:Religious affiliation by subdistrict (kelurahan) in Jakarta (2021).svg|jmpl|upright=1.5|Peta persebaran agama di setiap kelurahan di DKI Jakarta (2021)]]
[[Berkas:Prasasti Peresmian Masjid Istiqlal tahun 1978-Pintu-As-Salaam.jpg|kiri|jmpl|200x200px|[[Prasasti]] peresmian [[Masjid Istiqlal]] yang diresmikan oleh [[Presiden Indonesia]] yang ke-2, [[Soeharto]] pada tahun [[1978]].]]
[[Berkas:Jakarta Cathedral Afternoon.JPG|200px|ki|jmpl|[[Gereja Katedral Jakarta]].]]
Baris 358 ⟶ 363:
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan sensus penduduk tahun [[2010]], tercatat bahwa penduduk Jakarta berjumlah 9.547.541 [[jiwa]] yang terdiri dari orang [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak (36,17%), [[Suku Betawi|Betawi]] (28,29%), [[Suku Sunda|Sunda]] (14,61%), [[Orang Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (6,62%), [[Suku Batak|Batak]] (3,42%), [[Suku Minangkabau|Minang]] (2,85%), [[Suku Melayu|Melayu]] (0,96%), [[Suku Madura|Madura]] (0,84%), [[Suku Bugis|Bugis]] (0,71%), [[Suku Lampung|Lampung]] (0,47%), asal [[Kepulauan Maluku|Maluku]] (0,47%), [[Suku Makassar|Makassar]] (0,31%), [[Suku Minahasa|Minahasa]] (0,39%), [[Suku Aceh|Aceh]] (0,32), asal [[NTB]] (0,26%), asal [[NTT]] (0,31%), [[Suku Bali|Bali]] (0,16%), dan suku lainnya.<ref name="SUKU"/>
Jumlah penduduk dan komposisi etnis di Jakarta, selalu berubah dari tahun ke tahun. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa setidaknya terdapat tujuh etnis besar yang mendiami Jakarta. Suku Jawa adalah etnis terbesar dengan populasi 35,16% penduduk kota. Etnis Betawi berjumlah 27,65% dari penduduk kota. Pembangunan Jakarta yang cukup pesat sejak awal tahun 1970-an, telah banyak menggusur perkampungan etnis Betawi ke pinggiran kota. Pada tahun 1961, orang Betawi masih membentuk persentase terbesar di wilayah pinggiran seperti [[Cengkareng, Jakarta Barat|Cengkareng]], [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]], [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]], dan [[Pulo Gadung, Jakarta Timur|Pulo Gadung]]<ref name=autogenerated1>Lance Castles, Profil Etnik Jakarta, Masup Jakarta, 2007</ref>
Baris 466 ⟶ 471:
Jakarta merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Saat ini, lebih dari 70% uang negara beredar di Jakarta{{When}}. Perekonomian Jakarta terutama ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan. Beberapa sentra perdagangan di Jakarta yang menjadi tempat perputaran uang cukup besar adalah kawasan [[Tanah Abang]] dan [[Glodok]]. Kedua kawasan ini masing-masing menjadi pusat perdagangan [[tekstil]] serta dengan sirkulasi ke seluruh Indonesia. Bahkan untuk barang tekstil dari Tanah Abang, banyak pula yang menjadi komoditas ekspor. Untuk sektor keuangan, yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Jakarta adalah industri perbankan dan pasar modal.
Untuk industri pasar modal, pada bulan Mei 2013 [[Bursa Efek Indonesia]] tercatat sebagai bursa yang memberikan keuntungan terbesar, setelah [[Bursa efek Tokyo|Bursa Efek Tokyo]].<ref>{{Cite web |url=http://finance.detik.com/read/2013/05/01/112101/2234971/6/cetak-rekor-baru-pertumbuhan-ihsg-tertinggi-kedua-di-dunia |title=Cetak Rekor Baru, Pertumbuhan IHSG Tertinggi Kedua di Dunia<!-- Judul otomatis yang dihasilkan bot --> |access-date=2013-05-24 |archive-date=2016-04-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160424090342/http://finance.detik.com/read/2013/05/01/112101/2234971/6/cetak-rekor-baru-pertumbuhan-ihsg-tertinggi-kedua-di-dunia |dead-url=no }}</ref>Pada bulan yang sama, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia telah mencapai USD 510,98 miliar atau nomor dua tertinggi di kawasan [[ASEAN]].<ref>https://web.archive.org/web/20230814123912/https://www.beritasatu.com/ [https://web.archive.org/web/20191113045034/https://www.beritasatu.com/investasi-portofolio/113823-lampau-target-transaksi-bei-naik-43.html Lampau Target, Transaksi BEI Naik 43%]</ref> Sebagai pusat perekonomian Indonesia, Jakarta bukan sebagai pusat perdagangan dari penjuru wilayah, tetapi Jakarta juga memfasilitasi pembangunan ekonomi di sebagian besar [[Jawa Barat]] seperti [[Cekungan Bandung|Bandung Raya]], [[Priangan Timur]], [[Rebana (wilayah metropolitan)|Rebana]], sebagian [[Banten]] meliputi [[Kota Cilegon]]–[[Kota Serang|Serang]], [[Kabupaten Lebak|Lebak]], serta [[Kabupaten Pandeglang|Pandeglang]], [[Kalimantan Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], dan [[Pulau Sumatra]].
[[Berkas:Jakarta.jpg|jmpl|220px|ka|Gedung-gedung tinggi di Jakarta]]
Baris 516 ⟶ 521:
{{main|KRL Commuter Line}}
[[Berkas:KA Commuter Jabodetabek Train, Duren Kalibata Station.webm|jmpl|200x200px|Kereta [[KRL Commuter Line]] [[Jabodetabek]] di [[Stasiun Duren Kalibata]].]]
Selain bus kota, angkutan kota, becak dan bus [[Transjakarta]], sarana transportasi andalan masyarakat [[Jakarta]] adalah [[kereta api komuter]] yang di operasikan oleh [[KAI Commuter]] yang biasa dikenal dengan [[KRL Commuter Line]].
* {{rint|jakarta|red}}:
* {{rint|jakarta|blue}}: {{sta|Kampung Bandan}}–{{sta|Pasar Senen}}/{{sta|Manggarai}}–
* {{rint|jakarta|green}}
* {{rint|jakarta|brown}}:
* {{rint|jakarta|pink}}:
=== Angkutan sungai ===
Baris 532 ⟶ 537:
== Infrastruktur ==
[[Berkas:CGK Terminal 3 4.jpg|kiri|jmpl|200x200px|Pesawat [[Garuda Indonesia|Garuda]] di [[Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta]].]]
Sebagai salah satu kota
Untuk ke kota-kota lain di [[Pulau Jawa]], Jakarta terhubung dengan [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] yang bersambung dengan [[Jalan Tol Cipularang]] ke [[Bandung]] atau [[Priangan Timur]] dan [[Jalan Tol Cipali]] ke [[Cirebon]], [[Jawa Tengah]]/[[DI Yogyakarta]] beserta [[Jawa Timur]]. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke [[Pulau Sumatra]], tersedia ruas [[Jalan Tol Jakarta-Merak]] yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari [[Pelabuhan Merak]] ke [[Bakauheni]].
Baris 550 ⟶ 555:
* Jalur kereta cepat Jakarta–Bandung: {{sta|Halim}}–{{sta|Padalarang}}–{{sta|Tegalluar}}
* Lintas utara Jawa: Jakarta–[[Kota Cirebon|Cirebon]]–[[Semarang]]–[[Surabaya]]
* Lintas tengah Jawa: Jakarta–Cirebon–[[Purwokerto (kota)|Purwokerto]]–[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
* Lintas selatan Jawa: Jakarta–[[Bandung
Untuk transportasi air beserta udara, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut bernama [[Pelabuhan Tanjung Priok]] dan bandar udara, yaitu:
|