Negara Sumatera Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Donato Silva (bicara | kontrib)
Pembenaran sejarah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
will be enriched later
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(9 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Tentang|Sumatera Timur sebagai negara bagian di [[Republik Indonesia Serikat]]|Sumatera Timur sebagai keresidenan di [[Hindia Belanda]]|Keresidenan Sumatera Timur}}
{{Infobox Formerformer Subdivisionsubdivision
|native_name = Sumatera Timur
|conventional_long_name =
Baris 25 ⟶ 24:
|title_leader =
|leader1 =
|p1 = RepublikKeresidenan IndonesiaSumatera Timur
|flag_p1 = Flag of Indonesia.svg
|s1 = Provinsi Sumatera Utara
|flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
|government_type = [[Negara bagian]]
|title_leader = [[Wali Negara Sumatera Timur|Wali Negara]]
Baris 35 ⟶ 34:
| legislature = [[Dewan Perwakilan Sementara Negara Sumatra Timur]]
}}
[[Berkas:Op 27 augustus werd te Siantar een massale demonstratie gehouden waarin de bevol, Bestanddeelnr 12010.jpg|jmpl|Demonstran bayaranDemonstrasi pendukung NST selama kunjungan Wali Negara SumatraSumatera Timur ke Pematangsiantar]]
'''Negara Sumatera Timur''' (disingkat '''NST''') adalah salah satu negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] yang bertahan cukup lama di lingkungan luar [[Hindia Belanda]], selain [[Negara Indonesia Timur]]. Negara bagian ini didirikan pada 25 Desember 1947 berdasarkan ''besluit'' 'keputusan' [[Hubertus Johannes van Mook]]{{sfn|T.W.H.|2006|p=58}} dan berhasil bertahan hingga 15 Agustus 1950. Negara ini terciptaterbentuk karena banyak faktor kompleks yang membentuk [[persekutuan anti-republik|persekutuan anti- republik]] Indonesia Serikat. Persekutuan tersebut terdiri atas kaum bangsawan [[Suku Melayu|Melayu]], sebagian besar raja-raja [[Suku Simalungun|Simalungun]], beberapa kepala suku [[Suku Karo|Karo]], dan kebanyakan tokoh masyarakat Tionghoa yang merasa bahagia dengan kedatangan kembali Belanda. Bumiputera Melayu dengan kekuasaan Islam-nya beserta Simalungun dan Karo merasa terancam dengan berdirinya negara baru, yang akan mendudukkan mereka sebagai bawahan dari Republik Indonesia Yogya. Dalam banyak buku sejarah disebutkan Republik Indonesia Serikat merupakan gabungan dari berbagai negara-negara independen di [[NusantaraHindia Belanda]] saat itu. Meski demikian, negara-negara itu disebut sebagai [[negara boneka]] yang dibentuk oleh Belanda.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/umur-pendek-negara-jawa-timur-bBLD|title=Umur Pendek Negara Jawa Timur|last=Dhani|first=Arman|date=18 Agustus 2016|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=22 September 2019|language=id}}</ref>
 
Bergabungnya tiga komunitas bumiputera itu diikat oleh kesamaan nasib, yakni sama-sama korban [[Revolusi Sosial Sumatera Timur|penyerangan dan pembantaian]] yang dilakukan oleh [[faksi komunis]] dan republik pada 1946. Dalam keadaan diserang dan dibantai, kedatangan [[Belanda]] dan [[Inggris]] yang merupakan penjajah yang mengeksploitasi kekayaan alam di Sumatra pun disambut dengan tangan terbuka dan bahagia. Dan ini menjadikan apa yang disebut aksi [[agresi militer Belanda]] sejatinya merupakan aksi penyelamatan penduduk yang selama itu bermimpi dang mengigau disekap oleh Republik Indonesiarepublik (Yogya). Dengan kekuatan tambahan ini maka persekutuan anti-republik menguat dan berdirilah NST sebagai negara baru yang di dalamnya terhimpun sisa-sisa daulah atau kesultanan Islam yang masih selamat. Meski demikian ada pula rakyat yang menentang berdirinya NST dan melakukan perlawanan militer terhadap Belanda, namun bukan bumiputera.
 
SumatraSumatera Timur adalah negara yang kaya akan minyak dan perkebunan. Kekayaannya ini menjadi incaran banyak pihak, termasuk Republik Indonesia dan Belanda. Karena itu, selain diikat oleh kesamaan nasib, tegaknya Negara SumatraSumatera Timur juga dipicu oleh keinginan mempertahnkanmempertahankan harta kekayaannya dari incaran pihak-pihak luar. Negara ini dipimpin oleh wali negara atau(setara presiden) bernama Dr. [[Tengku MansoerMansur]] dari [[Kesultanan Asahan]], yang juga merupakan ketua organisasi Persatuan SumatraSumatera Timur.<ref>The Malays, Anthony Milner, Oxford, Blackwell, 2008, hal.172, ISBN 978-0-631-17222-2</ref> Adapun wakil wali negara atau wakil presiden adalah [[Raja Kaliamsyah Sinaga]] Sinaga dari [[Kerajaan Tanah Jawa, Simalungun|Kerajaan Tanah Jawa]]. Sementara panglima angkatan bersenjatanya, Barisan Pengawal (BP), adalah [[Kolonel [[Djomat Poerba]] dari [[Puba, Simalungun|Kerajaan Purba Simalungun]].
 
SumatraSumatera Timur kemudian bergabung dengan negara baru Republik Indonesia Serikat melalui [[Konferensi Meja Bundar]] (KBM). Dalam perundingan tersebut, SumatraSumatera Timur tergabung dalam BFO atau Badan[[Majelis Permusyawaratan Federal]] ({{lang-nl|Bijeenkomst voor Federaal Overleg}}; disingkat BFO) yang kala itu dipimpin oleh [[Sultan Hamid II]] dari Kalimantan Barat.
 
Akan tetapi, ketika telah bergabung dengan serikat, pada tanggal 3-5 Mei 1950 diadakan perundingan antara perdana menteri RIS [[M. Hatta]] dengan Wali Negara/Presiden NST Dr. Tengku Mansoer (juga dengan Presiden [[Negara Indonesia Timur]] [[Tjokorda Gde Raka Soekawati|Soekawati]]) yang menyetujui pembentukan negara kesatuan. Tapi pada tanggal 13 Mei 1950, Dewan Perwakilan Rakyat SumatraSumatera Timur menentang keputusan tersebut. Meski demikian [[Dewan SumatraSumatera Timur]] masih bersedia menerima pembubaran RIS dengan syarat NST dileburkan ke dalam RIS, bukan RI. Pada tanggal 15 Agustus 1950, terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan NST bubar.<ref>Nationalism and Revolution in Indonesia, George McTurnan Kahin, Cornell University Press, 2003 (cetak pertama 1952), hal.352-355, ISBN 0-87727-734-6</ref><ref>Proses Perubahan Negara Republik Indonesia Serikat Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Haryono Rinardi, Jurusan Sejarah UNDIP [http://eprints.undip.ac.id/3265/2/20_artikel_P%27_Haryono.pdf]</ref> Wilayah yang dicakup oleh negara bagian ini meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Simalungan, Batubara, dan Asahan.<ref>{{Cite news|date=2021-06-16|title=Negara Sumatera Timur (RIS)|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/16/190000079/negara-sumatera-timur-ris|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-24|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 50 ⟶ 49:
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* {{Cite book|last=T. W. H.Schiller|first=MuhammadA. Arthur|date=20061955|url=https://{{Google books.google.com/books?id|edApNQAACAAJ|plainurl=ST9SAQAAMAAJ&newbks=0yes}}|title=Gubernur SumateraThe danFormation Paraof GubernurFederal SumateraIndonesia:1945—1949|language=en|location=[[Kota UtaraBandung|Bandung]]|publisher=BadanThe Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera UtaraHague|isbn=978|url-979-15212-0-8|languagestatus=idlive|ref={{sfnref|T.W.H.Schiller|20061955}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Silitonga|first=Hasoloan|date=2004|url=|title=Kolonel A.E. Kawilarang Komandan Sub Terr VII Komando Sumatera Memimpin Perang Gerilya di Tapanuli–Sumatera Timur Tahun 1948–1949 Agresi Militer Kolonial Belanda ke-II|language=id|location=Jakarta|publisher=Yayasan Purna Juang Sub Teritorial VII/Tapanuli–Sumatera Timur|isbn=|url-status=|ref={{sfnref|Silitonga|2004}}}}
* {{Cite report|author1=Suprayitno|author2=Indera|last3=Agustono|first3=Budi|date=1998|title=Primordialisme dan Disintegrasi Bangsa: Kasus Negara Sumatera Timur 1947—1950|url={{Google books|Lw9THQAACAAJ|plainurl=yes}}|publisher=Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara|location=Medan|ref={{sfnref|Suprayitno|Indera|Agustono|1998}}}}
* {{Cite book|last=T. W. H.|first=Muhammad|date=2006|url={{Google books|ST9SAQAAMAAJ|plainurl=yes}}|title=Gubernur Sumatera dan Para Gubernur Sumatera Utara|publisher=Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara|isbn=978-979-15212-0-8|language=id|ref={{sfnref|T.W.H.|2006}}|url-status=live}}
{{Refend}}
 
{{RIS}}
{{indoIndo-sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Republik Indonesia Serikat|Sumatera Timur]]
[[Kategori:Sejarah Sumatera Utara]]