Sekolah Tarsisius 1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Detianus Gea (bicara | kontrib)
k Penambahan pada beberapa bagian
Detianus Gea (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 16:
| jurusan =
| rentang kelas = 2 kelas setiap tingkat
| kurikulum = [[Kurikulum 2013Merdeka (Kumer)]]
| murid =
| status = Sekolah Swasta Nasional
Baris 38:
== Sejarah ==
=== TK Tarsisius 1 ===
Pada tahun [[1958]] seorang [[pastor]] bangsa [[Eropa]], yaitu [[Pastor]] H. Brocker MSC, melihat bahwa di [[Paroki]] Kemakmuran belum memiliki [[sekolah]] [[Katolik]] Kemakmuran belum memiliki [[sekolah]] [[Katolik]] yang dapat menampung anak-anak [[Katolik]]. Maka dia bersama dengan guru-guru memberanikan diri untuk membangun sebuah [[Taman Kanak-Kanak]] yang diberi nama [[Taman Kanak-Kanak]] FATIMA. Kegiatan awal proses belajar mengajar dilakukan di garasi mobil milik [[pastor]] dengan perlengkapan ala kadarnya. Setelah berjalan kira-kira dua tahun, barulah dibangun sebuah gedung sementara di lapangan badminton. Tiangnya dari kayu, kasonya dari bambu dengan atap genting. Ruang kelasnya 4 lokal. Gedung sementara ini kemudian menjadi cikal bakal dari [[Sekolah Dasar]] (SD) dan [[Sekolah Menengah Pertama]] (SMP). Lokasi gedung itu tepat di mana sekolah [[Taman Kanak-Kanak]] PAX (kini TK Tarsisius I) berdiri.
 
Guru-guru TK yang pertama terdiri dari:
Baris 54:
 
=== SD Tarsisius 1 ===
SD Tarsisius I didirikan pada tahun [[1931]] dengan nama SD TarsisiusTarcicius yang beralamat di Jl. KH. Hasyim Ashari No. 26 [[Jakarta Pusat]]. Pada awal berdirinya, SD TarsisiusTarcicius dikelola oleh Bruder-Bruder dari Kongregasi Aloysius. Kini bernaung di bawah [[Yayasan Bunda Hati Kudus]].
 
Pada tanggal 1 Januari [[1974]] SD Tarcicius oleh Bruder-Bruder Aloysius, menyerahkan pengelolaan sekolah diserahkan kepada PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran. TahunKemudian, pada tahun 1989 nama SD Tarcicius berganti nama menjadi SD Tarsisius I hingga sekarang.
 
Dalam perkembangannya PGDP Paroki Bunda Hati Kudus melalui [[Yayasan Bunda Hati Kudus]] membuka TK, SMP dan SMA Tarsisius I. Membuka pula cabang-cabang sekolah masing-masing: [[Sekolah Damai Jakarta|Sekolah Damai]] di [[Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat|Jalan Duri Selatan V Tambora, Jakarta Barat]], [[Sekolah Tarsisius 2 Jakarta|Sekolah Tarsisius II]] di Jalan Batusari Raya, [[Kebon Jeruk]], [[Jakarta Barat]], [[Sekolah Vianney Jakarta|Sekolah Vianney]] di Pondok Randu, [[Cengkareng]], [[Jakarta Barat]], [[Sekolah Tarsisius Vireta Tangerang|Sekolah Tarsisius Vireta]] di Pasar Kemis, [[Tangerang]]. Masing-masing dibuka dari tingkat [[Taman Kanak-Kanak]] s.d. SMA. Juga membuka cabang di [[Sekolah Bunda Hati Kudus Semarang|Semarang TK dan SD Bunda Hati Kudus.]]
 
=== SMP Tarsisius 1 ===
Baris 83:
Pada awal berdirinya, SMA ini bernama SMA Tarsisius dikelola oleh Pengurus Gereja dan dana Papa (Panitia yang mengurus harta benda gereja) Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran, [[Jakarta Pusat]]. Selajutnya disebut PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran. PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran Kemakmuran saat itu telah mengelola sekolah TK, SD, dan [[SMP Damai Jakarta|SMP Damai]] di Stasi Kampung Duri di Jl. Duri Selatan no 29.
 
Setelah PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran, membentuk yayasan pada tanggal 12 Januari [[1981]] yang diberi nama “[[Yayasan Bunda Hati Kudus]] ”, dan kemudian mendirikan unit sekolah TK, SD, SMP, dan [[SMA Tarsisius 2 Jakarta|SMA Tarsisius II]] pada tahun [[1989]] di [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebun Jeruk]] (TK,SD SMP Tarsisius II ubah nama nama dari TK, SD, dan SMP PAX di Jl HasyiHasyim Ashari No 26 ). Sejak saat itu nama SMA Tarsisius berubah nama menjadi SMA Tarsisius I.
 
Pada tahun pertama, sekolah ini didirikan dalam tiga kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 151 orang. Jumlah guru yang mengajar pada waktu itu sebanyak sebelas orang. Tiga orang di antaranya merupakan guru inti (Instruktur). Suatu hal yang perlu dicatat bahwa sambutan masyarakat terhadap sekolah ini sangat besar. Hal ini terbukti dengan besarnya minat orang tua untuk, menitipkan anaknya di SMU Tarsisius.