Badak jawa: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{pp-move|small=yes}}
{{Use dmy dates|date=March 2019}}
{{Speciesbox
|
| fossil_range = Pleistosen Awal – Sekarang {{Fossilrange|1.5|0}}
| image = Rhinoceros sondaicus in London Zoo.jpg
Baris 21 ⟶ 20:
| ordo = [[Perissodactyla]]
| familia = [[Rhinocerotidae]]
| genus =
| species = sondaicus
▲| species = '''''R. sondaicus'''''<ref name="MSW3">{{MSW3 Perissodactyla |id=14100067 |page=636 |heading=Species ''Rhinoceros sondaicus''}}</ref>
|
| range_map = Javan Rhino Range.svg
| range_map_upright = 1.1
Baris 30 ⟶ 29:
| subdivision = {{plainlist |
* ''Rhinoceros sondaicus sondaicus''
* ''
* ''[[:en:Lesser Indian rhinoceros|Rhinoceros sondaicus inermis]]'' (†)
}}
}}
'''Badak Jawa''' ('''''Rhinoceros sondaicus'''''){{Efn|dikenal juga sebagai '''badak Sunda''' atau '''badak bercula satu kecil'''}} adalah anggota [[terancam kritis]] dari genus ''[[Rhinoceros (genus)|Rhinoceros]]'', dari keluarga badak, [[Rhinocerotidae]], dan salah satu dari lima spesies badak yang masih ada di kawasan [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]]. Badak Jawa adalah salah satu spesies badak terkecil, bersama dengan [[Badak sumatra|badak Sumatra]], atau badak "berbulu". Mereka secara superficial mirip dengan [[Badak india|badak India]], karena memiliki lipatan kulit pelindung yang menyerupai pelindung "berlapis baja", tetapi sedikit lebih kecil, dengan panjang rata-rata {{cvt|3.1|–|3.2|m|ft}} dan tinggi {{cvt|1.4|–|1.7|m|ft}}. Spesimen terberat memiliki bobot sekitar 2.300 kg/2,3 ton (2,54 ton pendek), mirip dengan badak hitam.<ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/animal/Javan-rhinoceros|title=Javan Rhinoceros Population, Habitat, & Facts (Britannica)|author=Dinerstein, Eric|date=24 April 2009|publisher=Britannica.com}}</ref> Namun, berbeda dengan cula panjang dan berpotensi mematikan dari [[badak hitam]] atau [[badak putih]] di Afrika, cula tunggal spesies Jawa (hanya ada pada jantan) biasanya lebih pendek dari {{cvt|25|cm}}.
Hingga pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, badak Jawa menyebar hingga melampaui pulau [[Jawa]] dan [[Sumatra]] ke daratan Asia Tenggara dan [[Indochina]], barat laut hingga [[India Timur]], [[Bhutan]], dan selatan [[ Penurunan populasi badak Jawa terutama disebabkan oleh [[perburuan liar]], karena cula jantan yang—meskipun hanya terbuat dari [[keratin]]—sangat dihargai dalam [[pengobatan tradisional Tiongkok]], dengan harga mencapai US$30.000 per kg di [[pasar gelap]].<ref name="Dinerstein" />{{rp|31}} Seiring dengan meningkatnya kehadiran orang [[Hindia Belanda|Belanda kolonial]] dan Eropa lainnya di wilayahnya, terutama pada 1700-1800an, [[perburuan trofi]] juga menjadi ancaman serius. Hilangnya habitat dan pertumbuhan populasi manusia yang masif (terutama pasca perang, seperti [[Perang Vietnam]]) juga turut menyebabkan penurunan populasinya dan menghambat pemulihan spesies.<ref name="Santiapillai">{{cite journal |last=Santiapillai |first=C. |year=1992 |title=Javan rhinoceros in Vietnam |journal=Pachyderm |volume=15 |pages=25–27 |url=http://www.poachingfacts.com/docs/Pachyderm/pachy15.pdf#page=26}}</ref> Wilayah yang tersisa berada dalam satu [[wilayah yang dilindungi]] secara nasional, dan Ujung Kulon juga merupakan [[UNESCO]] [[Situs Warisan Dunia]]. Namun demikian, batas taman yang pedesaan dan berpotensi kasar berarti penegakan hukum tidak dapat hadir secara merata di semua tempat setiap saat; di beberapa area, kurangnya keamanan ini masih menempatkan spesies pada risiko dari pemburu liar, paparan penyakit, dan, pada akhirnya, hilangnya keragaman genetik—yang mengarah pada "penyempitan leher botol" genetik (yaitu, [[depresi inbreeding]]).<ref>{{Cite web |last=Centre |first=UNESCO World Heritage |title=Ujung Kulon National Park |url=https://whc.unesco.org/en/list/608/ |access-date=2023-09-07 |website=UNESCO World Heritage Centre |language=en}}</ref>
Baris 41 ⟶ 42:
== Penamaan dan taksonomi ==
Nama genus ''Rhinoceros'' berasal dari dua kata [[Bahasa Yunani Kuno|Yunani kuno]] ῥίς (ris) yang berarti "hidung" dan κέρας (keras) yang berarti "cula binatang".<ref>{{Cite book|last=Liddell, H. G.|last2=Scott, R.|year=1940|title=A Greek-English Lexicon|location=Oxford|publisher=Clarendon Press|edition=Revised and augmented|chapter=ῥίς|chapter-url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Dr(i%2Fs}}</ref><ref>{{Cite book|last=Liddell, H. G.|last2=Scott, R.|year=1940|title=A Greek-English Lexicon|location=Oxford|publisher=Clarendon Press|edition=Revised and augmented|chapter=κέρᾳ|chapter-url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Dke%2Fras}}</ref> Sementara itu, ''sondaicus'' berasal dari ''[[Sundaland|sunda]]'', sebuah wilayah [[
Penelitian pertama badak Jawa dilakukan pada [[1787]], ketika dua binatang ditembak di Jawa. Tulang badak Jawa dikirim ke [[Petrus Camper]] (Belanda), tetapi ia meninggal pada [[1789]] sebelum sempat menerbitkan penemuannya bahwa badak jawa merupakan spesies tersendiri. Badak Jawa lainnya ditembak di [[Pulau Sumatra]] oleh [[Alfred Duvaucel]], dan mengirim spesimen ke ayah tirinya, [[Georges Cuvier]] ([[Prancis]]). Cuvier menyadari binatang ini sebagai spesies tersendiri pada [[1822]], dan pada tahun yang sama diidentifikasi oleh [[Anselme Gaëtan Desmarest]].
Baris 47 ⟶ 48:
[[Anselme Gaëtan Desmarest]] menggunakan nama ilmiah ''Rhinoceros sondaicus'' untuk mendeskripsikan badak dari Jawa yang dikirim ke [[Museum Nasional Sejarah Alam Prancis|Museum Nasional Sejarah Alam]] di Prancis oleh [[Pierre-Médard Diard]] dan [[Alfred Duvaucel]].<ref name="Desmarest1822">{{Cite book|last=Desmarest, A. G.|year=1822|title=Mammalogie, ou, Description des espèces de mammifères|location=Paris|publisher=Mme Agasse|volume=2|pages=399–400|chapter=Rhinocéros des Îles de La Sonde|chapter-url=https://archive.org/details/mammalogieoudesc02desm/page/399}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Rookmaaker|first=L.C.|year=1982|title=The type locality of the Javan Rhinoceros (''Rhinoceros sondaicus'' Desmarest, 1822)|url=http://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/117/1175861997.pdf|journal=Zeitschrift für Säugetierkunde|volume=47|issue=6|pages=381–382}}</ref> Sepanjang abad ke-19, berbagai spesimen badak tak bercula juga dideskripsikan:
* ''Rhinoceros inermis,'' diusulkan oleh [[René-Primevère Lesson|René Lesson]] pada1838 untuk badak betina tanpa cula yang ditembak di [[Sundarban
* ''Rhinoceros nasalis'' dan ''Rhinoceros floweri,'' diusulkan oleh [[John Edward Gray]] pada 1867, dua nama untuk tengkorak badak yang masing-masing ditemukan di Kalimantan dan Sumatra.<ref>{{Cite journal|last=Gray, J. E.|year=1864|title=Observations on the preserved specimens and skeletons of the Rhinocerotidae in the collection of the British Museum and Royal College of Surgeons, including the descriptions of three new species|url=https://archive.org/details/proceedingsofzoo1867zool/page/1012|journal=Proceedings of the Zoological Society of London|volume=1867|pages=1003–1032}}</ref>
* ''Rhinoceros annamiticus,'' diusulkan oleh [[Pierre Marie Heude]] pada 1892 untuk spesimen yang ditemukan di Vietnam.<ref>{{Cite journal|last=Heude, P. M.|year=1892|title=Étude sur les suillens. Chapitre II|journal=Mémoires concernant l'Histoire naturelle de l'Empire chinois; par des Pères de la Compagnie de Jésus|volume=2|pages=85–115, XIX–XXIX}}</ref>
Baris 72 ⟶ 73:
== Penyebaran dan habitat ==
[[
Perkiraan yang paling optimistis memperkirakan bahwa lebih sedikit dari 100 badak Jawa masih ada di alam bebas. Mereka dianggap sebagai mamalia yang paling terancam; walaupun masih terdapat badak Sumatra yang tempat hidupnya tidak dilindungi seperti badak Jawa, dan beberapa pelindung alam menganggap mereka memiliki risiko yang lebih besar. Badak Jawa diketahui masih hidup di dua tempat, [[Taman Nasional Ujung Kulon]] di ujung barat pulau Jawa dan [[Taman Nasional Cat Tien]] yang terletak sekitar 150 km sebelah utara [[Kota Ho Chi Minh]].<ref name=CG/><ref name=NYT/>
Baris 87 ⟶ 88:
=== Makanan ===
Badak Jawa adalah [[
=== Reproduksi ===
Baris 136 ⟶ 137:
Penelitian awal [[WWF]] mengidentifikasi habitat yang cocok, aman dan relatif dekat adalah [[Taman Nasional Halimun]] di [[Gunung Salak]], [[Jawa Barat]], yang dulu merupakan habitat Badak Jawa. Jika habitat kedua ditemukan, maka badak yang sehat, baik, dan memenuhi kriteria di Ujung Kulon akan dikirim ke wilayah yang baru. Habitat ini juga akan menjamin keamanan populasinya.<ref name="habitat"/>
==
{{Reflist|2|refs =
<ref name="IUCN2008">
Baris 142 ⟶ 143:
</ref>
}}
=== Catatan kaki ===
{{Notelist}}
== Pranala luar ==
Baris 160 ⟶ 164:
[[Kategori:Fauna Asia Tenggara]]
[[Kategori:Megafauna Eurasia]]
{{hewan-stub}}
|