Jaringan telepon di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(29 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Jaringan telepon di Indonesia''' pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu [[jaringan]] tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap dapat dinikmati melalui [[telepon]] rumah atau kantor yang biasanya menggunakan [[kabel]]. Jaringan tetap di Indonesia meliputi jaringan telepon lokal, ▼
▲'''Jaringan telepon di Indonesia''' pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu [[jaringan tetap]]
== Sejarah
Sebelum ditemukannya telepon, manusia sudah mengenal [[surat]] dan [[telegraf]]. Lamanya proses yang dibutuhkan untuk mengirim surat menyebabkan sebagian besar orang beralih pada [[telegraf]] yang menyebabkan kantor-kantor telegraf sangat sibuk pada pertengahan tahun 1800-an. Telegraf dapat mengirimkan pesan dalam bentuk titik dan garis yang dikenal sebagai [[kode Morse]] dengan menggunakan listrik. Oleh sebab itu, penyampaian pesan bisa berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan surat. Sejak adanya percobaan mengenai [[bunyi]], [[listrik]], dan telegraf, sangat banyak peneliti yang berusaha mencari cara untuk menyempurnakan cara orang berkomunikasi. Salah satu dari peneliti tersebut adalah [[Alexander Graham Bell]]. ''Bell'' adalah seorang guru yang pada tahun [[1865]] memulai percobaannya dengan mengukur tinggi-rendah [[nada]] dan [[getaran]] [[bunyi]]. Percobaan ini mendorongnya pada suatu hal baru, yaitu penelitian tentang bunyi, khususnya penelitian tentang bisa atau tidaknya bunyi dikirim secara [[elektronik]] melalui kawat telegraf.
Awalnya ''Bell'' merancang suatu alat yang dinamakan [[telegraf harmonis]], namun penelitiannya tentang gelombang bunyi yang merambat melalui [[telinga]] manusia memunculkan gagasan baru untuk membuat telepon. Pada awal tahun [[1875]], ''Bell'' melanjutkan penelitiannya dengan dibantu oleh asistennya yang bernama Thomas Watson. Pada tanggal [[7 Maret]] [[1876]] ''Bell'' mengajukan hak paten|paten atas alat ciptaannya yang mampu mengantarkan bunyi tertentu. Beberapa bulan setelah ''Bell'' berhasil dengan telepon buatannya,
== Penyebaran
Sebelum adanya telepon di Indonesia, pemanfaatan telekomunikasi dilakukan dengan telegraf. Pemanfaatan telegraf ini dimulai sejak saluran telegraf pertama dibuka pada tanggal <u>23</u> Oktober 1855 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Sejak hadirnya telegraf elektromagnetik yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), jasa telegraf dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas di 28 kantor telegraf. Selain itu, [[kabel]] laut juga telah terpasang antara Jakarta dan Singapura, kemudian juga dari Jawa (Banyuwangi) ke Australia (Darwin). Beberapa tahun setelah penggunaan telegraf, muncullah jaringan telepon lokal di Indonesia dan menyebar secara cepat pada sebagian besar wilayah Indonesia.
=== Tahun 1882-1884 ===
Pada tanggal 16 Oktober 1882 jaringan telepon lokal pertama sekali digunakan di Indonesia yang diselenggarakan oleh pihak swasta yang mendapat izin konsesi selama 25 tahun. Jaringan telepon yang pertama ini menghubungkan Gambir dan Tanjung Priok (Batavia). Selanjutnya, pada tahun <u>1884</u> jaringan telepon dibangun di Semarang dan Surabaya. Khusus untuk hubungan telepon interlokal, perusahaan Intercommunaal Telefoon Maatschappij memperoleh konsesi selama dua puluh lima tahun untuk hubungan Batavia-Semarang, selanjutnya Batavia-Surabaya, disusul Batavia-Bogor dan kemudian Bandung-Sukabumi. Dalam pengembangan jaringan telepon ternyata perusahaan-perusahaan telepon itu hanya membuka hubungan telepon di kota-kota besar yang mendatangkan untung saja sehingga penyebaran jaringan telepon tidak merata.
=== Tahun 1906 ===
Baris 20 ⟶ 18:
=== Tahun 1967 ===
Perusahaan telekomunikasi selesai dengan pembangunan jaringan telekomunikasi Nusantara yang meliputi proyek [[gelombang mikro]] lintas
=== Tahun 1976 ===
Baris 26 ⟶ 24:
=== Tahun 2009 ===
Sejauh ini tercatat sebanyak 31.000 desa di sejumlah daerah Indonesia belum memiliki jaringan telepon. Pemerintah Indonesia sedang berupaya membangun jaringan di desa-desa tersebut agar masyarakatnya juga dapat menikmati fasilitas [[telepon]] dan [[internet]].
== Perusahaan penyedia jaringan telepon ==
Perusahaan penyedia jaringan telepon di Indonesia pada awalnya hanya Perusahaan Negara Telekomunikasi yang merupakan BUMN dan pecahan dari Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.
Pada tahun <u>1991</u> Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) [[Telekomunikasi Indonesia]]. Dalam kurun waktu yang cukup panjang <u>PT</u>. Telkom memonopoli jaringan telepon tetap di Indonesia setelah [[Indosat]] dijual pada perusahaan swasta milik Singapura, lalu tahun 2002 duopoli penyelenggarakan telekomunikasi lokal dimulai. Pasar bebas telekomunikasi memberi jalan bagi perusahaan-perusahaan lainnya ikut berkembang.
{| class="wikitable"
Baris 53 ⟶ 51:
== Peluang ==
Beberapa hal yang mendukung perkembangan jaringan telepon di Indonesia saat ini adalah
* Adanya tenaga yang lebih ahli dan terampil dalam membangun jaringan
Baris 61 ⟶ 59:
== Tantangan ==
Tantangan yang dimaksudkan disini adalah hambatan-hambatan dalam proses perkembangan dan penyebaran jaringan telepon di Indonesia. Beberapa hambatan tersebut adalah
* Keterbatasan dana yang disediakan pemerintah dan perusahaan penyedia jaringan telepon
Baris 70 ⟶ 68:
== Referensi ==
* Jennifer Fandel, Alexander Graham Bell dan Telepon, 2008.
* M.A.M.Mirabito & B.L. Morgenstem, New Communication Technology
== Pranala luar ==
* [http://library.sbm.itb.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitb-gdl-panjirizki-958 Telkom dan Indosat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304133551/http://library.sbm.itb.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitb-gdl-panjirizki-958 |date=2016-03-04 }}
* [http://www.te.ugm.ac.id/~lilik/seminar/5_DirjenPosTel_BasukYusufIskandar.pdf Perkembangan telekomunikasi Indonesia]
* [http://www.herusutadi.com/tulisan/t20040419.shtml Peluang dan tantangan perusahaan telekomunikasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090331073341/http://www.herusutadi.com/tulisan/t20040419.shtml |date=2009-03-31 }}
[[Kategori:Komunikasi di Indonesia]]
|