Serie A 1994–1995: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
Musim ini merupakan musim pertama Serie A memberikan tiga angka untuk setiap kemenangan. Pelatih [[Juventus F.C.|Juventus]], [[Marcello Lippi]] menggunakan formasi 4-3-3 yang agresif dengan hasil hanya menderita 7 kekalahan ditambah 4 kali bermain seri. ''Bianconeri'' mampu memanfaatkan peraturan terbaru ini dengan baik.
==Personel dan Sponsor==
Baris 124 ⟶ 121:
|Bongioanni Caldaie
|}
== Musim 1994-1995 ==
Pada musim ini, untuk pertama kalinya diperkenalkan tiga poin untuk satu kemenangan. Selain itu, setelah 32 tahun, [[Calcio Padova|Padova]] kembali ke Serie A setelah menang play-off atas Cesena. Padova menyusul [[ACF Fiorentina|Fiorentina]], [[S.S.C. Bari|Bari]] dan [[Brescia Calcio|Brescia]].
===Transfer Pemain===
Musim ini menjadi perubahan besar dalam manajemen Juventus. Kepemilikan Juventus diambil alih oleh [[Gianni Agnelli]] yang dibantu saudaranya [[Umberto Agnelli]]. Mereka lantas membangun struktur manajemen Juventus yang diisi oleh [[Luciano Moggi]], Antonio Giraudo dan [[Roberto Bettega]]. Juventus kemudian membeli beberapa pemain penting, terutama di bagian bek dan gelandang. Di awal musim, mereka membeli gelandang asal Prancis dan Portugal, [[Didier Deschamps]] dan [[Paulo Sousa]]. Juve juga menggaet pemain muda [[Alessio Tacchinardi]] serta [[Ciro Ferrara]]. Untuk melengkapi perubahan ini, Juventus mengontrak [[Marcello Lippi]] menjadi pelatih. Setelah ditunjang pemain baru, lini serang ''Bianconeri'' yang terdiri dari [[Gianluca Vialli|Vialli]], Ravanelli dan ''youngster'' [[Alessandro Del Piero|Del Piero]] membuat Juve sangat kuat dalam fisik dan serangan.
Saat bursa transfer musim panas, [[AC Milan]] yang mengincar juara empat kali berturut-turut tidak banyak melakukan perubahan kecuali kembalinya [[Ruud Gullit]] dari Sampdoria. [[Inter Milan]] yang dilatih oleh [[Ottavio Bianchi]] membeli kiper timnas Italia, [[Gianluca Pagliuca]] yang ditukar dengan [[Walter Zenga]] dan Riccardo Ferri yang hijrah ke Sampdoria.
[[Lazio]] yang memiliki ''owner'' baru juga melakukan perubahan besar. Mereka mengontrak [[Zdeněk Zeman]] sebagai pelatih ditambah tiga pemain baru: Jose Chamot, Roberto Rambaudi dan Giorgio Venturin. Zeman mengandalakn trio lini serang yang tajam pada [[Alen Bokšić|Bokšić]]-[[Pierluigi Casiraghi|Casiraghi]]-[[Giuseppe Signori|Signori]]. Parma yang semakin berambisi meraih gelar mendatangkan mantan pemain Juventus [[Dino Baggio]] dan [[Fernando Couto]], sedangkan [[AS Roma]] membeli Francesco Moriero, Jonas Thern dan [[Daniel Fonseca]]. Roma juga memberikan kesempatan yang besar pada pemain muda potensial yang berusia 18 tahun, [[Francesco Totti]].
[[Fiorentina]] yang dilatih [[Claudio Ranieri]] membeli Márcio Santos yang baru saja juara [[Piala Dunia FIFA 1994|Piala Dunia 1994]] bersama Seleção serta pemain muda [[Rui Costa]]. Mereka akan membantu Batistuta dalam mencetak gol untuk ''La Viola''. [[Torino]] memperkuat lini pertahanannya dengan mendatangkan [[Gianluca Pessotto]] dan Jocelyn Angloma serta [[Abédi Pelé]] dan [[Ruggiero Rizzitelli]] untuk lini serang. [[Napoli]] yang baru keluar dari kebangkrutan di musim sebelumnya membeli Benito Carbone serta 3 pemain asing yaitu André Cruz, Alain Boghossian dan Freddy Rincón.
Tim promosi [[S.S.C. Bari|Bari]] merekrut penyerang Kolombia Miguel Guerrero, sedangkan [[Cagliari Calcio|Cagliari]] yang dilatih [[Óscar Tabárez]] mendapatkan Roberto Muzzi dari AS Roma. [[U.S. Cremonese|Cremonese]] meminjam pemain muda Sampdoria, [[Enrico Chiesa]] dalam upaya untuk menambah lini serang. [[A.C. Reggiana 1919|Reggiana]] memanggil kembali Michael Padovano serta merekrut Sunday Oliseh asal Nigeria.
Bursa transfer musim ini juga diwarnai rekor baru. [[Genoa C.F.C.|Genoa]] membeli [[Kazuyoshi Miura]], pemain Jepang pertama yang bermain di Serie A, sedangkan Padova yang baru promosi kembali ke Serie A merekrut Alexi Lalas, pemain Amerika Serikat pertama yang bermain di Italia.
== Klasemen Akhir ==
Baris 161 ⟶ 174:
| style="font-weight: normal;background-color:#BBF3FF;" | +35
| style="font-weight: bold;background-color:#BBF3FF;" |63
| rowspan="1" style="font-weight: normal;background-color:#BBF3FF;" |
|-
! scope="row" style="text-align: center;font-weight: normal;background-color:#BBF3BB;" |3
Baris 185 ⟶ 198:
| style="font-weight: normal;background-color:#BBF3FF;" | +21
| style="font-weight: bold;background-color:#BBF3FF;" |60
| rowspan="3" style="font-weight: normal;background-color:#BBF3FF;" |
|-
! scope="row" style="text-align: center;font-weight: normal;background-color:#BBF3FF;" |5
Baris 309 ⟶ 322:
| style="font-weight: bold;background-color:#FFBBBB;" |40<ref name="table_hth_GEN0.95556305533068" group="lower-alpha">Loser of relegation tie-breaker 1-1*(4:5) vs Padova. (10 June 1997).
Relegated to 1997-98 Serie B</ref>
| rowspan="4" style="font-weight: normal;background-color:#FFBBBB;" |Degradasi ke [[1995–96 Serie B|Serie B]] musim 1995-96
|-
! scope="row" style="text-align: center;font-weight: normal;background-color:#FFBBBB;" |16
|