Terompet telinga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Terompet Telingatelinga''' menjadiadalah sebuah alat yang menginspirasi dalam mengurangi ''noise'' dalam proses komunikasi. Proses ''[[komunikasi]]'' yang baik bukanlah proses yang terjadi satu arah melainkan proses yang terjadi dua arah. Dimana dalam proses komunikasi terdapat ''sender'' dan ''receiver''. ''sender'' merupakan orang atau pihak yang menyampaikan pesan, sedangkan ''receiver'' adalah orang atau pihak yang menerima pesan. Agar proses komunikasi berjalan dengan baik, dimana pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima pesan , tentu saja gangguan dalam berjalannya proses komunikasi harus dikurangi. Salah satu contoh gangguan dalam berkomunikasi adalah kondisi fisik dari pengirim maupun penerima pesan yang kurang baik. Sebagai contoh, penyakit ''[[Tuli]]''. Seseorang yang menderita penyakit Tuli tentu saja mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan berupa suara atau bunyi-bunyian tentu saja tidak dapat diterima dengan baik oleh penderita penyakit ini. Namun seiring perkembangan ''[[teknologi]]'', penderita penyakit tuli tidak perlu khawatir dengan kesulitan berkomunikasi dan merasa rendah diri dengan penyakit yang dideritanya. Bagi mereka penderita penyakit ini dapat menggunakan [[alat bantu dengar]] yang akan memberi kemudahan dalam berkomunikasi.
{{rapikan}}
==TEROMPET TELINGA==
 
=== Sejarah= ==
Alat bantu dengar berupa terompet telinga yang tercatat dalam karya sastra [[Yunani]] Klasik oleh [[Homer]] dalam Iliad merupakan sebuah alat yang berbentuk kerucut seperti cerobong yang dirancang untuk mendapatkan energi suara dan mengarahkannya ke [[saluran telinga]]. Terompet telinga ini muncul pertama kali pada masa Yunani Kuno sekitar tahun 550 sebelum masehi. Alat ini dibuat oleh seorang penulis dan ilmuwan Yunani, yaitu [[Alcmaeon dari Croton]]. Sekitar tahun 300 Sebelum Masehi, orang Yunani kuno mengimpor kulit kerang ke [[Phoenicia]] sebagai terompet telinga. Kulit kerang yang kemudian di ubah menjadi terompet telinga ini kemudian dicat dengan warna menarik sehingga dapat dijual. Awal dari tujuan dibuatnya terompet telinga ini oleh ilmuwan yunani tersebut bukanlah sebagai alat bantu dengar bagi penderita tuli melainkan sebagai alat yang dirancang untuk membantu mendengar suara dengan jarak jauh ketika sedang berburu ataupun untuk keperluan militer. Tentu saja alat ini memberikan kemudahan dalam berkomunikasi ketika berburu atau untuk keperluan militer. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi untuk mengembangkan terompet telinga sebagai alat bantu dengar untuk berkomunikasi bagi penderita tuli.
 
=== Perkembangan Adopsiadopsi terompet Terompettelinga Telinga===
'''Terompet Telinga''' menjadi sebuah alat yang menginspirasi dalam mengurangi ''noise'' dalam proses komunikasi. Proses ''[[komunikasi]]'' yang baik bukanlah proses yang terjadi satu arah melainkan proses yang terjadi dua arah. Dimana dalam proses komunikasi terdapat ''sender'' dan ''receiver''. ''sender'' merupakan orang atau pihak yang menyampaikan pesan, sedangkan ''receiver'' adalah orang atau pihak yang menerima pesan. Agar proses komunikasi berjalan dengan baik, dimana pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima pesan , tentu saja gangguan dalam berjalannya proses komunikasi harus dikurangi. Salah satu contoh gangguan dalam berkomunikasi adalah kondisi fisik dari pengirim maupun penerima pesan yang kurang baik. Sebagai contoh, penyakit ''[[Tuli]]''. Seseorang yang menderita penyakit Tuli tentu saja mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan berupa suara atau bunyi-bunyian tentu saja tidak dapat diterima dengan baik oleh penderita penyakit ini. Namun seiring perkembangan ''[[teknologi]]'', penderita penyakit tuli tidak perlu khawatir dengan kesulitan berkomunikasi dan merasa rendah diri dengan penyakit yang dideritanya. Bagi mereka penderita penyakit ini dapat menggunakan [[alat bantu dengar]] yang akan memberi kemudahan dalam berkomunikasi.
Gagasan [[terompet]] [[telinga]] kemudian dikembangkan menjadi terompet telinga moderenmodern yang lebih canggih. Terompet telinga dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk membantu orang tuli agar dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik.
* [[1591-1670]], terompet telinga modern dicatat dalam karya ilmuwan Belgia [[Jean Leurechon]] dalam buku [[Recreations Mathematiques]] yang kemudian diterbitkan pada tahun [[1624]].
* Perajin terompet telinga pertama di [[Inggris]] adalah [[Bevan]] di [[London]] tahun [[1715]].
* Pada tahun [[1898]], perusahaan [[Diktograf]] [[Amerika Serikat]] membuat alat bantu dengar modern yang menggunakan mikropon karbon.
* Pada tahun [[1954]], alat bantu dengar yang terinspirasi dari terompet telinga memiliki bentuk yang semakin kecil sehingga dapat dipasang di gagang kacamata.
* Pada tahun [[1955]], alat bantu dengar digital yang dapat dipasang di dalam telinga.
* Pada tahun [[1970-an]], [[Professor Graeme Clark]] dari [[Melbourne]] mempelopori teknik implantasi alat bantu dengar yang sebelumnya dilakukan oleh Rod sauders di Melbourne, [[Australia]].
* Pada tahun [[1984]], [[Cochlear Implant]] dilakukan pertama kali di Amerika Serikat setelah adanya persetujuan dari ''US Federal Drug Administration'' (Badan POM Amerika Serikat).
 
Terompet telinga ini menginspirasikan pembuatan alat bantu dengar dengan tujuan agar proses komunikasi tetap berjalan lancar . Pasalnya komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan menjadi sangat berkembang. Hal ini menginspirasi adanya operasi implantasi alat bantu dengar.
 
== Implantasi alat bantu dengar ==
===Sejarah===
'''Implantasi alat bantu dengar''' berupa koklea atau rumah siput adalah tindakan menanam elektrode untuk organ pendengaran yang berisi saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam. Implantasi ini dilakukan kepada penderita gangguan pendengaran atau Tuli. Ketulian ini disebabkan oleh sejumlah masalah pada telinga bagian luar dan tengah, yang menghalangi bunyi sehingga tidak sampai ke bagian telinga dalam. Terhambatnya bunyi ini dapat diakibatkan oleh kotoran telinga, infeksi, penimbunan cairan, atau adanya lubang di gendang telinga. Penanganan gangguan pendengaran ini dapat dilakukan dengan operasi implantasi alat bantu dengar. Elektrode yang merupakan alat bantu dengar yang akan ditanam akan berfungsi sebagai koklea organ pendengaran. Pelaksanaan operasi pemasangan alat bantu dengar terdiri atas dua komponen, yang terdiri dari komponen luar dan komponen dalam. Komponen luar terdiri atas speech processor, mikrofon dan pemancar. Komponen dalam terdiri atas alat penerima dan elektrode yang dipasang di dalam tubuh pasien. Tahapan pertama untuk melakukan implantasi alat bantu dengra ini yaitu seleksi kandidat yang merupakan penentuan terhadap pasien apakah layak dioperasi atau tidak. Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh meliputi aspek medis, psikologis, dan social pasien.
Alat bantu dengar berupa terompet telinga yang tercatat dalam karya sastra [[Yunani]] Klasik oleh [[Homer]] dalam Iliad merupakan sebuah alat yang berbentuk kerucut seperti cerobong yang dirancang untuk mendapatkan energi suara dan mengarahkannya ke [[saluran telinga]]. Terompet telinga ini muncul pertama kali pada masa Yunani Kuno sekitar tahun 550 sebelum masehi. Alat ini dibuat oleh seorang penulis dan ilmuwan Yunani, yaitu [[Alcmaeon dari Croton]]. Sekitar tahun 300 Sebelum Masehi, orang Yunani kuno mengimpor kulit kerang ke [[Phoenicia]] sebagai terompet telinga. Kulit kerang yang kemudian di ubah menjadi terompet telinga ini kemudian dicat dengan warna menarik sehingga dapat dijual. Awal dari tujuan dibuatnya terompet telinga ini oleh ilmuwan yunani tersebut bukanlah sebagai alat bantu dengar bagi penderita tuli melainkan sebagai alat yang dirancang untuk membantu mendengar suara dengan jarak jauh ketika sedang berburu ataupun untuk keperluan militer. Tentu saja alat ini memberikan kemudahan dalam berkomunikasi ketika berburu atau untuk keperluan militer. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi untuk mengembangkan terompet telinga sebagai alat bantu dengar untuk berkomunikasi bagi penderita tuli.
 
Teknologi ini terus dikembangkan di Indonesia. Proses operasi implantasi alat bantu dengar pertama kali di Indonesia dilakukan oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Operasi dilakukan terhadap pasien laki-laki berumur 9 tahun. Operasi dilakukan selama 1.5 jam. Operasi ini akan optimal bila dilakukan pada pasien anak-anak yang berusia dua atau tiga tahun. Berdasarkan data yang ada bahwa penderita gangguan pendengaran sejak lahir berkisar 0.1 persen dari jumlah populasi di Indonesia. Hal ini harus segera di atasi karena perkembangan anak dalm bicara dan bahasa adalah tergantung kemampuannya untuk mendengar. Operasi ini tergolong operasi yang mahal karena paling tidak membutuhkan biaya yang berkisar antara 350 – 400 juta per orang. Dengan adanya implantasi alat bantu dengar ini para penderita gangguan telinga tidak perlu khawatir lagi dengan proses komunikasi yang akan dilakukan.
===Perkembangan Adopsi Terompet Telinga===
 
== Lihat pula ==
Gagasan [[terompet]] [[telinga]] kemudian dikembangkan menjadi terompet telinga moderen yang lebih canggih. Terompet telinga dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk membantu orang tuli agar dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik.
* [[Terompet]]
* [[Telinga]]
 
== Referensi ==
* [[1591-1670]], terompet telinga modern dicatat dalam karya ilmuwan Belgia [[Jean Leurechon]] dalam buku [[Recreations Mathematiques]] yang kemudian diterbitkan pada tahun [[1624]].
* Sartika, ayu (2007)."Terompet Telinga", Depok: FISIP UI
* Perajin terompet telinga pertama di [[Inggris]] adalah [[Bevan]] di [[London]] tahun [[1715]].
* Pada tahun [[1898]], perusahaan [[Diktograf]] [[Amerika Serikat]] membuat alat bantu dengar modern yang menggunakan mikropon karbon.
* Pada tahun [[1954]], alat bantu dengar yang terinspirasi dari terompet telinga memiliki bentuk yang semakin kecil sehingga dapat dipasang di gagang kacamata.
* Pada tahun [[1955]], alat bantu dengar digital yang dapat dipasang di dalam telinga.
* Pada tahun [[1970-an]], [[Professor Graeme Clark]] dari [[Melbourne]] mempelopori teknik implantasi alat bantu dengar yang sebelumnya dilakukan oleh Rod sauders di Melbourne, [[Australia]].
* Pada tahun [[1984]], [[Cochlear Implant]] dilakukan pertama kali di Amerika Serikat setelah adanya persetujuan dari ''US Federal Drug Administration'' (Badan POM Amerika Serikat).
 
== Pranala luar ==
Perkembangan teknologi yang dilakukan pada Terompet Telinga tentu saja memberikan manfaat yang begitu besar, khususnya bagi penderita penyakit tuli. Dengan adanya terompet telinga yang kemudian berfungsi sebagai alat bantu dengar diharapkan proses komunikasi berjalan dengan lancar dan tidak terbatas untuk orang dengan kondisi fisik yang baik.
* http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2008/10/19/15380711/asal.usul.alat.bantu.dengar{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://www.rmexpose.com/detail.php?id=12276&judul=Implan%20Koklea,%20Solusi%20Untuk%20Anak%20Tuli {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305033011/http://www.rmexpose.com/detail.php?id=12276&judul=Implan%20Koklea,%20Solusi%20Untuk%20Anak%20Tuli |date=2016-03-05 }}
 
[[Kategori:Alat bantu dengar]]
* Referensi : www.ayusartikayuliarti.wordpress.com