Menara Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Menara Jakarta''' adalah sebuah menara yang pernah dicanangkan di ibu kota [[Jakarta]], [[Indonesia]], terletak di
[http://properti.kompas.com/read/2010/07/15/15172527/Desain.Menara.Jakarta.Berubah Desain Menara Jakarta Berubah]. Diakses pada: 24 September 2011.</ref> Jika dilanjutkan, gedung ini masuk ke dalam jajaran gedung-gedung tertinggi di dunia.
Baris 11:
Pembangunan menara itu pada awalnya dikembangkan oleh trio usahawan besar, yakni [[Sudwikatmono]], [[Prajogo Pangestu]], dan [[Henry Pribadi]], melalui PT Indocitra Graha Bawana. Biayanya diperkirakan sekitar 400 juta dollar AS (waktu itu masih sekitar Rp 900 miliar).
Semula, Menara
Perusahaan-perusahaan desain arsitektur kaliber internasional diundang berpartisipasi dalam sebuah sayembara desain arsitektur untuk gedung tersebut. Ketentuan sayembara tersebut adalah bahwa gedung tersebut harus mengandung lambang [[Trilogi Pembangunan]], [[Pancasila]], dan [[17 Agustus]] (hari kemerdekaan [[Republik Indonesia]]). Desain dan maket menara itu diperlihatkan kepada Mensesneg (waktu itu) [[Moerdiono]] selaku Ketua Badan Pengelola dan Pengembangan Bandar Baru Kemayoran di [[Sekretariat Negara]].
Baris 31:
Pembangunan menara tetap dibangun sampai 2009
=== Peresmian dan Visi
Pada bulan Januari 2010, [[Prajogo Pangestu]] menjadi pemegang saham mayoritas dari PT Prasada Japa Pamudja setelah [[Henry Pribadi]] melepas seluruh kepemilikan sahamnya kepada Prajogo di proyek Menara Jakarta. Sedangkan empat pemegang saham lainnya yaitu [[Sohat Chairil]] (pengusaha batubara), Harus Sebastian ([[Senayan City]]), Abraham Alex Tanuseputra (pengusaha apotek dan pendiri Gereja Bethany Indonesia), dan [[Kelompok Kompas Gramedia]], masih tetap dalam konsorsium.<ref name="prayogo">{{cite news
|first =
Baris 64:
}}</ref>
Oktober 2010, Setelah berjalan hampir 7 tahun dan menghabiskan dana tidak kurang dari Rp 300 miliar, pembangunan Menara
|first =
|last =
|