Jalur kereta api Jakarta Kota–Bogor–Padalarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
memindahkan sejarah jalur nambo dari artikel kereta api babarandek ke artikel ini
 
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| end = [[Stasiun Padalarang|Padalarang]]
| stations = 50
| open = 18721871-1884
| owner =*[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]
*[[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] (pemilik aset tanah dan bangunan stasiun)
Baris 22:
***[[Stasiun Citayam|Citayam]]–[[Stasiun Nambo|Nambo]]
**[[Daerah Operasi I Jakarta]]
*** {{sta|Jakarta Kota}}
*** {{sta|Gambir}}
*** {{sta|Bogor}}
***Bogor–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
**[[Daerah Operasi II Bandung]]
Baris 117 ⟶ 120:
{{main|Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg}}
[[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS) adalah perusahaan kereta api komersial pertama di Hindia Belanda, yang dibentuk pada tanggal 27 Agustus 1863, menurut akta notaris Amya Esser di [[Amsterdam]].<ref>{{cite book|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij}}</ref> Perusahaan ini rencananya akan mengoperasikan kereta api di seluruh wilayah Hindia Belanda. Jalur pertamanya sendiri adalah Samarang–Vorstenlanden (dimulai dari segmen pertama Samarang–Tangoeng, 10 Agustus 1867). Dalam buku ''de Spoorweg Samarang–Vorstenlanden'' karya J.P. de Bordes (dirut NIS), disebutkan bahwa jalur ini merupakan bagian dari konsesi pembangunan dua jalur kereta api oleh NIS, yaitu Samarang–Vorstenlanden dan Batavia–Buitenzorg.<ref>{{Cite book|title=de Spoorweg Samarang-Vorstenlanden|last=Bordes|first=J.P.|publisher=de Gebroeders van Cleef|year=1870|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> Untuk jalur kereta api Batavia–Buitenzorg ini ternyata memakan biaya sebesar ƒ3.370.000,00.<ref>{{Cite book|title=Spoorweg-aanleg op Java|last=van Vliet|first=L.W.|publisher=W.P. van Stockum en Zoon|year=|isbn=|location=s'Gravenhage|page=}}</ref>
 
Pembangunan jalur ini dimulai pada tanggal [[15 Oktober]] [[1869]] dengan disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, [[Meester in de Rechten|Mr.]] [[Pieter Mijer]]. Jalur ini dibangun oleh perusahaan [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] yang dinilai telah berhasil membangun [[Jalur kereta api Samarang-Tanggung]] pada tahun 1864-1867.<ref name="station2">{{Cite news|last=|first=|date=|editor-last=aegi|title=Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/09451787/Van.Kleine.Boom.Naar.Buitenzorg.Via.Meester.Cornelis|work=[[Kompas.com]]|publisher=|accessdate=[[26 April]] [[2010]]}}</ref>
 
Pembangunan jalur ini mengalami kendala karena masalah keuangan. Proyek ini sempat terhenti pada 1870, yaitu pada pengerjaan gelombang pertama. Pekerjaan ini dimulai dari 15 Oktober 1869 sampai Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Bogor selesai dikerjakan. Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 hingga Juni 1871, yaitu jalur di Bogor sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg selesai, termasuk jalur Weltevreden–Meester Cornelis NIS (Stasiun Bukit Duri) sampai ke Buitenzorg.<ref name="station">{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/09451787/Van.Kleine.Boom.Naar.Buitenzorg.Via.Meester.Cornelis|title=Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis|publisher=|date=|accessdate=[[26 April]] [[2010]]|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
 
Pada awalnya, trase jalur kereta api ini lurus melewati Bukit Duri (depo KRL). Sejak diakuisisi oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1913 dan dibangunnya stasiun baru Manggarai per 1 Mei 1918, jalurnya sedikit bergeser ke timur hingga kembali ke trase lama, sedangkan Stasiun Meester Cornelis NIS diubah menjadi depo lokomotif.<ref name="mka">{{cite journal|last=Pratiwi|first=R.|last2=Soviana|first2=N.|last3=Sudarsih|first3=A.|year=2014|title=Manggarai: Stasiun Simpang Tujuh Dilengkapi Bancik Terpanjang|url=|journal=Majalah KA|volume=97|issue=|page=19-21|pages=|doi=}}</ref>
 
Stasiun di jalur ini kebanyakan masih aktif, dengan pengecualian Stasiun Kleine Boom (ditutup pada tahun 1883), Stasiun Meester Cornelis NIS (ditutup pada tahun 1918), Stasiun Dierentuin (ditutup pada tahun 1926), dan Stasiun Batavia (ditutup pada tahun 1929). Kemudian disusul Stasiun Kebonsirih, Stasiun Pegangsaan (ditutup pada tahun 1981), dan Stasiun Pondok Terong (ditutup pada tahun 1996).
 
=== Bogor–Padalarang ===
Baris 151 ⟶ 158:
 
Untuk saat ini petak [[Stasiun Bogor Paledang]] hingga [[Stasiun Cicurug|Cicurug]] sudah digandakan, menyusul petak Cicurug hingga [[Stasiun Sukabumi]]. Selain itu, tiga stasiun nonaktif di petak tersebut juga akan kembali diaktifkan. Saat ini [[Stasiun Ciomas]] masih dalam tahap reaktivasi, menyusul nantinya [[Stasiun Cijambe]] dan [[Stasiun Pondok Leungsir]] juga akan bernasib sama seperti [[Stasiun Ciomas|Ciomas]]. Saat proses penggandaan jalur, terdapat insiden pencurian rel di km 20+600 Lintas [[Stasiun Cigombong|Cigombong]]–[[Stasiun Cicurug|Cicurug]]. Pada 23 Maret 2021, polisi menetapkan 5 tersangka dan menjeratnya dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dan ancaman hukuman 6 tahun penjara.<ref name=":2" />
 
=== Percabangan menuju Nambo ===
Percabangan menuju Nambo dibuka mulai tahun 1997. Pada awalnya jalur tersebut rencananya akan dibuat jalur lingkar dari Parungpanjang menuju Sungai Lagoa melewati Jonggol kemudian Cikarang, tetapi ditunda karena krisis finansial di Asia pada tahun 1997. Saat ini jalur tersebut sudah dielektrifikasi dan resmi beroperasi kembali mulai 1 April 2015.<ref name=":3">https://m.tempo.co/read/news/2016/07/20/083789150/pemerintah-siap-bangun-jalur-krl-citayam-parungpanjang</ref>
 
Awalnya, lintas cabang [[Stasiun Citayam|Citayam]]–[[Stasiun Nambo|Nambo]] memang dibangun untuk mengakomodasi kereta api barang, salah satunya [[Kereta api batu bara rangkaian pendek|KA Babarandek]], agar perjalanan kereta api barang menuju Kabupaten Bogor menjadi lebih efisiensi dan waktu tempuh lebih cepat. Pada lintas cabang ini dibangun 4 stasiun baru dengan ujung jalur sebuah stasiun kecil di samping wilayah pabrik Indocement, yakni [[stasiun Nambo]].
 
Hingga 2016, jalur ini tidak digunakan untuk lintasan KA Babarandek karena beberapa alasan, salah satunya dianggap memperpadat lintasan [[KA Commuter Jabodetabek|KA komuter]] lintas Manggarai–Bogor yang sudah dilayani kereta rel listrik [[KA Commuter Jabodetabek|(KRL)]] dan [[Kereta rel diesel|KRD]]. Menghindari sia-sia, diluncurkan [[Kereta api lokal Tanah Abang–Nambo|kereta api perintis]] yang beroperasi dengan rangkaian KRDH buatan Nippon Sharyo, kereta api perintis ini memiliki relasi [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]–[[Stasiun Nambo|Nambo]]. Namun, layanan kereta api perintis ini dinonaktifkan pada tahun 2006, kemudian lintas ini sempat mati beberapa tahun.
 
Pada tahun [[2013]], [[kereta api Indocement]] relasi [[Stasiun Nambo|Nambo]]–[[Pelabuhan Kalimas|Kalimas]] yang mengangkut Semen mulai beroperasi, seiring dengan kembali beroperasinya percabangan menuju Nambo. Kemudian pada 2014 hingga 2015, dilakukan proses instalasi kabel listrik aliran atas (LAA) atau elektrifikasi, dan direncanakan untuk digunakan sebagai lintas pelayanan [[Commuter Line Bogor|Commuterline]]. Pada 1 April 2015, kereta api perintis Nambo kembali beroperasi sebagai [[Commuter Line Bogor|Commuterline Bogor Lin Nambo]] dan menggunakan sarana [[kereta rel listrik]] (KRL).<ref name=":3" />
 
Pada 11 Juli 2016, [[Kereta api batu bara rangkaian pendek]] mulai beroperasi melalui jalur ini menuju [[Stasiun Nambo|Nambo]].<ref>{{cite web|date=2016-07-12|title=Akhirnya KA Babarandek beroperasi langsung ke Nambo|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/57073/akhirnya-ka-babarandek-beroperasi-langsung-ke-nambo|website=KAORI Nusantara|access-date=30-08-2020}}</ref>
 
=== Rencana jalur kereta api Jonggol–Cianjur ===
Pada awal dekade 1990-an, [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Departemen Perhubungan]] pernah merencanakan pembangunan rel cabang dari Cianjur ke [[Jonggol]] terhubung langsung dengan jaringan rel lingkar luar Jabodetabek dari [[Stasiun Parungpanjang|Parungpanjang]] sampai [[Stasiun Sungai Lagoa|Sungai Lagoa]] melewati [[Stasiun Citayam|Citayam]] dan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]]. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban kemacetan di sekitar Jonggol. [[Krisis finansial Asia 1997]] membuat rencana ini berhenti di tengah jalan dan belum terealisasi sampai sekarang.<ref>{{cite web|url=https://pengadaan.info/detail/73500114-ded-pembangunan-jalur-kereta-api-lintas-cileungsi-jonggol-cianjur-lelang-tidak-mengikat|title=DED Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Cileungsi - Jonggol - Cianjur (Lelang Tidak Mengikat)|date=|author=LPSE Kementerian Perhubungan|website=Pengadaan.info|date=29 Mei 2021|accessdate=6 Januari 2024|archive-date=8 Oktober 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20221008041609/https://pengadaan.info/detail/73500114-ded-pembangunan-jalur-kereta-api-lintas-cileungsi-jonggol-cianjur-lelang-tidak-mengikat}}</ref>
 
== Jalur terhubung ==
Baris 164 ⟶ 182:
== Layanan kereta api ==
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
|-
! Nama kereta api
! Relasi perjalanan
|-
! colspan="2" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Argo Parahyangan}}
|{{Sta|Gambir}}–{{sta|Bandung}}
|-
|{{kereta api|Purwojaya}}
|Gambir–{{sta|Purwokerto}}–{{sta|Cilacap}}
|-
|{{kereta api|Taksaka}}
|Gambir–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|{{kereta api|Argo Lawu}}
| rowspan="3" |Gambir–{{sta|Solo Balapan}}
|-
|{{kereta api|Argo Dwipangga}}
|-
|{{kereta api|Manahan}}
|-
|{{kereta api|Argo Semeru}}
| rowspan="2" |Gambir–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|{{kereta api|Bima}}
|-
|{{kereta api|Gajayana}}
|Gambir–{{sta|Malang}}
|-
! colspan="2" |Eksekutif-ekonomi premium
|-
|{{kereta api|Argo Parahyangan}}
|{{Sta|Gambir}}–{{sta|Bandung}}
|-
|{{kereta api|Papandayan}}
|Gambir–{{sta|Bandung}}–{{sta|Garut}}
|-
|{{kereta api|Pangandaran}}
|Gambir–Bandung–{{Sta|Banjar}}
|}
 
{| class="wikitable"
|+Lintas utara Jawa
|-
! Nama kereta api
! Relasi perjalanan
|-
! colspan="2" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Argo Cheribon}}
|{{Sta|Gambir}}–{{Sta|Cirebon}}
|-
|{{kereta api|Argo Sindoro}}
| rowspan="3" |Gambir–{{sta|Semarang Tawang}}
|-
|{{kereta api|Argo Muria}}
|-
|{{kereta api|Argo Merbabu}}
|-
|{{kereta api|Argo Bromo Anggrek}}
| rowspan="2" |Gambir–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|{{kereta api|Sembrani}}
|-
|{{kereta api|Brawijaya}}
|Gambir–Semarang Tawang–{{sta|Malang}}
|-
|{{kereta api|Pandalungan}}
|Gambir–Surabaya Pasarturi–{{sta|Jember}}
|-
! colspan="2" |Eksekutif-ekonomi
|-
|{{kereta api|Argo Cheribon}}
|{{Sta|Gambir}}–{{Sta|Cirebon}}–{{sta|Tegal}}
|}
 
==== Aglomerasi ====
{| class="wikitable"
Baris 225 ⟶ 323:
{{DaftarStasiun-lintas|lintas=[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Manggarai|Manggarai]]|segmen=[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Manggarai|Manggarai]]|dibuka=1992 (jalur layang)|operator=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|daop=D1}}
! colspan=8| <center>Lintas jalur ganda</center>
 
|-
! colspan=8|Wilayah Kerja [[KAI Commuter]]
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0420|nama=Jakarta Kota|kelas=Besar|singkatan=JAKK|alamat=Jalan Stasiun Kota No. 1, [[Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat]]|ketinggian=+4 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Jakarta Kota JAKK fasad belakang 2020-12-14.jpg|letak=km 0+000 (pusat utama)}}
Baris 261 ⟶ 362:
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Bogor|Bogor]]–[[Stasiun Cicurug|Cicurug]]|dibuka=5 Oktober 1881}}
|-
! colspan=8| <center>Batas wilayahWilayah kerja [[PT KeretaKAI Commuter Indonesia]]</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas wilayah kerja [[Daerah Operasi I Jakarta]]</center>
Baris 270 ⟶ 371:
{{DaftarStasiun|nomor=0803|nama=Ciomas|singkatan=CS|alamat=[[Kertamaya, Bogor Selatan, Bogor]]|letak=km 9+306|status=Reaktivasi|ketinggian=+349 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0804|nama=Maseng|singkatan=MSG|alamat=[[Ciadeg, Cigombong, Bogor]]|letak=km 14+096|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=Msg010414 1.JPG|ketinggian=+425 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0805|nama=Cigombong|singkatan=CGB|alamat=[[Cigombong, Cigombong, Bogor]]|letak=km 19+622|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Cigombong Baru.JPGjpg|ketinggian=+699 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0806|nama=Cicurug|singkatan=CCR|alamat={{rute|N|12|8}} Jalan Raya Sukabumi, [[Cicurug, Cicurug, Sukabumi]]|letak=km 26+715|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=Op_het_treinstation_van_Tjitjoroeg_(bij_Soekaboemi)_verkopen_jonge_kinderen_eten,_Bestanddeelnr_447-2-4Stasiun cicuruge24.jpg|ketinggian=+478 m}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Cicurug|Cicurug]]–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]|dibuka=21 Maret 1882}}
|-
! colspan=8| <center>Lintas jalur tunggal</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0807|nama=Cijambe|singkatan=CJE|alamat=[[Kompa, Parungkuda, Sukabumi]]|letak=km 30+867|status=Tidak beroperasi|gambar=Halte Cijambe.jpg|ketinggian=+438 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0808|nama=Parungkuda|singkatan=PRK|alamat=[[Parungkuda, Parungkuda, Sukabumi]]|letak=km 34+539|kelasKelas=III|status=Beroperasi|gambar=(6) ParungkudaStParungkuda.JPGjpg|ketinggian=+396 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0809|nama=Cibadak|singkatan=CBD|alamat={{rute|N|12|8}} Jalan Raya Sukabumi, [[Cibadak, Cibadak, Sukabumi]]|letak=km 39+884|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=(7) CibadakStCibadak.JPG|ketinggian=+380 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0811|nama=Karangtengah|singkatan=KE|alamat=[[Ciheulang Tonggoh, Cibadak, Sukabumi]]|letak=km 44+774|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=KsideaStKarangtengah.jpg|ketinggian=+477 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0812|nama=Pondok Leungsir|singkatan=PON|alamat=[[Cisande, Cicantayan, Sukabumi]]|letak=km 48+491|status=Tidak beroperasi<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |gambar=53550827StPondokleungsir.jpg -->|ketinggian=+537 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0813|nama=Cisaat|singkatan=CSA|alamat=[[Cisaat, Cisaat, Sukabumi]]|letak=km 52+352|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=(9) CisaatNewStCisaat.JPGjpg|ketinggian=+567 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0820|nama=Sukabumi|singkatan=SI|alamat=Jalan Stasiun Sukabumi Barat 2, [[Gunungparang, Cikole, Sukabumi]]|letak=km 57+173|kelas=I|status=Beroperasi|gambar=Sukabumi Station on a Cloudy Day (2022).jpg|ketinggian=+584 m}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]–[[Stasiun Cianjur|Cianjur]]|dibuka=20 Mei 1883|operator=Staatsspoorwegen Westerlijnen|daop=D2}}
Baris 300 ⟶ 401:
{{DaftarStasiun|nomor=1511|nama=Maleber|singkatan=MLB|alamat=[[Maleber, Karangtengah, Cianjur]]|letak=km 99+886|status=Tidak beroperasi|gambar=99 big.jpg|ketinggian=+357 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1512|nama=Tipar|singkatan=TIP|alamat=|letak=km 103+263|status=Tidak beroperasi|gambar=|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=1513|nama=Selajambe|singkatan=SLJ|alamat=[[Selajambe, Sukaluyu, Cianjur]]|letak=km 104+888|status=Tidak beroperasi|gambar=SelajambeSt24.jpeg|ketinggian=+282 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1514|nama=Ciranjang|singkatan=CRJ|alamat={{rute|N|12|11}} Jalan Raya Cianjur-Padalarang, [[Ciranjang, Ciranjang, Cianjur]]|letak=km 108+078|status=Beroperasi|gambar=SiliwangiCRJ.png|ketinggian=+262 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1515|nama=Cipeuyeum|singkatan=CPY|alamat={{rute|N|12|11}} Jalan Raya Cianjur-Padalarang, [[Cipeuyeum, Haurwangi, Cianjur]]|letak=km 113+269|status=Beroperasi|gambar=Cipeuyeum Station (2023).jpg|ketinggian=+272 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1516|nama=Rajamandala|singkatan=RM|alamat=[[Mandalawangi, Cipatat, Bandung Barat]]|letak=km 119+501|status=Tidak beroperasi|gambar=Sta. Rajamandala.jpg|ketinggian=+319 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1517|nama=Cipatat|singkatan=CPT|alamat={{rute|N|12|11}} Jalan Raya Cianjur-Padalarang, [[Cipatat, Cipatat, Bandung Barat]]|letak=km 124+077|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Cipatat 2020.jpg|ketinggian=+387 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=1518|nama=Tagog ApuTagogapu|singkatan=TAU|alamat=[[Tagogapu, Padalarang, Bandung Barat]]|letak=km 134+904|status=Tidak beroperasi<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |gambar=StaTagogApu.jpg -->|ketinggian=+595 m|gambar=Pintu Masuk Stasiun Tagogapu 2021.jpg}}
{{DaftarStasiun|nomor=1415|nama=Padalarang|singkatan=PDL|alamat=Jalan Cihaliwung, [[Kertamulya, Padalarang, Bandung Barat]]|letak=km 159+072 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-'''Padalarang'''<br>km 140+472 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=Padalarang Station, 2022.jpg|ketinggian=+695 m}}
|}
 
== Percabangan menuju Nambo ==
Percabangan menuju Nambo dibuka mulai tahun 1997. Pada awalnya jalur tersebut rencananya akan dibuat jalur lingkar dari Parungpanjang menuju Sungai Lagoa melewati Jonggol kemudian Cikarang, tetapi ditunda karena krisis finansial di Asia pada tahun 1997. Saat ini jalur tersebut sudah dielektrifikasi dan resmi beroperasi kembali mulai 1 April 2015.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2016/07/20/083789150/pemerintah-siap-bangun-jalur-krl-citayam-parungpanjang https://m.tempo.co/read/news/2016/07/20/083789150/pemerintah-siap-bangun-jalur-krl-citayam-parungpanjang]</ref>
 
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Nambo|Nambo]]–[[Stasiun Citayam|Citayam]]|dibuka=1997}}
Baris 317 ⟶ 416:
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Gunung Putri|singkatan=GPI|alamat=[[Gunung Putri, Gunung Putri, Bogor]]|letak=km 48+850|status=Reaktivasi|gambar=Vandalism in Gunung Putri Station (2015).jpg|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Cibinong|singkatan=CBN|alamat=[[Pabuaran, Cibinong, Bogor]]|letak=km 44+550|kelas=III|status=Beroperasi|gambar=Cibinong station 01-11-2021.png|ketinggian=+155 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Pondok Rajeg|singkatan=PDRG|alamat=Jalan Raya Pondok Rajeg, [[Jatimulya, Cilodong, Depok]]|letak=km 41+615|status=ReaktivasiBeroperasi|gambar=Pondok Rajeg Station Nokia 6275i 030.jpg|ketinggian=+121 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0707|nama=Citayam|singkatan=CTA|alamat=Jalan Raya Citayam, [[Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok]]|letak=km 37+768|kelas=II|status=Beroperasi|gambar=Citayam Station.JPG|ketinggian=+120 m}}
{{DaftarStasiun-end}}