Sugiri Sancoko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) |
Jokowisuhai (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Juli 2024}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = [[Haji|H.]]
Baris 20:
| death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| spouse = [[Susilowati Sarah Teh]]
| children = 3
| parents =
Baris 26:
| occupation =
| party = {{Parpolicon|PDIP}}
Sebelumnya {{Parpolicon|Partai Demokrat}} (2009 - 2015)▼
| profession = [[Politikus]]
| signature =
| website =
| footnotes =
}}
[[Haji|H.]] '''Sugiri Sancoko''', [[Sarjana Ekonomi|S.E.]]
Sugiri menginisiasi pembangunan mega [[proyek]] [
Sugiri populer karena figurnya sebagai ''Bupati Merakyat''. Hal ini dibuktikan dengan simbol Semut Ireng yang banyak digunakan partisipan ketika kampanye 2020 yang menggambarkan bahwa Sugiri diusung rakyat banyak.<ref>{{Cite news|last=Prasetyo|first=Dodik Eko|date=26 Februari 2021|title=Sosok Bupati Ponorogo Terpilih Sugiri Sancoko di Mata Tetangga|url=https://jatimtimes.com/baca/236477/20210226/214100/sosok-bupati-ponorogo-terpilih-sugiri-sancoko-di-mata-tetangga}}</ref>
== Kehidupan Pribadi ==
Sugiri lahir di Dusun Darat, Desa [[Gelang Kulon]], Kecamatan [[Sampung]], [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]. Sugiri berasal dari keluarga [[petani]] dan dibesarkan oleh pasangan ([[alm]]) Bapak Sinto dan ([[almh]]) Ibu Situn. Putra ke-6 dari ke-7 bersaudara tersebut lahir di Ponorogo, 26 Februari 1971. Di tahun 2000, Sugiri menikah dengan [[Susilowati]] dan dikaruniai tiga orang anak (Jian Ayune Sundul Langit, Lintang Panuntun Qolbu, dan Gibran Cahyaning Pangeran). Ketiga nama anak Sugiri terbilang cukup unik lantaran ia menggunakan pendekatan [[idiosinkratis]] dalam penamaannya. Putri sulungnya, Jian Ayune Sundul Langit, pernah menjadi sorotan warganet lantaran namanya yang tak biasa.<ref>{{Cite news|last=Yuliawati|first=Lis|date=15 Agustus 2023|title=Nama 3 Anak Bupati Ponorogo yang Juga Seunik Jian Ayune Sundul Langit|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1627995-nama-3-anak-bupati-ponorogo-yang-juga-seunik-jian-ayune-sundul-langit}}</ref>
Tokoh [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] ini memiliki panggilan akrab “Kang Giri”. Ia meniti karir sebagai wartawan dan pengusaha reklame. Di tahun 2009-2014 menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur|DPRD Jatim]] dan diperpanjang lagi di tahun 2014-2015. Di periode keduanya, Sugiri tidak menuntaskan jabatan dewan karena didorong maju ke [[Pemilihan umum Bupati Ponorogo 2015|Pilkada Ponorogo 2015]], namun tidak memenangkan pemilihan.
Selama tidak menjabat, Sugiri pergi ke [[Aceh]]. Di sana, ia bertani jagung bersama beberapa rekan dari Jawa Timur. Berhenti dari bertani jagung, muncul tawaran untuk menetap di [[Sumatra|Sumatera]]. Sugiri sempat dipinang untuk menjadi calon Wakil Bupati [[Kabupaten Banyuasin|Banyuasin]] di [[Sumatera Selatan]] yang banyak dihuni transmigran asal Ponorogo. Namun, berakhir dengan batal mendapatkan [[rekomendasi]]. Unik, Sugiri dilantik sebagai [[Daftar Bupati Ponorogo|Bupati Ponorogo]] tepat di hari ulang tahunnya yang ke-50 di [[Grahadi|Gedung Grahadi]]: 26 Februari 2021.<ref name=":0">{{Cite book|last=Widhiandono|first=Doan|date=2023|title=Geliat Ponorogo di Tangan Sugiri Sancoko: Bangun Peradaban Kota Reog|location=Surabaya|publisher=Disway Rumah Berita|url-status=live}}</ref>
== Riwayat Pendidikan ==
Baris 52 ⟶ 50:
* [[SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo|STMJ Negeri / SMKN 1 Jenangan Ponorogo]] (1987–1990)
* S-1 [[Universitas Tritunggal Surabaya]] (2002–2006)
* S-2 [[Universitas Dr. Soetomo]] (2012–2014)
== Riwayat Organisasi ==
Baris 61 ⟶ 59:
Sebelum menjabat sebagai Bupati Ponorogo, Sugiri pernah menjabat sebagai anggota legislatif. Sugiri menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur|DPRD Provinsi Jawa Timur]] dari [[Partai Demokrat]] untuk periode 2009-2014 dan 2014-2015. Pada [[Pemilihan umum Bupati Ponorogo 2015|Pemilihan Umum Bupati Ponorogo 2015]], Sugiri mencalonkan diri, berpasangan dengan Sukirno sebagai wakilnya. Keduanya diusung oleh Partai [[Partai Golongan Karya|Golkar]], [[Partai Demokrat|Demokrat]], [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]], dan [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]]. Diikuti oleh empat paslon, pasangan Sugiri-Sukirno harus menelan kekalahan dan hanya memperoleh 205.587 suara atau 36,8 persen. Masih semangat bertarung, Sugiri kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020 sebagai calon Bupati, berpasangan dengan Lisdyarita sebagai calon wakil bupati. Saat ini, Sugiri-Lisdyarita tengah mengemban amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2021-2024.
Meskipun karirnya cukup gemilang di kancah dunia politik, Sugiri sempat tersandung kasus ijazah palsu yang digunakan dalam pencalonan [[Pemilihan umum Bupati Ponorogo 2020|Pemilihan Umum Bupati Ponorogo 2020]]. Kasus ini mencuat setelah adanya aduan terkait ijazah S1 [[Universitas Tritunggal Surabaya]] yang tidak terdaftar di situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan.<ref>{{Cite news|date=3 Juni 2024|title=Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Dilaporkan ke Bareskrim, Dituduh Palsukan Ijazah|url=https://metro.tempo.co/read/1875335/bupati-ponorogo-sugiri-sancoko-dilaporkan-ke-bareskrim-dituduh-palsukan-ijazah}}</ref>
== Karya Seni ==
Baris 67 ⟶ 65:
== Monumen Peradaban ==
[[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] dikaruniai alam yang indah dan hasil alam melimpah. Citra sebagai kota Reog juga menjadi modal besar dalam pengembangan sektor pariwisata. Di sisi lain, [[Kabupaten Ponorogo]] secara [[geografis]] [[terisolasi]]. Tidak dilewati eksit [[Tol trans-Jawa]] maupun [[Jalur Lintas Selatan]] (JLS). Oleh karenanya, Ponorogo harus menciptakan magnet sendiri untuk Bumi Reog. Kondisi inilah yang mendorong berdirinya Monumen Peradaban Reog Ponorogo dengan ikon patung Reog (126 meter). Patung tertinggi di Indonesia yang akan mengalahkan patung [[Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana|Garuda Wisnu Kencana]] (121 meter). Patung tersebut berwujud dadak merak yang akan menjadi mega proyek destinasi wisata terbesar di Ponorogo.<ref name=":0" />
Kawasan wisata terpadu ini dibangun di atas lahan milik pemerintah daerah Ponorogo seluas 4,9 Ha<ref name=":0" /> dengan objek utama berupa monumen patung Reog yang terbuat dari tembaga dengan tinggi 126 meter dan didukung berbagai fasilitas wisata berupa ''[[Taman air|waterpark]]'', [[museum]], kafe, plaza terbuka, jalur pendakian, penangkaran burung merak, dan lain-lain. Rencananya, wisata [[Reog|Reog Ponorogo]] ini menyediakan berbagai kegiatan mulai dari rekreasi, edukasi, olahraga, belanja, petualangan, dan konservasi sehingga dapat dinikmati oleh keluarga, pelajar, dan mahasiswa dari berbagai segmen.
Sugiri memiliki istilah sendiri soal monumen peradaban tersebut. Bangunan [[ikonik]] tersebut dicanangkan akan menjadi “kipas angin” yang segarnya dirasakan kabupaten tetangga.<ref name=":0" />
Pemkab Ponorogo tengah membangun relasi dengan [[Jawa Timur|Pemprov Jatim]] serta [[Kabupaten Madiun|Pemkab Madiun]], [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]], [[Kabupaten Magetan|Magetan]], [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], hingga [[Kabupaten Pacitan|Pacitan]]. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu mempermudah akses wisatawan dari arah Surabaya yang hendak wisata ke [[Pantai Selatan Trenggalek]] dan [[Kabupaten Pacitan|Pacitan]] bisa mampir ke [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]. Begitu pula yang mau mampir ke [[Telaga Sarangan]] dan Gerogan Sewu di barat [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]. Kalau ditarik lebih jauh, imbasnya bakal terasa hingga ke [[Malang Raya]]. Kalau sedang hari libur atau akhir pekan, paling tidak macet di [[Kota Malang|Malang]] dapat berkurang, dipecah ke [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].<ref name=":0" />
== Program ==
Baris 107 ⟶ 105:
== Prestasi ==
Sugiri Sancoko menjadi aktor utama yang berhasil memperjuangkan budaya [[Reog|Reog Ponorogo]] agar diakui di [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]]. Kesenian [[Reog]] pernah menjadi perdebatan antara [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] terkait asal-usul dan kepemilikannya.<ref>{{Cite news|date=11 April 2022|title=Asal-usul Reog Ponorogo yang Diklaim Malaysia, Ada sejak Masa Kerajaan Majapahit|url=https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/11/165239878/asal-usul-reog-ponorogo-yang-diklaim-malaysia-ada-sejak-masa-kerajaan?page=all}}</ref>
Beberapa prestasi Kabupaten Ponorogo di bawah kepemimpinan Sugiri-Lisdyarita dalam kurun 2021-2024
# 5 Besar Kabupaten Se-Indonesia dalam Percepatan Open Defecation Free/Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF/SBS) Kategori Enabling dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2021.<ref name=":1">{{Cite news|date=22 Agustus 2023|title=Mengenal Sosok Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo Periode 2021-2024: Profil, Karier Politik, dan Prestasi|url=https://kontenjatim.com/read32558/mengenal-sosok-sugiri-sancoko-bupati-ponorogo-periode-2021-2024-profil-karier-politik-dan-prestas}}</ref>
# Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.<ref name=":1" />
# Inisiator Proyek Patung Tertinggi di Indonesia. Monumen Reog Raksasa (126 meter) yang lebih tinggi dari Patung Garuda Wisnu Kencana (121 meter).<ref name=":0" />
# Pejabat Publik Berprestasi Tahun 2022 (NPI KPNPA RI).<ref>{{Cite news|title=Bupati Ponorogo Mendapat Penghargaan dari KPNPA RI|url=https://online.flipbuilder.com/rdezk/oyrn/files/basic-html/page24.html}}</ref>
# Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahun 2022 (Mendikbudristek RI).<ref>{{Cite news|date=10 Desember 2022|title=Kabupaten Ponorogo Raih Anugrah Kebudayaan Indonesia dari Kemendikbudristek RI|url=https://prokopim.ponorogo.go.id/2022/12/kabupaten-ponorogo-raih-anugrah-kebudayaan-indonesia-dari-kemendikbudristek-ri/}}</ref>
# Pagelaran Tari Krido Warok Cilik Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2022 (MURI).<ref>{{Cite news|date=15 Juni 2022|title=PAGELARAN TARI KRIDO WAROK CILIK PESERTA PAUD TERBANYAK|url=https://muri.org/Website/Rekor_detail/pagelaran_tari_krido_warok_cilik_peserta_paud_terbanyak}}</ref>
== Referensi ==
Baris 144 ⟶ 142:
{{Indo-politikus-stub}}
[[Kategori:Anggota DPRD Jawa Timur 2009-2014]]
[[Kategori:Anggota DPRD Jawa Timur 2014-2019]]
|