Kabupaten Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(21 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for2|tumbuhan bernama yang sama|
{{redirect|Jombang}}
{{Dati2
Baris 38:
| hari jadi = {{start date and age|1910|10|21}}
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Bupati]]
| nama kepala daerah =
| wakil kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = ''lowong''
Baris 45:
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|614xx – 614xx]]
| nomor_polisi = S ''xxxx'' O**/W**/X*/Y*/Z*
|
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Jombang|Jawa Jombangan]],<br>- [[Rumpun dialek Arekan|Jawa Arekan]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
Baris 63:
'''Kabupaten Jombang''' ({{Lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦗꦺꦴꦩ꧀ꦧꦁ, [[Pegon]]: جَومباڠ}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[ˈd͡ʒombaŋ]]]) adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di bagian tengah [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]].<ref name="Sugendal">{{Cite web|last=Sugendal|first=Zainuddin|date=2022-02-17|title=Jombang Pasca-Prapanca|url=https://www.tebuireng.co/jombang-pasca-prapanca/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02|archive-date=2022-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220814114945/https://www.tebuireng.co/jombang-pasca-prapanca/|dead-url=no}}</ref> Ibu kotanya adalah [[Jombang, Jombang|Kecamatan Jombang]]. Kabupaten Jombang memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km dari barat daya [[Surabaya]], ibu kota Provinsi [[Jawa Timur]]. Luas wilayah kabupaten Jombang yakni 1.159,50 km².<ref>{{cite web|url=http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/35/name/jawa-timur/detail/3517/jombang|title=Detail Kabupaten Jombang|publisher=Depdagri.go.id|date=|accessdate=2011-07-24|archive-date=2011-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20111216122929/http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/35/name/jawa-timur/detail/3517/jombang|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun [[2021|2024]], penduduk Jombang mencapai 1.376.547 jiwa, dengan kepadatan penduduk 1.187 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="JOMBANG"/>
Jombang dikenal dengan sebutan "Kota Santri," karena banyaknya institusi pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|title=Jombang Kota Santri|publisher=Info-jombang.tripod.com|date=|accessdate=2011-07-24|archive-date=2012-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20120121145735/http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|dead-url=yes}}</ref> Bahkan ada pemeo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]], Denanyar, Tambak Beras, dan [[Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso)|Darul Ulum (Rejoso)]].
Baris 70:
== Etimologi ==
Salah satu etimologi yang beredar di masyarakat Jombang adalah, bahwa Jombang berasal dari lakuran kata [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] yaitu ''ijo''
Namun, apakah nama "Jombang" ini memang benar-benar akronim dari ''ijo'' dan ''abang'' masih membutuhkan kajian yang lebih komprehensif sebab sumber-sumber yang menjadi rujukan sering kali hanya dari sumber lisan.
== Geografi ==
Baris 107 ⟶ 109:
Tahun 929, Raja [[Mpu Sindok]] memindahkan pusat Kerajaan [[Mataram Kuno|Mataram]] dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan [[Gunung Merapi]] atau serangan [[Kerajaan Sriwijaya]]. Beberapa literatur menyebutkan pusat kerajaan yang baru ini terletak di [[Watugaluh, Diwek, Jombang|Watugaluh]]. Suksesor Mpu Sindok adalah Sri Isyana Tunggawijaya (947-985) dan Dharmawangsa (985-1006). Tahun [[1006]], sekutu Sriwijaya menghancurkan ibu kota kerajaan Mataram, dan menewaskan [[Dharmawangsa|Raja Dharmawangsa]]. [[Airlangga]], putra mahkota yang ketika itu masih muda, berhasil meloloskan diri dari serbuan Sriwijaya, dan menghimpun kekuatan untuk mendirikan kembali kerajaan yang telah runtuh. Bukti petilasan sejarah Airlangga sewaktu menghimpun kekuatan kini dapat dijumpai di [[Sendang Made]], Kecamatan [[Kudu, Jombang|Kudu]]. Tahun 1019, [[Airlangga]] mendirikan Kerajaan [[Kahuripan]], yang kelak wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali, serta mengadakan perdamaian dengan Sriwijaya.
Pada masa [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], wilayah Kabupaten Jombang masa kini merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa [[Tunggorono, Jombang, Jombang|Tunggorono]], Kecamatan Jombang, sedangkan gapura selatan adalah Desa [[Ngrimbi, Bareng, Jombang|Ngrimbi]], Kecamatan Bareng. Hingga kini, banyak dijumpai nama-nama desa dan kecamatan (toponimi) yang diawali dengan
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama [[Islam]] mulai berkembang. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Pasca perjanjian Giyanti wilayah Jombang menjadi bagian dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Mancanegara Surakarta/Brang Wetan Surakarta). Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram dan kemudian kedua pecahannya,
Jombang juga menjadi bagian dari wilayah gerakan revolusi kemerdekaan Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2021-08-18|title=Pertempuran Jumat Legi di Kota Jombang|url=https://www.tebuireng.co/pertempuran-jumat-legi-di-kota-jombang/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02|archive-date=2022-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220125051633/https://www.tebuireng.co/pertempuran-jumat-legi-di-kota-jombang/|dead-url=no}}</ref> Etnis [[Tionghoa]] juga berkembang dengan adanya tiga kelenteng di wilayah Jombang, yang sampai sekarang masih berfungsi. Etnis [[Arab]] juga cukup signifikan berkembang. Hingga kini pun masih ditemukan sejumlah kawasan yang mayoritasnya adalah etnis Tionghoa dan Arab, terutama di kawasan perkotaan.
Tahun [[1811]], didirikan [[Kabupaten Mojokerto]], yang wilayahnya meliputi Kabupaten Jombang masa kini. Jombang merupakan salah satu [[
[[Alfred Russel Wallace]] (1823-1913), naturalis asal Inggris yang memformulasikan Teori Evolusi, dan terkenal akan [[Garis Wallace]], pernah mengunjungi dan bermalam di Jombang ketika mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Baris 120 ⟶ 122:
[[Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950]] tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur mengukuhkan Jombang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dibentuklah kecamatan-kecamatan baru pasca kemerdekaan. Tahun 1982, dilakukan pemekaran tiga kecamatan baru sekaligus yaitu Kecamatan Jogoroto yang dimekarkan dari Peterongan, Kecamatan Bandarkedungmulyo yang dimekarkan dari Perak, dan Kecamatan Megaluh yang dimekarkan dari Tembelang.<ref>{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Songgon Di Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi, Kecamatan Megaluh, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Jogoroto Di Kabupaten Daerah Tingkat II Jombang, Kecamatan Tempursari Di Kabupaten Daerah Tingkat II Lumajang, Kecamatan Nonggunong, Kecamatan Talango, Dan Kecamatan Giligenting Di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumenep Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/65013/pp-no-7-tahun-1982}}</ref>. Selanjutnya di tahun 2001 kembali dilakukan pemekaran kecamatan lagi yaitu Kecamatan Ngusikan yang dimekarkan dari Kecamatan Kudu.
== Pemerintahan ==
Baris 192 ⟶ 196:
Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis [[Orang Jawa|Jawa]]. Namun, terdapat minoritas etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan [[Arab-Indonesia|Arab]] yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa, dan Arab umumnya tinggal di kawasan perkotaan, dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa.
[[Bahasa Jawa]] merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa yang dituturkan banyak memiliki pengaruh [[Dialek Surabaya]] yang terkenal egaliter, dan blak-blakan. Kabupaten Jombang juga merupakan daerah perbatasan dua dialek Bahasa Jawa, antara Dialek Surabaya dan Dialek Mataraman
=== Agama ===
Baris 254 ⟶ 258:
[[Berkas:EKA7852 SBYBMA.jpg|jpml|Bus Eka (bawah) melintas di Terminal Lama Jombang, 4 Februari 2023|300px]]
[[Terminal Kepuhsari]], yang terletak di Kecamatan Peterongan, 5 km dari ibu kota Jombang, merupakan terminal utama kabupaten yang menghubungkan Jombang dengan kota-kota lainnya. Jalur bus jurusan [[Surabaya]], [[Kediri]]/[[Tulungagung]], dan [[
=== Kereta api ===
|