Langowan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan suntingan oleh Tuama Minahasa (bicara) ke revisi terakhir oleh Sentot Sentausa: ini adalah halaman disambiguasi, tidak ditujukan untuk menjelaskan lebih banyak tentang subjek Tag: Pembatalan SWViewer [1.6] |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straat te Langowan. TMnr 60008317.jpg|jmpl|300px|Jalan desa di Langowan pada tahun 1910–an]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een traditionele paalwoning in Langowan TMnr 60014335.jpg|jmpl|300px|Rumah bagan di Langowan pada tahun 1924]]
'''Kota Langowan''' adalah nama beberapa kecamatan di [[Kabupaten Minahasa]], provinsi [[Sulawesi Utara]]. Kota Langowan Terdiri 4 Kecamatan dan Merupakan Tempat Asal Ibunda [[Prabowo Subianto]] yakni [[Dora Marie Sigar]]
== Sejarah ==
Langowan merupakan salah satu wilayah dan kecamatan di Kabupaten Minahasa yang memiliki puluhan desa.
Pada kurun waktu tahun 1900-1920, merupakan tahun bersejarah bagi Langowan. Masuknya penginjilan Johann Gottlieb Schwarz yang berasal dari Jerman (yang kini diabadikan sebagai patung di depan Gereja Schwarz Sentrum Langowan) jadi salah satu momentum terciptanya nama Langowan.
langowan dahulunya merupakan distrik yang belum memiliki nama dan ditinggali masyarakat tradisional.
Tepat di area yang saat ini dibangun gereja GMIM Schwarz, dulunya merupakan tempat perkumpulan warga lokal dalam pelaksanaan berbagai upacara adat.
Di tempat itu, dulunya bertumbuh sebuah pohon besar yang dianggap keramat karena dijadikan tempat memanggil dan mendengarkan suara burung Wala oleh walian dan tonaas yang dalam bahasa Tountemboan disebut Wates yang daunnya lebat dan pada batangnya terdapat lobang besar yang dalam bahasa Toutemboan disebut rangow.
Dalam bahasa Tountemboan rangow berarti lubang. Namun dengan penambahan suku kata an, maka otomatis menjadi rangowan (berlubang). Arti tersebut bukan pada konteks gunung, tanah, atau tempat lainnya. Arti kata rangowan itu terarah pada sebuah pohon kayu besar yang sekarang menjadi tempat berdirinya Gereja GMIM Schwarz Sentrum.
Penginjil Johann Gottlieb Schwarz lah yang jadi inspirasi nama Langowan. Karena bagi orang Eropa seperti Schwarz adalah sulit bagi lidahnya untuk mengucapkan kata “rangow”, dan huruf “R” yang diucapkannya menjadi huruf “L” sehingga “rangow” menjadi “Langow”. Sehingga jadilah “Langowan” disahkan menjadi nama daerah Langowan hingga sekarang.
== Demografi ==
=== Suku Bangsa ===
Berdasarkan suku, pada umumnya penduduk kabupaten Minahasa termasuk di kota Langowan, berasal dari suku [[Suku Minahasa|Minahasa]] sebagai penduduk asli wilayah tersebut. Adapaun suku pendatang , pada umumnya berasal dari [[suku Sangir]], [[Suku Talaud|Talaud]], [[Suku Gorontalo|Gorontalo]], [[Suku Mongondow|Bolaang Mongondow]], dan suku pendatang lainnya, seperti [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Bugis|Bugis]].
=== Agama ===
Dalam bidang keagamaan, masyarakat kota Langowan memiliki beragam kepercayaan. Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022 mencatat bahwa mayoritas penduduk kota Langowan memeluk agama [[Kristen]] yakni 96,5% dimana [[Protestan]] 89,86% dan [[Katolik]] 6,64%. Sebahagian lagi memeluk agama [[Islam]] yakni 3,63%, kemudian Kepercayaan 0,03%, [[Hindu]] 0,01% dan [[Budha]] 0,01%. Rumah ibadah yang ada di kota ini yakni terdapat 170 bangunan gereja Protestan, 4 bangunan masjid, 6 bangunan gereja Katolik, dan 1 bangunan Pura.
{{penghubung}}
|