Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raiderz46 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| logo_size = 200px
| colorcode = #E62020
| abbreviation = PDI-P/PDIP, <br>PDI Perjuangan
| chairperson = [[Megawati Sukarnoputri]]
| secretary_general = [[Hasto Kristiyanto]]
| leader1_title = Ketua Fraksi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]
| leader1_name = [[Utut Adianto]]
| founded = {{start date and age|1973|1|10|df=y}} (sebagai [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]])<ref name="wajah11" /><ref name="Ananta" /><br>{{start date and age|1999|2|15|df=y}} (sebagai PDI Perjuangan)
| legalised =
| split =
| predecessor = [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] (''de facto'' transformasinya)<ref name="Ananta" />
| headquarters = Jl. Diponegoro No. 58, [[Menteng, [[Jakarta Pusat]] 10310
| youth_wing = TMP (Taruna Merah Putih) <br /> BMI (Banteng Muda Indonesia)
| wing1_title = Sayap Islam
Baris 24:
| membership = 474.247 (2023)<ref>{{cite web |title=Info Pemilu - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |url= https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Detail_parpol/detail_parpol/12
|website=Komisi Pemilihan Umum RI |date=6 Januari 2023|accessdate=12 November 2023}}</ref>
| ideology = [[Pancasila]]<ref name="peta">{{cite journal| title = Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia| last = Nurjaman| first = Asep| date = 2009| journal = Bestari | via = Neliti.com| url = https://www.neliti.com/publications/243916/peta-baru-ideologi-partai-politik-indonesia| access-date = 2022-12-03}}</ref><ref name="Akuntono" /> <br /> [[Demokrasi sosial]]<ref name="SocDemAsia" /> <br /> [[Liberalisme sosial]]<ref name="Jacobitz" /> <br /> [[Nasionalisme ekonomiIndonesia]]<ref name="BulkinKing" /> <brref name="Bulkin" />[[Nasionalisme Indonesia]]<ref name="BulkinChen" /><ref name="Chenjakartaglobe" /> <br />[[Nasionalisme ekonomi]]<ref name="jakartaglobeBulkin" /> <br /> [[Populisme]]<ref name="Bulkin" /><ref name="insideindonesia" /> <br /> [[Progresivisme]]<ref name=" antara2023" /> <br /> [[Sekularisme]]<ref name="King" /><ref name="peta" /><ref name="Jacobitz" /><ref name="Bulkin" /><ref name="Baswedan" /> <br /> [[Soekarno]]isme<ref name="Bulkin" /><ref>{{cite web |url=https://www.teropongsenayan.com/117024-di-rakornas-hasto-tegaskan-pdip-satu-satunya-partai-yang-konsisten-implementasikan-nilai-nilai-nasionalisme-dan-soekarnoisme |title=Di Rakornas, Hasto Tegaskan PDIP Satu-Satunya Partai Yang Konsisten Implementasikan Nilai-nilai Nasionalisme dan Soekarnoisme |author=Bachtiar |date=18 October 2020 |publisher=Teropong Senayan |access-date=2020-12-01 |archive-date=2021-05-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210518005416/https://www.teropongsenayan.com/117024-di-rakornas-hasto-tegaskan-pdip-satu-satunya-partai-yang-konsisten-implementasikan-nilai-nilai-nasionalisme-dan-soekarnoisme |url-status=live}}</ref> <br />'''[[Faksi]]:'''<br /> [[Marhaenisme]]<ref name="Geraldy" />
| position = [[Politik kiri tengah|Kiri-tengah]]<ref name="Chen" /><ref name="handbook2015" /> ke [[politik sayap kiri|sayap kiri]]{{failed verification|access=Desember 2023}}
| international = [[Aliansi Progresif]]<ref name="progressive">{{cite web |url=http://progressive-alliance.info/network/parties-and-organisations/ |title=Parties & Organisations |publisher=[[Aliansi Progresif|Progressive Alliance]] |access-date=2018-11-09 |language=en}}</ref><br>Jaringan Demokrasi Sosial di Asia ([[:en:Network of Social Democracy in Asia|en]])<ref name="SocDemAsia">{{cite web|website=SocDemAsia.com|url=https://socdemasia.com/about|title=About|publisher=Network of Social Democracy in Asia|access-date=2024-03-03|language=en}}</ref><br>[[Dewan Liberal dan Demokrat Asia]]<ref name="CALD">{{cite web |url=http://cald.org/member-parties/indonesian-democratic-party-of-struggle/|title=Indonesian Democratic Party of Struggle|website=cald.org|publisher=[[Dewan Liberal dan Demokrat Asia|Council of Asian Liberals and Democrats]]|access-date=2024-03-01 |language=en}}</ref>
| regional =
Baris 33:
| anthem =
| seats1_title = Kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]]
| seats1 = {{Infobox political party/seats|{{DPR RI110|PDIP}}|575580|hex={{Indonesian Democratic Party – Struggle/meta/color}}}}
| seats2_title = Kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi|DPRD I]]
| seats2 = {{Composition bar|418389|22322372|hex={{Indonesian Democratic Party – Struggle/meta/color}}}}
| seats3_title = Kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota|DPRD II]]
| seats3 = {{Composition bar|28032810|1734017510|hex={{Indonesian Democratic Party – Struggle/meta/color}}}}
| seats4_title =
| seats4 =
Baris 44:
}}
 
'''Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan''' ('''PDI-P''') adalah sebuah [[partai politik di Indonesia]] berposisi [[politik kiri tengah|kiri-tengah]]. Sejak tahun 2014, partai ini telah menjadi partai penguasa dan terbesar di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) dengan 128 kursi. Partai ini saat ini dipimpin oleh [[Megawati Soekarnoputri]], yang menjabat sebagai Presiden Indonesia dari tahun 2001 hingga 2004. Partai iniIni jugabagian merupakandari mantan partai dari presidenPresiden saatIndonesia iniKe-7 [[Joko Widodo]] (Jokowi).
 
Asal-usul PDI-P dapat ditelusuri kembali ke masa-masa ketika Megawati [[Peristiwa 27 Juli|dipaksa keluar]] dari kepemimpinan [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) oleh pemerintah [[Orde Baru]] di bawah kepemimpinan [[Soeharto]] pada tahun 1996. Setelah [[Kejatuhan Soeharto|pengunduran diri Soeharto]] dan pencabutan pembatasan terhadap partai politik, Megawati mendirikan partai ini. PDI-P memenangkan mayoritas suara dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan legislatif 1999]], dan Megawati [[Pemakzulan Abdurrahman Wahid|menjadi presiden]] pada bulan Juli 2001, menggantikan [[Abdurrahman Wahid]]. Setelah masa jabatannya berakhir, PDI-P menjadi oposisi pada masa pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. PDI-P kembali berkuasa setelah [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan legislatif 2014]].
Baris 61:
 
PDI kini terpecah menjadi dua fraksi, Megawati dan Suryadi. Fraksi Megawati ingin berpartisipasi dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan legislatif 1997]], tetapi pemerintah hanya mengakui fraksi Suryadi sebagai partai yang sah. Dalam pemilu, Megawati dan pendukungnya memberikan dukungan kepada [[Partai Persatuan Pembangunan]] dan PDI hanya meraih 3% suara. Menyusul [[Kejatuhan Soeharto|pengunduran diri Soeharto]] dan pencabutan batasan "Orde Baru" pada partai politik nasional, Megawati mendeklarasikan pembentukan PDIP, menambahkan sufiks "perjuangan" untuk membedakan fraksi partainya dari fraksi yang didukung pemerintah. Dia terpilih sebagai ketua umum PDIP dan dinominasikan sebagai wakil presiden pada tahun 1999.
''[[De facto]]'' PDI-P menjadi sebuah transformasi PDI lama.<ref name="wajah11" /><ref name="Ananta">{{cite book |surname1=Ananta |given1=Aris |surname2=Arifin |given2=Evi Nurvidya |surname3=Suryadinata |given3=Leo |title=Emerging Democracy in Indonesia |place=Singapore |year=2005 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |lang=en |page=26 |url=https://books.google.com/books?id=1QpWEAtDjWMC |isbn=981-230-323-5 |ref=harv}} pp. 11, 26.</ref>
 
=== 1999-2004: Pemenang Pemilu, Pemerintahan Gus Dur-Megawati, Pemecahan Internal Partai ===
PDI-P sejauh ini merupakan partai politik paling populer pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilu legislatif tahun 1999]].<ref name="wajah11">{{cite web |title=Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 11: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) |publisher=[[Kompas.com|Kompas]] |date=12 Maret 1999 |via=Seasite.niu.edu (Center for Southeast Asian languagesStudies, literatures and culturesNIU) |access-date=31-03-2018 |url=http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |archive-date=2017-09-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170905013408/http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |url-status=dead}}</ref>{{sfn|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005 |p=10}} Dengan perolehan suara 33%, PDI-P tampil dengan perolehan suara terbesar.{{sfn|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005 |p=10}} Menjelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1999, PDI-P diperkirakan akan kembali memainkan peran dominan. Meski memenangkan pemilu legislatif, PDI-P tidak meraih mayoritas absolut. Meski begitu, PDI-P tidak pernah berkoalisi dengan partai politik lain menjelang Sidang Umum MPR tahun 1999. Hal yang paling dekat dengan PDI-P terhadap koalisi adalah aliansi longgar dengan [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) yang dipimpin [[Abdurrahman Wahid]]. Jabatan presiden tampaknya akan diperebutkan oleh [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]] dan petahana [[B. J. Habibie|BJ Habibie]] dari [[Partai Golongan Karya|Golkar]] yang sedang mencari masa jabatan kedua. Namun, Ketua MPR [[Amien Rais]] punya pemikiran lain dengan membentuk koalisi bernama [[Poros Tengah]] yang beranggotakan partai-partai Islam. Amien juga mengumumkan keinginannya untuk mencalonkan Wahid sebagai presiden. PKB, yang aliansinya dengan PDI-P tidak pernah kokoh, kini berpindah ke Poros Tengah. Golkar kemudian bergabung dalam koalisi ini setelah pidato pertanggungjawaban Habibie ditolak dan ia mengundurkan diri dari pencalonan. Hal ini terjadi pada Megawati dan Wahid. Wahid, dengan koalisi kuat yang mendukungnya, terpilih sebagai presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara dibandingkan Megawati dengan 313 suara. Para pendukung PDI-P sangat marah. Sebagai pemenang pemilu legislatif, mereka juga berharap bisa memenangkan pemilu presiden. Massa PDI-P mulai melakukan kerusuhan di kota-kota seperti [[Jakarta]], [[Kota Surakarta|Solo]] dan [[Kota Medan|Medan]]. [[Bali]] yang biasanya damai juga terlibat dalam protes pro-Megawati. Wahid kemudian menyadari perlunya pengakuan terhadap status PDI-P sebagai pemenang [[Pemilu Legislatif]]. Dengan itu, dia mendorong Megawati untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Megawati menolak tawaran itu karena melihat dirinya harus menghadapi lawan seperti [[Hamzah Haz]] dari [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), serta [[Akbar Tanjung]] dan [[Wiranto]] dari Golkar. Setelah beberapa kali dipolitisasi oleh Wahid, Akbar dan Wiranto mengundurkan diri dari pencalonan. Wahid juga memerintahkan PKB untuk mendukung Megawati. Dia kini percaya diri dan berkompetisi dalam pemilihan wakil presiden, dan terpilih dengan 396 suara dibandingkan 284 suara Hamzah.
 
Kongres PDI-P Pertama diadakan di [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]] pada bulan April 2000, di mana Megawati terpilih kembali sebagai ketua PDI-P untuk masa jabatan kedua. Kongres tersebut tercatat sebagai salah satu tempat di mana ia mengkonsolidasikan posisinya di dalam PDI-P dengan mengambil tindakan keras untuk menyingkirkan calon pesaingnya.<ref>{{Cite web|date=2009-10-17|title=Tempointeraktif.Com - Kisah Para Penantang yang Terpental|url=https://web.archive.org/web/20091017103151/http://tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs,20050211-03,id.html|website=web.archive.org|access-date=2024-02-07}}</ref> Pada pemilihan ketua umum, muncul dua calon lainnya, [[Eros Djarot]] dan [[Dimyati Hartono]]. Keduanya mencalonkan diri karena tak ingin Megawati menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan merangkap [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]]. Bagi Eros, saat akhirnya mendapat pencalonan dari cabang [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], muncul permasalahan keanggotaan dan membuat pencalonannya batal. Dia kemudian tidak diizinkan pergi dan berpartisipasi dalam kongres. Kecewa dengan apa yang dianggapnya sebagai kultus kepribadian yang berkembang di sekitar Megawati, Eros meninggalkan PDI-P dan pada bulan Juli 2002, membentuk [[Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia|Partai Nasional Benteng Kerakyatan]] (PNBK). Bagi Dimyati, meski pencalonannya tidak mendapat perlawanan sekeras Eros, ia dicopot dari jabatan Ketua Umum PDI-P Cabang Pusat. Ia tetap mempertahankan posisinya sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) namun pensiun pada Februari 2002. Dimyati kemudain membentuk Partai Indonesia Tanah Air (PITA) pada April 2002.
Baris 83:
Menjelang [[pemilu 2024]], internal partai terpecah karena pilihan calon presiden. Anggota partai yang lebih muda menentang [[Puan Maharani]], pilihan generasi tua, dan lebih memilih [[Ganjar Pranowo]]. Meski populer, Ganjar menyatakan tak akan mencalonkan diri sebagai calon presiden.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Ganjar Buka Suara soal Tudingan Ambisi Nyapres 2024|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210524120800-32-646157/ganjar-buka-suara-soal-tudingan-ambisi-nyapres-2024|website=nasional|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Relawan Jokowi Alihkan Dukungan ke Ganjar Pranowo di 2024|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210915103107-617-694549/relawan-jokowi-alihkan-dukungan-ke-ganjar-pranowo-di-2024|website=nasional|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref> Pada 9 Oktober 2021, pendukung Puan Maharani yang dipimpin oleh [[Bambang Wuryanto]] mendirikan ''Dewan Banteng,'' melabeli orang-orang yang berbeda pendapat dengan sebutan ''Celeng'' (bahasa Jawa dari babi hutan).<ref>{{Cite web|last=Isnanto|first=Bayu Ardi|title=Kader Deklarasi Ganjar Capres, PDIP Jateng: Itu Bukan Banteng tapi Celeng|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5760141/kader-deklarasi-ganjar-capres-pdip-jateng-itu-bukan-banteng-tapi-celeng|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref> Sebagai tanggapan dari senior partai, [[Immanuel Ebenezer]] beserta para anggota muda meluncurkan kampanye ''Barisan Celeng Berjuang'' pada tanggal 12 Oktober 2021, mengkritik Bambang Pacul dan DPP Partai.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Saat Barisan Celeng Jadi Semangat Perlawanan Kader PDIP Dukung Ganjar|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5763511/saat-barisan-celeng-jadi-semangat-perlawanan-kader-pdip-dukung-ganjar|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sihombing|first=Rolando Fransiscus|title=Barisan Celeng Berjuang Dinilai Perlawanan Demokrasi Terpimpin PDIP|url=https://news.detik.com/berita/d-5764542/barisan-celeng-berjuang-dinilai-perlawanan-demokrasi-terpimpin-pdip|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=Heksantoro|first=Rinto|title=Gegeran Celeng di Kandang Banteng|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5764568/gegeran-celeng-di-kandang-banteng|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref> ''Barisan Celeng Berjuang'' mengadopsi bendera dengan skema warna terbalik sebagai bentuk perlawanan.<ref>{{Cite web|last=Heksantoro|first=Rinto|title=Ada Logo Celeng Berjuang, Kader PDIP Dukung Ganjar Bicara Soal Perlawanan|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5763390/ada-logo-celeng-berjuang-kader-pdip-dukung-ganjar-bicara-soal-perlawanan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Barisan Celeng Dukung Ganjar Bikin Kian Panas Internal PDI Perjuangan|url=https://news.detik.com/berita/d-5764572/barisan-celeng-dukung-ganjar-bikin-kian-panas-internal-pdi-perjuangan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-02}}</ref> Pada tanggal 15 Oktober 2021, DPP PDI-P memberikan sanksi kepada anggota dari kedua belah fraksi karena berupaya mengabaikan proses pengambilan keputusan pimpinan, menekankan bahwa hanya Megawati yang dapat menentukan calon presiden resmi dan mendesak diakhirinya persaingan tersebut.<ref>{{Cite web|title=Sama rata sanksi ke pendukung Ganjar-Puan yang lawan arahan Mega|url=https://news.detik.com/berita/d-5769307/sama-rata-sanksi-ke-pendukung-ganjar-puan-yang-lawan-arahan-mega|website=Detik}}</ref>
 
=== 2023-sekarang: PercalonanPencalonan Ganjar Pranowo, Friksi Mega-Jokowi ===
Pada 21 April 2023, Ganjar resmi dicalonkan PDI-P sebagai calon presidennya.<ref>{{Cite news|date=2023-04-21|title=Ganjar Pranowo Is Indonesia Ruling Party’s Presidential Pick|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-04-21/ganjar-pranowo-is-indonesia-ruling-party-s-presidential-pick|newspaper=Bloomberg.com|language=en|access-date=2024-03-02}}</ref> Namun, pada tanggal 22 Oktober, [[Gibran Rakabuming Raka]] – seorang kader aktif partai dan putra Jokowi – secara resmi dicalonkan oleh [[Koalisi Indonesia Maju (2024)|Koalisi Indonesia Maju]] sebagai calon wakil presiden untuk [[Prabowo Subianto]], setelah keputusan kontroversial [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] mengizinkannya untuk mencalonkan diri. Pada bulan November, Gibran dikeluarkan dari partai. Pada bulan-bulan berikutnya, beberapa anggota dan politisi PDI-P mulai menyerang Jokowi. Saat perayaan HUT partai yang digelar pada 10 Januari 2024, Megawati secara tidak langsung mengkritik para pemimpin yang “haus kekuasaan”. Para pengamat menilai pernyataannya ditujukan kepada Jokowi yang tidak diundang dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa PDI-P menang dalam dua pemilu sebelumnya karena dukungan masyarakat, bukan karena pengaruh Jokowi.<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Megawati warns of ‘power hungry’ leaders - Politics|url=https://www.thejakartapost.com/indonesia/2024/01/11/megawati-warns-of-power-hungry-leaders.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2024-03-02}}</ref>
 
Baris 89:
 
=== Ideologi ===
Undang-Undang Partai Politik Tahun 2008 menyatakan bahwa partai politik diperbolehkan mencantumkan ciri-ciri tertentu yang mencerminkan aspirasi politiknya, sepanjang tidak bertentangan dengan [[Pancasila]] dan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]].<ref>{{Cite journal|last=Saifulloh|first=Putra Perdana Ahmad|date=2016|title=Kewajiban Partai Politik Berideologi Pancasila Ditinjau dari Prinsip-Prinsip Negara Hukum Indonesia|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/pandecta/article/view/9276|journal=Pandecta Research Law Journal|volume=11|issue=2|pages=174–188|doi=10.15294/pandecta.v11i2.9276|issn=2337-5418}}</ref> Sesuai Pasal 5 Ayat 1 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), PDI-P menganut Pancasila. Megawati secara khusus mengklarifikasi bahwa Pancasila yang dimaksud adalah versi 1 Juni 1945.<ref name="Akuntono">{{cite news |last=Akuntono |first=Indra |url=https://nasional.kompas.com/read/2015/06/01/16370401/Megawati.Ideologi.PDI-P.adalah.Pancasila.1.Juni.1945 |title=Megawati: Ideologi PDI-P adalah Pancasila 1 Juni 1945 |publisher=[[Kompas.com]] |date=1 Juni 2015 |access-date=2024-02-07}}</ref> Pada bulan September 2023, Sekretaris Jenderal partai [[Hasto Kristiyanto]] menyatakan bahwa PDI-P adalah partai "[[politik sayap kiri|kiri]]" yang [[progresivisme|progresif]], bukan partai [[komunisme|komunis]] atau [[sosialisme|sosialis]].<ref name=" antara2023">{{cite news |date=2023-09-10 |title=PDIP identifikasi sebagai partai kiri, tapi bukan sosialis-komunis |url=https://www.antaranews.com/berita/3720513/pdip-identifikasi-sebagai-partai-kiri-tapi-bukan-sosialis-komunis |publisher=[[Antara]] News |access-date=2024-02-07 |quote="''Meski PDIP berhaluan kiri, namun Hasto tak setuju mereka berideologi sosialis atau komunis melainkan bercermin progresivitas.''"}}</ref> Pandangan orang luar mengenai orientasi politik partai bervariasi. Akademikus dan pengamat dalam negeri mengklasifikasikan PDI-P sebagai partai [[nasionalisme|nasionalis]]<ref name="jakartaglobe">{{cite web|title=How Different Are Political Parties in Indonesia From One Another?|language=en |url=https://jakartaglobe.id/context/how-different-are-political-parties-in-indonesia-from-one-another|publisher=Jakarta Globe|access-date=2024-02-07}}</ref> dan [[sekularisme|sekuler]],<ref name="Baswedan">{{cite journal|last=Baswedan|first=Anies Rasyid|date=2004|title=Political Islam in Indonesia: Present and Future Trajectory|url=https://www.jstor.org/stable/10.1525/as.2004.44.5.669|journal=Asian Survey|volume=44|issue=5|pages=669–690|doi=10.1525/as.2004.44.5.669|issn=0004-4687}}</ref><ref>{{cite web|last=Rakhmat|first=Muhammad Zulfikar|date=2022-04-13|title=Indonesian political parties build close relations with China despite their anti-communist ideology|url=http://theconversation.com/indonesian-political-parties-build-close-relations-with-china-despite-their-anti-communist-ideology-180580|website=The Conversation|language=en-US|access-date=2024-02-07}}</ref> namun para akademisi internasional memandang PDI-P sebagai partai nasionalis-sekuler,<ref name="King">{{cite book |surname=King |given=Blair A. |chapter=Chapter 4. Government and Politics |editor1=Frederick, William H. |editor2=Worden, Robert L. |title=Indonesia: A Country Study |series=Area handbook series, 39 |others=[[Library of Congress]], Federal Research Division |edition=6 |place=Washington, DC |publisher=U.S. Government Printing Office |year=2011 |page=263 |chapter-url={{Google books|id=6dgmXWMgWcwC|plainurl=y|page=225}}|url=https://books.google.com/books?id=6dgmXWMgWcwC |isbn=978-0-8444-0790-6 |lang=en}}</ref><ref name="Bulkin">{{cite web |url=https://carnegieendowment.org/2013/10/24/indonesia-s-political-parties-pub-53414#PDI-P|title=Indonesia's Political Parties |last=Bulkin |first=Nadia |publisher=Carnegie Endowment for International Peace |language=en |date=24 October 2013 |access-date=2024-03-02}}</ref><ref>{{cite book|last=Emmerson|first=Donald K.|date=2015-05-20|url=https://books.google.com/books?id=gp9zCQAAQBAJ|title=Indonesia Beyond Suharto|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-46808-0|language=en}}</ref><ref>{{cite web|date=2014-05-22|title=Is there an ideological cleavage in 2014?|url=https://www.newmandala.org/is-there-an-ideological-cleavage-in-2014/|publisher=New Mandala|language=en-AU|access-date=2024-02-07}}</ref> [[liberalisme sosial|liberal-sosial]]<ref name="Jacobitz">{{cite book |editor-surname=Jacobitz |editor-given=Robin |title=Gramsci's Plan: Kant and the Enlightenment 1500 to 1800 |lang=en |quote="... the predominantly secular and socially liberal PDI-P party." |year=2021 |publisher=tredition |page=655 |url=https://books.google.com/books?id=QiY7EAAAQBAJ&pg=PT655 | isbn=9783347356771}}</ref> atau [[populisme|populis]].<ref name="Bulkin" /><ref name="insideindonesia">{{cite web|title=Princess of populism - Inside Indonesia: The peoples and cultures of Indonesia|url=https://www.insideindonesia.org/archive/articles/princess-of-populism|website=www.insideindonesia.org|access-date=2024-02-07}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bland|first=Ben|date=2020-09|url=https://books.google.com/books?id=2DT4DwAAQBAJ|title=Man of Contradictions|publisher=Random House Australia|isbn=978-1-76089-724-6|lang=en}}</ref> Selain itu, di dalam PDI-P ada [[faksi]] penganut [[Marhaenisme]], yakni pemahaman sosialis dari Soekarno.<ref name="Geraldy">{{cite journal |last=Geraldy |first=Galang |title= Ideologi dan Partai Politik: Menakar Ideologi Politik Marhaenisme di PDIP, Sosialisme Demokrasi di PSI dan Islam Fundamentalisme di PKS |url= https://www.neliti.com/publications/295078/ideologi-dan-partai-politik-menakar-ideologi-politik-marhaenisme-di-pdip-sosiali |journal=Politicon: Jurnal Ilmu Politik |date=2019 |volume=1 |issue=2 |pages=134–157 |doi=10.15575/politicon.v1i2.6268 |s2cid=213924604 |access-date=2022-06-01 |via=Neliti.com |doi-access=free}}</ref>
 
Kecenderungan politiknya digambarkan sebagai [[politik kiri tengah|kiri-tengah]]<ref name="handbook2015">{{cite book |title=Indonesia Electoral, Political Parties Laws and Regulations Handbook — Strategic Information, Regulations, Procedures |edition=updated |publisher=International Business Publ., USA |year=2015 |page=56 |url=https://books.google.com/books?id=wuewCgAAQBAJ&pg=PA56 |lang=en |isbn=9781514517017}}</ref><ref name="Chen">{{cite web |last=Chen |first=Jonathan |url=https://theconversation.com/one-partys-lonely-battle-for-minority-voices-in-indonesia-115165 |title=One party's lonely battle for minority voices in Indonesia |website=The Conversation |date=15 April 2019 |access-date=2024-02-28 |quote="PSI's focus on minority issues used to be shared by other traditionally nationalist, centre-left parties like the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P)." |language=en}}</ref> atau [[sentrisme|sentris]].<ref>{{Cite web|date=2017-02-15|title=Jakarta Elections Seen as Barometer of Indonesian Secularism|url=https://time.com/4671464/indonesia-elections-islam-jakarta-ahok-democracy/|website=TIME|language=en|access-date=2024-02-07}}</ref><ref>{{Cite web|last=Meakem|first=Allison|date=2024-02-12|title=A New Dynasty Rises in Jokowi’s Indonesia|url=https://foreignpolicy.com/2024/01/02/indonesia-elections-president-jokowi-economics-prabowo-pdip/|website=Foreign Policy|language=en-US|access-date=2024-02-07}}</ref><ref>{{Cite web|title=Who Will Lead Indonesia’s PDI-P Into the 2024 Election?|url=https://thediplomat.com/2022/07/who-will-lead-indonesias-pdi-p-into-the-2024-election/|website=thediplomat.com|language=en-US|access-date=2024-02-07}}</ref>
Baris 113:
** Bidang Politik: [[Puan Maharani]]
** Bidang Luar Negeri: [[Ahmad Basarah]]
** Bidang PemerintahanHukum HAM dan OtonomiAdvokasi DaerahRakyat: [[GanjarYasonna PranowoLaoly]]
** Bidang Hukum HAMPemerintahan dan AdvokasiOtonomi RakyatDaerah: [[YasonnaGanjar LaolyPranowo]]
** Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional: Ronny Talapessy
** Bidang Perekonomian: [[Basuki Tjahaja Purnama]]
Baris 159:
! Perubahan kursi
! Peringkat
!Status koalisi
|-
! rowspan="2" | [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|1999]]
| <center>11
|align="right"|35.689.073 (33,74%)
Baris 166 ⟶ 167:
|<center>{{new}}
|align="center"|1
|Pemerintah
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|2004]]
| colspan="5" |'''''Status koalisi:''' Pro-Pemerintah''
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|2004]]
| <center>18
| align="right" |21.026.629 (18,53%)
| align="left" |{{Composition bar|109|550|hex=#FF0000}}<center>'''19,82%'''
|<center>{{decrease}} 44 kursi
| align="center" |2
|Oposisi
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|2009]]
| colspan=5|'''''Status koalisi:''' Oposisi''
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|2009]]
| <center>28
| align="right" |14.600.091 (14,03%)
| align="left" |{{Composition bar|95|560|hex=#FF0000}}<center>'''16,96%'''
|<center>{{decrease}} 14 kursi
| align="center" |3
|Oposisi
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|2014]]
| colspan=5|'''''Status koalisi:''' Oposisi''
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|2014]]
| <center>4
| align="right" |23.681.471 (18,95%)
| align="left" |{{Composition bar|109|560|hex=#FF0000}}<center>'''19,46%'''
|<center>{{increase}} 14 kursi
| align="center" |1
|Pemerintah
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
| colspan=5|'''''Status koalisi:''' Pro-Pemerintah''
|-
! rowspan=2|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
| <center>3
| align="right" |27.053.961 (19,33%)
| align="left" |{{Composition bar|128|575|hex=#FF0000}}<center>'''22,26%'''
|<center>{{increase}} 19 kursi
| align="center" |1
|Pemerintah
|-
| colspan=5|'''''Status koalisi:''' Pro-Pemerintah''
|-
! rowspan="2" |[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]]
|3
| align="right" |25.387.279 (16.72%)
| align="left" |{{Composition bar|110|580|hex=#FF0000}}<center>'''18.96%'''
(16.72%)
|{{Composition bar|110|580|hex=#FF0000}}'''18.96%'''
|{{decrease}} 18 kursi
| align="center" |1
|Pendukung Pemerintah
|-
| colspan="5" |'''''Status koalisi: '''Oposisi''
|}
 
Baris 267 ⟶ 261:
|26,79%
|'''Kalah''' {{N}}
| colspan="43" rowspan="4" |N/A
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2014]]