Kota Bogor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih |
k →Sejarah: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| nama = Kota Bogor
| translit_lang1_type1 = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_info1 = {{sund|ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
| nama_lain = Pakuan Pajajaran▼
▲| nama_lain =
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Naruhito and Masako visit Bogor Palace 56.jpg
|caption1=<center>[[Istana Bogor]]
|image2=Kota Bogor & Gunung Salak.jpg
|caption2=<center> [[Gunung Salak]] dan Bogor
|image3=Kebun Raya Bogor 18.jpg
|caption3=<center>[[Kebun Raya Bogor]]
}}
| motto = ''Di nu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga''<br>{{small|{{su icon}} Segala hal di masa kini adalah pusaka masa silam, dan ikhtiar hari ini adalah untuk masa depan}}<ref>{{cite web|url=https://kotabogor.go.id/index.php/show_post/detail/5581|title=Tepas Salapan Lawang Dasakerta|date=2016-12-07|quote=Sedangkan di puncaknya tertulis semboyan ‘Di nu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga’.|access-date=2021-12-29|work=Pemerintah Kota Bogor|archive-date=2021-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20211229133905/https://kotabogor.go.id/index.php/show_post/detail/5581|dead-url=no}}</ref>
| bendera = City Flag of Bogor.svg
| lambang =
| julukan = {{Hlist|''Kota Hujan''|''Kota Pakuan''|''Bumi Pajajaran''}}
| peta = Map of West Java highlighting Bogor City.svg
| koordinat = {{Coord|-6.5978028|106.7992631|display=title,inline}}
Baris 29:
| nama wakil walikota = ''lowong''
| nama sekretaris daerah = Syarifah Sofiah
| tanggal = 3 Juni 1482 (542 tahun yang lalu)
| dasar hukum =
| area_rank = 61
| luasref =
Baris 53 ⟶ 52:
{{Tree list/end}}
|0,69% [[Agama Buddha|Buddha]] | 0,11% [[Hindu]] |0,04% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa = [[Bahasa
| IPM = {{increase}} 77,17 ([[2022]])<br> {{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=17 Oktober 2023}}</ref>
| zona = WIB
Baris 60 ⟶ 59:
| area_code = 0251
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|16100]]
| nomor_polisi = F
| SNI = BGR
| dau = Rp 776.739.453.000,00 (2021)
Baris 67 ⟶ 66:
| ref =
}}
'''Kota Bogor''' ({{Lang-su|{{sund|ᮘᮧᮌᮧᮁ}}}}, {{Lang-nl|Buitenzorg}}) adalah sebuah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Provinsi [[
Kota Bogor dikenal dengan julukan ''Kota Hujan'', karena memiliki curah hujan yang lumayan sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 [[kelurahan]]. Pada masa [[Hindia Belanda|Kolonial Hindia Belanda]], Kota Bogor dikenal dengan nama ''Buitenzorg'' yang berarti tanpa kecemasan atau aman tentram.▼
▲'''Kota Bogor''' ({{Lang-su|{{sund|ᮘᮧᮌᮧᮁ}}}}, {{Lang-nl|Buitenzorg}}) adalah sebuah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak 59 km di sebelah selatan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], dan merupakan enklave [[Kabupaten Bogor]]. Pada akhir tahun 2024, jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 1.137,859 jiwa, dengan kepadatan 10.208 jiwa/km².<ref name="Kemendagri">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Data Disdukcapil Kemendagri|website=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/|accessdate=27 July 2024|format=visual}}</ref>
▲Kota Bogor dikenal dengan julukan ''Kota Hujan'', karena memiliki curah hujan yang lumayan sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa [[Hindia Belanda|Kolonial Hindia Belanda]], Kota Bogor dikenal dengan nama ''Buitenzorg'' yang berarti tanpa kecemasan atau aman tentram.
== Sejarah ==
=== Kerajaan Tarumanagara ===
Pada awal abad ke-5 [[Masehi]], Kota Bogor merupakan pusat [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]] dengan [[Raja (gelar)|raja]] yang bernama [[Purnawarman]].<ref>{{Cite journal|last=Widyastuti|first=Endang|date=2013|title=Penguasaan Kerajaan Tarumanagara terhadap Kawasan Hulu Ci Sadane|url=http://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/download/P2%282%292013-2/32|journal=Purbawidya|volume=2|issue=2|pages=142|access-date=2022-01-16|archive-date=2022-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220118182408/http://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/download/P2(2)2013-2/32|dead-url=no}}</ref> Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan di saat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu.
=== Kerajaan Sunda ===
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Kota Bogor tentang kerajaan silam, salah
[[Kerajaan Sunda]] yang memiliki ibukota di Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan [[Prabu Siliwangi]] yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan [[Kabupaten Bogor]] pada tahun 1973 dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
=== Zaman Kolonial Belanda ===
[[Berkas:Coat of Arms of Buitenzorg (1932).svg|jmpl|
Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai [[Pakuan Pajajaran|Kota Pakuan]] hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi [[Belanda]] yang dipimpin oleh [[Pieter Scipio van Oostende|Scipio]] dan [[Abraham van Riebeeck|Riebeeck]] pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas [[Prasasti Batutulis]] dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Gustaaf Willem Baron van Imhoff]] membangun [[Istana Bogor]] seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.
Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan 9 distrik ([[Cisarua, Bogor|Cisarua]], Pondok Gede, [[Ciawi, Bogor|Ciawi]], [[Ciomas, Bogor|Ciomas]], [[Cijeruk, Bogor|Cijeruk]], [[Sindangbarang, Bogor Barat, Bogor|Sindang Barang]], Balubur, [[Dramaga, Bogor|Dramaga]], dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg.
Baris 95 ⟶ 92:
Pada masa pendudukan [[Inggris]], yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah [[Thomas Stamford Raffles]], beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana [[Istana Bogor]] direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan [[Kebun Raya Bogor|Kebun Raya]] (Botanical Garden), beliau juga mempekerjakan seorang arsitek yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzorg.
Pada tahun 1903, terbit [[Undang-undang Desentralisasi]] yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk [[Staadsgemeente]] diantaranya adalah
1. '''Gemeente Batavia''' (S. 1903 No.204) <br >
Baris 106 ⟶ 103:
(Regerings-Almanak Voor Nederlandsch Indie 1928 : 746-748)
Pembentukan [[Gemeente]] tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi [[Burgermeester]] atau Wali kota dari [[Staatsgemeente]] Buitenzoorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang [[Bumiputra]] yaitu [[Mr. Soebroto]]).
Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasi yang ada, maka terbentuklah [[Bestuursher Voorings Ordonantie]] atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1922 terbentuklah [[Regentschaps Ordonantie]] (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).
Baris 119 ⟶ 116:
Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 1995,<ref>{{Cite web|title=PP No. 2 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor Dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57018/pp-no-2-tahun-1995|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2022-03-05|archive-date=2022-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220305121820/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57018/pp-no-2-tahun-1995|dead-url=no}}</ref> terjadi pemekaran wilayah Kotamadya Bogor yang menyebabkan perubahan batas-batas wilayah antara Kabupaten dan Kotamadya, beberapa desa dari kecamatan sekitar yang menjadi bagian Kotamadya Bogor adalah:
* [[Ciomas, Bogor|Kecamatan Ciomas]] (masih berdiri hingga kini), dari 25 desa yang ada terdapat 6 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:<ref>{{Cite web|title=Item 0005 - Peta Kecamatan Ciomas|url=http://jikd.bogorkab.go.id/index.php/peta-kecamatan-ciomas|website=Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor|access-date=2022-03-05|archive-date=2022-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220305121817/http://jikd.bogorkab.go.id/index.php/peta-kecamatan-ciomas|dead-url=yes}}</ref>
Baris 229 ⟶ 226:
|-
| 25
| [[Berkas:Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor.jpg|100px]]
| bgcolor="5F5F5F" |
| [[Hery Antasari]]<br> ([[Penjabat]])
| 20 April 2024
| ''Petahana''
| colspan="2" | ''Transisi''
|-
Baris 470 ⟶ 467:
* [[Museum Perjuangan Bogor|Museum Perjuangan]]
* [[Herbarium Bogoriense]]
* [[Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti]]
* [[Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor]]
|