Gedung Bank Indonesia Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Pratama26 memindahkan halaman Museum Bank Indonesia Yogyakarta ke Gedung Bank Indonesia Yogyakarta: Hanya gedung yang notable, tidak ada museum Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoor van de Javasche Bank TMnr 60016242.jpg|jmpl|
[[Berkas:Bank_Indonesia_Yogyakarta_kala_senja.jpg|jmpl|Bank Indonesia Yogyakarta kala senja]]
'''Gedung Bank Indonesia Yogyakarta (lama)''',<ref group="catatan">Untuk membedakannya dengan gedung yang lebih baru di sisi timurnya.</ref> sebelumnya '''Gedung De Javasche Bank''', adalah bangunan yang berluaskan
== Arsitektur
Bangunan [[Bank Indonesia]] menghadap ke utara dan berada diselatan jalan panembahan senopati dan bangunan baru berada di Jalan Secodiningrat. Bangunan terdiri atas dua tingkat dan satu basement. Arsitektur yang tampak pada bangunan ini menjunjukkan ciri arsitektur [[Eropa]]. Sebagai perancang bangunan yang berasal dari biro arsitek ''NV.'' ''Architcten en ED.'' ''Cuysper Amsterdam.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ragam Penanda Zaman|url-status=live}}</ref>''
Biro arsitek tersebut banyak merancang bangunan-bangunan milik ''Javasche Bank.'' Karakteristik bangunan
Gaya arsitektur ini diperkenalkan oleh Herman Willen Danendels saat ia bertugas sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda pada tahun 1808-1811. Gaya arsitektur ini mulai berkembang pada abad ke-18 sampa akhir abad ke-19. Dahulunya gaya arsitektur ini mulai diterapkan di daerah pinggiran Kota [[Batavia]] (Jakarta). Kemunculan gaya arsitektur tersebut merupakan akibat dari pencampuran kebudayaan Belanda, Indonesia, dan sedikit kebudayan China.<ref>{{Cite web|title=Menilik Gaya Arsitektur Kolonial di Indonesia|url=https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/19/150000121/menilik-gaya-arsitektur-kolonial-di-indonesia?page=all}}</ref>
== Latar
Proses Nasionalisasi dari '''DJB''' berakhir seiring dengan pergantian nama menjadi [[Bank Indonesia]]. Tepatnya tanggal 29 Mei 1953, Presiden Soekarno mengesahkan RUU Pokok [[Bank Indonesia]] menjadi Undang-Undang (UU).Pada 1 Juli 1953, diberlakukannya UU Pokok [[Bank Indonesia]] sehingga sejak 1 Juli 1953 bangsa Indonesia memiliki bank sentral dengan nama [[Bank Indonesia]]. Pemerintah pun menunjuk [[Bank Indonesia]] sebagai bank sentral dan bank sirkulasi di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia|url=}}</ref
==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|group=catatan}}
=== Referensi ===
{{reflist|1}}
[[Kategori:Cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:WikiLatih SMA Negeri 2 Yogyakarta II]]
[[Kategori:Bank Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1829 di Hindia Belanda]]
|