Dewan Perwalian Pakualaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikannoref}}
'''Dewan Perwalian Kadipaten Pakualaman''' ([[bahasa Belanda]]: ''Raad van Beheer over de Pakualamsche Zaken'') adalah suatu dewan perwalian yang mengurusi pemerintahan [[Kadipaten Paku Alaman]] yang ditetapkan oleh [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]]. Masa tugas dewan ini adalah antara [[20 Agustus]] [[1903]]-[[16 Oktober]] [[1906]].
'''''Raad van Beheer over de Pakualamsche Zaken''/Dewan Perwalian Kadipaten Pakualaman'''
 
== Sejarah ==
Mangkatnya KGPAA [[Paku Alam VI]] yang mendadak karena sakit menimbulkan persoalan dalam pergantian tahta. Putra sulungnya BRMH Surtiyo yang bersekolah di Nederland telah wafatmangkat dan dimakamkan di negeri kincir angin itu. Sedangkan adiknya BRMH Surarjo masih berekolah di HBS [[Semarang]]. Pilihan yang sulit antara BRMH Surarjo (putra [[Paku Alam VI]]), KPH Notodirojo (putra [[Paku Alam V]], adik [[Paku Alam VI]]) ataukah KPH Sasraningrat (putra [[Paku Alam III]], mertua [[Ki Hajar Dewantara]]) harus dihadapi keluarga Paku Alaman.
 
Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengangkat wali sementara '''KPH Sasraningrat''' sampai 1903. Pemerintah [[Hindia Belanda]] akhirnya menetapkan Surarjo yang akan menggantikan mendiangalmahrum [[Paku Alam VI]], namuntetapi beliaudia harus terlebih dahulu mnyelesaikan studinya. Oleh karena itu Pemerintah Hindia Belanda menetapkan suatu dewan perwalian yang mengurusi pemerintahan Kadipaten Paku Alaman.
----
 
'''== Susunan ''Raad van Beheer''''' ==
 
'''Susunan ''Raad van Beheer'''''
{| class="wikitable"
|-
| Ketua
| Residen Yogyakarta, R.J.[[John Ricus Couperus (1853-1940)|John Ricus Couperus]]
|-
| Anggota
Baris 30 ⟶ 31:
|}
 
== Tugas ==
 
 
Mangkatnya KGPAA [[Paku Alam VI]] yang mendadak karena sakit menimbulkan persoalan dalam pergantian tahta. Putra sulungnya BRMH Surtiyo yang bersekolah di Nederland telah wafat dan dimakamkan di negeri kincir angin itu. Sedangkan adiknya BRMH Surarjo masih berekolah di HBS [[Semarang]]. Pilihan yang sulit antara BRMH Surarjo (putra [[Paku Alam VI]]), KPH Notodirojo (putra [[Paku Alam V]], adik [[Paku Alam VI]]) ataukah KPH Sasraningrat (putra [[Paku Alam III]], mertua [[Ki Hajar Dewantara]]) harus dihadapi keluarga Paku Alaman.
 
Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengangkat wali sementara '''KPH Sasraningrat''' sampai 1903. Pemerintah [[Hindia Belanda]] akhirnya menetapkan Surarjo yang akan menggantikan mendiang [[Paku Alam VI]], namun beliau harus terlebih dahulu mnyelesaikan studinya. Oleh karena itu Pemerintah Hindia Belanda menetapkan suatu dewan perwalian yang mengurusi pemerintahan Kadipaten Paku Alaman.
 
Tugas yang harus dihadapi dewan ini adalah membuat perhitungan keuangan tahunan Kadipaten. Pada saat dewan ini pula dipisahkan antara keuangan Kadipaten Pakualaman dan Paku Alam pribadi. Karena '''KPH Sasraningrat''' mengundurkan diri maka '''KPH Notodirojo''' memegang perwalian sehari-hari.
 
KPH Notodirojo berpendidikan HBS [[Semarang]] dan [[Jakarta]]. Dalam menjalankan tugas perwalian beliaudia dapat menyelesaikannya dengan baik. Notodirojo sendiri memiliki 17 putra-putri. Setelah 3 tahun Pemerintah [[Hindia Belanda]] memanggil BRMH Surarjo yang sedang belajar di Jakarta sehubungan dengan akan berakhirnya tugas dewan perwalian.
 
{{kotak mulai}}
Baris 44 ⟶ 40:
{{kotak suksesi|jabatan = Penguasa Paku Alam di Yogyakarta|pendahulu=[[Paku Alam VI]]|pengganti = [[Paku Alam VII]]|tahun = 1903-1906}}
{{kotak selesai}}
 
 
{{indo-sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]