Aisyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sebelum menuliskan hadis, harap ditelusuri dulu bagaimana pendapat ulama tentang penerapan hukumnya. Kasus Salim ini bukan sekedar "orang dewasa" tapi beliau adalah anak angkat Sahil yg sudah beranjak dewasa, dan blm pernah disusui. Ada ayat dan hadis lain yg membatalkan hadis tersebut. Silakan dibaca disini https://alhikmah.ac.id/bolehkah-menyusui-orang-dewasa/ Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Silsilah: menambah referensi #HibahBuku |
||
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
== Kehidupan ==
=== Silsilah ===
Aisyah adalah putri dari [[Abu Bakar]] (khalifah pertama), hasil dari pernikahan dengan istri keduanya yaitu [[Ummi Ruman]] yang melahirkan [[Abdurrahman bin Abi Bakar|Abdurrahman]] dan Aisyah.<ref>''Biografi 35 Shahabiyah Nabi Muhammad''. Jakarta Timur: Ummul Qura. Maret 2023. hlm. 102. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa:Sumber buku/9786027637306|9786027637306]]</ref>
=== Pernikahan dengan Nabi Muhammad ===
Baris 93:
{{Quote|||quote={{script/Arabic | كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ " يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ ".}}<br />Sang Nabi (ﷺ) pada saat sakitnya yang berujung kematian sering berkata, "Wahai Aisyah! Aku masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasa pembuluh jantungku seperti sedang dipotong oleh racun itu."<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4428 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4428|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729223334/https://sunnah.com/bukhari:4428|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=إسلام ويب - صحيح البخاري - كتاب المغازي - باب مرض النبي صلى الله عليه وسلم ووفاته- الجزء رقم2|url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270|website=islamweb.net|language=ar|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727210359/https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270|dead-url=yes}}</ref>|source=[https://sunnah.com/bukhari:4428 Sahih Bukhari 4428]}}
Sakit yang dialami Nabi Muhammad pun semakin parah, dan pada waktu-waktu terakhirnya, beliau dilaporkan kerap berkata:<blockquote>{{script/Arabic|اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الأَعْ}}<br />Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman yang tertinggi (di surga).<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5674 - Patients - كتاب المرضى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5674|website=sunnah.com|access-date=2023-02-02}}</ref></blockquote
<blockquote>
"Rasulullah ﷺ meninggal di rumahku, pada hariku dan berada antara dada dan kerongkonganku." Salah seorang dari kami membacakan doa untuknya dengan doa yang biasa dibacakan untuk orang sakit. Aku pun ikut mendoakannya. Kemudian beliau mengangkat pandangannya ke langit dan mengucapkan: 'Arrafiiqul A'laa, Arrafiiqul A'laa (Ya Allah, sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi, ya Allah, sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi).' Lalu Abdurrahman bin Abu Bakr masuk dengan membawa kayu siwak yang masih basah. Nabi pun menatapnya, saya mengira beliau memang membutuhkan siwak tersebut. Aisyah berkata, "Maka aku mengambilnya, mengunyahnya, mengibas-ngibaskannya, dan membaguskannya, kemudian aku berikan kepada beliau. Lantas beliau membersihkan giginya dan belum pernah aku melihat orang yang membersihkan giginya sebagus yang beliau lakukan. Setelah itu beliau memberikannya kepadaku namun jatuh (lepas) dari tangannya. Segala puji bagi Allah yang telah mengumpulkan antara air liurku dengan air liur beliau pada hari-hari terakhir beliau di dunia dan pada hari-hari pertama di akhirat kelak."<ref>{{Cite web|last=Bukhari|first=Imam|title=Shahih Bukhari - 4096|url=https://hadits.in/bukhari/4096?s=1656115200070|website=hadits.in|access-date=1 Agustus 2024}}</ref>
</blockquote>Akan tetapi, beberapa riwayat dari kalangan [[Syiah|Syi'ah]] menuding bahwa kematian Nabi Muhammad justru diakibatkan oleh racun yang disisipkan oleh Aisyah yang berkomplot dengan [[Hafshah binti Umar|Hafshah]].<ref name=":42">{{cite journal|author1=Ahmad ibn Muhammad al-Sayyari|date=2009|editor1-last=Kohlberg|editor1-first=Etan|editor2-last=Amir-Moezzi|editor2-first=Mohammad Ali|title=Revelation and Falsification: The Kitab al-qira'at of Ahmad b. Muhammad al-Sayyari: Critical Edition with an Introduction and Notes by Etan Kohlberg and Mohammad Ali Amir-Moezzi|url=https://archive.org/details/KitabAlQiratOfAhmadB.MuhammadAlSayyari|journal=Texts and studies on the Qurʼān|publisher=BRILL|volume=4|page=103|issn=1567-2808}}</ref>
=== Lain-lain ===
Selain terkenal akan kecerdasannya, Aisyah juga memiliki sifat yang jujur dan suka berterus terang. Ia kerap kali tanpa takut mengutarakan pendapatnya apabila dirinya menemukan hal-hal yang kurang ia senangi. Seperti pada suatu ketika orang-orang berkata di hadapannya mengenai apa-apa saja yang membatalkan [[Salat|sholat]] seorang [[Mu'min|mukmin]], yaitu, "[[Anjing]], [[keledai]] dan [[perempuan]] (apabila mereka berjalan di depan orang-orang yang sedang sholat)." Aisyah pun lalu berkata, "Kalian samakan kami (perempuan) dengan anjing." Aisyah menceritakan bahwa sang Nabi suka melaksanakan sholat ketika Aisyah sedang tiduran di tempat tidurnya yang berada di tengah-tengah sang Nabi dan [[kiblat]], dan ketika Aisyah sedang membutuhkan sesuatu, ia akan menyelinap keluar karena dirinya mengaku tidak
Pada peristiwa lain, diriwayatkan bahwa Aisyah mengaku dirinya memandang rendah perempuan-perempuan yang memberikan diri mereka kepada Nabi Muhammad. Ia berkata, "Dapatkah seorang perempuan memberikan dirinya (kepada seorang pria)?"<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4788 - Prophetic Commentary on the Qur'an (Tafseer of the Prophet (pbuh)) - كتاب التفسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4788|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211217/https://sunnah.com/bukhari:4788|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi tidak lama berselang ayat ([https://previous.quran.com/33/51?translations=19 Qur'an 33:51]) dari Allah pun turun, yang mengizinkan Nabi Muhammad [[Persetubuhan|menyetubuhi]] perempuan-perempuan tersebut.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%206.4/page/n131/mode/1up?view=theater|title=Tafsir Ibnu Katsir QS 33:51|archive-url=https://web.archive.org/web/20211211141227/https://i.ibb.co/DY2C4Mq/02-600-2.jpg|archive-date=2021-12-11|url-status=live|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref> Aisyah pun berkata kepada Nabi, "Aku merasa Tuhan-mu begitu sigap dalam memenuhi keinginan dan hasratmu."<ref name=":0" />
|