Perkumpulan gastroenterologi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ari Syam (bicara | kontrib)
Added {{Tone}} and {{Kembangkan}} tags()
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kembangkan|date=Agustus 2024}}
{{Multiple issues|
{{More citations needed|date=Agustus 2024}}
Baris 4 ⟶ 5:
{{Notability|Companies|date=Agustus 2024}}
{{Underlinked|date=Agustus 2024}}
{{Tone|date=Agustus 2024}}
}}
[[Berkas:Logo_PGI_(1).jpg|al=Logo Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia|jmpl|'''Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia'''
Baris 27 ⟶ 29:
|}
|375x375px]]
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) / ''Indonesian Society of Gastroenterology (ISG)'' adalah organisasi profesi kedokteran Indonesia dalam bidang gastroenterologi yang barnaung di bawah '''[[Ikatan KedokteranDokter Indonesia (IDI)'''.]]
 
== <big>Sejarah</big> ==
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dibentuk sebagai kristalisasi gagasan yang telah dirintis sejak tahun 1969 guna teruwujudnya wadah komunikasi dan pengembangan ilmu gastroenterologi di Indonesia. PGI didirikan pada tanggal 25 Mei 1975 di Jakarta yang merupakan badan otonom yang bernaung di bawah [[Ikatan Dokter Indonesia]] (IDI)<ref>{{Cite web|title=Daftar Perhimpunan di Bawah IDI|url=https://www.idionline.org/organisasi/perhimpunan|website=IDI|access-date=13 Agustus 2024}}</ref>, dan berazaskan [[Pancasila]] serta Undang-Undang Dasar 1945.
 
PGI memiliki anggota sekitar 650 anggota yang terdiri dari berbagai spesialisasi seperti penyakit dalam, gastroenterohepatologi, spesialis anak, bedah digestif, radiologi, dan patologi anatomik. Struktur organisasi PGI terdiri dari beberapa badan utama:
Baris 39 ⟶ 41:
# '''Badan Khusus''': Dewan Pertimbangan Keahlian (DPK), Forum Guru Besar Gastroentero-Hepatologi, serta badan-badan lainnya yang diperlukan.
 
Melalui struktur organisasi, PGI bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar dokter spesialis dan pelayanan kesehatan di masyarakat, serta terus memajukan ilmu gastroenterologi di Indonesia dan terus mewadahi update ilmu dan kompetensi bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dengan menyelenggarakan webinar-webinar, [[''Focus Group Discussion'' dengan ''expert'' dan kegiatan ilmiah yang diadakan setiap tahun sehingga seluruh dokter baik dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi dapat menambah pengetahuan atau wawasan dalam pengembangan ilmu kedokteran khususnya di bidang Gastroenterohepatologi<ref>{{Cite web|title=Bahas Perkembangan Terbaru di Bidang Gastroenterohepatologi, Konas PIN PPHI-PGI-PEGI Digelar di Ranah Minang|url=https://harianhaluan.id/utama/hh-59600/bahas-perkembangan-terbaru-di-bidang-gastroenterohepatologi-konas-pin-pphi-pgi-pegi-digelar-di-ranah-minang/|website=Harian Haluan|access-date=13 Agustus 2024}}</ref>.
 
== <big>Daftar Ketua PB PGI</big> ==
 
# (Prof. dr. Abdul Aziz Rani, SpPD, K-GEH, FINASIM (2003-2007)
# Dr. dr. Chudahman Manan, SpPD, K-GEH, FINASIM (2007-2011)
# Prof. dr. Marcellus Simadibrata K, PhD, SpPD, K-GEH, FACG, FASGE, FINASIM (2011-2016)
# Prof. Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD, K-GEH, FACG, FINASIM (2016-2023)
# Prof. Dr. dr. [[Ari Fahrial Syam]], MMB, SpPD, K-GEH, [[FACP, FACG, FINASIM (2023-Sekarang)
 
== <big>Pengurus Gabungan PPHI-PGI-PEGI Cabang</big> ==
Baris 77 ⟶ 79:
 
== <big>Konsensus, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Buku Saku</big> ==
PGI terus memfasilitasi para dokter untuk meningkatkan pengetahuan serta memberikan informasi terkini khususnya dalam bidang [[Gastroenterologi]]. Penyusunan tersebut mengacu pada berbagai literatur terkini yang serupa dan disusun oleh berbagai sentra medis di dunia yang didasarkan pada evidence-based medicine. Sampai saat ini PGI telah membuat dan merevisi konsensus-konsensus, membuat PNPK Perdarahan Saluran Cerna yang telah disahkan oleh Menteri Kesehatan <ref>{{Cite web|title=Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) 2023 - Tata Laksana Perdarahan Saluran Cerna|url=https://kemkes.go.id/id/pnpk-2023---tata-laksana-perdarahan-saluran-cerna-|website=Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|access-date=13 Agustus 2024}}</ref> dan membuat Buku Saku <ref>{{Cite web|title=Konsensus PGI|url=https://pbpgigastro.com/pedoman/konsensus/|website=PGI|access-date=13 Agustus 2024}}</ref>.
 
=== Konsensus-Konsensus: ===
Baris 91 ⟶ 93:
# Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBD di Indonesia (Revisi 2019)
# Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia (Revisi 2019)
# Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi H.pylori di Indonesia (Revisi 2021) yang sudah di publish pada PubMed dengan judul ''"Management of dyspepsia[[Dispepsia]] and [[Helicobacter pylori]] infection: the 2022 Indonesian Consensus Report"''<ref>{{Cite journal|last1=Syam|first1=Ari Fahrial|last2=Miftahussurur|first2=Muhammad|last3=Makmun|first3=Dadang|last4=Abdullah|first4=Murdani|last5=Rani|first5=Abdul Aziz|last6=Siregar|first6=Gontar Alamsyah|last7=Simadibrata|first7=Marcellus|last8=Zubir|first8=Nasrul|last9=Wibawa|first9=I. Dewa Nyoman|date=2023|title=Management of Dyspepsia and Helicobacter pylori Infection: The 2022 Indonesian Consensus Report|journal=Gut Pathog.|volume=15|pages=25|doi=10.1186/s13099-023-00551-2|access-date=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10202071/|last10=Purnomo|first10=Hery Djagat|last11=Manan|first11=Chudahman|last12=Fauzi|first12=Achmad|last13=Renaldi|first13=Kaka|last14=Maulahela|first14=Hasan|last15=Utari|first15=Amanda Pitarini|last16=Pribadi|first16=Rabbinu Rangga|last17=Muzellina|first17=Virly Nanda|last18=Nursyirwan|first18=Saskia Aziza|last19=Idrus|first19=Muhammad Firhat|last20=Ruswhandi|first20=Ruswhandi|last21=Sugihartono|first21=Titong|last22=Bestari|first22=Muhammad Begawan|last23=Bayupurnama|first23=Putut|last24=Pramana|first24=Triyanta Yuli|last25=Wibowo|first25=Bogi Pratomo|last26=Bakry|first26=Achmad Fuad|last27=Akil|first27=Fardah|last28=Parewangi|first28=Andi Muhammad Luthfi|last29=Widita|first29=Haris|last30=Mariadi|first30=I Ketut|last31=Murti|first31=Ignatia Sinta|last32=Yusuf|first32=Ali Imron|last33=Arles|first33=Arles|last34=Yusuf|first34=Fauzi|last35=Waleleng|first35=Bradley Jimmy|last36=Abimanyu|first36=Abimanyu|last37=Mulyadi|first37=Yustar|last38=Lucida|first38=Maria Inge|last39=Rezkhita|first39=Yudith Annisa Ayu|last40=Alfaray|first40=Ricky Indra|last41=Yamaoka|first41=Yoshio|pmcid=PMC10202071}}</ref>
# Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBS dan Dispepsia Fungsional di Indonesia (Revisi 2021)
# Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi Helicobater Pylori di Indonesia Tahun 2014