Kuala Pembuang (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 107:
|footnotes = }}
[[File:Kuala Pembuang in August 17.jpg|thumb|250px|ka|Kuala Pembuang pada Agustus 2022.]]
'''Kuala Pembuang''' (disingkat: '''KLP''';<ref>{{Cite journal|last=Retno|first=Lia|title=Singkatan nama kota|url=https://www.academia.edu/13233221/Singkatan_nama_kota}}</ref> {{Lang-bjn|Kuala Pambuang}}) adalah ibu kota, pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dari [[Kabupaten Seruyan]], Provinsi Kalimantan Tengah.<ref>{{Cite web|date=2018-04-29|title=Melihat Dan Mengenal Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan Dari Udara|url=https://www.lintas10.com/melihat-dan-mengenal-kuala-pembuang-ibu-kota-kabupaten-seruyan-dari-udara.html|website=Lintas10.com adalah portal berita yang memberikan informasi secara akurat, berkualitas, dan cepat, kepada masyarakat luas.|language=id-ID|access-date=2022-09-10}}</ref> Pada awalnya, Kuala Pembuang merupakan kelurahan (dalam pembagian administratif kecamatan [[Seruyan Hilir, Seruyan|Seruyan Hilir]]) sebelum dimekarkan menjadi dua kelurahan, yaitu [[Kuala Pembuang I, Seruyan Hilir, Seruyan|Kuala Pembuang I]] dan [[Kuala Pembuang II, Seruyan Hilir, Seruyan|Kuala Pembuang II]].
 
Kuala Pembuang dikenal memiliki banyak sumber daya dan pemandangan alam yang indah. Sehingga, kota ini memiliki banyak tempat yang dijadikan objek wisata.<ref>{{Cite web|last=prokalteng.co|title=Kuala Pembuang Potensial Jadi Penyangga Wisata Seruyan {{!}} prokalteng.co|url=https://prokalteng.co/berita/75658/Kuala-Pembuang-Potensial-Jadi-Penyangga-Wisata-Seruyan.html|website=prokalteng2.co|language=Indonesian|access-date=2022-06-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=6 Tempat Wisata di Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan - Sering Jalan|url=https://seringjalan.com/6-tempat-wisata-di-kuala-pembuang-kabupaten-seruyan/|website=seringjalan.com|access-date=2022-06-22}}</ref> Meskipun begitu, pengembangan kota ini masih terkendala oleh keterbatasan dana.<ref>{{Cite web|title=Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Pengembangan Wisata|url=https://kaltengekspres.com/2022/05/keterbatasan-anggaran-jadi-kendala-pengembangan-wisata/|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref>
Baris 116:
== Sejarah ==
=== Tradisi lokal ===
Beberapa tradisi lisan masyarakat setempat menyebut ''"Datuk'' Samudin" sebagai orang pertama yang menempati wilayah sekitar [[Sungai Perlu, Seruyan Hilir, Seruyan|Sungai Perlu]] dan membuka akses menuju Kuala Pembuang serta mendirikan perkampungan di sana. Samudin kemudian mendirikan sebuah kampung di sana. Bagi masyarakat [[Seruyan Hilir, Seruyan|Seruyan Hilir]] dan sekitarnya, Samudin adalah orang yang terhormat dan mereka menganggapnya sebagai leluhur.<ref>{{Cite web|last=Saturi|first=Sapariah|date=2019-11-17|title=Masalah Pembangunan Pelabuhan Segintung Sudah Terendus Lama|url=https://www.mongabay.co.id/2019/11/17/masalah-pembangunan-pelabuhan-segintung-sudah-terendus-lama/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2023-02-24|quote=Sungai Perlu dihuni sejak 1916. Samudin, adalah nama leluhur Sungai Perlu dan tokoh sejarah di Kuala Pembuang yang membuka perkampungan itu. Samudin diabadikan jadi nama jalan di kota Kuala Pembuang. “Datuk saya, Samudin membuka Sungai Perlu untuk kebun kelapa dan mencari ikan,” kata Hasanudin.}}</ref><ref>{{Cite web|title=Bandara dan RSUD di Kuala Pembuang akan Ganti Nama|url=https://wartaekonomi.co.id/read157767/bandara-dan-rsud-di-kuala-pembuang-akan-ganti-nama|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2023-02-24|quote=Selain Kapten Mulyono, tokoh lain yang namanya akan digunakan untuk RSUD adalah Datuk Samudin yang merupakan tokoh sejarah dibalik berdirinya Kuala Pembuang yang kini menjadi Ibu Kota Seruyan.}}</ref>
 
=== Historiografi ===
"Pembuang" merupakan salah satu permukiman tertua di Kabupaten Seruyan. Nama daerah ini sudah ada disebut di dalam ''[[Hikayat Banjar]]'' yang bagian terakhirnya ditulis pada tahun 1663.<ref name="hikayat banjar"/> Nama Pembuang diberi oleh [[Pangeran Dipati Anta-Kasuma]] yang merupakan putera Sultan Banjar IV [[Mustainbillah]]. Tempat ini pada awalnya akan dijadikan ibukota kerajaan yang akan didirikan olehnya, tetapi kemudian dibatalkan.<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref>
 
Pada tahun 1787, [[Sunan Nata Alam]] menyerahkan Pembuang dan [[Kabupaten Seruyan|sekitarnya]] kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] [[Imperium Belanda|Belanda]]. Wilayah ini kemudian dijadikan sebuah ''onderdistrict'' dengan nama [[Distrik Pambuang]].<ref name="hikayat banjar"/>