Peternakan di Nusa Tenggara Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Peternakan di Nusa Tenggara Timur''' utamanya untuk jenis ternak [[sapi]], [[ayam]], [[babi]], [[kambing]] dan [[kuda]]. Skala [[peternakan]] di [[Nusa Tenggara Timur]] umumnya skala [[keluarga]] dan [[rumah tangga]]. Populasi ternak terbanyak di Nusa Tenggara Timur yaitu ayam, sapi dan babi. Salah satu penyakit ternak yang terjadi di Nusa Tenggara Timur adalah [[virus demam babi afrika]].
 
== Jenis ternak ==
 
=== Sapi ===
Penduduk di Nusa Tenggara Timur utamanya mengembangbiakkan ternak berupa [[sapi]].{{Sfn|Wuryandari|2014|p=77}} Sapi diternakkan pada padang [[Pemamahan|penggembalaan]] dalam tiga wilayah di Nusa Tenggara Timur yaitu [[Kabupaten Kupang]], [[Kabupaten Timor Tengah Selatan]] dan [[Kabupaten Belu]].{{Sfn|Wuryandari|2014|p=77}} Pada tahun 2010, keluarga yang menjadi peternak sapi di Nusa Tenggara sekitar 10%.{{Sfn|Johns, Cargill, dan Patrick|2010|p=8}}
 
=== Babi ===
Pada tahun 2010, [[babi]] diternakkan oleh sekitar 85% keluarga di Nusa Tenggara Timur.{{Sfn|Johns, Cargill, dan Patrick|2010|p=8}} Sekitar 70% dari total peternak skala kecil di Nusa Tenggara Timur beternak babi sebagai penghasilan tambahan. Selain itu, sekitar 900.000 [[rumah tangga]] di Nusa Tenggara Timur pada Agustus 2023 memelihara rata-rata dua ekor babi.{{Sfn|PRISMA|2023|p=2}}
 
=== Kuda ===
Baris 16:
 
== Populasi ternak ==
Pada tahun 2009, jenis ternak dengan populasi terbanyak di Nusa Tenggara Timur berurutan ialah ayam kampung, babi dan sapi.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=248}} Populasi babi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 sebanyak 10.044.577 ekor. Sedangkan populasi sapi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 sebanyak 2.266.750 ekor.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=248}} Nusa Tenggara Timur menjadi [[provinsi]] dengan populasi ternak babi terbanyak di [[Indonesia]] pada tahun 2010.{{Sfn|Johns, Cargill, dan Patrick|2010|p=9}} Populasi babi di Nusa Tenggara Timur mencakup 30% dari total populasi babi di Indonesia pada Agustus 2023.{{Sfn|PRISMA|2023|p=2}}
 
== Penyakit ==
 
=== Virus demam babi afrika ===
Tim PRISMA mencatat bahwa sekitar 50% dari populasi babi di Nusa Tenggara Timur mengalami kematian akibat terkena [[virus demam babi afrika]] pada tahun 2021. Penyebaran virus demam babi afrika dipercepat oleh infeksi dan kontaminasi pada peralatan dan pakan ternak babi. Pada bulan Agustus 2021, tercatat kematian babi sebanyak 121.000 ekor. Pada bulan Maret 2022, tercatat kematian babi sedikitnya 1,04 juta ekor.{{Sfn|PRISMA|2023|p=5}}
 
== Referensi ==
Baris 35:
 
[[Kategori:Peternakan di Indonesia]]
[[Kategori:Ekonomi Nusa Tenggara Timur]]